KONSEP FONETIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata Kuliah “ Ilmu Lughoh “
Dosen Pengampu : Ahmad Nur Mizan, S.HUM, M.A
KELOMPOK 2
Disusun Oleh:
Firdaamaliaputri (2111020025)
1443 H/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Tim Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada Tim Penulis sehingga Tim Penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “konsep fonetik” yang merupakan
salah satu tugas terstruktur Mata Kuliah Ilmu Lughoh pada semester dua.
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
ketika kita mendengar orang berbicara, maka kita akan mendengar runtutan
bunyi bahasa. Runtutan bunyi bahasa ini dapat di analisis dan disegmentasikan
berdasarkan tingkatan-tingkatan kesatuannya yang ditandai dengan hentian
atau jeda yang terdapat dalam runtutan bunyi tersebut. Bidang linguistik yang
mempelajari, menganalisis, dan membicarakanruntutan bunyi-bunyi bahasa
disebut fonologi. Adapun satuan bunyi yang menjadi objek studinya yaitu
fonetik dan fonemik.
B Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari fonetik ?
2. Apa itu fon dan alofon ?
3. Apa saja jenis jenis fonetik ?
4. Bagaimana terjadinya produksi bunyi Bahasa ?
5. Apa saja organ bicara manusia ?
6. Apa saja klasifikasi bunyi bahasa ?
7. Apa saja klasifikasi konsonan Bahasa Arab ?
8. Apakah factor pembeda konsonan ?
9. Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan transliterasi ?
10. Apa itu International Phonetic Alphabet ?
C Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa dapat menetahui apa pengertian dari fonetik.
2. Mahasiswa dapat menetahui apa itu fon dan alofon.
3. Mahasiswa dapat menetahui apa saja jenis jenis fonetik.
4. Mahasiswa dapat menetahui bagaimana terjadinya produksi bunyi
Bahasa.
5. Mahasiswa dapat menetahui apa saja organ bicara manusia.
6. Mahasiswa dapat menetahui apa saja klasifikasi bunyi Bahasa.
1
7. Mahasiswa dapat menetahui apa saja klasifikasi konsonan Bahasa
Arab.
8. Mahasiswa dapat menetahui apakah factor pembeda konsonan.
9. Mahasiswa dapat menetahui apa yang dimaksud dengan transkripsi dan
transliterasi.
10. Mahasiswa dapat menetahui apa itu International Phonetic Alphabet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian fonetik
Sebagaimana penjelasan sebelumnya fonetik adalah salah satu cabang dari
fonologi yang mengkaji bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi
bahsatersebut berfunsi sebagai pembed makna maupun tidak. Secara umum
fonetik terbagi menjadi tiga bagian yaitu fonetik artikulatoris, fotenik akustik,
dan fonetik autoris. Ketiga fonetik ini dibagi berdasarkan pada objek kajian
masing-masing. Fonetik merupakan bagian dalam fonologi, yaitu ilmu tentang
perbendaharaan bunyi bunyi (fonem) bahasa dan distribusinya. Dalam tataran
linguistik, unit terkecil dalam bahasa merupakan fon atau bunyi bahasa,
sedangkan fonem merupakan bentuk abstrak dari bunyi-bunyi bahasa. Secara
khusus, fonetik mempelajari pelafalan bunyi-bunyi bahasa. Lebih lanjut, fonetik
merupakan bidang kajian ilmu pengetahuan yang menelaah bagaimana manusia
menghasilkan bunyi-bunyi ajuran, menelaah gelombang-gelombang bunyi
bahasa yang dikeluarkan, dan bagaimana alat pendengaran manusia menerima
bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis manusia.
Alofon adalah varian atau realisai suatu fonem yang berbeda-beda menurut
lingkungan distribusinya.
3
Contoh: fonem / i / dan / u / didalam bahasa indonesia dan jawa yang realisasi
alofonnya dapat berbeda bergantung pada lingkungakn distribusinya. Alofon /i/
dapat berwujud [i, l, e], sedangkan /u/ dapat berwujud [u,U,o].
2. fonetik akustik
Fonetik akustik adalah salah cabang fonetik yang objek kajiannya berfokus
pada bunyi yang dihasilkan dari getaran udara. Oleh karena itu, pada kajian ini
beberapa hal perlu dijelaskan seperti amplitudo,frekuensi, dan resonansi dari
bunyi tersebut. Frekunesi yang dimaksud dalam hal ini adalah getaran ataupun
gelombang bunyi bahasa yang mempunyai irama atau bunyi. Selanjutnya yaitu
amplitudo, yang atinya sebagai kerasnya bunyi bahasa yang dihasilkan oleh
ucap manusia. Sedangkan resonansi adalah proses bergetarnta suatu benda
dikarenakan ada benda lain yang bergetar, hal ini terjadi karena suatu benda
bergetar pada frekuensi yang sama dengan frekuensi benda yang terpengaruhi.
3. fonetik Auditoris
Fonetik auditoris adalah objek kajian dari fonetik yang mempelajari
bagaimana mekanisme penerimaan suatu bunyi baahasa oleh alat pendengar alat
manusia. Dengan kata lain, fonetik auditoris mengkaji bagaimana alat
pendengar manusia menerima suatu bunyi bahasa. Fonetik auditoris
mempunyai hubungan yang erat dengan fonetik artikulatoris. Pada fonetik
artikulotoris dikaji bagaimana organ tubuh manusia menghasilkan bunyi
bahasa, sedangkan fonetik auditoris mempelajari bagaimana bunyi bahasa
dipahami atau didengar oleh alat pendengar manusia.
4
D. Produksi Bunyi Bahasa
Pada umumnya manusia berkomunikasi melalui bahasa lisan maupun
tulisan, komunikasi yang dilakukan dengan bahasa tulisan tidak melibatkan
ucap, sedangkan komunikasi melalui bahasa lisan melibatkan alat ucap.
5
seseorang yang dibantu organ pengecapan, akan membentuk suatu fonem aau
huruf yang akan berubah menjdi kata, dan itulah bahasa. Sebagaimana yang kita
ketahui, bahsa hanya berupa kata, kalimat makna dan maksud. Namun, terlepas
dari itu semua, bahsa dibentuk dengan adanya bantuan organ dan kerja
artikulasi. Organ-organ dan kerja artikulasi yang dapat membuat manusia
berbahasa secara sempurna antara lain:
1. Bibir
Bibir merupakan bagian dari mulut atau lidah yang dapat melontarkan
sebuah kata-kata. Bibir juga merupakan organ manusia yang
menghasilkan suara dan membentuk huruf, dari huruf inilah akan
yerjadi pembentukan lafal kata.
2. Gigi
Ada peran apa gigi dalam sebuah bhasa? Tentu saja memiliki peran
dan peran yang berpengaruh trhadap pemnemtukan kata. Gigi selin
berfungsi menghaluskna makanan gigi juga berperan dalam
memproduksi bunyi gigi; d, n, dan t. Ketiga huruf atau bunyi
tesersebut, dibentuk oleh gigi, sehingga akan meghasilkan kata
misalnya (Danau, nanti, dan tunggu).
3. Lidah
Lidah memiliki tingkkatan kefatalan yang cukup tinggi untuk
mempengaruhi perubahan bunyi dan menghasilkan sebuah kata.
Kelenturan lidah akan memudahkan seseorang sesorang dalam
melakukan pengecapan kata dan bunyi, begitupun sebaliknya. Jika
kaku maka akan mengalami kesulitan.
4. Rahang
Rahang memainkan semua peran yang dilakukan oleh ketiga organ
tersebut, karena rahang akan mengatur kerja ketiga organ tersebut,
karena rahang akan mengatur kerja ketiga organ tersebut untuk dapat
bergerak dsn berguna memproduksi bunyi-bunyi vokal, seperti a, i, u,
e, o.
5. Faring
6
Faing dalam KBBI adalah bagian yang terletak diantara rongga mulut
dan pembuluh tenggorok atau hulu kerongkokan. Peran dan kerja
faring dalam bahsa adalah untuk mengatur pernapasan, yang akan
membatasi intonasi untuk setiap bunyi atau huruf yang keluar dari
kerongkongan.ketika seseorang akan melafalkan kata dalam nada
tinggi seperti teriak ‘’tidaaaaaaaak’’ maka tekanan pernapasan yang
akan memainkan peran panjang pendeknya kata yang keluar.
6. Epiglotis esofagus
Pada yang terakhir in i terdengar dan terlihat asing bagi kita yang baru
mengetahuinya. Epiglitis esofagus memiliki fungsi menutup saluran
pernapasaan saat makan sehingga makanan tidak masuk kesaluran
pernapasan. Saluran crna atau esofagus juga berfungsi membantu
makanan masuk kedalam perut dengan gerakan peristaltic saat
menelan. Peran epiglotis esofagus yaitu menciptakan bunyi
onomatope ‘’hmm, ckckck’’ dan juga sebagai pengatur jeda sebagai
pengatur jeda.
7
b. Apabila langit-langit lunak beserta ujung anak tekak menaik menutupi
rongga hidung sehingga udara hanya melalui rongga mulut saja, maka
bunui yang dihasilkan disebut bunyi oral.
7. Bunyi dengan arus udara egresif dan bunhyi dengan arus in-gresif
pembentukan bunyi iti dilaksanakan dengan arus udara keluar dari paru-
8
paru, arus udara demikian disebut agresif. Namun, dalam bahsa-bahsa
tertentu dapat juga bunyi itu terbentuk dengan arah udara masuk kedalam
paru-paru, jika arah demikian arah budara itu disebut in-gresif.
9
I. Transkripsi dan transliterasi
Transliterasi merupakan penyalinan dengan mengganti suatu huruf kehuruf
lain atau bisa disebut alih aksara.seperti huruf arab kehuruf latin agar dapat
dibaca dan dipahami oleh siapapun. Misalnya: Transilterasi huruf arab[?] atau
ba’ dilambangkan dengan huruf latin [b] dibaca [be], atau ta’ dilambangkan
dengan huruf latin [t], [?] atau ra’ dilambangkan dengan huruf latin [r] dibaca
[er].
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
fonetik adalah salah satu cabang dari fonologi yang mengkaji bunyi bahasa
tanpa memperhatikan apakah bunyi bahasa tersebut berfungsi sebagai pembeda
makna maupun tidak . Jenis-jenis fonetik ada tiga yaitu Fonetik artikulatoris ,
Fonetik akustik, dan Fonetik auditoris.
Fon adalah bunyi yang merupaka suatu varian atau anggota suatu fonem.
Sedangkan Alofon adalah varian atau realisai suatu fonem yang berbeda-beda
menurut lingkungan distribusinya.
Proses pembentukan bunyi bahasa dimulai dengan memanfaatkan
pernapasan sebagai sumber tenaganya. Sumber tenaga itu berupa udara yang
keluar dari paru-paru. Organ organ bicara manusia antara lain bibir, gigi, lidah,
rahang, faring, epiglottis esophagus.
Klasifikasi bunyi Bahasa terdiri dari vocal, konsonan, semi vocal; nasal dan
oral; keras (fortes) dan lunak (lenes); bunyi panjang dan pendek; bunyi rangkap
dan tunggal; bunyi nyaring dan tidak nyaring; dan bunyi dengan arus udara
egresif dan ingresif. Sebagian pakar fonetik bahasa arab menyebutkan bahwa
konsonan dalam bahasa arab terdiri dari 28 konsonan, sebagian lagi
menyebutkan terdiri dari 26 konsonan.
Transliterasi merupakan penyalinan dengan mengganti suatu huruf kehuruf
lain atau bisa disebut alih aksara. Transkripsi adalah tuturan yang berwujud
bunyi kedalam bentuk tulisan penukisan kata, kalimat, teks dengan me
nggunakan lambang-lambang bunyi.
B. Saran
Bahasan materi Konsep Fonetik sudah dipaparkan didepan. Besar harapan
penulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi.
11
DAFTAR PUSTAKA
12