Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FONOLOGI

“Hakikat Fonologi dan Mekanisme Pembentukan Bunyi Bahasa”

FONOLOGI

Dosen Pengampu: Dr. Novia Juita, M.Hum.


Sesi/Jam: 202220170007/ (07:00-09:40)

Disusun Oleh:

Kelompok 5
1. Lusi Yolanda 22017090
2. Muhammad Arga 22017096
3. Tanya Rizka Amalia 22017123
4. Ulfa Hidayaturahmi 22017126

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii


KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 4


A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................................. 5


A. Hakikat Fonologi ........................................................................................... 5
B. Objek Kajian Fonologi ................................................................................... 6
C. Contoh Fonologi ............................................................................................ 7

BAB III. PENUTUP ...................................................................................................... 8


A. Kesimpulan.................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................ 8

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 9

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ridha dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul ‘Hakikat Fonologi
dan Mekanisme Pembentukan Bunyi Bahasa'. Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Dr. Novia Juita, M.Hum., selaku dosen pengampu mata kuliah fonologi yang telah
membimbing dan membantu k

ami dalam proses pembelajaran fonologi ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada teman-teman yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terwujud.
Makalah ini akan menjelaskan tentang ‘Hakikat Fonologi’ dan mekanisme pembentukan
bunyi bahasa itu sendiri. Fonologi merupakan bagian dari linguistik yang membahas berkaitan
dengan bunyi bahasa, sehingga pada makalah ini kami membahas fonologi yang merupakan bagian
cabang linguistik tepatnya pada tataran bunyi oleh alat ucap manusia.
Demikian makalah ini kami buat. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan makalah yang kami susun. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas
kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Kritik dan saran dari pembaca
senantiasa kami tunggu, guna untuk meningkatkan kualitas makalah yang kami tulis ke depannya.

Padang, 14 Februari 2023

Kelompok 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fonologi adalah suatu kajian Bahasa (linguistik) yang berusaha mengkaji bunyi ujaran
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi ujaran yang dimaksud adalah pembentukan fonem-
fonem yang disatukan menjadi sebuah kata. Oleh fonologi, bunyi-bunyi ujaran ini dapat dipelajari
dengan dua sudut pandang. Pertama, bunyi-bunyi ujaran dipandang sebagai media bahasa semata,
tidak ubahnya seperti benda atau zat. Dengan demikian, bunyi-bunyi dianggap sebagai bahan
mentah. Fonologi yang memandang bunyi-bunyi ujaran demikian disebut fonetik. Kedua, bunyi-
bunyi ujaran dipandang sebagai bagian dari sistem bahasa. Bunyi-bunyi ujaran adalah unsur
bahasa terkecil yang merupakan bagian dari struktur kata yang sekaligus berfungsi untuk
membedakan makna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu fonologi?
2. Apa saja yang menjadi bagian objek kajian fonologi?
3. Bagaimana dengan contoh fonologi?

C. Tujuan
1. Mengetahui hakikat fonologi
2. Mengetahui asal usul bunyi bahasa

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Fonologi
Hakikat fonologi sebagai unsur terkecil bahasa. Sebagai unsur terkecil inilah yang jika
dikembangkan lagi akan membentuk ilmu bahasa atau ilmu linguistik. Ketika kamu mengambil
jurusan bahasa, pasti akan mempelajari bidang kajian dalam linguistik itu sangatlah luas. Hakikat
fonologi mempelajari tentang perilaku, fungsi dan unsur linguistik yang bersifat netral terhadap
fenomena bunyi. Pada dasarnya, fonologi memiliki dua ruang lingkup, yaitu dalam fonologi arti
luas dan fonologi arti sempit.

a) Hakikat Fonologi Arti Luas


Fonologi dalam arti yang luas fokus mempelejari bunyi bahasa secara umum. Termasuk
juga mempelajari perbedaan makna. Misalnya mempelajari tentang kajian fonetik dan
fonemik yang akan diulas di objek kajian fonologi di bawah.
b) Hakikat Fonologi Arti Sempit
Dalam arti sempit, fonologi mempelajari perilaku bunyi bahasa dan mempelajari fungsi
dari bunyi bahasa.

Pengertian Fonologi Menurut Para Ahli


Fonologi memiliki arti yang lebih luas sehingga tidak heran jika membicarakan pendapat
para ahli mengenai fonologi ini dan ternyata kita dapatkan pengertian yang berbeda-beda. Nah,
berikut beberapa pendapat mereka.

1. Widi
Menurut Widi, fonologi adalah tata bahasa yang dipelajari dalam cabang ilmu bahasa.
Dimana ilmu ini akan menganalisis bunyi bahasa secara umum. Widi juga menyebutkan
bahwa fonologi memiliki dua cabang ilmu yaitu ilmu fonetik (Mempelajari bunyi yang
dihasilkan dari bahasa) dan fonetik (mempelajari bunyi ujaran yang memiliki fungsi untuk
pembeda arti).
2. Chaer
Sementara Chaer mengartikan fonologi sebagai bidang linguistik yang tidak hanya fokus
mempelajari saja tetapi juga membicarakan runtutan bunyi bahasa dan menganalisis bahas
tersebut.
3. Ahmad Muaffaq
Berbeda dengan pendapat Ahmad Muaffaq yang mengartikan fonologi secara umum. Yaitu
ilmu bahasa yang mempelajari ilmu bunyi.
4. Roger Lass

5
Menurut Roger Lass (1988) Fonologi sebagai subdisiplin dalam ilmu bahasa yang
mempelajari tentang bunyi bahasa. Dimana bunyi yang dihasilkan inilah yang dapat
dipelajari untuk melihat perilaku, ujaran dan masih banyak hal yang bisa dianalisis dari
bidang linguistik.
5. Keraf
Tidak jauh berbeda dengan pandangan Keraf (1984) yang mengartikan Fonologi adalah
kajian yang mempelajari tata bahasa yang menelaah bunyi-bunyi bahasa.
6. Kridalaksana
Pendapat Keraf dibenarkan oleh Kridalaksana, yang sependapat bahwa fonologi sebagai
ilmu linguistik yang mengkaji tentang bunyi bahasa berdasarkan fungsinya.

Dari beberapa pendapat di atas, maka fonologi dapat diartikan secara umum sebagai cabang ilmu
bahasa yang mempelajari bunyi bahasa, termasuk mempelajari proses terbentknya bahasa dan
terjadinya perubahan bahasa. Baik yang bersifat umum ataupun yang bersifat fungsional

B. Objek Kajian Fonologi


1) Fonetik

Fonetik adalah bagian fonologi yang mencari tahu bagaimana bunyi itu dihasilkan. FOnetik adalah
bunyi bahasa yang kemudian dilafalkan atau diujarkan dari ucapan manusia. Ada banyak jenis fonetik, ada
fonetik artikulatoris, fisiologi, organis dan masih banyak lagi. Dimana masing-masing jenis memiliki fokus
peruntukannya sendiri-sendiri. Fonetik itu sendiri dibagi menjadi tiga jenis, sebagai berikut.

a) Fonetik artikulatoris
Sebagai fonetik organis atau fonetik fisiologis yang mempelajari bunyi bahasa yang dihasilkan oleh
indra mulut/lidah.
b) Fonetik akustik
Menyelidiki sumber bahasa berdasarkan aspek fisik berdasarkan frekuensi, getarannya, sumber
ataupun intensitasnya.
c) Fonetik Auditoris
Fokus mempelajari mekanisme penerimaan bunyi berdasarkan penangkapan indra pendengaran
kita.
2) Fonemik

Sementara fonemik juga bagian dari fonologi yang mempelajari terhadap bunyi didasarkan pada
fungsi sebagai pembeda arti. Jadi dalam pelafalan bunyi, ada bunyi yang memiliki penekanan makna yang
berbeda. Apalagi dengan keberagaman bahasa di Indonesia, banyak bahasa daerah yang mempengaruhi
fonologi.

6
C. Contoh Fonologi
1) Contoh 1

Sebagai contoh orang jawa saat menyebutkan kata “contoh” ada unsur yang hilang, yaitu huruf
‘h’. Harusnya ‘contoh’ menjadi ‘conto’. contoh dalam bentuk kalimat sebagai berikut.

“Budaya timur memang kontras dengan budaya barat. contohnya dalam hal berpakaian”.

2) Contoh 2

Masyarakat yang tinggal di kawasan metropolitan, sebut saja Jakarta, yang juga memiliki bahasa
gaul dan khas mereka.

“.. ya nggak munafik lah, boong kalo tidak demen sama uang”

Dari contoh diatas ada beberapa interferensi fonologi yang hilang. misal kata ‘bohong’ menjadi ‘boong’.
kata ‘tidak’ menjadi ‘nggak’.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fonologi adalah cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa,
proses terbentuknya dan perubahannya. Fonologi mengkaji bunyi bahasa secara umum dan
fungsional.
Istilah fonem dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang bersifat fungsional,
artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk membedakan makna. Varian fonem berdasarkan posisi
dalam kata, misal fonem pertama pada kata makan dan makna secara fonetis berbeda. Variasi suatu
fonem yang tidak membedakan arti dinamakan alofon.
Kajian fonetik terbagi atas klasifikasi bunyi yang kebanyakan bunyi bahasa Indonesia
merupakan bunyi egresif. Dan yang kedua pembentukan vokal, konsonan, diftong, dan kluster.

Dalam hal kajian fonetik, perlu adanya fonemisasi yang ditujukan untuk menemukan
bunyi-bunyi yang berfungsi dalam rangka pembedaan makna tersebut. Dengan demikian
fonemisasi itu bertujuan untuk:
1. Menentukan struktur fonemis sebuah bahasa, dan
2. Membuat ortografi yang praktis atau ejaan sebuah bahasa.

Gejala fonologi Bahasa Indonesia termasuk di dalamnya yaitu penambahan fonem,


penghilangan fonem, perubahan fonem, kontraksi, analogi, fonem suprasegmental. Pada tataran
kata, tekanan, jangka, dan nada dalam bahasa Indonesia tidak membedakan makna. Namun,
pelafalan kata yang menyimpang dalam hal tekanan, dan nada kan terasa janggal.

B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu
menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggambarkan potensi dapat dilakukan salah
satunya dengan cara mempelajari makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdhul, Yusuf. 2022. Fonologi: Pengertian, Hakikat, Objek Kajian, dan Contoh.,
deepublishstore.com: https://deepublishstore.com/fonologi/ ( diunduh pada Rabu, 14
Februari 2023 pukul 20:32 WIB)

Anda mungkin juga menyukai