Anda di halaman 1dari 9

Makalah Ilmu Bahasa Fonologi Dan Morfologi

Dosen Pembimbing : Wulan Tri Puji Utami, M. Pd.


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

1. Trisnavita Meitria Putri (22012049)


2. Diffa Zulfahmi Priyadi (22012054)
3. Nandhika Rizky Firmansyah (22012062)
4. Lorentius Ega Wijaya (22012067)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU
REPUBLIK INDONESIA WATES YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Bahasa Fonologi Dan Morfologi dengan
lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia serta dapat
berguna dan bermanfaat bagi semua orang.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Wulan Tri Puji Utami, M.
Pd.selaku dosen, dengan tugas makalah yang diberikan ini dapat menambah ilmu dan wawasan
bagi kami. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan semua pihak yang
telah membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari apabila dalam penyusunan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu penulis dalam membuat
makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kulon Progo, 29 Februari 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Pengertian Fonologi..............................................................................................................2
B. Cabang Ilmu Fonologi..........................................................................................................2
C. Pengertian Morfologi............................................................................................................3
D. Objek Kajian Morfologi.......................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................................5
PENUTUP.......................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................5
B. SARAN.................................................................................................................................5
Daftar Pustaka..................................................................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Bahasa adalah alat untuk
menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain dan berperan
dalam perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Dengan demikian
bahasa memiliki fungsi sebagai media dalam penyampaian informasi.
Fungsi bahasa dapat dipelajari dengan dua cara, dengan cara internal maupun
eksternal. Secara internal mencakup beberapa aspek yaitu, fonologi, morfologi, sintaksis
dan semantik. Dalam makalah ini, penulis hanya berfokus pada aspek fonologi dan
morfologi, mengetahui kedudukannya dalam linguistik. Dimana morfologi adalah kajian
lanjutan dari fonologi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan fonologi?
2. Apa saja jenis cabang ilmu dari fonologi?
3. Apa yang dimaksud morfologi?
4. Sebutkan kajian-kajian morfologi

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari fonologi.
2. Mengerti tentang cabang ilmu fonologi
3. Memahami pengertian fonologi
4. Dapat mengenali kajian-kajian morfologi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fonologi
Secara etimologis fonologi berasal dari dua kata Yunani yaitu phone yang berarti “bunyi”
dan logos yang berarti “ilmu”. Fonologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang mengkaji
bunyi. Bunyi bahasa adalah bunyi yang dibentuk oleh tiga faktor, yaitu pernafasan (sebagai
sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan getaran), dan rongga pengubah getaran (pita
suara). Objek kajian fonologi yang pertama adalah bunyi bahasa (fon) atau diartikan tata
bunyi (fonetik) kemudian yang kedua mengkaji fonem yang disebut tata fonem (fonemik).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah cabang ilmu bahasa (linguistik)
yang mengkaji bunyi-bunyi bahasa, proses terbentuknya dan perubahannya. (David Darwin,
2021 volume 2 no 2)

B. Cabang Ilmu Fonologi


Kajian ilmu fonologi dibagi menjadi dua, yaitu fonetik dan fonemik. Bunyi yang tidak
membedakan makna disebut fon, sedangkan kebalikannya bunyi yang membedakan makna
disebut dengan fonem atau fonemik.
1. Fonetik
Abdul Chaer menjelaskan bahwa fonetik adalah cabang studi fonologi yang
mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan bunyi-bunyi tersebut memiliki fungsi
sebagai pembeda makna atau tidak. (Chaer, 2003)
Dapat diartikan bahwa fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa
dalam prose pembentukannya, dan bagaimana bunyi diterima oleh telinga dari pendengar,
tanpa memperhatikan bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau
tidak.
Chaer (Arsyad, 2018) urutan proses terjadinya bunyi Bahasa menjadi 3 bagian, yaitu:

a) Fonetik artikulatoris atau fonetik organis atau fonetik fisiologi


mempelajari bagaimana cara kerja alat-alat bicara manusia dalam menghasilkan
bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.
b) Fonetik akustik

2
Mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam bunyi-bunyi itu
dicari tahu frekuensi getaranya, aplitudonya, dan intensitasnya alam.
c) Fonetik auditoris mempelajari bagaimana proses penerimaan bunyi bahasa itu oleh
telinga manusia.
Dari ketiga jenis fonetik diatas, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari adalah
fonetik artikulatoris, karena fonetik tersebut memuat tentang bagaimana bunyi bahasa
tersebut diucapkan oleh manusia.
2. Fonemik
Menurut Abdul Chaer fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi
bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Istilah fonemik dapat didefinisikan sebagai satuan
bahasa terkecil yang bersifat fungsional, artinya satuan fonem memiliki fungsi untuk
membedakan makna.
C. Pengertian Morfologi
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang artinya adalah bentuk dan kata
logi yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk. Di dalam
kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang mengkaji seluk-beluk bentuk kata
dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna).
Pada kamus linguistik pengertian morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari
morfem dan kombinasi-kombinasinya atau bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan
bagian-bagian kata yaitu morfem. (Mulyani, 2008) dalam (Arsyad, 2018) morfologi adalah
ilmu yang membahas kata dan proses pengubahannya. Berbagai pengertian morfologi
tersebut didefinisikan sebagai, morfologi sebagai bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari
seluk-beluk kata meliputi pembentukan atau perubahannya, yang mencakup kata dan bagian-
bagian kata atau morfem.
Kajian morfologi adalah kajian lanjutan sesudah fonologi. Kajian morfologi dapat dilakukan
setelah mengerti fonologi dengan baik. Fonologi adalah kajian bahasa dari bentuk kata. (Suhardi,
2013). Dengan kata lain, morfologi membahas pembetukan dari kata. Morfologi juga
dijelaskan sebagai bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasinya. Satuan
bahasa dalam tataran morfologi berupa bentuk-bentuk kebahasaan terkcil yang lazim disebut
morf dan abstraknya disebut morfem. Konsep morf dan morfem mirip dengan konsep fon dan

3
fonem. Perbedaannya adalah bahwa fon dan fonem dalam lingkup bunyi sedangkan morf dan
morfem dalam lingkup bentuk kata. (Chalik., 2011) dalam (Arsyad, 2018)

D. Objek Kajian Morfologi


Objek kajian morfologi adalah satuan-satuan morfologi, proses-proses morfologi, dan alat-
alat dalam proses morfologi itu. Satuan morfologi adalah morfem (akar atau afiks) dan kata.
Proses morfologi melibatkan komponen, antara lain: komponen dasar atau bentuk dasar, alat
pembentuk (afiks, duplikasi, komposisi), dan makna gramatikal. (Chaer, 2003)
1. Satuan Morfologi
Satuan morfologi berupa morfem (bebas dan afiks) dan kata. Morfem adalah
satuan gramatikal terkecil yang bermakna, dapat berupa akar (dasar) dan dapat berupa
afiks.
Berdasarkan jenisnya, morfem terbagi dalam dua jenis yaitu morfem bebas dan morfem
terikat.
a. Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang tanpa keterkaitannya dengan morfem lain
dapat langsung digunakan dalam pertuturan.
b. Morfem Terikat
Morfem terikat adalah morfem yang harus terlebih dahulu bergabung dengan
morfem lain untuk dapat digunakan dalam pertuturan. Morfem ikat disebut juga
morfem afiks. Berdasarkan pengertian tersebut maka morfem terikat karena morfem
ini tidak memiliki kemampuan secara leksikal, akan tetapi merupakan penyebab
terjadinya makna gramatikal. Contoh morfem ikat yang berupa afiks, yaitu: N-, di-, -
na, -ake, dan lain-lain.
Penjelasan mengenai jenis morfem tersebut sejalan dengan pendapat Verhaar yang
menyatakan bahwa morfem bebas secara morfemis adalah bentuk yang dapat berdiri
sendiri, artinya tidak membutuhkan bentuk lain yang digabung maupun dipisah dalam
tuturan. Morfem tersebut telah memiliki makna leksikal. Berbeda dengan morfem
ikat, morfem ini tidak dapat berdiri sendiri dan hanya dapat meleburkan diri pada
morfem lain.

4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Bahasa adalah alat untuk
menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang lain dan berperan
dalam perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia.
Fungsi Bahasa dibagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Dalam hal internal mencakup
fonologi dan morfologi. Fonologi yaitu bagian dari ikmu Bahasa yang mengkaji bunyi,
fonologi mempunyai cabangnya yaitu fonetik dan fonemik. fonetik mempelajari cara
menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap
manusia. Sementara itu, Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran
menurut fungsinya sebagai pembeda arti.
Morfologi mengkaji seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan
itu terhadap arti atau makna.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini yang perlu diperbaiki. Semoga makalah ini
dapat menjadikan bahan referensi mengenai kajian ilmu bahasa fonologi dan morfologi dan
mengembangkan makalah ini menjadi lebih maksimal.

5
Daftar Pustaka
Arsyad, S. G. (2018). KAJIAN TEORITIS STRUKTUR INTERNAL BAHASA. ‘A Jamiy,Jurnal Bahasa
dan Sastra Arab, Volume 07, No. 1.

Chaer, A. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chalik., S. A. (2011). Analisis Linguistik dalam Bahasa Arab Al-Quran. Makassar: Alauddin University
Press.

David Darwin, M. A. (2021 volume 2 no 2). Paradigma Strukturalisme Bahasa: Fonologi, Morfologi,
Sintaksis, dan Semantik. Jurnal Ilmiah SEMANTIKA, 28-40.

Mulyani, N. d. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suhardi. (2013). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai