Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dinamika Kelompok yang diampu oleh

Nur Sya’ban Ratri Dwi Mulyani, M. Pd.

Disusun oleh:

1. Rian Didi Fahrozi (22012045)


2. Andry Afrizal (22012055)
3. Fifn Setiyowati (22012061)
4. Lucy Indah Rachmawati (22012065)
5. Yusri Adi Januar (22012066)
6. Arfan Syahfrudin (22012068)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

IKIP PGRI WATES

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Dinamika Kelompok, dengan judul
“KOMUNIKASI DALAM KELOMPOK”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Kulonprogo, 06 Mei 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1

C. TUJUAN.........................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3

A. Pengertian Komunikasi Dalam Kelompok.......................................................................................3

B. Jenis-jenis Komunikasi Dalam Kelompok.......................................................................................4

C. Tahap Yang Harus Dilakukan Dalam Komunikasi Kelompok........................................................8

D. Karakteristik Komunikasi Kelompok..............................................................................................9

E. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Kelompok....................................................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................15

A. KESIMPULAN.............................................................................................................................15

B. SARAN.........................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan bersosial, kita sebagai manusia tidak bisa untuk tidak berkomunikasi.
Begitupun halnya saat kita berkelompok. Komunikasi seakan menjadi ruh dalam jasad
sebuah kelompok. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau
gagalnya suatu kelompok bergantung pada komunikasinya. Secara halus intens dan efektif
suatu komunikasi dapat dikembangkan. Dalam kelompok komunikasi sering kali ada
kegiatan penting yang sangat mendukung keberhasilan kelompok tersebut, diskusi
contohnya. Namun saat ini, banyak permasalahan yang terjadi di kalangan sebuah kelompok
dan inti masalahnya adalah kurangnya komunikasi. Masalah komunikasi yang terjadi pun tak
hanya intern saja tapi juga eksternalnya. Berdasarkan permasalahan di atas, kira-kira penting
agar kita memahami arti Komunikasi Kelompok. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami
akan membahas hal-hal mengenai komunikasi kelompok

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk mengkaji dan mengulas tentang Karya Ilmiah, maka diperlukan subpokok bahasan
yang saling berhubungan, sebagai penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu pengertian komunikasi dalam kelompok ?


2. Apa jenis jenis komunikasi dalam kelompok ?
3. Bagaimana tahap yang harus dilakukan dalam komunikasi kelompok ?
4. Bagaimana karakteristik komunikasi kelompok?

C. TUJUAN

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dan menjawab pertanyaan
yang ada pada rumusan masalah:

1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi dalam kelompok


2. Untuk mengetahui jenis jenis komunikasi dalam kelompok

1
3. Untuk mengetahui tahap yang harus dilakukan dalam komunikasi kelompok
4. Untuk mengetahui karakteristik komunikasi kelompok

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Dalam Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berin-
teraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Ke-
lompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah,
atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.

Menurut Walgito Komunikasi kelompok tediri dari dua kata komunikasi dan ke-
lompok, komunikasi dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin
communi- catio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yakni maksudnya
menyama- kan suatu makna. Sedangkan kelompok (Hariadi, 2011) kelompok dapat
dipandang dari segi presepsi, motivasi, dan tujuan, interdependensi, dan juga dari segi
interaksi. Berarti komunikasi kelompok adalah menyamakan suatu makna didalam suatu
kelompok. Penger- tian kelompok berdasarkan diatas dapat diartikan atas dasar:

1. Motivasi dikemukakan Bass (dalam Hariadi 2011), menyatakan bahwa kelom- pok
adalah kumpulan individu yang keberadaanya sebagai kumpulan mem- berikan
reward kepada individu-individu.
2. Atas dasar tujuan yang dikemukakan oleh mills (dalam Hariadi 2011), kelom- pok
dipandang Mills adalah suatu kesatun yang terdiri atas dua orang atau lebih yang
melakukan kontak hubungan untuk suatu tujuan tertentu.
3. Segi interdependensi, Fiedler (dalam Hariadi 2011) Mengatakan bahwa kelom- pok
adalah sekumpulan orang yang saling bergantung satu dengan yang lainya.
Pengertian yang sama juga dikemukakan olej Cartwright dan Zander (1968), bahwa
kelompok adalah kumpulan beberapa orang orang yang berhubungan satu dengan
yang lainya dan membuat mereka saling ketergantungan.
4. Dasar interaksi yang dikemukakan oleh Bouner (dalam Hariadi 2011), menya- takan
bahwa kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi satu de- ngan yang
lain dan saling mempengaruhi

3
Dari pengertian yang ada diatas menurut Hariadi, 2011 bahwa pengertian kelom- pok
memiliki ciri-ciri seperti dua orang atau lebih, ada interaksi diantara anggotanya, me-
miliki tujuan atau goals, memiliki struktur dan pola hubungan di antara anggota yang ber-
arti ada peran, norma, dan hubungan antar anggota, serta groupnees, merupakan satu
kesa- tuan.

Menurut A. Maslow Pengertian kelompok agar lebih jelas, diawali dengan pores
pertumbuhan kelompok itu sendiri. Individu sebagai mahluk hidup mempunyai
kebutuhan (Santosa, 2009), yakni adanya:

1. Kebutuhan fisik,
2. Kebutuhan rasa aman,
3. Kebutuhan kasih sayang,
5. Kebutuhan prestasi dan pretise, serta
6. Kebutuhan untuk melaksanakan sendiri.

Dengan kebutuhan tersebut Sehingga komunikasi kelompok berarti menyamakan


makna dalam satu kelompok. Komunikasi kelompok menyamakan suatu makna secara
ber- samaan, saling mempengaruhi satu sama yang lain untuk mencapai tujuan kelompok
secara bersamaan.

Pengertian komunikasi menurut Michael Burgoon Dan Michael Ruffner (dalam


komala,2009) : komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari 3 atau lebih
indivi- du guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti erbagai
informasi, peme- liharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karak- teristik pribadi anggota lainnya dengan akurat : 4 elemen yang
tercakup dalam definisi ter- sebut:Interaksi tatap muka, Jumlah partisipan yang terlibat
dalam interaksi, Maksud dan tujuan yang dikehendaki,Kemampuan anggota untuk dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya.

B. Jenis-jenis Komunikasi Dalam Kelompok

Berikut merupkan jenis-jenis komunikasi sebagaai berikut:

1. Komunikasi berdasarkan Penyampaian

4
Pada umumnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lain karena
manusia tidak hanya makhluk individu tetapi juga makhluk sosial yang selalu
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua
orang terampil berkomunikasi, oleh sebab itu dibutuhkan beberapa cara dalam
menyampaikan informasi. Berdasarkan cara penyampaian informasi dapat dibedakan
menjadi 2 ( dua ), yaitu :
a. Komunikasi verbal ( Lisan )
b. Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak ,dimana kedua belah
pihak dapat bertatap muka. Contohnya ;dialog dua orang Yang terjadi secara
tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak.contohnya komunikasi lewat telepon.
c. Komunikasi nonverbal ( Tertulis )Naskah, yang biasanya digunakan untuk
menyampaikan kabar yang bersifat kompleks.Gambar dan foto akibat tidak bisa
dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
2. Komunikasi berdasarkan Prilaku
Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :Komunikasi
Formal, yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau perusahaan yang tata
caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya. Contohnya seminar. Komunikasi
Informal, yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan yang
tidak ditentukandalam struktur organisasi serta tidak mendapat kesaksian resmi yang
mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan organisasi atau perusahaan.
Contohnya kabar burung, desasdesus, dan sebagainya.
a. Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara
b. komunikasi yang bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan
dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan
tersebut.Contohnya rapat mengenai ulang tahun perusahaan.
3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya Berdasarkan Kelangsungannya,
komunikasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Langsung, yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung tanpa
bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak
dibatasi oleh adanya jarak.

5
b. Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan dengan
bantuan pihak ketiga atau bantuan alat alat media komunikasi.
4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi
Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Berpidato
b. Memberi Ceramah
c. Wawancara
d. Memberi Perintah alias Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu, demikian
pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses
komunikasinya
5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
 Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk
komunikasi dari pemimpin kepada anggota, seperti perintah, teguran, pujian,
dan sebagainya.
 Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang -orang yang memiliki kedudukan sejajar .
 Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang -orang yang memiliki kedudukan berbeda pada
posisi tidak sejalur vertikal.
b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak
masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi
eksternal dimaksudkan untuk memperoleh pengertian, kepercayaan, bantuan dan
kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
Eksposisi, pameran, promosi, dan sebagainya. Konperensi pers, Siaran televisi,
radio dan sebagainya, Bakti sosial.

6
6. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi Komunikasi berdasarkan
Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara
perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai persoalan
yang bersifat pribadi juga.
b. Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok mengenai
persoalan - persoalan yang menyangkutkepentingan kelompok. Perbedaanya
dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih terbuka
dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.
7. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu
Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan proses
komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan peranan individu,
diantaranya :
a. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.Komunikasi ini terjadi
secara nonformal maupun informal ,individu bertindak sebagai komunikator
mampu mempengaruhi individu yang lain.
b. Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini
terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
c. Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini
individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga
dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.
8. Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja Didalam suatu organisasi atau perusahaan,
komunikasi akan terlaksana berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan
kerja. Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran
hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi
formal.
b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran
komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.

7
c. Komunikasi jaringan bintang , yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan
saluran yang dilewati lebih pendek.
9. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi
Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way
Communication).
b. Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways
communication).
c. Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap
atasan.
d. Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap
bawahan.
e. Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang
mempunyai kedudukan sejajar

C. Tahap Yang Harus Dilakukan Dalam Komunikasi Kelompok

Menurut Fisher (1970) dalam Goldberg dan Larson14 ada empat (4) fase atau tahapan
pola yang relatif lebih konsisten yang dilakukan dalam komunikasi kelompok, yaitu :

1. Orientasi
Tahapan ini, anggota dalam menyampaikan gagasan atau ide-idenya masih dilakukan
dengan sangat hati-hati karena masih tahapan penjajagan apakah pendapatnya dapat
diterima atau tidak dalam kelompoknya. Sebagian bahkan menggunakan perilaku
verbal dan non verbal untuk menunjukkan pendapatnya atau menyampaikan
persetujuannya terhadap pendapat orang lain. Dalam tahapan atau fase ini anggota
kelompok masih dalam taraf saling mengenal, menjelaskan ide-ide dan menyatakan
sikap sementara.
2. Konflik
Tahapan ini ditandai oeh adanya pertentangan. Dalam tahapan ini terdapat pendapat
yang tidak menyenangkan, dukungan dan penafsiran meningkat, pendapat-pendapat
semakin tegas, dan komentar yang meragukan semakin berkurang. Anggota
kelompok mulai mengambil sikap untuk berargumentasi, baik itu sikap yang

8
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Ada dukungan dan ada
penentangan dalam fase ini. Koalisi pun terbentuk, dan posisi anggota menjadi
terpolarisasi. Tahapan atau fase ini ditandai oleh konflik.
3. Timbulnya Sikap-Sikap Baru
Tahapan ini telah mengurangi fase konflik. Setiap pendapat atau usulan
diinterpretasikan, kemudian interpretasi ini ditingkatkan lagi secara terus menerus.
Anggota kelompok tidak lagi menentang secara “membabi buta” namun telah
mengikuti pendapat lain yang telah ditingkatkan interpretasinya. Sikap angota
kelompok berubah dari tidak setuju menjadi setuju terhadap ide atau usulan dari
anggota lain. Padatahap atau fase ini ide atau usulan dapat disepakati menjadi
keputusan kelompok.
4. Dukungan
Tahapan ini kesepakatan dalam kelompok semakin nampak, pertentangan berubah
menjadi dukungan. Usulan yang bersifat mendukung semakin nampak, perbedaan
pendapat berakhir, komentar yang meragukan atau tidak sependapat tidak mendapat
dukungan. Para anggota kelompok berusaha keras untuk mencari kesepakatan
bersama dan satu sama lain cenderung saling mendukung dalam usulan atau ide
tertentu. Tahapan ini ditandai oleh adanya semangat kesatuan

D. Karakteristik Komunikasi Kelompok


1. Struktur
Didalam setiap kelompok, beberapa tipe struktur terdapat dalam periode tertentu.
Anggota kelompok dibedakan atas faktor-faktor dasar seperti: keahlian, agresivitas,
kekuasaan dan status, dan masing-masing anggota memiliki satu posisi dalam
kelompok. Struktur kelompok merupakan pola hubungan diantara posisi. Dalam
banyak situasi, perbedaan status diantara posisi menciptakan struktur hirearki
kelompok. Status dalam kelompok formal biasanya didasarkan pada posisi dalam
organisasi formal, sementara status kelompok informal bisa didasarkan akan sesuatu
yang relavan pada kelompok (skor golf, kemampuan beromunikasi, dan manejemen).
2. Status Hirearki Status merupakan posisi atau peringkat yang didefenisikan secara

9
Sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain.
Status ditujukan pada suatu posisi tertentu yang umumnya adalah konsekuensi dari
karakteristik tertentu yng mebedakn posisi satu dari posisi lain. Misalnya seseorang
diberikan status karena faktor semioritas pekerjaan umur atau kemampuan. Dan
status disini tidak ada kaitannya dengan hirearki formal. Contohnya seorang pekerja
yang lebih tua, lebih senior dianggap lebih cakap secara teknis sehingga statusnya
lebih tinggi dari pekerj yang lebih muda.
3. Peran
Peran adalah sekumpulan prilaku yang diatur yang diharapkan dari sesorang yng
menduduki posisi tertentu. Konsep peran penting memahami prilaku kelompok.
Peran ditujukan pada pola prilaku yag diharapakan menjadi sifat untuk posisi tertentu
disuatu organisasi. Suatu peran termasuk sikap dan nilai-nilai seperti halnya bentuk
prilaku tertentu. Peran merupakan apa yang harus dilakukan oleh seseorang guna
mensahkan keberadaannya pada posisi tertentu. Contohnya, peran dokter dan
pasienadalah tergantung seberapa besar ia melakukan peran yang secara kultural
didefenisikan untuk suatu posisi. Menurut adler & rodman peran dalam komuikasi
kelompok meliputi fungsi tugas dan pemeliharaan. Fungsi tugas yaitu pemberi
informasi, pemberi pendapat, pencari informasi dan pemberi aturan. Sedangkan
Fungsi Pemeliharaan meliputi pendorong partisipasi,penyelaras, penurunan
ketegangan, penanganan persoalan pribadi.
4. Norma
Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang bagaimana orang- orang dalam
suatu kelompok berhubungan dan berperilaku satu sama lainnya. Severin dan tankard
menyebutkan ada dua jenis norma, yaitu deskriptif dan perintah. Norma deskriptif
menentukan apa yang seharusnya dilakukandalam sebuah konteks, sedangkan norma
perintah menentukan apa yang umumnya disetujuai oleh masyarakat. Terdapat tiga
kategori norma dalam kelompok yaitu, norma
a. Social
b. Procedural
c. Dan tugas

10
Norma sosial mengatur hubungan diantara anggota kelompok.Sedangkan norma
prosedural menguraikan secara rinci bagaimana suatu 2 kelompok mengambil
keputusan, harus beroperasi, dan pada akhirnyapada kesepakatan kelompok. Norma
tugas mengatur bagaimana pekerjaan harus dilakukan (Sendjaja 2002: 3.6).
Umumnya merupakan standar yang disepakati individu dan prilaku kelompok yang
dikembangkan akibat sebagai interaksi anggota setiap saat. Norma umumnya
merupakana standara yang disepakati individu dan prilaku kelompok yang
dikembangkan sebagai akibat interaksi anggota setiap saat. Norma adalah standar
yang dihimpun oleh anggota kelompok yang mempunyai karakteristik tertentu yang
penting bagi kelompok. Pertama, norma dibentuk hanya berkaitan padahal yang
berarti pada kelompok. Kedua, norma diterima dalam berbagai tingkat oleh anggota.
Ketiga, norma diterapkan kesetiap anggota atau hanya beberapa anggota saja.
Contohnya, kelompok mempunyai norma loyalitas dan komitmen diantara mereka
seperti keterlambatan kerja, pakaian, dan lain lain. Menyesuaikan diri dengan norma
bisa sangat bermanfaat. Karena norma menjawab pertanyaan tentang bagaimana kita
harus bertingkah laku satu terhadap yang lain atas dasar tugas sehari-hari, dan denga
demikian, kita bebas untuk memusatkan pertahtian pada tugas-tugas yang lain. Tetapi
penyesuaiaan dapat menjadi negatif jika mematikan prakarsa dan inovasi,
menghambat prestasi kerja kelompok. Yang paling penting, sasaran maneger adalah
mengkomunikasikan norma-norma yang akan menyalurkan tekanan kelompok yang
tidak terelakan dalam arah yang terkonstruktif.
Contoh norma positif :
a. Melindungi perusahaan dari pihak lain
b. Selalu meningkatkan kompetensi diri dan melakukan denga baik
c. Maneger dan penyedia sangat pedulu dengan pihak lain
d. Meneger dan penyelia betul-betul pedulu pada orang yang mereka
e. Superpisi
3 Contoh norma negatif:
a. Mereka selalu mengambil keuntungan
b. Tidak ada alasan bekerja keras
c. Lebih baik menyimpan masalah dan menghindari penyelia

11
d. Menyembunyikan masalah dan menghindari penyelia
5. Kepemimpinan Peran kepempimpinan dalam kelompok merupakan karakterisktik
yang penting.
Pemimpin mempunyai pengaruhi atas anggota kelompoknya. Dalam kelompok
formal pemimpin bisa menggunakan sanksi yang dilegitimasikan, sedangkan dlam
kelompok informal merupakan faktor yang signifikan yang dianggap anggota
berstatus tinggi dn di hargai. Seorang pemimpin yang baik memfokuskan dalam
upaya mengajk berkomunikasi yang menciptkan, memperhatikan, dan memprakarsai
komitmen baru tindakan, khususnya pada percakapan yang menjamin tindakan
efektifitas kerja sama di dalam organisasi.
6. Kohesivitas
Solidaritas (kekompakan/kepaduan), atau kekompakan kelompok merupakan
indicator penting mengenai seberapa besar pengaruh kelompok secara keseluruhan
atas anggota secara individual. Semakin kompak kelompok semakin kuat individu
menjadi bahagian kelompok semakin besar pengaruhnya.
7. Konfilik
Jika disebuah di organisasi mendapatkan peran yang tidak sesuai dengan prilaku
peran yang tepat mak timbullah konflik. Seorang yang konflik perannya bertentangan
mengalami stres psikologis yang menghasilkan masalah emosional dan tidak bisa
mengambil keputusan. Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam suatu kelompok
terdapat ciri – ciri, yaitu:
a. Terdiri dari orang atau lebih
b. Untuk keberhasilan pencapaian tujuan setiap orang harus terikat dalam kondisi
saling ketergantungan.
c. Setiap orang harus mempunyai rasa saling memiliki & mengidentifikasi diri
dengan anggota kelompok lain.
d. Interaksi secara oral, walau tidak seluruh interaksi berlangsung secara oral, tapi
yang signifikan melalui pembicaraan.
e. Perilaku didasarkan pd norma-norma, nilai & prosedur yg diterima tiap anggota.
f. Produktivitas bertambah atau meningkat

12
g. Saling membagi tujuan yang sama Karakteristik dari kelompok kecil, yaitu :
ditujukan pada kognisi komunikan, prosesnya berlangsung secara dialogis,
sirkular, komunikator menunjukkan pesan atau pikiran kepada komunikan, umpan
balik berbentuk verbal.
Sedangkan karakteristik dari kelompok besar, yaitu : ditujukan kepada efeksi
komunikan, prosesnya berlangsung secara linear, dialogis namun berbentuk tanya
jawab. Suatu kelompok disadari atau tidak berpengaruh sangat besar terhadap cara
suatu individu dalam bertindak, bersikap, berperilaku, dan pola pikir. Komunikasi
kelompok biasanya digunakan untuk bertukar informasi, menambah pengetahuan,
memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku, mengembangkan kesehatan jiwa,
dan meningkatkan kesadaran.

E. Fungsi dan Tujuan Komunikasi Kelompok


Menurut Robins (dalam Hasan, 2008:23) mensyaratkan bahwa komunikasi
memiliki empat fungsi utama dalam suatu organisasi atau dalam kelompok tertentu, yaitu:
1. Fungsi pengawasan 2. Fungsi motivasi 3. Fungsi pengungkapan emosional 4. Fungsi
informasi Menurut Berlo (dalam Hasan, 2005:25) mengemukakan tujuan komunikasi
dapat ditinjau dari dua aspek, yakni aspek yang bersifat umum dan aspek spesifik.
Tujuan komunikasi dilihat secara umum meliputi hal-hal berikut: 1. Informatif 2.
Persuaisif 3. Entertainment Sedangkan tujuan komunikasi seperti yang diungkapkan oleh
Hardjana (2011:21) adalah untuk:
1. Mengenal orang lain, karena melalui komunikasi orang lain mengungkapkan diri
kepada kita.
2. Menjalin perkenalan, pertemanan, dan persahabatan dengan orang lain.
3. Membahas masalah, bertukar pikiran dan membuat rencana kegiatan bersama orang
lain.
4. Meminta bantuan dan pertolongan kepada orang lain.
5. Saling membantu mengubah sikap dan perilaku hidup bersama orang lain.
Dari pengertian komunikasi secara umum dan spesifik, dapat disimpulkan bahwa
tujuan komunikasi adalah untuk mencapai pengertian bersama antara komunikator
dengan komunikan. Fungsi Komunikasi Kelompok Keberadaan suatu kelompok dalam

13
masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi-fungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi-
fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial, pendidikan, persuasi, pemecahan
masalah, dan pembuatan keputusan, serta fungsi terapi. Semua fungsi ini dimanfaatkan
untuk kepentingan masyarakat, kelompok, dan para anggota kelompok itu sendiri.
Menurut Bungin (2009:274) fungsi komunikasi kelompok antara lain adalah: Komunikasi
Kelompok Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Nurzain) a. Fungsi hubungan
sosial. b. Fungsi pendidikan. c. Fungsi persuasi. d. Fungsi problem solving. e. Fungsi
terapi.
1. Fungsi Hubungan
Sosial fungsi hubungan sosial adalah bagaimana suatu kelompok mampu memelihara
dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya, seperti bagaimana
suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk
melakukan aktivitas yang informal, santai dan menghibur.
2. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan adalah bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun
informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan.
3. Fungsi Persuasi
Fungsi persuasi adalah seorang anggota kelompok yang berupaya memersuasi
anggota lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang
terlibat usaha-usaha persuasif dalam suatu kelompok, membawa risiko untuk tidak
diterima oleh para anggota lainnya.
4. Fungsi Problem Solving
Fungsi problem solving adalah kelompok yang dicerminkan dengan kegiatan-
kegiatannya untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan.
5. Fungsi Terapi
Fungsi terapi adalah kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya,
karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Tentunya individu tersebut harus
berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat, namun
usaha utamanya adalah membantu diri sendiri, bukan membantu kelompok mencapai
konsensus.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia lahirkan kedunia ini adalah sebagai makhluk sosial antaramanusia yang
satu dengan yang lainnya pasti akan berinteraksi. Interaksi itulah yang dimaksud
komunikasi. Macam-macam komunikasi di bagi menjadi dua yaitu Komunikasi verbal
adalah komunikasi yang menggunakan lambang kata-kata atau bahasasebagai medianya
baik secara lisan maupun tulisan komunikasi non verbal adalah pesan atau informasi yang
tidak disampaikan melalui lisan maupun tulisan tetapi menggunakan gerakan tubuh.
Hambatan dalam berkomunikasi adalah hambatan yang bisadiakibatkan dari fisik,
hambatan semantik,hambatan psikologis.

B. Saran

Dalam berkomunikasi sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
menggunakan bahasa yang baik, sopan dan apabila menggunakanbahasa tubuh, gunakan
bahasa tubuh yang sopan dan tidak membuat temanyang berkomunikasi dengan kita
dengan kata-kata dan gerak tubuh kita.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ririn Puspita Tutiasri, S. M. (2016). Komunikasi dalam komunikasi kelompok. Channel, Vol. 4,
No. 1, April 2016, hal. 81-90, 81- 90.

Hasan, K. (2016). Handout Pengantar Ilmu Komunikasi _ pertemuan 7 & 8.


Prasetyo, K. T., Surya, I., & Hasanah, N. (2018). Efektivitas Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Tingkat Desa Dalam Pembangunan Fisik Di Desa
Muarawis Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara.

16

Anda mungkin juga menyukai