Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI KELOMPOK
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Nasor, M.Si

Disusun Oleh :
Husnun Afifah (20410101)
Nana Sujana (20410101)
Yuliana Maya Susanty(2041010166)

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Penyayang karena telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyeleaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KOMUNIKASI KELOMPOK”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak  Prof. Dr. H. NASOR, M.Si pada prodi
Komunikasi dan Penyiaran Islam Matakuliah “Pengantar Ilmu Komunikasi” di UIN Raden Intan
Lampung. Selain itu, kami juga berharap agar makalah dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang “KOMUNIKASI KELOMPOK”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak  Prof. Dr. H. NASOR, M.Si selaku dosen mata
kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi. Tugas yang bapak berikan ini dapat menambah pengetahuan
serta wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu
proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempuna. Oleh karna itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, November 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................4
C. Tujuan Makalah....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Kelompok......................................................................5
B. Klarifikasi Kelompok............................................................................................6
1. Kelompok Primer-Sekunder..............................................................................6
2. In group dan Out group......................................................................................6
3. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan.............................................7
4. Kelompok Deskriptif dan Preskriptif.................................................................7
C. Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi...............................................8
1. Konformitas.......................................................................................................8
2. Fasiliasi Sosial...................................................................................................8
3. Polarisasi ...........................................................................................................8
D. Factor-faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Kelompok..............................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11

3
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan bersosialisasi
sejak manusia diciptakan oleh Sang Penciptanya. Komunikasi menjadikan apa yang diamksut
oleh seseorang dapat di mengerti oleh orang lain. Bahkan terciptanya suatu kesepakatan
dikarenakan adanya komunikasi. Individu-individu bisa menjadi satu yakni mengerti apa
yang disampaikan oleh individu yang lain. Serta memberi dukungan terhadap apa yang
dimaksutkan oleh individu tersebut baik berupa persetujuan maupun suatu kritik yang
membangun terhadap apa yang disampaikan oleh individu tersebut. Kekompakan,
kebersaman yang terjalin akibat adanya tujuan bersama ini yang menjadikan individu-
individu itu terbentuk menjadi suatu kelompok. Adanya kelompok menjadikan individu-
individu itu menjadi kuat karena mereka mempunyai tujuan yang sama. Kelompok yang baik
adalah kelompok yang mampu memberikan kesempatan pada individu-individu yang ada
didalamnya untuk mengaktualisasikan diri, sehingga kelompok merupakan perwujudtan dari
individu-individu yang ada didalamnya. Begitupun dengan komunikasi yang dilakukan oleh
kelompokkelompok yang ada didalamnya, harus terjadi dengan seimbang tidak ada yang
mendominasi atu terdominasi. Komunikasi yang terjadi didalam kelompok menarik untuk
dipelajari karena akan menemukan bagaimana membuat suatu kelompok yang efektif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian komunikasi kelompok?
2. Dapat dijadikan menjadi berapa klarifikasi kelompok itu?
3. Apa pengaruh kelompok pada perilaku manusia?
4. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok?

C. Tujuan Makalah
1. untuk mengetahui pengertian dari komunikasi kelompok.
2. Untuk mengetahui apa saja klarifikasi kelompok.
3. Untuk mengetahui pengaruh kelompok pada perilaku manusia.
4. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Kelompok


Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang
dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan sebagainya
(Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005) mendefinisikan komunikasi
kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan
yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang
mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain
secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni
adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai
tujuan kelompok.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang
mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini
misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu
komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi
kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori
komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

5
B. Klasifikasi Kelompok
Kelompok dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu primer-sekunder, ingroup-
outgroup, rujukan-keanggotaan, dan deskriptif-preskriptif.
1. Kelompok primer-sekunder
Charles H. Cooley membedakan kelompok menjadi kelompok primer dan
kelompok sekunder. Kelompok primer adalah kelompok yang memiliki ciri kerjasama
dan hubungan tatap muka yang sangat dekat, contohnya adalah keluarga. Sedangkan,
kelompok sekunder adalah kelompok yang memiliki ciri hubungan yang tidak akrab dan
tidak personal, contohnya adalah ormas, serikat buruh, dan lain-lain.

Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik komunikasinya,


sebagai berikut:
a. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam,
artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-
unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas,
artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi.
Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.
b. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder
nonpersonal.
c. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi,
sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
d. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder
instrumental.
e. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder
formal.

2. In Group dan Out Group


In group dikenal sebagai kelompok “kita”, dam out group dikenal dengan
kelompok “mereka”. In group ini sendiri dapat berbentuk seperti kelompok primer
maupun kelompok sekunder. Keluarga atau kita dikenal sebagi kelompok primer. Adapun
kelompok sekunder adalah fakultas atau teman satu gangster.

6
Adapun perasaan in group ini diungkapkan dengan kesetiaan,
solidaritas,kesenangan, dan kerja sama. Sedangkan untuk membedakan in group dan out
group sebaiknya kita membuat batas atau boundaris yang fungsinya untuk menentukan
siapa yang masuk kedalam kategori orang luar.
Dengan adanya pembatasan ini maka akan jelas terlihat kelompok primer
maupun kelompok sekunder dalam hubungan komunikasi tersebut.

3. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan


Theodore Newcomb (1930), sang penggagas model komunikasi Newcomb,
melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan
(reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya
secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok
rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri
sendiri atau untuk membentuk sikap.

4. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif


John F. Cragan dan David W. Wright membagi kelompok menjadi kelompok
deskriptif dan kelompok preskriptif. Kelompok deskriptif mengacu pada klasifikasi
kelompok berdasarkan proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan,
ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: kelompok
tugas, kelompok pertemuan; dan kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan
memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik.
Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara
pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang dirinya.
Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan. Kelompok
penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru.
Kelompok revolusioner radikal; (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses ini
dengan cukup banyak.
Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh
anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright
mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar,
simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

7
C. Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi
1. Konformitas.
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju (norma)
kelompok sebagai akibat tekanan kelompok-yang real atau dibayangkan. Bila sejumlah
orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecenderungan para
anggota untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama. Jadi, kalau anda
merencanakan untuk menjadi ketua kelompok,aturlah rekan-rekan anda untuk menyebar
dalam kelompok. Ketika anda meminta persetujuan anggota, usahakan rekan-rekan anda
secara persetujuan mereka. Tumbuhkan seakan-akan seluruh anggota kelompok sudah
setuju. Besar kemungkinan anggota-anggota berikutnya untuk setuju juga.

2. Fasilitasi sosial.
Fasilitasi (dari kata Prancis facile, artinya mudah) menunjukkan kelancaran atau
peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi
pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah. Robert Zajonz (1965) menjelaskan bahwa
kehadiran orang lain-dianggap-menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku
individu. Efek ini terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya didepan orang yang
menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan mempertingi kemungkinan
dikeluarkannya respon yang dominan. Respon dominan adalah perilaku yang kita kuasai.
Bila respon yang dominan itu adalah yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila respon
dominan itu adalah yang salah, terjadi penurunan prestasi. Untuk pekerjaan yang mudah,
respon yang dominan adalah respon yang banar; karena itu, peneliti-peneliti melihat
melihat kelompok mempertinggi kualitas kerja individu.

3. Polarisasi.
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum
diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu,
setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila
sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah
diskusi mereka akan menentang lebih keras.

8
D. Factor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan
tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari
hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat
kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi
(misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak
informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan
kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.
Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok,
yaitu:
1. ukuran kelompok.
2. jaringan komunikasi.
3. kohesi kelompok.
4. Kepemimpinan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang
dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya.
2. Komunikasi kelompok diklarifikasikan menjadi empat, yaitu kelompok primer-sekunder,
kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan, out group dan in group, kelompok
deskriptif dan kelompok peskriptif.
3. Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi ada tiga , yaitu konformitas, fasilitasi
social, dan polarisasi.
4. Factor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok ada empat , yaitu ukuran
kelompok. Jaringan komunikasi. Kohesi kelompok dan kepemimpinan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Arifin, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohon, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth


Publishing Company

Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai