ILMU KOMUNIKASI
OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
NOVRIZON MARZAL
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita bersama, sehingga hari ini kita dapat bernafas dalam
keadaan beriman kepada Allah. Shalawat dan salam tidak lupa kita ucapkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada Bapak yang telah membimbing kami
dalam kegiatan akademis dan membina kami baik dalam suka maupun duka.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman atas inspirasi yang luar biasa
dalam penyelesaian makalah kami ini yang berjudul,”KOMUNIKASI KELOMPOK
DAN ORGANISASI”.
Selanjutnya kami telah berusaha dalam menyajikan makalah ini dalam bentuk
yang sempurna. Namun, kami juga menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan diatas
dunia ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada pembaca untuk memaafkan
seandainya terdapat kekeliruan dalam penulisan dan penyajian makalah kami ini.
Kami menerina seandainya jika ada kritik dan saran rasional dan kontruktif demi
perbaikan kedepannya.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam
situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau
tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita sering mempunyai makna yang berbeda
terhadap lambang yang sama. Oleh karena itu, komunikasi seharusnya dipertimbangkan
sebagai aktifitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna secara
penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh partisipan komunikasi yang terlibat
Sebagai mahkluk sosial manusia sangat memerlukan komunikasi satu dengan yang
lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupan, melalui
komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolas dari
lingkungan sekaraya Proses komunist akan berhasil apabila suatu pesan yang akan
disampaikan di dalam pikiran diterim atau dapat dimengerti oleh komunikan, sebaliknya
komunikasi akan gagal bila ha yang disampaikan tidak dimengerti atau tidak di sadari.
Pada dasarnya komunikas merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Tanpa adanya komunikasi manusia akan sulit untuk saling berinteraksi. Kemampuan
berkomunikasi yang baik sangat diperlukan dan penting dalam kehidupan sehari- hari.
dalam proses komunikasi bukan hanya harus mengetahui dan memahami Cara menyusun
kalimat yang benar, melainkan kita harus mampu mengucap akan kalimat dengan tepat
sesuai dengan pesan yang akan disampaikan. Dalam sebuah proses interaksi, komunikasi
merupakan suatu hal yang sama sekali tidak bisa dihilangkan salah satu bentuk dari
komunikasi adalah komunikasi kelompok
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu komunikasi kelompok?
2. Apa itu komunikasi organisasi?
3. Apa tujuan komunikasi?
4. Apa fungsi komunikasi organisasi
5. Apa perbedaan komunikasi kelompok dengan organisasi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui komunikasi kelompok
2. Untuk mengetahui komunikasi organisasi
3. Untuk mengetahui tujuan komunikasi
4. Untuk mengetahui fungsi komunikasi organisasi
5. Untuk mengetahui perbedaan komunikasi kelompok dengan komunikasi
organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOMUNIKASI KELOMPOK
1. Pengertian Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut Kelompok
ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau
suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Menurut
Walgito Komunikasi kelompok tediri dari dua kata komunikasi dan kelompok,
komunikasi dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, yakni
maksudnya menyamakan suatu makna. Sedangkan kelompok, kelompok dapat
dipandang dari segi presepsi, motivasi, dan tujuan, interdependensi, dan juga dari
segi interaksi. Berarti komunikasi kelompok adalah menyamakan suatu makna
didalam suatu kelompok. Pengertian kelompok berdasarkan diatas dapat diartikan
atas dasar:
a. Motivasi dikemukakan Bass, menyatakan bahwa kelompok adalah kumpulan
individu yang keberadaanya sebagai kumpulan memberikan reward kepada
individu-individu.
b. Atas dasar tujuan yang dikemukakan oleh mills, kelompok dipandang Mills adalah
suatu kesatun yang terdiri atas dua orang atau lebih yang melakukan kontak
hubungan untuk suatu tujuan tertentu.
c. Segi interdependensi, Fiedler Mengatakan bahwa kelompok adalah sekumpulan
orang yang saling bergantung satu dengan yang lainya. Pengertian yang sama juga
dikemukakan olej Cartwright dan Zander (1968), bahwa kelompok adalah
kumpulan beberapa orang orang yang berhubungan satu dengan yang lainya dan
membuat mereka saling ketergantungan.
d. Dasar interaksi yang dikemukakan oleh Bouner, menyatakan bahwa kelompok
adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi satu dengan yang lain dan saling
mempengaruhi.
B. KOMUNIKASI ORGANISASI
Komunikasi Istilah komunikasi mengandung makna yang bersal dari basa latin
communication‖ yang berarti pemberitahuan, pemberian bagian, pertukaran, dimana
si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawqaban dari pendengarnya. Kata
sifatnya adala communis yang artinya bersifat umum atau bersama-sama. Kata
kerjanya adalah communicare artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah.
Komunikasi merupakan proses yang secara umumdigunakan manusia dalam
melakukan interaksi social
Organisasi Salah satu hal terpenting dalam memahami komunikasi organisasi
adalah bahwa kita seyogianya memahami pendekatanpendekatan yang
mempengaruhi cara berfikir atau cara pandang terhadap organisasi. Organisasi
menurut Robbins diartikan sebagai suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan
sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relative
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama. Pace &
Faules mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam memahami organisasi,
pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Makna Objektif‖ dalam konsep ini
merujuk kepada pandangan bahwa objek-objek, perilaku-perilaku, dan peristiwa-
peristiwa eksis di dunia nyata dan terlepas dari pengamatannya, sedangakan
subjektif‖ merujuk bahwa realitas itu sendiri adalah konstruksi sosial, realitas sebagai
suatu proses kreatif yang memungkinkan orang menciptakan apa yang ada di
luarsana‖.
bersama laki-laki dari kelompoknya maka perempuan itu meawarisi
dengan ashabah bersama dengan laki-laki fari kelompoknya itu. Yaitu, laki-
laki mendapatkan bagian dua kali perempuan. Jika kelompok perempuan itu
tidak bersama dengan laki-laki maka dia mewarisi dengan al-fardh. Saudara –
saudara perempuan sekandung dan seayah mendapatkan warisan ashabah
dengan anak-anak perempuan.
Kadang-kadang orang mewarisi dengan al-fardh, kadang-kadang
dengan ashabah, mendapatkan keduanya. Mereka ada dua orang: ayah dan
kakek. Masing-masing dari keduanya mewarisi bagiannya. Ketika setelah
dibagikan pada orang-orang yang mendapatkan bagian masih tersisa maka
masing-masing dari dua orang itu mengambil sisa itu dengan ashabah.
Adapun warisan dengan kekerabatan rahim, mnurut hafiyyah dan hanabilah
adalah perolehan hak ketika tidak adanya ahli waris ashabah dan fardh.
Hanabilah mengecualikan suami istri dari ahli waris yang mendapatkan fardh.
Mereka mengatakan, kerabat rahim mewarisi ketika tidak ada ahli waris
ashabah dan fardh selain suami istri.
Pendapat yg masyhur menurut malikiyah dan pendapat asli mazhab
syafi’i adalah bahwa dzawil arham tidak mewarisi, tidak pula diberikan
kepada ahli waris yang mendapatkan al-faradh, tetapi harta itu diberikan
kepada baitu mal. Ulama belakangan dari mazhab syafi’iyah berfatwa, jika
baitul mal belum dibentuk, maka di berikan kepada ahli waris yang
mendapatkan al-fardh selain suami istri, sisa bagian mereka dengan
pembagian berdasarkan persentase. Jika meraka tidak ada diberikan kepada
dzawil arham (Wahbah Azzuhaili, 2011)
- Budak
Seseorang yang berstatus budak tidak mempunyai hak untuk mewarisi sekalipun
dari saudaranya. Sebab, segala sesuatu yang dimiliki budak, secara langsung menjadi
milik tuannya.
- Pembunuhan
Apabila seorang ahli waris membunuh pewaris (misalnya: seorang anak
membunuh ayahnya), maka ia tidak berhak mendapatkan warisan. Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah SAW:
"Tidaklah seorang pembunuh berhak mewarisi harta orang yang dibunuhnya."
- Perbedaan Agama
Seorang muslim tidak dapat mewarisi ataupun diwarisi oleh orang nonmuslim,
apapun agamanya. Hal ini telah diterangkan Rasulullah SAW dalam sabdanya:
"Tidaklah berhak seorang muslim mewarisi orang kafir dan tidak pula orang kafir
mewarisi muslim." (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian penjelasan mengenai hukum dan tata cara pembagian harta warisan menurut
Islam ke ahli waris. (Wahbah Azzuhaili, 2011)
3. Pengertian Radd
Kata radd menurut bahasa artinya i’adah, yaitu mengembalikan.Kata radd
juga berarti sharafun (memulangkan kembali).Dalam Al-Qur’an banyak
disebutkan kata radd, misalnya QS. Al-Ahzab: 25
َو َر َّد ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن َك َفُرْو ا ِبَغْيِظ ِهْم َلْم َيَناُلْو ا َخ ْيًرا َۗو َك َفى ُهّٰللا اْلُم ْؤ ِمِنْيَن اْلِقَتاَل
َۗو َك اَن ُهّٰللا َق ًّيا َع ْيًز ۚا
ِو ِز
Artinya:
“Dan Allah menghalau orang-orang yang kafir itu yang keadaan mereka penuh
kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh keuntungan apapun.”
Dengan demikian, secara definitif, yang dimaksud radd menurut ulama
faradiyun adalah pengembalian bagian yang tersisa dari bagian zawul furud
nasabiyah kepada mereka, sesuai dengan besar kecilnya bagian masin-masing
bila tidak ada lagi orang yang berhak menerimanya.
4. Rukun-rukun Radd
Radd terjadi bila memenuhi 3 rukun sebagai berikut :
a. adanya ashabul furud
b. Badanya kelebihan harta peninggalan setelah dibagikan kepada masing-
masing ahli waris asabah.
c. tidak ada ahli waris asabah.
3. Jarimah ta’zir, yaitu semua jenis tindak pidana yang tidak secara tegas
diatur oleh Alquran atau hadis. Aturan teknis, jenis, dan pelaksanaannya
ditentukan oleh penguasa setempat. Bentuk jarimah ini sangat banyak
dan tidak terbatas, sesuai dengan kejahatan yang dilakukan akibat godaan
setan dalam diri manusia.
4. Tujuan dan Ruang Lingkup Jinayah
A. Tujuan Jinayah
1.Menjamin keamanan al-maqshid al-syari’ah al-khamsah (lima tujuan syari’ah) yang
bersifat primer (daruryyat) yaitu:
a. Hifzh al din (memelihara agama)
b. Hifzh al nafsi (memelihara jiwa)
c. Hifzh al mal (memelihara harta)
d. Hifzh al nasli (memelihara keturunan)
e. Hifzh al aqli (memelihara akal pikiran)
2. Menjamin keperluan-keperluan mereka yang bersifat sekunder (hajiyat) yaitu keperluan-
keperluan yang dapat menyingkirkan kesulitan –kesulitan dari masyarakat dan dapat
membuat hidup mereka lebih mudah.
3.Membuat perbaikan-perbaikan, yaitu mengarahkan manusia kepada urusan-urusan hidup
yang lebih baik atau biasa disebut tahsinat. (Islamul Haq, 2020)
B. Rusng Lingkup
Perkara jinayah adalah perkara pidana..Perkara jinayah ada 3 yaitu:
1).Hudud yang meliputi: zina, menuduh berzina (qadhaf), mencuri, merampok,minuman
keras dan napza, murtad, pemberontaka (bughaat)
2).Qisas/diat yang meliputi: pembunuhan, penganiayaan.
3).Ta’zir yaitu hukuman yang dijatuhkan kepada orang yang melakukan pelanggaran
syariat selain hudud dan qisas/diat seperti: maisir(perjudian), penipuan, pemalsuan,
khalwat, meninggalkan shalat fardhu dan puasa ramadhan. (Dr. Mardani, 2022)
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bagian-bagian ahli waris dan cara perhitungan harta warisan tertanya ada banyak dan
cangkupannya sangat luas, dan orang-yang berhak menerima warisan tersebut tidak semua
orang, ada orang yang bisa menerima ada yang tidak bisa menerima.
Jinayah adalah perbuatan dosa, yang dimana perbuatan ini juga memiliki banyak jenis
yang dimana semuanya tidak ada pahalanya sama sekali melainkan mendapatkan dosa yang
amat banyak
B.Saran
Kami sebagai penulis ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan
saran dari para pembaca. Penulis meminta maaf atas kesalahan kata-kata dalam penulisan
masalah kami.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Dr. Mardani. (2022). Hukum Acara Jinayat. Jakarta: KENCANA.
Drs. Dian Khairul Umam. (1999). Fiqih Mawaris. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.