Di Susun Oleh:
Dengan mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah tentang
“KOMUNIKASI KELOMPOK” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang t
elah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah in
i. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi ka
mi, dosen pengampu kami Endang Lestiawati, SKp.,M.Kep, dan juga kepada tema
n-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Makalah ini disusun sebagai salah satu pencapaian tugas kami dalam menempuh
pembelajaran perkuliahan disemester satu ini. Pembuatan makalah ini dapat
berjalan dengan lancar karena adanya dukungan serta bimbingan dari berbagai
pihak untuk itu dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih.
TINJAUAN TEORI
BAB III
PEMBAHASAN
Sedangkan menurut Michael Burgoon, komunikasi kelompok merupakan interaksi
yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih dengan cara bertatap muka dengan berb
agai tujuan seperti berbagi informasi, memecahkan suatu permasalahan, menjaga
diri, dimana setiap anggota kelompok dapat mengingat karakteristik anggota-angg
ota yang lain (Wiryanto : 2005). Dengan kata lain, komunikasi kelompok dapat di
katakan sebagai sebuah interaksi antar individu dalam suatu kelompok yang dilak
ukan secara tatap muka dengan tujuan tertentu.
Komunikasi yang terjadi dalam kelompok pada hakekatnya adalah komunikasi int
erpersonal karena komunikasi yang terjadi antar anggotanya biasanya bersifat fac
e-to-face, pesan disampaikan secara lisan, tanpa perantara media sehingga umpan
balik dapat disampaikan secara langsung (Faizal et al., 2012: 123). Menurut Bungi
n (2009: 274) fungsi komunikasi kelompok antara lain adalah:
a) Fungsi hubungan sosial, dalam arti bagaimana suatu kelompok mampu mem
elihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya, seperti
bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan kesempatan kepada an
ggotanya untuk melakukan aktivitas yang informal, santai, dan menghibur.
b) Fungsi pendidikan adalah bagaimana sebuah kelompok secara formal maup
un informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan.
c) Fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya memersuasi anggota l
ainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang etr
libat usaha-usaha persuasif dalam suatu kelompok, membawa risiko untuk ti
dak diterima oleh para anggota lainnya.
d) Fungsi problem solving, kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegia
tannya untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan.
e) Fungsi terapi. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainn
ya, karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Tentunya individu terseb
ut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan
manfaat, namun usaha utamanya adalah membantu diri sendiri, bukan mem
bantu kelompok mencapai konsensus.
Manfaat dari membentuk kelompok yang efektif dari penelitian yang dilakukan ad
alah:
1) Struktur roda yakni dimana hanya seorang pemimpin (pusat) dalam suatu
kelompok yang dapat mengirimkan dan menerima pesan dari semua anggo
tanya. Sehingga dalam proses komunikasi yang berlangsung, apabila ada a
nggota yang ingin berkomunikasi dengan anggota lain harus melalui pemi
mpin atau pusat kelompok.
2) Struktur rantai yakni pola komunikasi kelompok dimana setiap anggotanya
dapat berkomunikasi dengan dua anggota lain. Namun dalam struktur ini,
untuk anggota yang ada di ujung rantai hanya dapat melakukan komunikas
i dengan satu anggota saja. Orang yang berada di tengah struktur akan men
jadi pusat dari pola komunikasi ini dan cenderung memiliki peran sebagai
pemimpin.
3) Struktur lingkaran yakni tidak terdapat pemimpin dalam suatu kelompok.
Sehingga setiap anggota mempunyai posisi yang sama antara satu dengan
yang lain dalam melakukan proses memberi dan menerima pesan. Setiap a
nggota memiliki hak dan kekuatan yang sama untuk melakukan fungsi per
suasi pada anggota lainnya.
4) Struktur Y yakni pola komunikasi yang berbentuk Y. Dalam struktur ini te
rdapat pemimpin yang jelas. Namun ada anggota lain yang menjadi pemim
pin kedua dalam kelompok yang dapat menerima dan mengirim pesan kep
ada dua anggota kelompok lainnya, sedangkan tiga anggota sisanya hanya
memiliki komunikasi terbatas dengan satu anggota lain.
5) Struktur semua saluran, dimana struktur ini memiliki kesamaan dengan str
uktur lingkaran. Semua anggota memiliki wewenang serta kekuatan yang s
ama untuk mempengaruhi anggota lain karena tidak terdapatnya pemimpin
kelompok. Perbedaan struktur ini dengan struktur lingkaran yakni interaksi
yang terjalin diantara anggota tidak dibatasi sehingga setiap anggota bebas
untuk berkomunikasi dengan anggota lainnya (Derry : 2005).
1) Hubungan Sosial. Kita sering terlibat dalam sebuah kelompok kecil supaya
dapat bergaul dengan orang lain. Contohnya, berkumpul berbincang-binca
ng saat minum kopi di kafe, atau mengobrol di pesta pernikahan. Tujuan m
engikuti kegiatan tersebut adalah untuk memperkuat hubungan interperson
al dan menaikkan kesejahteraan. Kelompok-kelompok demikian mengikut
i kegiatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan interpersonal seperti untuk
kasih sayang merasa diikut sertakan.
2) Penyaluran. Komunikasi kelompok kecil memberikan kemungkinan untuk
menyalurkan perasaan kita, termasuk perasaan kecewa, sedih, khawatir ata
u cemas, keluhan, maupun harapan dari keinginan kita. Jika ada orang lain
yang sudah mengetahui perihal perasaan kita, kita sering merasa lega atau
terbebas dari ketegangan. Kelompok kecil yang bertujuan sebagai penyalur
an ini cenderung mengarahkan komunikasi pada masalah personal dibandi
ngkan interpersonal.
3) Terapi. ini biasanya dipakai oleh sekelompok profesional atau terlatih yan
g membantu atau membimbing orang-orang, menghilangkan sikap-sikap at
au perilakunya yang dianggap negatif. Misalnya, kelompok yang dapat me
nerapi orang-orang yang kecanduan alkohol, narkoba, perokok berat, atau
masalah lainnya.
4) Pendidikan. Sebuah kelompok secara formal maupun informal bekerja unt
uk mencapai mempertukarkan pengetahuan di antara anggotanya. Alasan
umum seseorang mengikuti kelompok kecil ialah untuk belajar dari orang l
ain, karena ide dari dua kepala, biasanya lebih baik dari satu kepala. Ada ti
ga faktor penentu bagi kelompok dalam mencapai tujuan ini, yaitu: jumlah
informasi terbaru yang dikontribusikan, jumlah partisipan dalam kelompok,
serta frekuensi interaksi di antara para anggota kelompok.
Sedangkan untuk tujuan yang berhubungan dengan tugas dan pekerjaan (Bungin,
2008 dan Muhammad, 2015), yaitu :
BAB IV
KESIMPULAN