Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ACARA 1
“ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN”

NAMA : SESILYA YOHANA UDJU HURI


NIM : 22180055
Kelas : A.42
Program Studi: Kebidanan Program Sarjana

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Pada topik praktikum ini anda akan mempraktikkan dan mengidentifikasi system
pencernaan.Tujuan praktikum ini Saudara diharapkan mengetahui struktur organ
pencernaan serta fisiologi dan gangguan pencernaan.
B. KOMPETENSI
Kemampuan mengemukakan pendapat dan bekerjasama dalam mempraktikkan system
pencernaan serta membuat laporan praktikum
C. DASAR TEORI
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muskular panjang
yang membentang dari mulut sampai ke anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah,
kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak di
bawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal (GI).Fungsi sistem pencernaan.
Fungsi utma sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh
dari nutrisi yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlansung secara mekanik
dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut :Ingesti, pemotongan dan penggilingan,
peristalsis, digesti, absorpsi, defeksifikasi.
Rongga oral adalah jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ eksesori yang
berfungsi dalam proses awal pencernaan. Terdiri atas bibir, pipi, lidah, kelenjar saliva, gigi.
Proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus. Aksi
penelanan meliputi tiga fase yaitu volunter, faring dan esofagus. lambung memliki
beberapa fungsi yaitu sebagai penyimpanan makanan, memproduksi kimus, digesti protein,
memproduksi mukus, memproduksi glikolipid, vitamin B 12, dan absobsi. Usus besar
mempunyai fungsi antara lain Mengabsorbsi 80% sampai 90% air dan elektrolit,
Memproduksi mukus tetapi sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon
pencernaan, Di dalam usus besar terdapat sejumlah bakteri yang mampu mencerna
sejumlah kecil, selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh setiap harinya,
Mensekresi zat sisa dalam bentuk feses.
Gangguan pada sistem pencernaan antara lain Diare yaitu penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi buang air besar dari biasanya, yang disertai perubahan bentuk
konsistensi feses dari penderita. Gastritis yaitu peradangan pada mukosa lambung. Gastritis
dapat terjadi bila ada ransangan berlebihan pada mucosa karena aktivitas nervus vagus
sehingga kelenjar yang memproduksi asam lambung akan teransang. Mucosa juga dapat
teriritasi oleh obat seperti aspirin atau steroid

D. ALAT DAN BAHAN


Alat
• Alat tulis,
• laptop,
• jaringan internet
Bahan

• Nasi
• Roti tawar
• Ubi rebus
• Kentang rebus

E. TUGAS
1. Sebelum di kunyah rasa roti tawar tersebut hambar. Setelah roti tersebut dikunyah
selama 33 kali rasa roti tersebut manis.
• Pembahasan
Dari hasil percobaan pratikum mengunyah selama 33 kali saya merasakan roti
yang dari awalnya hambar menjadi manis. Hal ini terjadi karena makanan yang
mengandung karbohidrat Ketika dikunyah sebanayak 33 kali semua akan
mengalami perubahan rasa dikarenakan zat pari kompleks (polisakarida) di
pecah oleh enzim menjadi zat gula yang lebih sederhana (monosakarida).
2. Jelaskan beberapa gangguan sistem pencernaan dibawah ini
a. Maag
Penyakit mag merupakan istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan
gangguan di lambung. Dalam dunia medis, kondisi itu disebut dengan dispepsia.
Sakit mag adalah ketidaknyamanan pada perut bagian atas ataupun sekitar ulu hati.
Sifat nyerinya berulang dan juga kronik. Kelainan organik yang sering menjadi
penyebab sakit mag adalah tukak lambung, gastroesophageal reflux disease
(GERD), kanker lambung, dan efek penggunaan jangka panjang obat antinyeri
golongan OAINS (obat anti-inflamasi non-steroid).
b. Wasir
Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah yang terletak di sekitar
anus atau rektum (organ terakhir dari usus besar). Sekitar 50 persen orang dewasa
berusia 50 tahun pernah mengalami gejala wasir dalam hidupnya.
Penyakit yang juga disebut ambeien ini bisa bersifat internal atau eksternal. Wasir
yang terjadi secara internal, biasanya ada di bagian dalam anus atau rektum.
Sementara itu, wasir eksternal terjadi di luar anus. Pada umumnya, wasir eksternal
lebih sering terjadi. Wasir bisa sangat mengganggu aktivitas penderitanya karena
menimbulkan rasa sakit, gatal pada anus dan sulit duduk.
Tanda dan gejala wasir antara lain:
• Terdapat darah yang berwarna merah terang tanpa menimbulkan rasa sakit dari
dubur
• Anus terasa gatal
• Terasa sakit atau nyeri pada anus, terutama saat duduk
• Terasa nyeri saat buang air besar
• Terdapat benjolan lunak yang keras di dekat anus

Faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena wasir, diantaranya


adalah:

• Wasir dapat diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak


• Mengangkat beban berat secara berulang
• Memiliki berat badan yang berlebihan
• Berdiri terlalu banyak tanpa istirahat
• Hubungan seks anal
• Mengidap diare yang akut atau kronis.

Cara mencegah wasir

• Mengalami sembelit dan mengejan saat buang air besar, serta duduk di toilet
terlalu lama dapat memperbesar peluang risiko untuk terkena wasir. Hal-hal
yang dapat Anda lakukan untuk mencegah sembelit dan wasir, di antaranya:
• Minum banyak cairan
• Melakukan diet dengan tinggi serat dan buah-buahan
• Mengonsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan serat Anda
• Menggunakan obat untuk melunakkan tinja Anda

c. Diare
Diare adalah sebuah kondisi kesehatan dimana pasien buang air besar atau mencret
minimal tiga kali dalam satu hari. Kondisi ini merupakan salah satu yang paling
sering dialami oleh segala tingkatan umur, terutama anak-anak. Komplikasi paling
mengganggu yang mungkin terjadi adalah kekurangan cairan (dehidrasi), yang
berakibat pada hilangnya cairan tubuh dan zat elektrolit dalam jumlah besar. Ketika
seseorang terkena diare, cairan tubuh dan zat elektrolit akan terbuang sebelum
sempat terserap oleh tubuh. Dehidrasi merupakan kondisi dimana seseorang tidak
dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Kasus kematian yang
disebabkan oleh diare kebanyakan menimpa mereka yang berusia sangat muda atau
sangat tua.
Kategori utama dari diare adalah sebagai berikut:
• Diare kronis – merupakan jenis diare yang berlangsung selama lebih dari dua
minggu.
• Radang saluran pencernaan (Gastroenteritis) – sering disebut sebagai flu perut
yang ditandai dengan muntah-muntah.
• Radang saluran pencernaan akut (Gastroenteritis acute) – merupakan jenis diare
yang ditandai dengan peradangan pada usus.
• Disentri – ditandai dengan darah atau lendir pada tinja

Penyebab

Penyebab diare bisa bermacam-macam. Penyebab yang paling umum adalah infeksi
pada usus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Infeksi tersebut
biasanya berasal dari air atau makanan yang tercemar. Diare juga dapat disebabkan
oleh makanan yang merusak sistem pencernaan atau menyebabkan alergi pada
penderita. Beberapa metode pengobatan dapat dilakukan untuk mengatasi diare,
seperti penggunaan antibiotik, obat-obatan kemoterapi, dan obat pencahar yang
mengandung magnesium. Diare juga bisa jadi merupakan gejala dari penyakit lain,
seperti sindrom gagal penyerapan (malabsorpsi), peradangan pada usus, luka pada
usus besar (kolitis ulserativa) dan penyakit Crohn, serta sindrom usus sensitif atau
IBS. Sebab lainnya adalah ketidaktahanan terhadap laktosa, dimana penderitanya
mengalami mencret setelah mengkonsumsi susu atau produk dari susu lainnya.
Beberapa sebab lainnya meliputi kelainan pada saraf yang terhubung dengan usus,
penghilangan bagian dari perut atau usus halus, dan terapi radiasi.

d. Appendisitis
Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing
(apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi bertambah
parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus yang ujungnya
buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu
besarnya sekitar kelingking tangan dan terletak di perut kanan bawah. Strukturnya
seperti bagian usus lainnya.
Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus
memerlukan laparotomi dengan penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila
tidak terawat, angka kematian cukup tinggi, dikarenakan oleh peritonitis dan syok
ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur. (Anonim, Apendisitis, 2007).
Gejala Appendisitis
Appendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari : mual, muntah
dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Nyeri bisa secara mendadak
dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah.
Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian
bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika
penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam. Demam bisa mencapai 37,8-
38,8° Celsius.
Tanda dan gejala Apendisitis
- Mual muntah / perut terasa tidak nyaman
- Berawal nyeri disekitar pusar berpindah ke kanan bawah
- Kadang demam / panas badan meningkat
- Bisa disertai diare / sakit pada saat kencing
Pencegahan
1. Mengkonsumsi makanan berserat
2. Jangan menahan buang air besar
3. Banyak minum air putih
e. Batu empedu
Batu Empedu
Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan
empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme.
Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan.
Gejala pada batu empedu meliputi:
• Nyeri kolik
• Radang kantung dan saluran empedu
• Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)
Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan
kondisi:
• Gemuk
• Berusia lebih dari 40 tahun
• Perempuan
• Usia subur
• Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
• Sering buang angin
• Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di
bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga
operasi
f. Divertikulosis
Penyakit Divertikular
Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding
usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan.
Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian
bawah.
Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun
diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas
fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan
dengan sistem imun.
F. KESIMPULAN
makanan yang mengandung karbohidrat Ketika dikunyah sebanayak 33 kali semua akan
mengalami perubahan rasa dikarenakan zat pari kompleks (polisakarida) di pecah oleh
enzim menjadi zat gula yang lebih sederhana (monosakarida).

G. DAFTAR PUSTAKA
1. Pearce, E.C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
2. Widia, lidia. 2015. Anatomi, Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika
3. Syaifuddinn. 2010. Atlas Berwarna Tiga Bahasa Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta:
4. https://www.sehatq.com/penyakit/wasir
5. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-diare-ini-penyebab-
gejala-dan-cara-mengatasinya
6. http://eprints.umpo.ac.id/6137/3/BAB%202.pdf
7. https://www.docdoc.com/id/info/condition/diare
8. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/9-macam-gangguan-
pencernaan-penyebab-dan-cara-mengobatinya
9. https://web.rscktzuchi.co.id/home/artikel/39
10. https://id.scribd.com/document/433983459/Perubahan-Bahan-Makanan-Setelah-
Dikunyah

Anda mungkin juga menyukai