KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
3. Aerofagi
4. Mencret (Diare)
5. Heartburn
6. Esofagitis
7. Peritonitis
8. Sembelit (Konstipasi)
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
r bagi manusia untuk bertahan hidup. Nutrisi tersebut juga harus memiliki
angkah rehabilitasi, salah satu caranya yaitu dengan melakukan diet salur
an cerna.
B. Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah mengenai diet pada saluran pencerna
an: 1. Apa definisi diet saluran pencernaan? 2. Apa saja gangguan saluran
n pencernaan
BAB ll
PEMBAHASAN
Dalam konteks bahasa, istilah diet memiliki arti sebagai jumlah makanan
bih menunjukkan pada usaha menurunkan berat badan atau mengatur asu
pan nutrisi. Definisi diet menurut para ahli: 1. Muda (2003) Diet merupak
gi berat badan atau karena penyakit. 2. Kim dan Lennon (2006) Diet adala
kanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempert
i zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sis
s, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-or
gan yang terletak diluar saluran pencernaan yaitu pankreas, hati dan kand
ung empedu.
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada
ndrome)
adangan pada saluran cerna bagian atas (lambung), gangguan ini juga dih
Gangguan pencernaan yang mengenai saluran cerna bagian bawah ini jug
a dikenal sebagai spastic colon, irritable colon, colitis nervosa, dan obstip
asi spastic. Penderita penyakit ini akan mengeluhkan rasa sakit pada perut
biasanya di bawah pusat, diare atau obstipasi (sembelit). Bila terjadi obsti
pasi, feses penderita dapat keluar berbentuk seperti potlot atau tahi kambi
ng (obstipasi spastik).
3. Aerofagi
Gejala yang timbul dari gangguan saluran cerna ini adalah berupa rasa sa
kit perut dan perut dirasakan penuh dan membengkak, hal ini dibuktikan
udara. Bila tidak dapat bersendawa, maka perut akan terasa kembung (me
4. Mencret (Diare)
Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa usu
s sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap sec
ara sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang paling sering
muncul terutama pada anak-anak. Diare akut kalau anak mencret lebih da
ri 4 kali sehari. Penyebabnya bisa infeksi, bisa juga hanya karena salah m
akan, sebagai contoh makanan yang tidak sesuai dengan usia anak.
Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakte
ak di bawah 5 tahun (Balita). Selain itu, ada juga diare akibat cacingan.
5. Heartburn
irasakan dapat menyebar ke bagian lain dari dada atau lengan. Heartburn i
6. Esofagitis
akibat refluks kronik isi lambung ke dalam esofagus. Apabila hal ini terja
di, lapisan mukosa esofagus dapat mengalami tukak oleh asam. Kerusaka
•Muntah
7. Peritonitis
8. Sembelit (Konstipasi)
ami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat menyebabkan
gga feses mengeras dan sulit dikeluarkan. Pengobatan konstipasi dapat dil
akukan dengan mengubah pola makan, obat pencahar (laksatif), terapi ser
asi hebat disebut juga dengan obstipasi. Gangguan pada sistem pencernaa
n juga bisa disebabkan karena stres. Sebab stres dapat mempengaruhi sist
em saraf dalam tubuh. Sementara penanganan untuk yang susah BAB, har
Wasir atau hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dal
netes setelah buang air besar (BAB). Biasanya tanpa disertai rasa nyeri da
n gatal di anus. Pencegahannya adalah perlu diet tinggi serat dengan mak
nya besar, tetapi lembek, sehingga saat BAB, karena tidak perlu mengeja
lah kalsium yang dikonsumsi sangat positif dalam mengurangi tingkat dar
i resiko kanker susu ini. Setiap kenaikan 1.000 miligram kalsium sehari at
au lebih akan mempu mengurangi 15% resiko dari kanker usus pada wani
a. Diet Disfagia
an pada saluran cerna. Hal ini dapat terjadi karena kelainan sistem saraf
menelan, pascastoke dan adanya massa atau tomor yang menetupi saluran
cerna.
n pernapasan.
3) Cukup cairan.
4) Bentuk makanan bergantung pada kemampuan menelan,. Diberikan se
cara bertahap,dimulai dari makanan cair penuh atau cair kental, makanan
ak atau aspirasi.
6) Cara pemberian makanan dapat per oral atau melalui pipa (selang) atau
sonde
Diet Pasca-Hematemesis-Melena
Syarat diet :
c. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 j
d. Diet diberikan jika perdarahan pada lambung atau duodenum sudah tid
psikoneurosis dan makan terlalau cepat karena kurang di kunyah serta terl
pulan gejaa yang terdiri dari mual, muntah, nyeri efigastrium, kembung, n
kan dan cairan secukupnya yang tidak meberatkan lambung serta menceg
Syarat Diet :
ya.
4. Rendah serat, terutama serat tidak arut air yang di tingkatkan secara ber
tahap.
6. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam, baik secar
sus besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat
Disease.
1. Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.
2. Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai da
12,
ntuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tingg
i pada konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang ma
Gejala-gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kem
3. Mencegah infeksi.
4. Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.
3. Serat tinggi.
4. Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan bata
6. Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet sisa rendah I kedi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada
c. Aerofagi
d. Mencret (Diare)
e. Heartburn
f. Esofagitis
g. Peritonitis
h. Sembelit (Konstipasi)
j. Kanker usus
Diet pada gangguan saluran cerna dibagi menjadi 2 yaitu : Diet pada salur
an cerna atas dan diet pada saluran cerna bawah. Diet pada saluran cerna
atas meliputi diet disfagia, diet pasca hematemesis-melena dan diet penya
kit lambung. Sedangkan pada saluran cerna bawah meliputi diet penyakit
B. Saran
Dalam melakukan diet, hendaknya ditetapkan target waktu dan hasil; pen
DAFTAR PUSTAKA
PT Gramedia Pustaka Utama Beck, Mary E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet
dry dan Kristiani. 1995. Ilmu Gizi dan Diet Hubungannya dengan Penyaki
dica
https://id.scribd.com/doc/315528796/Makalah-diet-pada-penyakit-saluran-
cerna-150131005419-Conversion-Gate02