Anda di halaman 1dari 7

Tugas Makalah Anatomi Fisiologi

Oleh :

Nama : Dea Yuni Putri Tomahu


NIM : 20001008
Prodi : DIII Analis Kesehatan
Dosen : Titi Lasmini, M.Sc.

Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

T.A 2020/2021
Kelainan-kelainan yang dapat terjadi jika terjadi gangguan pada anatomi atau fisiologi
sistem pencernaan

1. Diare
Diare adalah penyakit pencernaan yang diakibatkan oleh keracunan makanan (kontaminasi
bakteri), alergi makanan tertentu, atau makan sesuatu di saat yang tidak tepat (misalnya,
makan pedas saat perut kosong).
Diare merupakan gangguan sistem pencernaan yang paling sering terjadi pada banyak orang.
Mulai dari anak-anak sampai lansia pasti pernah diare minimal sekali seumur hidup.
Anda dikatakan mengalami diare saat frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali per
hari dengan tekstur feses yang encer. Gejala diare juga dapat disertai dengan:
 Rasa ingin segera BAB
 Muntah
 Mual
 Sakit perut melilit, atau perut terasa tidak nyaman
Diare merupakan penyakit umum yang mudah dibati. Namun, kondisi Anda bisa makin parah
bila diare tidak ditangani dengan baik.
Diare yang parah dapat mengakibatkan demam, turunnya berat badan, dan feses berdarah.
Diare parah juga dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi dan kehilangan nutrisi.

2. Sembelit
Frekuensi buang air besar setiap orang berbeda-beda. Ada yang bisa satu kali sehari atau
hanya satu kali dalam seminggu. Ini cemderung masih normal.
Anda bisa dikatakan sembelit (konstipasi) apabila frekuensi BAB tiba-tiba lebih jarang atau
lebih sulit dari biasanya. Orang awam mungkin lebih kenal dengan sebutan susah buang air
besar atau susah BAB.
Sembelit dapat disebabkan oleh perubahan pola atau asupan nutrisi yang Anda makan.
Beberapa faktor penyebab sembelit kemungkinan adalah beberapa hal berikut:
 Kebanyakan minum susu
 Kurang makan serat
 Tidak aktif bergerak
 Kurang minum air 
 Sedang menggunakan obat antasida yang mengandung kalsium atau aluminium
 Sedang stres
Sembelit bukan termasuk gangguan sistem pencernaan yang serius, tetapi Anda pasti merasa
tidak nyaman.
Sembelit dapat dicegah dan diobati dengan makan makanan berserat seperti pepaya atau
sayuran hijau, minum air mineral yang banyak, dan berolahraga. 

3. Ambeien
Ambeien atau wasir, alias hemoroid dalam istilah medis, adalah peradangan dan
pembengkakan pada pembuluh darah di lubang anus Anda. Beberapa penyebab dari wasir
adalah sembelit atau diare yang sangat parah karena harus mengejan terlalu keras dan lama,
serta kurang makan berserat. Adanya darah yang keluar saat kita buang air besar dapat
menjadi tanda bahwa kita punya ambeien. Ambeien bisa menyebabkan rasa sakit saat buang
air besar sehingga Anda takut untuk buang air besar. Namun, menahan BAB justru bisa
membuat wasir Anda tambah parah. 
Hal yang dapat Anda lakukan untuk menangani gangguan sistem pencernaan ini adalah
dengan makan banyak serat, minum air yang banyak, dan berolahraga.
Beberapa obat wasir nonresep di apotek juga dapat membantu Anda mengempiskan bengkak
wasir, tapi tetap harus diimbangi dengan makan banyak serat.

4. Gastritis
Gastritis adalah kondisi peradangan dan iritasi yang menyebabkan pengikisan lapisan dinding
lambung akibat kelebihan asam lambung.
Muntah kronis, stres, atau penggunaan obat antiradang jangka panjang dapat memicu
penyakit pencernaan ini. Infeksi bakteri H. Pylori dan virus juga dapat menyebabkan gastritis.
Gejala dari gastritis pada umumnya adalah mual, muntah, perut kembung, sakit perut, kurang
nafsu makan, dan perut terasa terbakar di antara waktu makan atau pada malam hari.
Untuk mengobati gangguan sistem pencernaan ini, dokter dapat meresepkan Anda obat yang
mengurangi produksi asam lambung. Antara lain:
 Obat antasida.
 Obat Antihistamine-2 (H2): famotidine, cimetidine, ranitidine, dan nizatidine.
 Obat Pompa penghambat proton (PPI): omeprazole, esomeprazole,
Iansoprazole, rabeprazole, dan pantoprazole.
Jika gastritis spesifik disebabkan oleh infeksi H. pylori, dokter dapat meresepkan antibiotik
untuk membunuh bakteri dan agar gastritis tidak menyebabkan komplikasi.

5. Radang usus buntu


Radang usus buntu atau apendisitis adalah penyakit pencernaan yang ditandai dengan
peradangan pada appendix atau usus buntu. Hal ini bisa disebabkan karena usus buntu
tersumbat oleh tinja, benda asing, kanker, atau karena infeksi.
Gejala dari gangguan sistem pencernaan ini meliputi:
 Nyeri di dekat pusar
 Mual
 Muntah
 Demam 
 Susah kentut
 Nyeri saat kencing
 Perut kram
 Tidak nafsu makan
Untuk mengobati apendisitis diperlukan operasi untuk mengangkat usus buntu. Tanpa usus
buntu, Anda tidak akan mengalami masalah berarti.
Apendisitis yang dibiarkan justru berbahaya karena dapat pecah dan menyebabkan
peritonitis, yaitu infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum).

6. Divertikulitis
Divertikula adalah kantong-kantong kecil yang dapat terbentuk di sepanjang saluran
pencernaan. Kantong-kantong ini paling sering ditemukan di usus besar. Ketika kantong
meradang atau terinfeksi, maka kondisi ini disebut sebagai divertikulitis.
Divertikulitis sering ditemukan terutama pada orang di atas usia 40 tahun dan jarang
menimbulkan keluhan.
Gejala dari penyakit pada pencernaan di usus besar ini adalah:
 Perdarahan pada rektum
 Demam
 Sakit perut
 Perut kembung
 Diare atau sembelit
 Muntah dan mual
Obesitas dan kurang makan serat dapat menjadi faktor risiko divertikulitis. Maka untuk
mengatasi gangguan sistem pencernaan divertukulosis Anda bisa mengonsumsi makanan
berserat, obat-obatan dokter seperti antibiotik, dan sumber probiotik.
Jika divertikulitis Anda menyebabkan komplikasi, Anda mungkin perlu perawatan tambahan.

7. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit pencernaan yang ditandai dengan pembentukan endapan keras
seperti batu di kandung empedu. Batu ini terbentuk dari kelebihan kolesterol atau zat sisa
yang mengkristal saat kantung empedu tidak kosong dengan baik. 
Batu empedu mungkin memunculkan gejala nyeri di perut bagian kanan atas. Nyeri ini
muncul saat batu empedu menghalangi saluran yang menyambungkan kandung empedu
dengan usus.
Batu empedu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, berat badan, masalah pada
kandung empedu, dan pola makan buruk.
Jika Anda obesitas, punya diabetes, mengonsumsi obat penurun kolesterol, atau terlalu cepat
menurunkan berat badan, Anda juga akan lebih berisiko mengalami batu empedu.

8. Jaundice 
Jaundice atau biasa dikenal sebagai penyakit kuning adalah gangguan yang menyerang sistem
pencernaan di hati.
Gangguan proses pencernaan di hati (liver) dapat menyebabkan tubuh mengalami kelebihan
zat bilirubin. Bilirubin adalah sisa pecahan sel darah merah yang diproses oleh hati untuk
disalurkan ke sistem pencernaan dan dibuang bersama feses.
Apabila liver atau organ hati rusak, bilirubin bisa bocor masuk ke jaringan tubuh yang lain.
Inilah yang kadang menyebabkan kulit dan bagian putih mata penderita jaundice berwarna
kekuningan. 
Beberapa gejala lain jaundice selain kulit dan mata berwarna kuning adalah:
 Feses berwarna kuning atau putih pucat
 Urin berwarna gelap
 Rasa gatal di seluruh badan

9. Irritable bowel syndrome (IBS)


Irritable bowel syndrome atau biasa disingkat sebagai IBS adalah gangguan sistem
pencernaan yang menyerang usus besar. Tanda dan gejala dari penyakit pencernaan ini
termasuk:
 Kram 
 Sakit perut
 Kembung
 Diare
 Sembelit
Penyebab IBS belum diketahui pasti. Kemungkinan gangguan sistem pencernaan ini
disebabkan oleh usus besar yang terlalu sensitif, atau masalah pada sistem kekebalan tubuh.
IBS umum dipicu oleh beberapa faktor berikut:
 Kontraksi otot usus yang terlalu kuat dan lama sehingga menyebabkan gas, perut kembung,
dan diare.
 Kontraksi otot usus lemah sehingga memperlambat jalannya makanan di dalam usus dan
menyebabkan feses kering dan mengeras. 
 Peradangan di usus
 Kelainan sistem saraf di sistem pencernaan dapat disebabkan karena koordinasi penyampaian
sinyal yang buruk antara otak dan usus. Alhasil, sistem pencernaan jadi bereaksi berlebihan
dan mengakibatkan beberapa gejala IBS seperti perut kembung atau sembelit. 
Untung mengatasi IBS, Anda harus dapat mengendalikan gejalanya. Caranya dengan
mengatur pola makan, gaya hidup, dan menghindari stres. IBS adalah kondisi kronis yang
harus Anda kelola untuk jangka panjang.

10. Intoleransi laktosa


Intoleransi laktosa adalah gangguan sistem pencernaan yang terjadi ketika tubuh tidak
mampu memecah gula alami yang disebut sebagai laktosa. Laktosa dapat ditemukan di
makanan dan minuman yang mengandung susu, seperti yogurt dan susu. 
Seseorang tidak toleran terhadap laktosa ketika usus kecilnya tidak mampu membuat enzim
laktase yang cukup untuk mencerna dan memecah laktosa.
Ketika penyakit pencernaan ini terjadi, laktosa yang tidak bisa dicerna akan masuk ke usus
besar. Bakteri di usus besar akan berinteraksi dengan laktosa sehingga menyebabkan gejala
seperti kembung dan diare. 

11. Dispepsia (maag)


Dispepsia adalah gangguan sistem pencernaan yang gejala umumnya berupa nyeri pada
lambung dan sakit ulu hati. Orang awam lebih akrab menyebut kondisi ini dengan istilah
maag. 
Maag atau dispepsia itu sendiri bukan penyakit, melainkan sekumpulan gejala gangguan
pencernaan. Gaya hidup dan pola makan yang buruk, obat-obatan, hingga masalah kesehatan
tertentu dapat menyebabkan kondisi ini.
Gejala maag atau dispepsia antara lain:
 Kembung
 Mual
 Bersendawa
 Dada bawah atau perut bagian atas rasanya tidak nyaman
Gejala ini umumnya terjadi setelah makan atau minum sesuatu. Dispepsia dapat
menyebabkan perut terasa penuh dan kembung atau tidak nyaman walaupun Anda tidak baru
saja makan banyak. Anda juga dapat mengalami beberapa gejala yang bersamaan.  
Untuk mengatasi maag, dokter dapat memberikan beberapa resep obat, anjuran makanan
yang sesuai dengan kondisi pencernaan Anda, dan juga terapi psikologis. 

12. Penyakit hati


Organ liver atau hati berfungsi penting untuk mencerna makanan dan membersihkan tubuh
Anda dari zat beracun.
Penyakit yang menyerang sistem pencernaan hati dapat disebabkan karena keturunan atau
genetik. Selain itu, virus dan konsumsi alkohol berlebih juga dapat menjadi faktor
penyebabnya.
Tanda dan gejala penyakit hati antara lain:
 Kulit dan mata yang tampak kekuningan (akibat jaundice)
 Perut terasa nyeri dan bengkak
 Bengkak di kaki dan pergelangan kaki
 Kulit gatal
 Warna urin gelap
 Warna tinja pucat, menghitam, atau terkontaminasi darah
 Mengalami kelelahan kronis
 Mual atau muntah
 Kehilangan selera makan
 Cenderung mudah memar
Seiring berjalannya waktu, gangguan pada sistem pencernaan liver dapat menyebabkan luka
dan jaringan parut (sirosis hati).
Sakit liver merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa. Kondisi ini dapat menyebabkan
gagal fungsi hati jika tidak ditangani.

13. Pankreatitis
Pankreatitis adalah penyakit pencernaan yang diakibatkan oleh peradangan pada pankreas.
Pankreatitis dapat muncul tiba-tiba dan sembuh dalam jangka pendek (pankreatitis akut) atau
berlangsung lama yang dapat makin memburuk (pankreatitis kronis). Pankreatitis kronis
dapat menyebabkan kerusakan parah pada pankreas. 
Penyebab pankreatitis bisa karena adanya batu empedu, sering minum minuman beralkohol,
mengonsumsi obat yang merusak pankreas dan kelainan genetik.
Gejala pankreatitis dapat meliputi:
 Rasa sakit di perut bagian atas yang dapat menyebar ke punggung
 Mual dan muntah
 Demam
 Denyut nadi cepat
 Berat badan menurun drastis
Untuk mengobati pankreatitis, umumnya Anda harus ke dokter. Nantinya dokter akan
melakukan perawatan melalui cairan infus atau intravena (IV), obat penghilang rasa sakit,
dan obat-obatan lainnya. Operasi pankreas juga diperlukan apabila terjadi komplikasi. 
Jika Anda menderita penyakit pencernaan ini, dokter umumnya akan menyarankan Anda
untuk tidak mengonsumsi makanan berlemak dan alkohol yang dapat memperburuk kondisi
pankreas.

14. Penyakit tukak lambung (ulkus peptikum)


Ulkus peptikum atau penyakit tukak lambung merupakan gangguan sistem pencernaan yang
disebabkan luka pada lapisan perut atau usus halus (duodenum).
Orang yang menggunakan obat pereda nyeri NSAID jangka panjang seperti aspirin dan
ibuprofen, atau terinfeksi bakteri H. pylori kemungkinan besar bisa berisiko terkena tukak
lambung.
Gejala penyakit pencernaan ini dapat berupa:
 Nyeri di bagian perut
 Perut terasa panas
 Mual
 Muntah
 Sendawa terus
Untuk mengatasi sakit tukak lambung, dokter dapat meresepkan obat antasida yang mudah
ditebus di apotek. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat antibiotik apabila
penyebabnya adalah infeksi bakteri H. Pylori atau obat golongan Proton Pump
Inhibitors (PPIs). 

15. Kolitis ulserativa 


 Kolitis ulserativa  adalah penyakit pencernaan yang terjadi dalam waktu lama (kronis).
Gangguan sistem pencernaan ini ditandai dengan adanya peradangan pada usus besar.
Peradangan di usus besar dapar menyebabkan iritasi, pembengkakan, dan luka yang disebut
bisul pada lapisan dalam usus besar.
Gejala kolitis ulserativa bisa ringan hingga berat. Berikut adalah gejala umumnya:
 Sakit perut
 Perut kram
 Diare
 Kembung 
 Nafsu makan berkurang
 Lelah terus menerus
Kebanyakan orang mengalami gejala yang hilang-timbul, berminggu-minggu atau bahkan
tahunan.
Namun, kolitis ulseratif yang tidak diatasi dengan baik dapat segera memburuk. Untuk
mengatasi penyakit pencernaan ini, dokter bisa memberikan obat-obatan seperti
aminosalisilat, kortikosteroid, imunomodulator. Operasi juga dibutuhkan bila radang usus
besar ini menimbulkan komplikasi. 

Anda mungkin juga menyukai