MENGOBATINYA
Hampir semua orang pernah mengalami diare, apakah Anda salah satunya?
Tak hanya diare, terdapat macam-macam gangguan pencernaan lainnya yang juga
sering dijumpai. Masing-masing gangguan tersebut disebabkan oleh faktor yang
berbeda-beda. Kali ini, Siloam Hospitals akan membahasnya satu per satu.
Sistem pencernaan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran
sangat penting. Apabila organ pencernaan mengalami masalah, tentu saja hal
tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting bagi
Anda mewaspadai macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang.
Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.
1. GERD
2. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan
pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping
penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.
Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna
gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya
nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat
dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.
3. Batu Empedu
Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan
empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme.
Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan.
Gejala pada batu empedu meliputi:
- Nyeri kolik
- Radang kantung dan saluran empedu
- Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)
Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan
kondisi:
- Gemuk
- Berusia lebih dari 40 tahun
- Perempuan
- Usia subur
- Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
- Sering buang angin
Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di
bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga
operasi.
4. IBS
5. IBD
Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung
lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn
dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi
dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta
penurunan berat badan.
Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem
kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus,
bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat
didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal
calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus
seperti obat-obatan diperlukan untuk:
- Mengurangi peradangan
- Memblokir respons kekebalan
- Mengobati atau mencegah infeksi
- Mengobati diare parah
- Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)
Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda
rentan terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran
terhadap laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk
mengobati komplikasi seperti obstruksi usus atau abses.
Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air
besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka
kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur
feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:
Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan
berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat
antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti
feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa
karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan
serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat
mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.
7. Diare
Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada
kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada
anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk
menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.
8. Penyakit Divertikular
Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus
besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda
mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.
Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun
diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik,
penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan
sistem imun.
Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya
darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk.
Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan
saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan
kemungkinan penyebab lainnya.
Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti
mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika
sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.
Itulah macam-macam gangguan pencernaan yang perlu Anda waspadai. Bila Anda
mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera
berkonsultasi dengan dokter. Sebagai pencegahan, Anda juga bisa melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin, dengan tujuan mendeteksi dini adanya
masalah kesehatan pada tubuh. Kunjungi Siloam Hospitals terdekat di kota Anda
atau melalui aplikasi MySiloam atau klik di sini untuk informasi paket skrining
pencernaan yang ada di Siloam Hospitals.