Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DEWI ISMAWATI

NIM : 201161

KELAS : 1D KEPERAWATAN

Penyakit – penyakit gangguan sistem pencernaan

1. Sariawan

Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang
biasanya muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan
akan merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga
mulut.

Stomatitis aphtosa atau sariawan adalah luka atau peradangan di bibir dan dalam mulut
yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Sariawan sering kali dianggap sepele,
namun dapat mengganggu saat penderita sedang makan, minum, atau berbicara.

2. Diare

Diare adalah kondisi meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB) yang disertai dengan
tesktur feses yang encer. Gejala lainnya meliputi kram perut, kembung, mual, hingga adanya
darah di tinja. Penyebab gangguan sistem pencernaan ini sangat beragam. Mulai dari
konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri atau parasit, efek samping obat
(seperti antibiotik), hingga prosedur medis (misalnya operasi para area perut).

3. Hemoroid atau Wasir

Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran dari pembuluh darah di
usus besar bagian akhir (rektum), serta dubur atau anus. Wasir merupakan penyakit yang
dapat menyerang segala usia, namun umumnya lebih sering menimbulkan keluhan pada usia
50 tahun atau lebih.

4. Maag

Sakit maag adalah kondisi tidak nyaman pada perut, seperti nyeri atau perih. Gejala
maag umumnya ringan dan muncul ketika Anda mengonsumsi makanan dan minuman
tertentu, atau saat kekenyangan maupun telat makan.

Sebagian besar kasus maag bisa sembuh tanpa bantuan dokter. Misalnya, dengan
memperbaiki pola makan dan menghindari pemicunya.
Namun bila gejala maag tidak kunjung hilang, mengganggu rutinitas, atau sering
kambuh, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang
cocok.

5. Sembelit

Sembelit adalah kondisi di mana seseorang buang air besar kurang dari tiga kali per
minggu dengan tekstur feses yang keras.

Penyakit pencernaan yang juga disebut konstipasi ini bisa terjadi karena banyak hal.
Mulai dari gaya hidup (seperti kurang minum air dan makan makanan berserat) hingga
pengaruh obat-obatan (seperti antasida ataupun obat antiinflamasi nonsteroid).

6. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah kondisi di mana sistem pencernaan tidak dapat mencerna
sejenis gula dalam susu (laktosa). Kondisi ini lebih umum terjadi pada bayi yang lahir
prematur, orang dengan gangguan pada usus kecil.

Bila Anda mengidap intoleransi laktosa dan minum susu, Anda dapat mengalami
sejumlah gejala yang berupa diare, mual, kram perut, dan kembung. Keluhan ini umumnya
terjadi pada 30 menit setelah konsumsi susu.

7. Batu empedu

Batu empedu adalah tumpukan material keras yang terbentuk di kantong empedu.
Kantong berukuran kecil dan berbentuk mirip buah pir ini berfungsi melepaskan empedu
untuk fungsi pencernaan. Batu empedu bisa terbentuk karena cairan empedu mengandung
terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan pencernaan ini juga bisa
terjadi bila pelepasan empedu terhambat. Adanya batu dalam kantung empedu dapat
menyebabkan nyeri hebat pada perut bagian kanan atas. Namun kondisi ini bisa diatasi
dengan pemberian obat-obatan hingga langkah operasi.

8. Ambeien

Ambeien adalah peradangan pada pembuluh darah di akhir saluran cerna (area anus).
Kondisi ini juga disebut wasir atau hemoroid. Penyebab gangguan sistem pencernaan
meliputi sembelit kronis, diare, kebiasaan mengejan terlalu keras saat BAB, dan kurangnya
serat dalam menu makan harian.

Ambeien bisa ditandai dengan adanya darah saat BAB, proses BAB terasa nyeri, dan
gatal pada area dubur atau anus. Penyakit pencernaan ini dapat diatasi dengan menjalani
pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan kaya serat.
9. Tukak lambung

Tukak lambung adalah luka lepuh (seperti luka sariawan) yang berkembang pada
dinding lambung. Penyebab umumnya mirip dengan gastritis, yaitu infeks bakteri
Helicobacter pylori atau efek samping dari konsumsi obat antiinflamasi non-steroid.

Gejala umum tukak lambung adalah sakit perut bagian atas dan kembung. Sementara
keluhan lainnya meliputi mual, muntal, hilangnya nafsu makan, hingga warna feses yang
menghitam juga bisa terjadi.

10. IBD

IBD atau inflammatory bowel disease adalah kondisi di mana ada luka melepuh kronis di
saluran cerna, umumnya pada usus besar. Terdapat dua jenis penyakit yang digolongkan
sebagai IBD, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.

IBD bisa menyebabkan penderita mengalami sakit perut, diare, feses yang disertai darah,
demam, kelelahan, penurunan berat badan, hingga kekurangan gizi (malnutrisi). Meski
demikian, penyebab gangguan sistem pencernaan ini belum diketahui secara pasti. Faktor
genetik hingga respons autoimun diduga sebagai pemicunya.

11. IBS

IBS atau irritable bowel syndrome adalah penyakit pencernaan kronis pada usus besar.
Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti. Namun sejumlah faktor bisa
memengaruhi risiko seseorang untuk mengalaminya, seperti kontraksi otot usus,
peradangan, infeksi berat, hingga perubahan bakteri di usus.

IBS sering ditandai dengan nyeri atau kram perut, kembung, diare atau sembelit, dan
adanya lendir pada feses. Gejala-gejala ini umumnya dipicu oleh konsumsi makanan
tertentu, stres, maupun perubahan hormon.

Anda mungkin juga menyukai