Rasa seperti terbakar di dada, biasanya setelah makan dan dapat memburuk di malam hari
Makanan atau asam lambung naik ke bagian atas lambung
Sensasi mengganjal di tenggorokan
2. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan di lapisan kerongkongan, yaitu organ yang berfungsi menyalurkan
makanan dari mulut ke lambung. Esofagitis dapat disebabkan oleh kerusakan pada katup
kerongkongan, efek samping penggunaan obat, atau infeksi.
Umumnya, esofagitis ditandai dengan gejala berupa:
Sulit menelan
Keluarnya makanan atau air liur tanpa disadari
Nyeri dada yang hilang timbul
4. Gastritis
Gastritis adalah peradangan di dinding lambung yang dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau
berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Kondisi ini dapat terjadi akibat luka pada dinding
lambung.
Gejala utama gastritis adalah:
Nyeri di perut bagian atas yang dapat memburuk atau membaik setelah makan
Mual dan muntah
Perut terasa kembung setelah makan
5. Tukak lambung
Tukak lambung (peptic ulcer) adalah luka terbuka yang terbentuk di lapisan lambung atau di
usus 12 jari (ulkus duodenum). Tukak lambung dapat disebabkan oleh infeksi
bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam
jangka panjang.
Tukak lambung ditandai dengan beberapa gejala, seperti:
6. Penyakit celiac
Penyakit celiac disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap konsumsi gluten. Pada penderita
penyakit celiac, gluten akan memicu reaksi sistem imun di usus halus. Bila kondisi tersebut
berlangsung terus-menerus, lapisan usus halus dapat rusak dan mengganggu penyerapan nutrisi.
Beberapa gejala penyakit celiac adalah:
Nyeri di ulu hati yang muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat
Nyeri di antara tulang belikat
Mual atau muntah
8. Kolesistitis
Kolesistitis adalah peradangan pada kantung empedu. Peradangan dapat terjadi akibat
tersumbatnya kantung empedu oleh batu empedu dan tumor, atau karena infeksi. Kondisi
tersebut menyebabkan cairan empedu terperangkap di dalam kantung empedu dan memicu
peradangan.
Gejala dari kolesistitis yaitu:
Nyeri yang tidak tertahankan pada bagian kanan atas atau ulu hati
Nyeri yang menjalar ke bahu atau punggung bagian kanan
Mual dan muntah
Demam
9. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) akibat infeksi virus, penyakit autoimun,
penyalahgunaan NAPZA., serta paparan alkohol, obat, atau racun kimia. Gejalanya meliputi:
Demam
Kulit dan mata berwarna kuning
Urine berwarna gelap
Tinja berwarna pucat
10. Sirosis
Sirosis adalah terbentuknya jaringan parut di hati yang menyebabkan fungsi hati menurun atau
bahkan tidak dapat berfungsi sama sekali. Penyebab sirosis yaitu hepatitis, konsumsi minuman
beralkohol yang berlebihan, dan perlemakan hati.
Sirosis dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut:
Asites
Muntah dan BAB berdarah
Kulit dan mata berwarna kuning
Pembuluh darah kecil yang tampak pada kulit
Penurunan kesadaran
11. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan pada organ pankreas. Pankreatitis dapat disebabkan oleh penyakit
batu empedu atau kecanduan alkohol. Beberapa gejalanya adalah:
Demam
Nyeri di bagian atas perut
Nyeri yang menjalar ke punggung
Mual dan muntah
Nyeri perut
Diare kronis
Berat badan menurun
13. Divertikulitis
Divertikulitis terjadi ketika kantung divertikula mengalami peradangan. Divertikula adalah
kantong-kantong tidak normal yang biasanya terbentuk di bagian akhir usus besar. Pada
beberapa kasus, peradangan dapat disertai dengan infeksi.
Divertikulitis dapat menimbulkan gejala berikut:
Demam
Sakit perut
Mual dan muntah
Sembelit atau diare
14. Proktitis
Proktitis adalah peradangan pada rektum, yaitu bagian akhir dari usus besar yang tersambung ke
anus. Proktitis umumnya terjadi akibat penyakit atau kondisi lain, misalnya penyakit seksual
menular, radang usus, atau cedera anus.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa:
Perubahan frekuensi buang air besar (BAB) yang terjadi terus-menerus, seperti diare,
sembelit, atau perubahan kepadatan tinja
Perdarahan pada rektum
Tinja mengandung darah
Berat badan turun drastis
17. Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus. Kondisi ini sering
kali terjadi akibat sembelit kronis, hamil, atau obesitas.
Wasir bisa menimbulkan gejala berupa:
1. Endoskopi
Endoskopi bertujuan untuk melihat kondisi organ di saluran pencernaan dengan menggunakan
selang kecil berkamera. Selang dapat dimasukkan melalui mulut, dubur, atau ke sayatan kecil
yang dibuat di dekat organ yang akan diperiksa.
Selain melihat secara visual, endoskopi juga dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan
(biopsi) pada organ yang bermasalah, guna diperiksa di bawah mikroskop.
2. Pemindaian
Pemindaian bertujuan untuk melihat kondisi organ di saluran pencernaan. Jenis pemeriksaan
yang dapat dilakukan antara lain foto Rontgen dengan barium, USG, CT scan, dan MRI.
Obat-obatan
Beberapa obat yang dapat diresepkan dokter untuk menangani gangguan pencernaan adalah:
Obat maag, seperti antasida, penghambat histamin-2 (H2 blockers), dan obat penghambat
pompa proton (proton pump inhibitor)
Paracetamol
Probiotik
Antibiotik
Obat imunosupresan
Suntik botox
Prosedur bedah
Tergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang diderita pasien, dokter dapat melakukan salah
satu dari sejumlah prosedur bedah di bawah ini untuk mengatasi gangguan pencernaan: