Anda di halaman 1dari 28

SISTEM PENCERNAAN

Zuraidah. Lutvianah,S.Tr.Keb
Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan, atau sistem


gastrointestinal, terdiri dari organ-organ
pencernaan yang dibagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu organ dalam
saluran pencernaan dan organ pencernaan
pelengkap. Saluran pencernaan atau disebut
juga dengan saluran gastrointestinal, adalah
saluran yang memanjang dari mulut hingga ke
anus
Jenis-jenis penyakit system pencernaan

Gastritis Diare Hemoroid Tipoid Apendiks


Gastritis

Gastritis adalah penyakit akibat peradangan di


dinding lambung. Kondisi ini umumnya ditandai
dengan nyeri di bagian ulu hati. Jika dibiarkan,
gastritis bisa berlangsung bertahun-tahun dan
menimbulkan komplikasi serius, seperti tukak
lambung
Klasifikasi Gastritis

Gastritis akut terjadi ketika peradangan di lapisan lambung berlangsung secara tiba-tiba. Kondisi
ini menyebabkan nyeri ulu hati hebat yang bersifat sementara. Namun, jika tidak ditangani,
gastritis akut bisa berlanjut menjadi kronis.

Pada gastritis kronis, peradangan di lapisan lambung terjadi secara perlahan dan dalam waktu
lama. Nyeri akibat gastritis kronis lebih ringan dibandingkan dengan gastritis akut, tetapi muncul
lebih sering dan terjadi dalam waktu yang lebih lama.
Gastritis terjadi karena rusaknya
dinding lambung yang
mengakibatkan rusak dan radang pada
dinding lambung. Penyebab
terjadinya gastritis :
• Infeksi bakteri
• Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus-
Etiologi Gastritis menerus
• Penggunaan alcohol secara berlebihan
• Penggunaan kokain
• Stress fisik
• Kelainan autoimmune
• Crohn’s disease
• Radiasi dan kemoterapi
• Penyakit bile reflux
Gejala gastritis dapat berbeda pada tiap penderita.
Bahkan, kondisi ini juga dapat terjadi tanpa disertai
gejala. Namun, penderita gastritis biasanya mengalami
gejala berupa:
• Nyeri yang terasa panas atau perih di bagian ulu hati
• Perut kembung
• Mual

Gejala Gastritis
• Muntah
• Hilang nafsu makan
• Cegukan
• Cepat merasa kenyang saat makan
• Berat badan menurun secara tiba-tiba
• Gangguan pencernaan
• Buang air besar dengan tinja berwarna hitam
• Muntah darah
Gastritis dapat dialami oleh semua orang, tetapi ada beberapa faktor yang
dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini, yaitu:

Kebiasaan merokok

Pola makan tinggi lemak atau garam


Faktor
Pertambahan usia, karena seiring waktu lapisan mukosa lambung akan
risiko mengalami penipisan dan melemah

gastritis Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan

Konsumsi obat pereda nyeri yang terlalu sering

Penyakit autoimun, seperti HIV/AIDS, penyakit Crohn

Infeksi parasit
Diare adalah penyakit yang membuat
penderitanya menjadi sering buang air besar

Diare dengan kondisi tinja yang encer atau berair.


Diare umumnya terjadi akibat mengonsumsi
makanan dan minuman yang terkontaminasi
virus, bakteri, atau parasit.
• Penyakit diare umumnya terjadi ketika cairan
dari makanan tidak dapat diserap usus dengan
baik, atau ada terlalu banyak cairan yang
disekresikan ke usus.
Penyebab Diare • Normalnya, usus besar akan menyerap cairan
dari makanan yang kita konsumsi dan
meninggalkan kotoran (feses) setengah padat.
• Jika cairan dari makanan tersebut tidak diserap
baik, feses akan menjadi encer atau bahkan cair.
Buang air besar cair lebih dari 3 kali dalam 24
jam

Badan lemah dan lesu


Tanda dan
gejala Muntah-muntah

diare
Rasa haus

Menurunnya nafsu makan


Pemeriksaan Penunjang Diare

es tinja.

Tes darah.

Biopsi, dengan mengambil sampel jaringan tertentu dari dalam saluran pencernaan.

Endoskopi, yaitu pemeriksaan kondisi saluran pencernaan secara visual dengan alat khusus yang
dinamakan endoskop.

Pemindaian, seperti foto Rontgen, CT scan, atau MRI.


Anda bisa melakukan beberapa hal berikut untuk
meringankan kondisi yang sedang dialami:

Makan Makanan
Perbanyak Asupan yang Lembut, Penggunaan Obat-
Cairan Oralit
Cairan Porsi Cukup dan obatan
Bergizi

Antibiotik atau Sering Mencuci


Obat Pereda Nyeri
Antiparasit Tangan
Hemoroid

• Wasir atau hemoroid adalah


pembengkakan atau pembesaran
pada pembuluh darah di bagian akhir usus
besar (rektum) dan anus. Wasir dapat terjadi di
segala usia, tetapi lebih sering dialami oleh
orang usia 50 tahun atau lebih.
• Wasir atau yang juga dikenal dengan ambeien
 umumnya tidak mengganggu dan tidak
menimbulkan keluhan. Namun, wasir juga bisa
menimbulkan keluhan berupa rasa tidak nyaman,
gatal, serta perdarahan dari anus.
Penyebab Hemoroid
Perubahan Hormon (Kehamilan)

Mengejan secara berlebihan

Banyak duduk

Sering mengangkat beban berat

Baru melahirkan

Sembelit diare menahun (Obstipasi)


Klasifikasi Diare
Ada dua jenis wasir, yaitu wasir dalam (internal
hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid).
Pada wasir internal, pembuluh darah yang
membengkak tidak terlihat dari luar. Sedangkan
pada wasir eksternal, pembengkakan pembuluh
darah tampak dari luar dan terasa lebih nyeri.
Rasa gatal atau sakit di sekitar
anus
Benjolan keras di sekitar anus
Tanda dan yang terasa perih
gejala
Perdarahan dari anus setelah
diare buang air besar
Keluarnya lendir setelah BAB
Pemeriksaan penunjang diare

Pengkajian Pemeriksaan
Pemeriksaan
terlebih dengan
fisik
dahulu teropong

Pemeriksaan
darah, urin, Rontgen
feses
Penatalaksanaan diare

Secara
Secara medis
tradisional
Pencegahan Diare

Hindari mengejan terlalu kuat saat BAB

Cegah konstipasi atau sembelit

Makan sayur dan buah yang cukup

Kurangi konsumsi cabe dan makanan pedas

Tidur cukup

Jangan duduk terlalu lama


Tipoid

• Demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut
yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi. Bakteri ini biasanya ditemukan
di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa
ditularkan dari orang yang terinfeksi.

• Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke seluruh


tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh penderitanya. Orang yang
terinfeksi penyakit demam tifoid / tipes dapat menularkan bakteri melalui fases
dan urine, makan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan urine atau
fases penderita tipes. Ataupun mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh
orang yang sedang mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh  oleh
dokter,   Demam tifoid termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh
tubuh dan memengaruhi banyak organ. Tanpa perawatan yang cepat dan tepat,
penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.
Penyebab Tipoid

Feses dan urine penderita yang mengkontaminasi air atau makanan

Bakteri Salmonella typhi juga dapat menyebar melalui kontak langsung


dengan orang yang telah terinfeksi (penyajian makanan oleh orang
yang sedang mengalami demam tifoid).
GEJALA Tipoid
Demam yang meningkat
setiap hari hingga
Sakit kepala Lemah dan lelah Nyeri otot
mencapai 39o –
40o celcius

Kehilangan nafsu makan


Berkeringat Batuk kering dan menurunkan berat Sakit perut
badan

Muncul ruam pada kulit


berupa bintik-bintik
Diare atau sembelit
kecil berwarna merah
muda
Pemeriksaan penunjang tipoid

Hematologi Urinalisa Kimia klinik Imunologi


Apendiks

Penyakit usus buntu adalah peradangan pada


usus buntu atau apendiks, yaitu organ
berbentuk kantong berukuran 5–10 cm yang
tersambung ke usus besar.  Kondisi ini
umumnya ditandai dengan nyeri di perut
bagian kanan bawah.
Penyebab Apendiks

Penyakit usus buntu terjadi akibat infeksi di rongga usus buntu. Akibatnya, bakteri
berkembang dengan cepat sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak, dan
bernanah. ada sejumlah faktor yang diduga dapat menyebabkan seseorang mengalami
radang usus buntu, yaitu:
• Hambatan di pintu rongga usus buntu akibat penumpukan feses atau tinja yang
mengeras
• Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran
pencernaan atau bagian tubuh lainnya
• Penyumbatan rongga usus buntu akibat pertumbuhan parasit di pencernaan, misalnya
infeksi cacing kremi atau ascariasis
• Kondisi medis tertentu, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease
• Cedera di perut
Pemeriksaan Penunjang Apendiks
• Tes darah, untuk memeriksa jumlah sel darah putih yang menandakan adanya infeksi
• Tes urine, untuk menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit lain, seperti infeksi saluran
kemih atau batu ginjal
• USG perut, guna melihat gambaran organ dalam perut dan memeriksa aliran darah dalam perut
• Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk melihat organ di dalam perut secara lebih jelas
• Pemeriksaan panggul, untuk memastikan nyeri tidak disebabkan oleh masalah pada organ reproduksi atau
infeksi panggul lainnya
• Tes kehamilan, untuk memastikan nyeri bukan disebabkan oleh kehamilan ektopik
• Foto Rontgen dada, untuk memastikan nyeri bukan disebabkan oleh pneumonia sebelah kanan

Anda mungkin juga menyukai