SISTEM PENCERNAAN
Firda Nurul Zakiyah
Syifaurrohmah Kusuma Dewi
Khoerunnisa Septiani
Penyakit pencernaan adalah semua penyakit yang terjadi pada
saluran pencernaan. Penyakit ini merupakan golongan besar dari
penyakit pada organ esofagus, lambung, duodenum bagian pertama,
kedua dan ketiga, jejunum, ileum, kolon, kolon sigmoid, dan rektum.
Penyakit pencernaan bervariasi dari penyakit ringan hingga berat
yang dapat menyebabkan kematian. Namun, walaupun terkadang
terasa ringan penyakit pada sistem pencernaan ini dapat
mengakibatkan dampak yang berat bahkan fatal apabila dibiarkan
tanpa penanganan yang dapat dan intensif.
Sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus. Bila
dijabarkan secara alurnya, maka sistem pencernaan terdiri dari:
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus kecil
5. Usus besar
6. Rektum
7. Anus
Selain organ-organ tersebut, organ lainnya seperti hati, pankreas,
dan kandung empedu juga merupakan bagian dari sistem
pencernaan, namun letaknya di luar saluran pencernaan.
Ada banyak jenis gangguan pencernaan, dan lima contoh umum
diantaranya adalah penyakit refluks gastroesofagus, keracunan
makanan, penyakit batu empedu, penyakit usus buntu, dan wasir.
Refluks gastroesofagus
Gejala GERD diatas tak selalu muncul semua, karena tergantung pula
pada tingkat keparahannya.
Diagnosis
• Letak usus buntu pada tiap orang berbeda-beda. Hal ini juga dapat
mempersulit proses diagnosis. Ada yang terletak di bagian lain, misalnya pada
rongga panggul, di belakang usus besar atau di bawah organ hati.
• Dokter biasanya akan menanyakan gejala-gejala Anda sebelum mengadakan
pemeriksaan lebih lanjut yang berupa
• Pemeriksaan fisik untuk mengonfirmasi rasa sakit pada perut. Bagian di
sekitar usus buntu (perut kanan bawah) akan ditekan secara perlahan-lahan.
Ketika tekanan dilepaskan oleh dokter, sakit perut akibat apendisitis
umumnya akan bertambah parah.
• Tes darah guna memeriksa jumlah sel darah putih yang menandakan adanya
infeksi.
• Tes urine untuk menghapus kemungkinan adanya penyakit lain, misalnya
infeksi saluran kemih atau batu ginjal.
• CT scan atau USG agar kondisi usus buntu bisa diperiksa. Misalnya,
membengkak atau tidak.
• Pemeriksaan organ intim dan tes kehamilan bagi wanita yang
belum menopause. Prosedur ini berfungsi menghapus kemungkinan adanya
penyakit yang berhubungan dengan organ kewanitaan.
Pengobatan