Anda di halaman 1dari 16

Minggu, 02 Oktober 2011

glosarium biologi

1:32:00 PM Dark Light 1 comment


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

1. Absorbsi : Peresapan, penyerapan.


2. Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungan
atau dengan cara hidupnya sehingga dapat terus mempertahankan
kehadirannya.
3. Adrenalin, epinefrin : sejenis hormon yang disekresikan oleh sumsum ginjal
yang berpran dalam meningkatkan tekanan darah.
4. Aerob : sifat dalam hidup, berkembang, dan berlangsung dalam lingkungan
yang mengandung oksigen bebas.
5. Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan
penggumpalan sel-sel darah merah yang tipe aglutinogennya berlawanan.
6. Akar tunggang : akar yang mudah tumbuh dari batang di atas tanah dan
masuk ke tanah untuk menunjang batang agar tidak roboh.
7. Akomodasi : suatu daya penyesuaian lensa mata akibat kontraksi dan
pelemasan otot penegang lensa mata.
8. Akson : tonjolan sel saraf yang menghantarkan impuls dari badan sel saraf
menuju sel saraf lain.
9. Alat gerak aktif : jaringan otot yang dapat menggerakan tulang atau kulit
tempat melekatnya.
10. Albino : organisme (mahkluk hidup, terutama manusia dan binatang) yang
memperlihatkan kekurangan pigmen, umumnya di tandai dengan ke-bule-an.
11. Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis
darah.
12. Alga : tumbuhan berklorofil yang ukurannya dari beberapa micron sampai
bermeter-meter, dan hidupnya bergantung pada gerakan air di dalam air
tawar atau air laut.
13. Amfibi : binatang berdarah dingin yang dapat hidup di air dan di darat,
misalnya katak.
14. Amilase : enzim yang berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
15. Amilum: zat tepung, sejenis karbohidrat dengan rantai panjang.
16. Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal dari bahan
organic karena aktivitas mikroorganisme.
17. Amuba : binatang bersel satu tanpa bentuk tetap yang menyerupai lender
bergerak, memiliki sifat kehidupan seperti pertumbuhan dan pembiakan,
serta mempunyai metabolisme gaya gerak.
18. Anaerob, suatu kondisi yang tidak memerlukan udara atau oksigen bebas.
19. Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam tubuh
makhluk hidup.
20. Anorganik : mengenai atau terdiri atas benda-benda selain
manusia,tumbuh-tumbuhan dan hewan.
21. Antibiotik : zat kimia dengan bahan kadar rendah yang sudah mempunyai
kemamapuan untuk menghambat kehidupan atau menghancurkan bakteri
atau mikroorganisme.
22. antigen : zat yang dapat merangsang pembentukan antibody jika
diinjeksikan ke dalam darah.
23. antioksida : zat yang mempunyai kemampuan untuk memperlambat
timbulnya bau apek atau tengik.
24. antitoksin : zat yang di hasilkan tubuh yang bergabung dengan toksin yang
di hasilkan bakteri yang menyebabkan toksin itu tidak berbahaya.
25. Aorta, pembuluh nadi paling besar keluar dari bilik jantung.
26. Aplasia : perkembangan yang kurang sempurna pada jaringan, alat atau
organ.
27. Apogami : Perkembangan embrio atau sporofit langsung dari gametofit.
28. Aporogami : Pembuahan yang tabung serbuk sarinya tidak melalui mikrofil.
29. Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan terbuka
atau seperti cangkir pada jamur Ascomycetes tertentu.
30. Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan dari sumber
karbon yang sederhana.
31. Arkegonium : alat kelamin betina pada lumut, pakis dan sejenisnya.
32. Arteri : pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh
bagian badan yang juga di sebut nadi.
33. Arus transpirasi, aliran cairan dalam sel-sel pembuluh kayu akibat
penguapan air dari daun.
34. Asam absisat, sejenis senyawa yang mempengaruhi gugurnya daun pada
tangkainya.
35. Asam amino, senyawa-senyawa penyusun protein.
36. Aspergillus , Jamur yang biasa tumbuh pada roti, kulit jeruk yang
membusuk dan nasi.
37. Aspergillus flavus , Jamur yang biasa hidup pad kacang tanah yang
membusuk.
38. Atrium , Serambi jantung.
39. Auksin, zat tumbuh, istilah umum untuk hormone pertumbuhan pada
tumbuhan.
40. Autopsy : pemeriksaan tubuh mayat dengan jalan pembedahan untuk
mengetahui penyebab kematian.
41. Autotrof : organisme yang membentuk makanannya dari bahan-bahan
organik, seperti menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi.
42. Avertebrata : Golongan hewan yang tak bertulang belakang.
43. Aves : bangsa burung.
44. Badan malpighi , Bagian dari ginjal yang berfungsi sebagai penyaring.
45. Badan sel : bagian utama sel yang mengandung inti, seperti pada neuron,
tidak termasuk tonjolan sel berupa dendrite atau neurit.
46. Bakteri : organisme renik, uniseluler, prokariot, dan berkembang biak
dengan cara membelah diri.
47. Bakteri autotrof : bakteri yang dapat mensitesis makanannya sendiri.
48. Bakteri hetrotof : bakteri yang makanannya berupa senyawa organic dari
organisme lain.
49. Bakteri intracellular : bakteri yang hidup sebagai parasit di bagian dalam
sel, seperti TBC.
50. Basidiomycetes , Jamur yang menghasilkan basidiospora sebagai
alatberkembang biak.
51. Batu empedu : batu yang mengandung banyak kolestrol, yang di sebabkan
karena metabolisme di dalam hati mengalami gangguan.
52. Batu ginjal : batu dari endapan asam amino sistein karena metabolisme di
dalam tubuh terganggu.
53. Berdarah dingin : memiliki jenis darah yang memungkinkan dapat hidup di
darat dan di air.
54. Berkas pengangkut, berkas atau ikatan pembuluh yang terdiri atas xylem
dan floem.
55. Bilik jantung, ruang jantung yang menampung darah yang berasal dari
serambi jantung.
56. Binokuler : satu system penglihatan pada dua mata.
57. Bintik buta , Tempat keluar saraf mata pada retina.
58. Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan,
tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai zoology, botani,
dan mikrobiologi.
59. Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur
vegetasi dominan.
60. Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang tersimpam atau berat
kering tubuh organic.
61. Biosfer : tingkatan paling tinggi dala organisasi kehidupan, meliputi smua
bagian kulit bumi, air dan atmosfer tempat adanya kehidupan.
62. Biotic : mahkluk hidup yang menyangkut manusia, hewan, dan tumbuh-
tumbuhan baik yang makro maupun mikro serta proses-prosesnya.
63. Bronkiol, cabang dari bronkus berupa saluran kecil.
64. Bronkitis : penyakit radang tenggorokan.
65. Bronkus, cabang tenggorokan.
66. Bryophita : lumut, tumbuhan hijau, atau kuning kecil-kecil yang tumbuh
banyak dan berkelompok membentuk bantalan, yang hidup di tanah atau
tembuk yang lembab.
67. Buluh malpighi , Bentuk ginjal serangga.
68. Cagar alam : daerah yang kelestarian tumbuh-tumbuhan dan binatang yang
di dalamnya di lindungi undang-undang dari bahaya kepunahan.
69. Cairan otak : cairan yang terdapat dalam keempat ventrikel otak, di ruang
subraknoid dan dalam kanalis sentralis sumsum tulang belakang.
70. Calcitonin : hormone tiroid yang berfungsi untuk mengontrol kadar Ca
dalam darah.
71. Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan cumi-cumi,
kepalanya berkembang sangat sempurna dengan mahkota terdiri atas
tentakel-tentakel yang selalu bergerak.
72. Dendrite, Cabang-cabang dendron.
73. Dendron, Tonjolan sel saraf yang meneruskan impuls menuju badan sel
saraf.
74. denitrifikasi : proses pemecahan nitrat menjadi gas N2 kembali oleh bakteri
thiobacillus denitrificans.
75. Dentin, Bahan pembentuk tulang gigi.
76. Dermis, Kulit bagian dalam tempat terdapatnya ujung sel saraf dan
pembuluh darah.
77. Diafragma, Sekat antara rongga dada dan rongga perut.
78. Dna : materi penyimpan informasi genetic yang berbentuk melingkar.
79. Duodenum, usus 12 jari, Bagian depan dari usus halus.
E
80. Echinodermata, yang berfungsi untuk mengatur pergerakan kaki
ambulakral.
81. Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik anatara
makhluk hidup dan lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan
komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan
perubahan susunan peralihan populasi.
82. Ekosistem : interaksi antara seluruh komunitas beserta lingkungan fisik
tempat makhluk hidup melangsungkan kehidupannya
83. Ekskresi : pengeluaran senyawa kimia yang tidak berguan bagi tubuh, jika
terdapat dalam tubuh, akan bersifat racun.
84. Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian
ujung sel induk; Proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; Dijumpai pada
Phycomycetes.
85. Email , Lapisan gigi paling luar yang berfungsi melindungi gigi.
86. Endokrin, kelenjar buntu, Kelenjar yang mensekresikan hormone.
87. Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan
umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis.
88. Enzim, Suatu katalis biologi yang tersusun atas protein.
89. Epidermis, kulit ari, Lapisan kulit yang paling luar.
90. Epiglotis, Katup panggal tenggorok.
91. Estrogen, Istilah umum untuk hormone kelamin betina yang
m empengaruhi tanda-tanda kelamin sekunder.
92. Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh
alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk
semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru.
F
93. Fibrin , Benang-benang halus yang menutup luka.
94. Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik
dan spora kembara.
95. Floem , Bagian dari berkas pembuluh yang tersusun atas sel-sel pembuluh
tapis, sel-sel pengiring, dan sel-sel parenkium floem.
96. Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan cahaya sebagai
sumber energy dan CO2 sebagai sumber karbon untuk membentuk cadangan
makanan.
97. Fruktosa , Gula pada buah-buahan dan madu.
98. Galaktosa , Gula sederhana yang mengandung 6 atom C fungsi utama
dalam hal unit structural.
99. Ganglion, Badan sel saraf diluar system saraf pusat.
100. Gastrodermis : Sel –sel yang melapisi gastrosol pada Coelenterata.
101. Gastrosol :Rongga tubuh Coelenterata yang berfungsi untuk pencernaan.
102. Gen : materi yang mengendalikan sifat atau karakter makhluk hidup.
103. Getah lambung, Cairan yang dihasilkan oleh bagian tengah lambung terdiri
atas air, lendi, HCl, rennin, dan pepsinogen.
104. Getah pankreas, Cairan yang dihasilkan oleh pancreas mengandung enzim
tripsinogen, amilase, dan lipase.
105. Getah usus, Cairan yang dikeluarkan oleh usus yang mengandung lender
dan berbagai macam enzim-enzim pencernaan.
106. glikoprotein yang dikenal dengan tipe A dan B; dipakai sebagai dasar untuk
penggolongan darah pada manusia.
107. Glomerulus , Bagian dari badan malpighi yang berupa anyaman pembuluh
kapiler darah.
108. Gutasi , Keluarnya air dalam bentuk tetesan pada tepi daun akibat
kelembapan yang tinggi.
109. Hemoglobin , Protein sel darah merah yang memungkinkan darah
mengangkut oksigen.
110. Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan (testis) dan organ
kelamin betina (ovarium) terdapat pada satu makhluk hidup.
111. Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora yang
ukurannya tidak sama.
112. Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya berupa senyawa
organic dari organisme lain.
113. Hifa : Sel memanjang berbentuk benang pada jamur.
114. Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan oleh lintah dan pacet.
115. Hormone , Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh satu sel atau kelompok sel
tak bersaluran atau buntu.
116. Hubungan sela, Salah satu hubungan dua tulang atau lebih yang sam sekali
tidak dapat digerakan.
117. Impuls , Rangsang yang dapat menjalar di dalam tubuh melalui sel saraf
118. Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang
disebabkan oleh virus dan bakteri.
119. Individu : kombinasi dari system-sistem organ yang bekerja bersama-sama
dalam melakukan kegiatan kehidupan.
120. Iris, selaput pelangi, Bagian bola mata yang berwarna disekeliling
pupil/lubang orang-orangan mata.
121. Iritabilitas : kemampuan mahkluk hidup untuk menerima rangsangan dan
mengadakan respon tewrhadap rangsangan tersebut.
122. Jantung pembuluh, Jantung yang bentuknya berupa pembuluh yang
bergelembung-gelembung pada serangga.
123. Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki fungsi yang khusus.
124. Jaring-jaring makanan : hubungan makan dan di makan yang sangat
kompleks, saling berkaitan dan bercabang dalam satu ekosistem.
125. Jejunum, usus kosong, Bagian tengah dari usus halus
126. Kapsid : lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun dari protein.
127. Kapsomer : Molekul protein yang menyusun kapsid.
128. Kardiak , Lambung bagaian atas.
129. Kemoautotrof : Organisme yang menggunakan energy kimia untuk
mensintetis makanannya.
130. Kifosis , Suatu kelainan sikap tubuh yang ditandai dangan terlalu.
melengkungnya tulang punggung disekitar dada.
131. Kim , Makanan yang telah teraduk dalam lambung yang bentuknya
menyeruoai bubur.
132. Klasifikasi : Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan diri.
133. Kloroplas : Organel yang mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis.
134. Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil untuk proses
fotosintesis yang berada tepat dibawah membran plasma pada bakteri.
135. Knidosit : Sel penyengat yang terdapat pada tentakel Coelenterata.
136. Koanosit : Sel yang melapisi spongosol pada Porifera.
137. Kohlea , Bagian teelinga dalam yang berbentuk rumah siput tempat
terdapatnya organ korti.
138. Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan
sedangkan spesies lain tidak diuntungkan, juga tidak dirugikan.
139. Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada suatu wilayah yang
memiliki kebutuhan hidup yang sama.
140. Komunitas : sekumpulan populasi dari berbagai jenis makhluk hidup yang
hidup bersama dalam suatu lokasi dan jangka waktu tertentu.
141. Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada
Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
142. Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui kontak langsung
berupa jembatan antara dua sel bakteri.
143. Konjungtiva , Selaput lendir yang melingkupi bola mata dan melpisi kelopak
mata.
144. Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organic atau
membuat makanannya sendiri.
145. Kornea, selaput bening, Bagian bening mata, bagian terluar dan depan bola
mata.
146. Korteks , Kulit ginjal.
147. Kunci dikotom : Kunci identifikasi yang beraturan berdasarkan dua
alternative (biner).
148. Kuncup pengecap, Kumpulan reseptor terhadap zat kimia terlarut pada
permukaan atas lidah, berfungsi mengecap rasa.
149. Lambung pengunyah, Lambung yang dindingnya mengandung otot-otot
yang kuat untuk menghancurkan makanan.
150. Lapisan koroid , Lapisan yang kaya akan pembuluh darah dalam bola mata,
terletak diantara sclera dan retina.
151. Lapisan malpighi, Bagian kulit ari yang terletak dibawah lapisan tanduk dan
merupakan lapisan hidup.
152. Laring , Pangkal tenggorokan.
153. Leukonoid : Tipe saluran air yang paling rumit dari Porifera.
154. Leukosit, Sel darah putih.
155. Ligament , Jaringan ikat yang fibrus putidh dan lentur, kadang-kadang
membungkus permukaan tulan pada persendian.
156. Limfa , Getah bening.
157. Limpa (kura), Organ tempat merombak sel-sel darah merahyang telah tua
atau rusak.
158. Lipase , Enzim yang berfungsi mengubah lemak menjadi asm lemak dan
gliserol.
159. Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang yang tidak segera
pecah tetapi mengalami masa laten.
160. Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel inang pecah dengan
cepat.
161. Lobus olfaktorius , Lobus pencium.
162. Lobus optikul, Lobus penglihat.
163. Lordosis , Salah satu sikap duduk yang menyimpang.
164. Makrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran relative besar.
165. Materi kelabu, Bagian dari system sarf pusat yang terdiri atas badan sel
saraf, dendrite, dan akson yang tidak dibungkus selaput.
166. Materi putih, Bagian dari system sarf pusat yang terdiri atas serabut-
serabut akson yang berpembungkus dari lemak sehingga tampak putih
167. Megaspora : Spora berukuran besar (spora betina).
168. Megasporangium : Sporangium (kotak spora) yang menghasilkan
makrospora.
169. Megasporofil : Sporofil yang mengandung megasporangium.
170. Membrane dasar, Salah satu membrane dalam alat korti, tempat
terdapatnya ujung saraf pendengar.
171. Membrane sendi, Selaput pembungkus sendi.
172. Membrane timpani, gendang telinga, Selaput tipis pembatas/penghubung
antar telinga luar dan telinga tengah.
173. Merozoit : Bentuk plasmodium yang menyerang sel darah merah manusia.
174. Mesoderm : Lapisan sel diantara ectoderm dan endoderm.
175. Mesofil , Daging daun, bagian tengah helai daun, terdiri atas jaringan bunga
karang, jaringan pagar, dan berkas pembuluh.
176. Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang terdapat diantara
ectoderm dan mesoderm.
177. Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat
berkembang dari muda menjadi dewasa.
178. Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang hidup bersama dan
saling menguntungkan.
179. Mikrosporangium : Sporangium yang menghasilkan mikrospora.
180. Monera : organisme mikroskopis ber sel satu yang bersifat prokariotik.
181. Nefrotor : Pori pada permukaan tubuh, tempat keluarnya kotoran.
182. Neurilemma , Penutup selaput myelin dari akson saraf tepi.
183. Nitrifikasi : proses pengubahan ammonia menjadi ion nitrit oleh bakteri
nitrosomonas.
184. Nodus Ranvier , Cekungan pada akson.
185. Nukleoid : darah inti pada sitoplasma organism prokariot.
186. Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan selubung protein pada
virus.
187. Omasum , Perut kitab hewan memamah biak.
188. Organ : kumpulan berbagai jaringan yang melakukan suatu fungsi tertentu.
189. Ostium , Lubang kecil pada jantung pembuluh tempat masuknya darah ke
dalam jantung.
190. Ovum : Sel kelamin betina.
191. Palisade , Jaringan tengah dari daun (=daging daun) yang tersusun atas sel-
sel berkloroplas bentuk tiang berdampingan menyerupai pagar.
192. Palpus : Sensor yang terdapat pada daerah kepala Polychaeta.
193. Pankreas , Kelenjar yang menghasilkan getah pancreas.
194. Parapodia : Alat gerak yang terdapat pada segmen tubuh Polychaeta.
195. Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism lain dan
mengambil makanan dari orgnisme yang ditumpangi (inang).
196. Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan,
sementara spesies lain dirugikan.
197. Parazoa : Metazoa yang tidak memiliki jaringan.
198. Partenogenesis : Perkembangan individu tanpa melalui fertilisasi.
199. Pelikel : Protein yang membungkus Euglenoid sehingga sel bersifat lentur.
200. Pelvis , Rongga ginjal.
201. Pencernaan intrasel , Pencernaan yang terjadi didalam sel, misalnya
pencernaan pada ameba.
202. Pencernaan scr mekanik, Pengubahan makanan menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil.
203. Pencernaan secara kimia, Pengubahan makanan dengan bantuan enzim
pencenaan.
204. Pengangkutan ekstrafasikuler , Pengangkutan diluar berkas pembuluh.
205. Pengangkutan intrafasilkuler, Pengangkutan didalam berkas pembuluh.
206. Penyerbukan : Menempelnya serbuk sari pada kepala putik.
207. Pepsin , Enzim yang berfungsi mengubah protein menjadi peptone.
208. Pepsinogen , Enzim yang belum aktif yang akan menjadi pepsin .
209. Peptidoglikan : Gabungan protein dan polisakarida yang menyusun dinding
sel Eubacteria.
210. Peredaran darah besar, Peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh
kembali ke jantung.
211. Peredaran darah ganda, Dalam satu peredaran darah lengkap, darah
melalui jantung sebanyak dua kali.
212. Peredaran darah kecil , Peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan
kembali ke jantung.
213. Peredaran darah terbuka, Darah mengalir ke seluruh tubuh tidak melalui
pembuluh darah.
214. Peredaran darah tertutup, Darah mengalir ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah.
215. Peredaran darah tunggal, Dalam satu peredaran darah lengkap, darah
hanya satu kali melalui jantung.
216. Pernapasan dada, Mengembangnya rongga dada yang disebabkan
berkontraksinya otot-otot rusuk.
217. Pernapasan perut, Mengembangnya rongga dada yang disebabkan
berkontraksinya diafragma.
218. Pernapasan sel, Oksidasi makanan yang terjadi di dalam sel
219. Persendian , Hubungan dua tulang atau lebih yang melibatkan gerakan
220. Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel bakteri yang berfungsi
sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi dan sebagai pelekat
antar-sel bakteri.
221. Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan berat kering dari
seluruh organisme di tingkat trofik tersebut pada suatu waktu.
222. Piramida ekologi : Struktur trofik suatu ekosistem.
223. Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan energy dari seluruh
organism di tingkat trofik tertentu pada suatu waktu.
224. Piramida jumlah : Jumlah individu pada setiap tingkat trofik.
225. Plasma darah , Cairan darah, bagian darah yang bening kekuning-kuningan,
dapat membeku.
226. Plasma nutfah : Sifat pada hewan dan tumbuhan yang diwariskan.
227. Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang dapat
menggabungkan atau memisahkan diri dengan kromosom.
228. Pleura , Selaput paru-paru.
229. Populasi : sekelompok individu dari makhluk hidup sejenis yyang hidup
pada suatu lokasi tertentu dalam jangka waktu tertentu.
230. Predasi : interaksi yang hubungannya adalah satu organisme memangsa
organisme lain.
231. Predator : Organisme yang memakan organisme lain.
232. Produktivitas ekosistem : Pemasukan dan penyimpanan energy dalam suatu
ekosistem.
233. Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya matahari
menjadi energy kimia dalam bentuk bahan organic, yang dilakukan oleh
orgaisme autotrof.
234. Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia mengubah bahan organic
menjadi simpanan energy kimia baru, oleh organism heterotrof.
235. Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat
makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.
236. Prokariot : Organisme hidup yang tidak memiliki membrane inti.
237. Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari perkecambahan
spora pada lumut.
238. Pulpa , Rongga gigi yang mengadung pembuluh darh dan saraf.
239. Pupil, org-orangan mata, Lubang yang dikelilingi oleh iris atau selaput
pelangi.
240. Radula : Lidah bergerigi yang melengkung ke belakang, terdapat pada
Mollusca.
241. Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari organisme pada suatu
tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah
tertentu.
242. Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau
terpisah menjadi individu baru yang lengkap.
243. Reproduksi : suatu proses pembiakan atau perbanyakan untuk
menghasilkan keturunan baru.
244. Respirasi : proses penyederhanaan senyawa kimia dari zat makanan untuk
mendapatkan energi.
245. Retina, selaput jala, Slpt terdlm bola mta t4 terdptnya ujng-ujng saraf
penglihat sebagai reseptor cahaya.
246. Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan berfungsi dalam
sintesis protein.
247. Saluran eustachius , Saluran penghubung rongga teling tengah dengan
rongga hidung, berfungsi menyeimbangkan tekanan pada gendang telinga
(membrane timpani).
248. Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organism
atau produk organism lain.
249. Saraf simpatis , Saraf otonom yang biasanya memacu aktifitas fisiologi
tubuh, seperti memacu gerakan jantung dan penapasan.
250. Sel Schwan , Sel pembungkus akson sel saraf.
251. Selaput plasma, Selaput tipis sekeliling permukaan sel yang mengatur
keluar. dan masuknya zat dari dan ke dalam sel.
252. Seludang myelin , Pembungkus akson saraf yang berperan sebagai isolator.
253. Simbiosis : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda.
254. Simbiosis komensialisme : hubungan antar mahkluk hidup, salah satu
mendapat untung dan yangf lain tidak di rugikan.
255. Simbiosis mutualisme : hubungan antarmahkluk hidup yang saling
menguntungkan.
256. Simbiosis netral : interaksi antarindividu yang keduanya tidak saling di
rugikan maupun di untungkan.
257. Simbiosis paratisme : hubungan antara mahkluk hidup, salah satu di
rugikan dan yang lain mendapat keuntungan.
258. Sinapsis , Hubungan sel-sel saraf dengan jarak.
259. Sintesis : penyusunan senyawa kimia dalam tubuh yang berfungsi dalam
proses pe nyusunan sel-sel tubuh, memelihara kelangsungan hidup, dan
mempertahankan kondisi tubuh saat berinteraksi dengan lingkungan.
260. Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh
261. Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada lintah) yang
dipertahankan oleh tekanan dari cairan di dalam tubuhnya.
262. Sitokinin , Kelompok hormone tumbuhan yang menghasilkan respons
perkembangan dan pertumbuhan tertentu dari tumbuhan, terutama pada
pembelahan sel.
263. Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang berfungsi mendukung
sporangium.
264. Sporangium : Kotak spora yang menghasilkan spora.
265. Sporofit : Generasi tumbuhan yang menghasilkan spora.
266. Sporongonium : Sporofit yang memiliki sporangium.
267. Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
268. Sporus : Kumpulan sporangium yang terdapat pada sporofil.
269. Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu
ekosistem, yang terdiri dari tingkat-tingkat trofik.
270. Sukrase , Enzim yang mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
271. Suksesi : proses perubahan atau pergantian suatu spesies dominant pada
satu komunitas yang di sebabkan adanya kerusakan pada komunitas awal
dalam jangka waktu yang panjang.
272. System Havers , System tulang kompak/keras yang tersusun berlapis-lapis
dari sel-sel tulang mengelilingi satu saluran.
273. System trakea , System pernapasan pada serangga.
274. Taksis , Kecendrungan mahluk untuk bergerak kea rah sumber rangsang
atau menjauhinya.
275. Takson : Tingkatan dalam suatu system klasifikasi.
276. Taksonomi : Cabang biologi yang mempelajariklasifikasi makhluk hidup.
277. Tendon, Bagian ujung otot lurik yang memungkinkan otot melekat pada dan
menarik tulang untuk pergerakan.
278. Tentakel , Tangan hewan berongga yang digunakan sebagai alat garak
sekaligus alat penangkap mangsa.
279. Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa yang terdapat
di sekitar mulut Coelenterata.
280. Tingkat takson : jenjang kelompok yang di bentuk pada proses klasifikasi.
281. Tiroksin , Hormone yg dihasilkan kelenjar tiroid, brpran dlm mtabolisme dgn
bahan dsr iodine.
282. Trakea, Batang tenggorokan; sel pembuluh kayu pada tumbuhan berbiji
tertutup.
283. Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri ke bakteri lainnya
dengan perantar organism lain,yaitu bakteriofage (virus bakteri).
284. Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan mengubah sifat
sel.
285. Transpirasi : Penguapan air yang terjadi pada tumbuhan.
286. Tripsin , Enzim yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino.
287. Tripsinogen , Enzim yang belum aktif yang akan menjadi tripsin.
288. Trombin , Enzim yang berfungsi mengubah fibrinogen menjadi fibrin jika
terjadi luka.
289. Tulang kompak, Tulang keras yang menjadi bagian luar tulang pipa dan
tulang pendek.
290. Tulang pipa, Bentuk tulang yang panjang dan kedua ujungnya berbonggol.
291. Tulang pipih , Bentuk tulang yang pipih dan berisi sumsum tulang merah.
292. Udara suplementer , Udara yang masih bisa dikeluarkan dari paru-paru
setelah ekspirasi biasa.
293. Udara tidal , Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu pernapasan
biasa.
294. Ureter , Saluran ginjal dari rongga ginjal ke kandung kemih.
295. Vaksin : Suatu zat yang mengandung mikroorganisme yang dilemahkan
dengan tujuan merangsang pembentukan zat kekebalan di dalam tubuh
penerima vaksin.
296. Vena cava : Pembuluh balik besar (inferior=bawah ; superior=atas).
297. Vena pulmonalis, Pembuluh balik paru-paru.
298. Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari akar ke
seluruh tubuh tumbuhan.
299. Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga digunakan sebagi
istilah untuk spora yang dibentuk oleh zigot pada ganggang.
300. Zoospora : Spora berflagel (spora kembara) yang dapat bergerak.

Pertumbuhan adalah perubahan pada makhluk hidup yang meliputi perubahan ukuran.

Irreversible adalah tidak dapat kembali ke kondisi semula dan dapat dinyatakan dalam ukuran
bilangan (bersifat kuantitatif ).

Perkembangan adalah proses perubahan pada makhluk hidup akibat terdiferiensiasinya sel-sel
menuju ke struktur dan fungsi tertentu.

Hormon giberelin adalah enzim yang bekerja mempercepat pengubahan cadangan makanan yang
terdapat dalam biji menjadi energi yang diperlukan untuk perkecambahan.

Daerah diferensiasi adalah daerah pendewasaan.

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan
meristem primer (meristem apikal).

Meristematik adalah daerah yang dapat membelah secara mitosis sehingga akan dihasilkan
banyak sel.

Hormon merupakan zat yang berfungsi sebagai pengatur tubuh yang dapat mempengaruhi
jaringan-jaringan berbagai organ maupun siisitem sistem organ.
Fitohormon adalah hormon tumbuhan mengatur respon tumbuhan terhada beberapa perubahan
lingkungan.

Giberelin adalah hormon tumbuhan yang kerjanya sinergis dengan auksin dan sitokinin.

Tumbuhan hari pendek adalah tumbuhan yang akan berbunga jika diwaktu terang lebih pendek
daripada waktu gelap.

Tumbuhan hari panjang adalah tumbuhan yang akan berbunga jika waktu terang lebih panjang
dari waktu gelap.

Tumbuhan hari netral adalah tumbuhan yang tidak tergantung pada perubahn panjang
penyinaran.

Fototropisme adalah respons tumbuhan berupa gerak sebagian tubuah terhadap cahaya.

Blastulasi adalah tahap akhir dari fase morula,pada fase ini terjadi pembagian sitoplasma ke
dalam ua kutub yang akan berbeda dengan konsentrasi sitoplasma lebih sedikit pada kutub
fungsional dibandingkan dengan kutub vegetatif.

Gastrulasi adalah tahap blastula yang mengalami pelekukan (invaginasi) sehingga terbentuk
rongga baru.

Regenerasi adalah proses perbaikan pada bagian tubuh yang mengalami luka atau rusak dengan
menggunakan sel-sel cadangan yang belum mengalami diferensiasi untuk mengganti atau
mengisinya.

Metamorfosis adalah perubahan ukuran,bentuk,dan bagian-bagian tubuh hewan dalam tahap-


tahap kehidupannya dari muda menuju kedewasa.

Anda mungkin juga menyukai