Anda di halaman 1dari 20

Tata Ruang Laboratorium Kimia /

IPA Sekolah
Kelompok 4
Nama Anggota :
Alifah Ardiani (180331616047)
Arini Setyaningrum (180331616090)
Ika Nazih Januar Fitri(180331616095)
Ken Regar Ridlo Tafsiroh (180331616023)
Tata Ruang Laboratorium Kimia / IPA Sekolah
• Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang
atau tempat dilakukannya percobaan atau penelitian.
Pada pembelajaran sains keberadaan laboratorium
menjadi sangat penting.

• Pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-


sekolah seringkali istilah laboratorium diartikan dalam
pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang
didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan
praktikum.
Desain Laboratorium
0
Standar Laboratorium Sains
1 • Desain suatu laboratorium harus memenuhi tiga sayarat, yaitu
kesehatan dan keamanan kerja, rasa nyaman dan efisien energi.
• Laboratorium harus didesain untuk memenuhi keamanan dan
kesehatan kerja bagi orang-orang yang bekerja di laboratorium
tersebut.
• Standar laboratorium berikut dapat digunakan sebagai referensi
Dapatdalam
diaksesmendesain
melalui: laboratorium sains.
http://youtu.be/BxiSF2Gt
Bns
UKURAN DAN LOKASI
 Ruangan laboratorium sebaiknya
berbentuk persegi empat dengan ukuran
diperuntukkan bagi 30 siswa seluas 90 m2
dengan rasio perbandingan panjang dan
lebar antara 1: 0,8 atau 1: 1,1.

 Setiap laboratorium wajib memiliki ruang


persiapan disarankan berukuran 45 m2
yang dapat digunakan untuk satu atau dua
laboratorium yang berdekatan.
PINTU MASUK
• Salah satu pintu masuk harus berfungsi sebagai pintu darurat
yang bisa dibuka dari dalam sedangkan pintu lain di desain
dengan dua daun pintu
• Semua pintu dan jalan harus tidak terhalangi dari apapun.

VENTILASI
Ruangan laboratorium yang terlalu pengap dan
panas akan menurunkan produktivitas para pekerja
di laboratorium. Oleh karena itu ventilasi yang
menjadi tempat keluar masuknya udara ke dalam
laboratorium memiliki peran.  
Desain Laboratorium
0 Standar Ruang Persiapan
2 Ruang persiapan memiliki fungsi mendukung kegiatan
praktikum yang dilakukan di laboratorium seperti menyiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan
praktikum, pemeliharaan dan perbaikan peralatan
laboratorium, sertadiakses
Dapat menyimpan bahan-bahan yang telah
melalui:
digunakan.http://youtu.be/BxiSF2Gt
Bns
UKURAN DAN LOKASI
Rekomendasi umum yang
digunakan untuk ruang preparasi
adalah minimal 0,5 m2 per siswa.
Peruntukan ruang tersebut
umumnya 30 % digunakan untuk
area kerja, 40 % untuk penyimpanan
alat dan 30 % untuk sirkulasi. 

PERALATAN
Ruang persiapan harus didesain secara cermat sehingga
perabot, peralatan dan bahan yang disimpan dapat tertata
dengan baik. Meja pada ruangan ini sebaiknya setinggsi
sekitar 90 cm sehingga memudahkan para laboran atau guru
untuk bekerja.
Tata Ruang Laboratorium
• Tata ruang laboratorium kimia berarti suatu tatanan komponen
pengisi ruangan Laboratorium di mana letak meja-meja,
bangku, berapa renggang barang-barang tersebut berjarak dan
di mana letak bak-bak cuci, perlengkapan air, listrik dan gas,
letak lemari, alat pengaman dan kotak P3K diletakan.

• Tata ruang tersebut dapat dibagi 0 0


1 2
Tata ruang Tata ruang
tetap tidak tetap
Tata ruang tetap
Proyek penyediaan Laboratorium SMU dan SMP dari Kementerian
Pendidikan Nasional dalam Buku Penuntun Perencanaan Pembangunan
memberikan syarat sebagai berikut :
1. Laboratorium tidak terletak di atas tanah pertanian dan tidak
terletak di arah angin.
2. Letak laboratorium mempunyai jarak yang cukup jauh terhadap
sumber air.
3. Laboratorium harus mempunyai saluran pembuangan air pencuci
khusus
4. Jarak laboratorium harus cukup jauh dari bangunan lain, agar
ventilasi dan penerangan alami yang optimum dapat diperoleh
5. Letak laboratorium mudah dikontrol dalam kompleks sekolah guna
Tata ruang TIDAK tetap
Tatanan dalam ruang ini terdiri dari perabotan yang mudah dipindah-
pindahkan. Penempatan perabotan ini harus mempertimbangan hal-hal
sebagai berikut :
Keamanan
Kefisikan
Kemudahan
Kekimiaan
Keleluasaan
Kebiologian
Keindahan
TATA LETAK ALAT
Penataan alat dan bahan praktikum sangat bergantung kepada
fasilitas yang ada di laboratorium dan kepentingan pemakai
laboratorium

Menurut Permenpan RB No. 03, 2010. Peralatan Laboratorium


Peralatan
dibagi 3 kategori : Peralatan Peralatan
kategori
alat yang cara 3 peralatankategori
yang cara2 peralatan kategori
yang cara 1
pengoperasian dan pengoperasian dan pengoperasian dan
perawatannya sulit, perawatannya sedang, perawatannya mudah,
risiko penggunaan risiko penggunaan risiko penggunaan
tinggi, akurasi/ sedang, rendah, akurasi/
kecermatan akurasi/kecermatan kecermatan
pengukurannya tinggi, pengukurannya pengukurannya
dan bersertifikat. sedang. rendah.
Setiap alat yang akan
dioperasikan harus dalam
kondisi yang baik dengan
syarat:
• Siap untuk dipakai
• Bersih
• Berfungsi dengan baik
• Terkalibrasi

Peralatan digunakan untuk


melakukan suatu kegiatan
pendidikan, penelitian dan
lain-lain sehingga harus selalu
siap pakai, maka sebaiknya
dikelompokkan berdasarkan
Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan dengan

1. Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa dulu kelengkapannya.


2. Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
3. Setelah selesai dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan
jangan disimpan dalam keadaan kotor.
4. Kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan.
5. Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk atau
keterangan penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita
membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk
pemeliharaan atau perawatannya.
6. Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau dibaca buku petunjuk sebelum
digunakan
Dalam penyimpanan dan penataan alat yang
perlu diperhatikan :
1. Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. Dengan diketahuinya
bahan dasar dari suatu alat kita dapat menentukan cara
penyimpanannya.
2. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus dipisahkan dari alat
yang terbuat dari gelas atau porselen.
3. Dalam penyimpanan dan penataan alat aspek bobot benda perlu
juga diperhatikan.
4. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat di tempat yang lebih
tinggi, agar mudah diambil dan disimpan kembali.
Penanganan Bahan Umum Bahan Khusus
Penyimpanan Tidak perlu Memerluka
persyaratan khusus persyaratan khusus
Sifat Fisik Tidak eksplosif, Eksplosif, korosif,
tidak korosif, tidak iritant, labil
iritant, stabil
Sifat Kimia Non toksik, tidak Toksik, berbahaya
berbahaya
Persyaratan Tidak memerlukan Memerlukan
Metode kemurnian tinggi kemurnian tinggi
Penataan Bahan Kimia
S M F
Segregation Labeling Multiple Hazard Storage Facilities
Aspek Pemisahan Pelabelan Tingkat resiko Fasilitas
bahaya penyimpanan

C I O H
Secondary Inventory Outdate Hazard Information
Containment Inventarisasi Bahan
Chemical Informasi resiko
Wadah sekunder kadaluwarsa bahaya
Penyimpanan Bahan Kimia

Mudah Dicari
Diberi label pada
setiap tempat
penyimpanan bahan.
Aman

Mudah
Diambil
Setiap bahan diletakkan
pada ruang
penyimpanan.
Syarat Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan Beracun Bahan Mudah Terbakar
Ruangan dingin,berventilasi Ruangan dingin dan berventilasi
Jauh dari bahaya kebakaran Jauhkan dari sumber api atau
Dipisahkan dari bahan panas
reaktif. Tersedia alat pemadam
Kran dari saluran gas kebakaran
ditutup bila tidak Bahan Mudah Meledak
Bahan Korosif
digunakan. Ruangan dingin dan berventilasi
Ruangan dingin dan
Jauhkan dari panas dan api
berventilasi
Hindarkan dari gesekan atau
Wadah tertutup dan
tumbukan mekanis
beretiket
Dipisahkan dari zat-zat
Syarat Penyimpanan Bahan Kimia
Bahan Oksidator Bahan Reaktif terhadap
Asam
Ruangan dingin,berventilasi Ruangan dingin, berventilasi,
Jauhkan dari sumber api dan didesain agar tidak
dan reduktor terbentuk kantong-kantong
hidrogen
Bahan Reaktif terhadap Jauh dari sumber
AirRuangan dingin, kering, dan Gasapi, panas,
Bertekanan
dan asam
berventilasi, dan kedap air Disimpan dalam keadaan tegak,
Jauh dari sumber api berdiri, dan terikat
Disediakan pemadam Ruangan dingin dan tidak
kebakaran tanpa air (CO2, terkena langsung sinar matahari
dry powder) Jauh dari api, panas, dan bahan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai