Anda di halaman 1dari 11

MENERAPKAN PRINSIP PERAWATAN

ALAT-ALAT DI LABORATORIUM KIMIA

KELOMPOK 13 :

- NADYA SOFIE. S
- NUR ALIFAH. F
- RACHEL RAFELIA. S
KEGIATAN BELAJAR 1

Perawatan alat dan bahan laboratorium


A. Sistem Perawatan

Kerusakan alat dapat terjadi disebabkan oleh 2 faktor


1. Faktor eksternal : perubahan suhu, tingkat kelembaban udara, debu dan kotoran, salah
penggunaan, dan salah dalam penyimpanan alat dan bahan
2. Faktor internal : sifat dasar bahan alat, desain alat, dan usai pakai alat

Cara mencegahnya dapat dilakukan perawatan atau pemeliharaan yang dilakukan secara
teratur dan terencana
Sistem perawatan fasilitas laboratorium dapat dibedakan menjadi dua :
3. Perawatan terencana : perawatan preventif, perawatan korektif, dan perawatn prediktif
4. Perawatn tidak direncanakan : perawatan darurat
B. Tujuan sistem perawatan preventif

Adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan dan mencegah adanya


perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan usia perawatan pakai. Reliabilitas dan kinerja
alat yang baik, hanya dapat dicapai denganmelakukan program perawatan yang terencana.
Program perawatan yang terencana mempunyai beberapa keuntungan, yaitu dalam hal
efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi, keamanan, dan semangat kerja.
Banyak kerugian yang dapat timbul akibat dari kecelakaan, bukan hanya manusia, tetapi
hilangnya waktu. Begitu pula dengan rendahnya tingkat perawatan peralatan dan tngginya
rasio kecelakaan.

Tujuan pokok perawatan preventif :


1. Memperpanjang usia pakai peralatan
2. Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mndukung kegiatan kerja
3. Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan
darurat
4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut
C. Membersihkan ruang laboratorium dan fasilitasnya

Membersihkan ruang kerja dan beberapa fasilitasnya, terutama perabot, sepertimeja kerja
atau praktikum, lemari penyimpanan alat dan bahan adalah termasuk kedalam pekerjaan
perawatan fasilitas laboratorium.

D. Prinsip-prinsip penyimpanan alat dan bahan


1. Alat-alat disimpan berdasarkan kelompok alat, misalnya berdasarkan jenis bahannya
2. Alat-alat disimpan berdasarkan frekuensi penggunaannya (sering digunkan dan jarang
digunakan)
3. Alat-alat khusus disimpan dalam lemari khusus karena sifat alat yang rentan terhadap
faktor luar dan mahal harganya

E. Prinsip-prinsip penyimpanan zat


Secara umum dapat dikelompokkan yaitu kelompok zat organik dan anorganik. Zat kimia
dapat disimpan berdasarkan sifat fisik dan kimianya jika fasilitas lemari cukup banyak. Untuk
menjaga zat kimia dari kerusakan:
4. Semua wadah yang berisi zat kimia harus tertutup rapat dan diberi label (nama zat dan
sifat zat)
5. Zat-zat yang mudah menguap atau mudah terbakr disimpan di tempat sejuk, ruang
berfentiasi baik dan terhindar dari cahaya langsung
6. Zat-zat yang pekat terhadap cahay disimpan di tempat yang tidak terkena cahaya secara
langsung dan dalam wadah berwarna gelap
4. Zat-zat pengoksidasi jangan disimpan di tempat yang mudah teroksidasi
5. Asam-asam pekat hindarkan penyimpanannya dari sumber panas
6. Zat-zat yang bersifat racun disimpan terpisah dari zat lain di dalam lemari terkunci

Jika botol zat kimia tidak tertutup rapat akan menghasilkan uap yang dapat mencemari udara
diantaranya asam klorida pekat, asam nitrat pekat, amonia, amonium sulfida, air klor, brom,
karbon disulfida, dan raksa
KEGIATAN BELAJAR 2
NODA PENGOTOR ZAT

A. Jenis noda pengotor


Besi : kuning (warna noda pengotor)
Belerang: kuning
Iodium : kuning kecoklatan
Kerak karbon : hitam
Mangan : hitam atau abu-abu
Minyak atau lemak : kilap minyak
Kerak : putih

B. Pembuatan larutan pencuci


1. Cara umum
Alat gelas yang tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan air( jika perlu air mangan) dan
sedikit detergen. Jika pada alat gelas terdapat noda yang agak kuat melekat noda itu dpat
dihilangkan dengan bubuk pencuci yang sesuai, jika perlu gunakan alkohol atau aseton. Jika
alat gelas yang baru dicuci akan segera digunakan bilas dengan aseton atau spiritus.

2. Cara khusus
Kekuatan / daya larutan pencuci dalam membersihkan noda bergantung pada
kekuatan/daya oksidasi larutan tersebut, sifat noda, dan lamanya noda tersebut melekat
pada gelas.
C. Pencucian Noda Pengotor
- Minyak dan lemak : dapat dihilangkan dengan cara mencuci alat gelas dengan larutan
detergen hangat. Lalu bilas dengan air suling. Jika lemak yang melekat pada alat gelas
sukar dibersihkan, bilas alat gelas dengan pelarut hidrokarbon seperti alkohol / aseton
kemudian bersihkan dengan kalium kromat dalam asam.

- Ter : noda ter pada alat gelas dapat dibersihkan dengan benzena atau pelarut lain yang
sesuai. Misalnya minyak tanah.

- Karbon : pada umumnya noda ini susah dihilangkan, akan tetapi perendaman dengan
NaOH biasanya efektif. Jika perlu, lakukan perendaman dengan larutan pencuciasam
bikromat. Jika noda masih melekat kuat, panaskan dengan api kecil. Disamping asam
kromat dapat digunakan juga campuran dua bagian trinatriumfosfat dengan satu bagian
natriumeleat dalam 1 liter air.

- Belerang : dapat dibersihkan dengan larutan amonium sulfida.

- Iodium : dapat dibersihkan dengan larutan natrium tiosulfat

- Besi : dapat dibersihakan dengan larutan HCl pekat. Jika noda ini melekat kuat,alat gelas
yang berisi HCl pekat ini dipanaskan.
- Kerak : noda kerak putih pada alat gelas dapat dibersihkan dengan lar. 5% natrium
metasilikat dalam air.

- Noda spidol : dapat dihilangkan dengan pelarut organik, misalnya spiritus, alkohol, atau
aseton.
KEGIATAN BELAJAR 3
PENCUCIAN ALAT-ALAT GELAS

Alat-alat gelas harus bersih dan bebas dari semua minyak. Untuk membersihkan alat gelas
secara umum menggunakan detergen dan air.

1. Buret
Diperlukan untuk titrasi. Memiliki banyak ukuran. Secara umum buret dibedakan ke
dalam 2 jenis1) buret yang bagian jetnya bersatu dengan batang buret dan dilengkapi stop
cock (keran buret)2) buret yang bagian jetnya dihubungkan dengan klep/katup jepit dari
karet

Masalah yang dapat timbul pada buret :


- Ujung buret patah
- Adanya penyumbatan pada bagian jet
- Ujung jet patah sedikit
- Batang buret kotor

Cara mencegah kerusakan pada buret :


1. Rusak bagian tengah : gunakan klem yang ujungnya terdapat karet atau gabus
2. Patah bagian atas skala : dapat dipotong dengan menggunakan alat pemotong
3. Jet tersumbat : dapat dibersihkan menggunakan kawat
4. Keran buret patah : tidak dapat diperbaiki
5. Ujung jet patah sedikit : dapat diratakan
2. Termometer
Termometer yang ada di laboratorium diantaranya, termometer umum (berisi
alkohol/raksa), termometer klinis (untuk mengukur suhu badan),dan termometer maksimum
minimum.masing" termometer mempunyai skala yang berbeda.
Masalah yang sering timbul:
1. termometer pecah saat akan diambil/digunakan
2. skala termometer pudar/terhapus.
3. cairan termometer terpisah/patah

Pemecahan masalah:
4. menjaga termometer agar tidak pecah.
a. agar tidak jatuh,pada ujung atas termometer diberi benang.
b. tidak digunakan untuk mengadukc. disimpan di tempatnya,disimpan dengan horizontal

2. agar tidak skala termometer pudar/terhalus


a. ditimbalkan dengan pensil lunak(cara sementara)
b. jika cairan dalam termometer patah,rendam termometer dalam campuran es,air,dan
garam.
c. disimpan di tempatnya,disimpan dengan horizontal
3. agar tidak skala termometer pudar/terhalus
a. ditimbalkan dengan pensil lunak(cara sementara)
b. jika cairan dalam termometer patah,rendam termometer dalam campuran es,air,dan garam.

3. Desikator
Berfungsi sebagai temoat mengeringkan zat kimia agar tidak mengandung uap air/untuk
mendinginkan zat yang sudah dipanaskan.

Masalah yang sering timbul:


c. tutup desikator susah dibuka atau oecah karena jatuh.
d. pecah karena tersenggolc. zat pengering yang digunakan sudah berwarna.

pemecahan masalah:
e. gunakan vaselin agar turup desikator tidak susah dibuka.
f. tempatkan desikator di tempat yang aman dan kering.
g. zat dikeringkan dengan oven jika sudah berubah warna.
h. untuk mengeringkan zat tidak langsung dimasukkan ke dalam desikator.

Anda mungkin juga menyukai