Kelompok 1
Anggota:
MAKASSAR
2020/2021
DENSITOMETER
A. TUJUAN PERCOBAAN
Agar dapat memahami bagaimana cara menggunakan dan cara kerja Densitometer
Monokromator
Monokromator adalah alat yang paling umum dipakai untuk menghasilkan berkas radiasi
dengan satu panjang gelombang. Monokromator untuk radiasi ultra violet, sinar tampak dan
infra merah adalah serupa, yaitu mempunyai celah (slit), lensa, cermin dan prisma
atau grating. Terdapat 2 macam monokromator yaitu monokromator prisma Bunsen dan
monokromator grating Czerney-TurneyFungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar
polikromatis dari sumber cahaya menjadi sinar monokromatis. Bila seberkas cahaya
dilewatkan melalui sebuah prisma, maka cahaya tersebut akandiuraikan
menjadi beberapa warna (terdapat berbagai warna merah, jingga, hijau,
biru, dan lain-lain)
Absorbansi
Penyerapan hanya terjadi jika energi foton yang datang cocok dengan energy yang diperlukan
untuk memindahkan satu elektron terluarnya dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi (atau
dari pita valensi ke pita konduksi di dalam zat padat). Dengan spektroskopi dari cahaya
transmisi bisa diketahui tingkat/pita energi dari suatu atom/molekul/zat padat.Berkas radiasi
elektromagnet bila dilewatkan pada sampel kimia maka sebagian akan terabsorpsi. Energi
elektromagnet yang ditransfer ke molekul sampel akan menaikan tingkat energi (tingkat
tereksitasi). Molekul akan dieksitasi sesuai dengan panjang gelombang yang
diserapnya.
E. CARA KERJA
1. Ambil sampel minuman berenergi secukupnya dengan pipet volum
2. Lalu masukkan sampel kedalam labu ukur
3. Tambahkan pelarut etanol sampai tanda batas
4. Buatlah larutan kurva baku kafein 100, 200, 300, 400 dan 500ppm
5. Potong plat KLT dan buat batasan atas dan bawah sepanjang 2 cm dan buat
totolan jarak antar totolan sepanjang 1 cm
6. Masukkan larutan fase gerak kedalam chamber perbandingan klorofom metanol
4:1 sebanyak 30mL
7. Tutup chamber agar larutan fase gerak tidak menguap
8. Lakukan penotolan larutan standar kurva baku kafein dan sampel minuman 2
mikro menggunakan pipa kapiler pada plat KLT
9. Masukkan plat yang sudah di totoli kedalam chamber tadi yang berisi fase gerak
10. Tutup chamber dan lakukan perendaman pada larutan fase gerak hingga mencapai
garis batas atas
11. Setting alat densitometer terelebih dahulu sebelum digunakan untuk mengukur
kadar kafein
12. Bersihkan densitometer dari debu
13. Masukkan plat KLT kedalam densitometer
14. Didapatlah hasil pengukuran kafein
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.ump.ac.id
http://cholar.unand.ac.id