Anda di halaman 1dari 8

Blood Agar Plate (BAP)

Kegunaan : Untuk isolasi dan pertumbuhan berbagai macam mikroorganisme,terutama


yang phatogen dan menetapkan bentuk hemolisa dari bakteri-bakteri tersebut.
Prinsip kerja : Media kultur ini kaya nutrient yang menyediakan kondisi pertumbuhan yang
optimal untuk semua mikroorganisme yang relefan.Ph 6,8 menstabilkan sel darah merah dan
menyokong bentuk zona hemolisa yang jelas. Darah kambing yang di defibrinasi yang segar
adalah yang paling cocok untuk menentukan bentuk hemolisis.
Kandungan : Nutrien substrat (ekstrak hati dan pepton), NaCl, Agar-agar, Darah kambing
Cara Kerja :
1. Suspensi bakteri ditanam dengan cara goresan sejajar pada empat kudaran media.
2. Inkubasi 24 jam suhu 370C
3. Lihat ciri-ciri koloni.
4. Koloni (ingin diperiksa) yang terpisah dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut.
Cara pembuatan

Larutkan 40 g/L, autoclave (min15 pada suhu 121 0C) didinginkan sampai suhunya 45-500C
tambah darah yang di defibrinasi campurkan. PH 6,8 0,2 pada suhu 250C
Sebelum penambahan darah, media berwarna bersih coklat kekuning-kuingan, darah
berwarna merah dan tidak hemolisis.
Bakteri hemolisa B : S.aureus, S.pyogenes, B.cereus,Cl. Perfringen
Bakteri hemolisa a : K. penumonia
Media selektif bersifat umum untuk bakteri gram positif dan gram negative.

Gambar : BAP yang ditumbuhi bakteri.


Mac Conkey "M"

Kegunaan : Media selektif dan differensial untuk bakteri gram negative batang
Prinsip kerja : Garam empedu dan Kristal violet menghambat pertumbuhan bakteri gram
positif. Laktosa dan PH indicator merah netral digunakan untuk mendeteksi penurunan
laktosa (bakteri yang dapat memfermentasikan Laktosa atau tidak)
Kandungan : Pepton dari kasein, pepton dari daging, NaCl, campuran garam empedu, merah
netral, Kristal violet, agar-agar.
1. Suspensi bakteri ditanam dengan cara goresan sejajar pada empat kudaran media.
2. Inkubasi 24 jam suhu 370C
3. Lihat ciri-ciri koloni.
4. Koloni (ingin diperiksa) yang terpisah dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut.
Cara pembuatan:
Larutkan 50g/L, autoclave 15 menit 1210C, tuangkan pada plate, PH 7.1 0.2 pada suhu 25
0
C

Gambar : Mac Conkey agar plate yang ditumbuhi bakteri.


Manitol Salt Agar (MSA)

Kegunaan : Madia selektif dan differensial media bersifat yang bersifat khusus (bakteri
tertentu),untuk mendeteksi bakteri Staphylococcus petogen ( S. aureus)
Prinsip kerja : Hanya mikroorganisme yang tahan terhadap garam yang dapat tumbuh pada
media ini, karena konsentrasi garamnya yang tinggi.Penurunan dari manitol, warna berubah
dari merah menjadi kuning penanda Staphylococcus yang phatogenic s. aureus( koloni kecil )
Kandungan : Pepton, ekstrak daging, manitol, sodium klorida, manitol, phenol red,agar2.
Hasil Positif (tersangka) : koloni kecil warna media di sekotar koloni berubah dari merah
menjadi kuning.
Cara Kerja :
1. Suspensi bakteri ditanam dengan cara goresan sejajar pada empat kudaran media.
2. Inkubasi 24 jam suhu 370C
3. Lihat ciri-ciri koloni.
4. Koloni (ingin diperiksa) yang terpisah dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjut.
Cara pembuatan
Larutkan 108 g/L autoclave (15 menit pada suhu 121 0C),tuang pada plate PH 7.4 0.2 pada
suhu 25 0C.
Staphylococcus aureus mampu memfermentasikan media ini(merah menjadi kuning).

Gambar : MSA agar yang ditumbuhi bakteri yang dapat mefermentasikan manitol,
Eosin Methylen Blue (EMB) Agar
Eosin Metilen Biru Agar adalah baik media selektif dan diferensial digunakan untuk
mendeteksi dan isolasi Gram-negatif patogen usus.
Komponen :

Laktosa :
Suatu disakarida yang dapat difermentasi oleh beberapa bakteri untuk produk akhir asam.

Eosin Metilen Biru :


Adalah pewarna yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif. Mereka juga bereaksi
dengan asam yang dihasilkan dari fermentasi laktosa untuk warna koloni.
Penjelasan :

1.

Gram Negatif Escherichia coli dan Enterobacteria Enterobacter aerogenes memfermentasi

laktosa.
2. E. coli menghasilkan koloni dengan kemilau metalik karakteristik hijau pada agar EMB.
3. E. aerogenes menghasilkan koloni merah muda sering dengan titik ungu pusat gelap (ikan
koloni mata) pada agar EMB.
4. Bakteri gram negatif Vulgaris proteus dan Salmonella typhimurium tumbuh pada agar EMB,
tetapi tidak memfermentasi laktosa.
PDA digunakan untuk menumbuhkan atau mengidentifikasikan yeart atau
kapang. PDA dapat juga digunakan enumerasi yeart atau kapang dalam suatu
sample atau produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam
jumlah cukup yaitu: terdiri dari 90% ekstrat kentang dan 2% glukosa sehingga
baik untuk pertumbuhan kapang dan khamar. Cara membuat PDA adalah
mensorpensikan 39 gr media dalam luar air yang telah didestiliasi (Anonim,
2011).

a.

Nutrient Agar
Media Nutrient Agar ini mengandung banyak sumber nitrogen dengan jumlah yang
cukup. Media ini dapat digunakan sebagai uji air dan produk dairy. Selain itu juga digunakan
untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroba yang tidak selektif, atau kata lain berupa
mikroorganisme heterotrof serta digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari
air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sample pada uji
bakteri dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni.di dalam Nutrient Agar tidak
mengandung sumber karbohidrat sehingga baik digunakan untuk pertumbuhan bakteri,
namun kapang tidak dapat tumbuh dengan baik. Komposisi dari nutrient agar adalah:
1) 0,3% ekstrak daging sapi
2) 0,5% peptone
3) 5 gram NaCl
4) 1 liter air destilat
5) 15 gram/L Agar
b.

Nutrient Broth (NB)


Merupakan media selektif yang digunakan oleh mikroorganisme yang berbentuk cair.
Namun sebenarnya nutient broth ini intinya sama saja dengan nutrient agar. Komposisi dari
nutrient broth antara lain:
1) 5 gram pepton
2) 1,85 L air destilasi atau aquades
3) 3 gram ekstrak daging
c.

PDA (Potato Dextrose Agar)


Merupakan media komplek dan media diferensiasi untuk pertumbuhan jamur dan
yeast sehingga sering digunakan sebagai uji untuk menentukan jumlah jamur dan yeast
dengan menumbuhkan mikroba pada permukaan sehingga akan membentuk koloni yang
dapat diikat dan dihitung (Fardiaz, 1993). Selain itu PDA (Potato Dextrose Agar) juga
digunakan untuk pertumbuhan, isolasi dan enumerasi dari kapang serta khamir pada bahan
makanan dan bahan lainnya. Komposisi medianya adalah:
1) 20% Kentang

2) Agar
3) 1 liter Aquades
4) 2% Peptone
Lactose
Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment
broth) untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri
pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk
memetabolisme bakteri. Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat
difermentasi untuk organisme koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas
adalah
presumptive
test
untuk
koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan
0,5% laktosa.

Anda mungkin juga menyukai