Disusun oleh:
KARINA WIDYA SANTOSO
NIM. P27834120029
I. Definisi Media
Media adalah suatu campuran bahan yang mengandung nutrisi untuk pembiakkan dan
pertumbuhan bakteri. Media yang berisi nutrisi berupa molekul-molekul kecil ini
dimanfaatkan bakteri sebagai makanannya untuk menyusun komponen sel-nya
sehingga bakteri dapat mengalami pertumbuhan maupun perkembangbiakkan.
II. Jenis-Jenis Media
a. Media Padat
Merupakan media cair yang mengandung substansi pemadat(misalnya aga-agar,
gelatin) dengan konsentrasi tertentu. Media ini digunakan untuk pertumbuhan
bakteri atau mempelajari koloni bakteri dalam bentuk padat. Media padat dibagi
menjadi 3, yaitu media tegak(media yang menggunakan tabung biokimia yang
ditegakkan), media miring(media yang ada di tabung biokimia dalam keadaan
miring), dan media lempeng(media yang menggunakan petridish sebagai wadahnya).
Contoh : Nutrient Agar, Mannitol Salt Agar, Mac Conkey Agar
b. Media Cair
Media dalam wujud cair yang dapat memberi kesempatan bakteri untuk menyebar
dan tercampur dengan seluruh nutrisi sehingga lebih cocok untuk mengoptimumkan
pertumbuhan bakteri. Dapat juga digunakan untuk mengetahui karakter suatu bakteri
berdasarkan kebutuhan oksigen atau untuk proses fermentasi.
Contoh : Nutrient Broth, Lactose Broth, Air Peptone(Peptone, NaCl, dan Aquades)
c. Media Semi Solid
Wujud media ini yaitu setengah padat, yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga
menjadi sedikit kenyal, tidak padat, dan tidak begitu cair. Media ini dibuat supaya
pertumbuhan bakteri dapat menyebar ke seluruh media, tetapi tidak mengalami
pencampuran sempurna jika dihomogenkan. Biasanya digunakan untuk bakteri yang
banyak memerlukan air dan hidup anaerobik.
Contoh : media yang terbuat dari komposisi Tryptose, NaCl, dan Agar
Bacteriological
III. Unsur Penting dalam Media
a. Karbohidrat, seperti glukosa, laktosa, sukrosa, dan lainnya.
b. Unsur-unsur kimia, yang terdiri dari unsur makro(misalnya kalium, natrium,
kalsium, dan lainnya), unsur mikro(misalnya fosfor, flor, dan lainnya), dan unsur
pelikan/trace element(perlu ditambahkan atau dapat juga tidak perlu ditambahkan)
c. pH, yang merupakan satu dari empat unsur penting karena tiap media akan memiliki
pH yang berbeda-beda agar dapat digunakan.
d. Indikator, memiliki tujuan tertentu misalnya phenol red ditambahkan untuk indikator
perubahan pH akibat produksi asam organik hasil metabolisme.
IV. Fungsi Media
a. Media Pemupuk
Media yang digunakan untuk memperbanyak atau meningkatkan jumlah bakteri
yang diduga terlalu sedikit dalam bahan sampel sehingga akan dianalisis apabila
jumlah lebih diperbanyak.
Contoh : NaCl broth, Selenite broth, Pepton alkalis 1%, dan lainnya
b. Media Transport
Merupakan media yang berfungsi untuk mengawetkan, mempertahankan, dan
memelihara bakteri saat proses pengiriman sampel dari suatu tempat ke laboratorium
pemeriksaan untuk dianalisi.
Contoh : Stuart’s transport medium, Amies transport media, dan lainnya
c. Media Differensial
Media yang berfungsi untuk menguji satu atau lebih karakteristik biokimia maupun
fisiologis bakteri sehingga dapat membedakan golongan bakteri yang satu dengan
golongan bakteri yang lainnya.
Contoh : Eosin methylene blue agar, Mac conkey agar, Blood agar plate, dan lainnya
d. Media Selektif
Berfungsi untuk media pembiakkan yang selektif mendukung pertumbuhan bakteri
jenis tertentu dan menghambat pertumbuhan lainnya yang tidak diperlukan untuk
dianalisis. Selektifitas ini diperoleh dengan menambahkan bahan kimia, pewarna,
atau antibiotik pada media.
Contoh : Thiosulphate citrate bile salt sucrose, salmonella & shigella agar, dan
lainnya
V. Macam-Macam Media
Suspensikan 37,5 g ke
dalam 1 L aquades.
Peptone 10,0 Didihkan sampai terlarut
Lactose 10,0 sepenuhnya. Sterilkan
Di-potassium dengan autoklaf pada 121C
Eosin hydrogen selama 15 menit. Dinginkan
1 Methylene Blue phosphate 2,0 6,8 ± 0,2 sampai 60C dan kocok
Agar Eosin Y 0,4 media untuk mengoksidasi
Methylene blue biru metilen (yaitu
0,06 mengembalikan warna biru)
Agar 15,0 dan untuk menahan endapan
yang merupakan bagian
penting dari media ini.
Lab-Lemco
Suspensikan 111 g ke dalam
powder 1,0
1 L aquades dan didihkan
Peptone 10,0
hingga larut sepenuhnya.
2 Mannitol Salt Mannitol 10,0 7,5 ± 0,2 Sterilkan dengan autoklaf
Agar Sodium chloride
pada 121C selama 15
75,0
menit. Aduk rata sebelum
Phenol red 0,025
dituang.
Agar 15,0
Suspensikan 65 g ke dalam
Mycological 1 L aquades. Didihkan
Sabouraud peptone 10,0 hingga terlarut sepenuhnya.
3 5,6 ± 0,2
Dextrose Agar Glucose 40,0 Sterilkan dengan autoklaf
Agar 15,0 pada 121C selama 15
menit.
Tambahkan 13 g ke dalam
Lab-Lemco 1L aquades. Aduk rata dan
powder 3,0 distribusikan ke tabung
5 Lactose Broth 6,9 ± 0,2
Pepton 5,0 Durham. Sterilkan dengan
Lactose 5,0 autoklaf pada 121C selama
15 menit.
Peptone 4,0
Lab-Lemco Suspensikan 36,2 g ke
powder 3,0 dalam 1L aquades. Didihkan
Tryptone 4,0 hingga terlarut sepenuhnya.
6 C.L.E.D. 7,3 ± 0,2
Lactose 10,0 Sterilkan dengan autoklaf
Medium
L-cystine 0,128 pada 121C selama 15
Bromothymol blue menit. Aduk rata sebelum
0,02 dituang.
Agar 15,0
Lab-Lemco
Suspensikan 28 g ke dalam
powder 1,0
1L aquades. Didihkan
Yeast extract 2,0
hingga terlarut sepenuhnya.
8 Nutrient Agar Peptone 5,0 7,4 ± 0,2
Sterilkan dengan autoklaf
Sodium chloride
pada 121C selama 15
5,0
menit.
Agar 15,0
Suspensikan 52 g ke dalam
Peptone 20,0
1L aquades. Didihkan
Lactose 10,0
hingga terlarut sepenuhnya.
Bile salts 5,0
Mac Conkey Sterilkan dengan autoklaf
11 Sodium chloride 7,4 ± 0,2
Agar pada 121C selama 15
5,0
menit. Keringkan
Neutral red 0,075
permukaan gel sebelum
Agar 12,0 inokulasi.
Magnesium
sulphure 0,2
Ammonium
dihydrogen
phosphate 0,2
Suspensikan 23 g ke dalam
Sodium
1L aquades. Didihkan
ammonium
Simmone hingga terlarut sepenuhnya.
13 phosphate 0,8 7,0 ± 0,2
Citrate Agar Sterilkan dengan autoklaf
Sodium citrate
pada 121C selama 15
tribasic 2,0
menit.
Sodium chloride
5,0
Bromothymol blue
0,08
Agar 15,0
Beef, dehydrated
Tambahkan 38 g ke dalam
infusion from
1L aquades. Didihkan untuk
300,0
Mueller-Hinton melarutkan media
14 Casein hydrolysate 7,3 ± 0,1
Agar sepenuhnya. Sterilkan
17,5
dengan autoklaf pada 121C
Starch 1,5
selama 15 menit.
Agar 17,0
Tambahkan 19 g ke dalam
1L aquades dengan 4 g
Sodium Biselenite telah
ditambahkan. Panaskan
Peptone 5,0
untuk melarutkan. Aduk rata
18 Selenite Broth Lactose 4,0 7,1 ± 0,2 dan isi ke wadah hingga
Base Sodium phosphate
kedalaman 5 cm. Sterilkan
10,0
dengan water bath atau
dalam uap yang mengalir
bebas selama 10 menit.
Jangan diautoklaf.
Lab-Lemco
powder 10,0 Suspensikan 40 g ke dalam
19 Blood Agar 7,3 ± 0,2
Peptone 1L aquades. Didihkan
Base
neutralized 10,0 hingga terlarut sepenuhnya.
Sodium chloride Sterilkan dengan autoklaf
5,0 pada 121C selama 15
Agar 15,0 menit. Dinginkan hingga
45-50C. Untuk agar darah
tambahkan 7% dari darah
febrinasi steril.
Lab-Lemco
powder 3,0
Yeast extract 3,0
Suspensikan 65 g ke dalam
Peptone 20,0
1L aquades. Didihkan
Sodium chloride
hingga terlarut sepenuhnya.
5,0
Aduk rata dan distribusikan
Triple Sugar Lactose 10,0
20 7,4 ± 0,2 ke wadah. Sterilkan dengan
Iron Agar Sucrose 10,0
autoklaf pada 121C selama
Glucose 1,0
15 menit. Memungkinkan
Ferric citrate 0,3
untuk diatur sebagai lereng
Sodium dengan popor 2,5 cm.
thiosulphate 0,3
Phenol red 0,024
Agar 12,0
LAPORAN PRAKTIKUM 1
= 0.08 gram
Bobot NaCl =
× bobot etiket
=
× 5 gram
= 0.08 gram
Bobot Agar =
× bobot etiket
=
× 4 gram
= 0.064 gram
b. Timbang ketiga bahan untuk membuat media semi solid sesuai dengan
perhitungan dan gunakan petridish bertutup sebagai tempatnya.
c. Siapkan aquades sebanyak 16 ml pada gelas ukur untuk melarutkan bahan.
d. Tuangkan aquades 16 ml pada ketiga petridish yang berisi bahan untuk membuat
media semi solid.
e. Aduk menggunakan batang pengaduk hingga terlarut dengan sepenuhnya.
f. Tuangkan satu persatu bahan yang sudah terlarut pada masing-masing petridish ke
dalam erlenmayer. Jika masih terdapat sisa bahan, siram perlahan menggunakan
sisa air aquadesh dalam gelas ukur sampai tidak ada sisa bahan.
g. Tutup erlenmayer yang sudah berisi semua bahan media semi solid terlarut
menggunakan kapas berlemak.
h. Homogenkan menggunakan bunsen dengan menggoyang-goyangkan erlenmeyer
dan jangan sampai mendidih sampai agar-agar terlarut sepenuhnya.
i. Cek pH nya dengan menggunakan kertas pH. Jika pH belum sesuai tambahkan
NaOH untuk menaikkan pH dan tambahkan HCl untuk menurunkan pH.
j. Jika pH sudah sesuai, tuang media kedalam 4 tabung biokimia kemudian tutup
dengan kapas berlemak.
k. Gabungkan keempat tabung biokimia menjadi satu dan tutup atasnya dengan
koran, lalu ikat dengan karet agar tidak jatuh.
l. Masukkan ke dalam autoklaf untuk disterilkan dengan suhu 121C selama 15
menit.
m. Setelah selesai, keluarkan media dari autoklaf dan letakkan media dalam keadaan
tegak dengan menggunakan rak tabung biokimia.
n. Lalu tunggu sampai media dingin, setelah itu bungkus kembali atasnya dengan
koran dan karet.
o. Masukkan ke dalam kulkas dan media bisa digunakan.
Untuk media semi solid, memiliki pH antara 7,0-7,4. Dari hasil praktikum melarutkan
tryptose, NaCl, dan Bacteriological Agar untuk membuat media semi solid, didapatkan
pH 7,4. Hasil medianya berwujud setengah padat dalam keadaan tegak di empat tabung
biokimia, yang tiap tabung berisi sekitar 4 ml media semi solid.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat ditarik kesimpulan bahwa media semi solid yang
digunakan untuk pertumbuhan bakteri dan mempelajari koloni bakteri, diletakan di
tabung reaksi dalam keadaan tegak. Dimana pH media sebelum dituang harus sesuai
dan ditunggu hingga dingin sehingga menjadi setengah padat agar media dapat
digunakan sebagaimana fungsinya.
VI. Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM 2
Untuk media cair MR, memiliki pH antara 6,7-7,1. Dari hasil praktikum melarutkan
MR-VP Broth untuk membuat media cair MR, didapatkan pH 6,8. Hasil medianya
berwujud cair dengan warna putih sedikit kuning di delapan tabung biokimia, yang tiap
tabung berisi 4 ml media cair MR.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat ditarik kesimpulan bahwa media MR yang
digunakan untuk pertumbuhan bakteri dan mempelajari koloni bakteri dalam bentuk
cair harus diletakan di tabung reaksi dalam keadaan tegak. Dimana pH media MR
sebelum dituang harus sesuai agar media dapat digunakan.
VI. Lampiran