Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM TRANSPORTASI pada IKAN

Anggota:
MUTIARA SHALSABILLAH (1911E1025)*
CRISTALIA JUASTIN RANGGA (1911E1020)*
MUHAMMAD BATI IBNU FAJAR (1911E1006)*

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG


2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Sistem sirkulasi tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh
yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak cairan, sedangkan pembuluh
berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada
hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka
antara lain dapa ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai system
sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006).
Sistem peredaran darah ikan terdiri dari jantung sebagai pusatnya dan pembuluh darah nadi (arteri) dan
balik (vena). Jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah faring. Jantung ikan terdiri dari dua ruang,
serambi (atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung berisi darah yang sudah dipakai yang berasal dari tubuh
bagain depan dan belakang. Dari jantung melalui bulbusartriosus darah mengalir kei nsang. Pertukaran gas
CO2 dan O2 terjadi dalam arteri branchialis afferent dan arteri branchialis efferent dalam filament insang.
Selanjutnya melalui aorta dorsalis, darah menuju ke tubuh bagian depan dan belakang. Sinus venosus
menerima darah dari vena hepatica dan vena cardialis. Darah dari kepala dikumpulkan oleh vena cardial
anterior dandarah dari ginjal dan gonad dikumpulkan oleh vena kardial posterior. Darah dari ekor menuju
system portal renalis lalu ke kapiler ginjal. Pada waktu darah melalui insang, karbon dioksida dilepaskan
dan oksigen diambil, hal ini mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi darah ini melalui
cabang-cabangnya ke seluruh bagian tubuh.
Untuk mengetahui secara jelas bagaimana bentuk, struktur dan fungsi pembuluh darah arteri, arteriol,
kapiler, venula dan vena pada ikan perlu diadakan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Dengan
pengamatan tersebut kita dapa tmembedakan secara jelas bagaimana bentuk, strruktur dan fungsi dari
masing-masing pembuluh darah pada ikan kepala timah dan kita dapat mengetahui secara jelas bagaimana
darah dapat mengalir melalu imasing-masing pembuluh darah. Oleh karenanya, di dalam laporan ini
dibahas lebih lanjut mengenai hasil pengamatan secara langsung pembuluh datah pada ikan kepala timah
dengan menggunakan mikroskop.

Prinsip Kerja

System transportasi pada ikan diamati dengan melihat pembuluh darah pada ekor ikan

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu:


1. Mengidentifikasi perbedaan pembuluh darah arteri, vena, arteriol, venula, dan kapiler ditinjau dari
struktur (struktur dinding ,aliran darah, kecepatan aliran darah, tekanan dan jumlah darah) serta
fungsinya.
METODE KERJA
Alat dan bahan

1. Ikan lebistes/impun
2. Kapas
3. Mikroskop

Cara Keja

1. Ikan lebistes diletakkan pada kaca objek dan disimpan kapas basah pada bagian kepala ikan
tersebut.
2. Ekor ikan ditutup dengan menggunakan kaca penutup.
3. Ekor ikan yang ada dibawah mikroskop kemudian diamati.
4. Kemudian jalan darah pada pembuluh ikan tersebut di perhatikan, manakah yang lebih cepat,
konstan,dan berubah-ubah
5. Hasil pengamatan pembuluh darah ikan tersebut kemudian digambar berikut dengan keterangan.
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang kami peroleh dari hasil pengamatan pembuluh darah ikan kepala timah,
ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Pembuluh
darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Arteri merupakan pembuluh darah yang
menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak
sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran darah antara sistol bilik jantung. Arteri memiliki
struktur yang dindingnya elastis dan tebal dengan 3 lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri atas
Endothelium, lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis, lapisan terluar yang terdiri atas
jaringan ikat serat elastis. Kemudian pembuluh darah arteriol yang merupakan cabang dari pembuluh darah
arteri, arteriol memiliki struktur dinding otot yang kuat sehingga dapat menutup arteriol secara total, atau
dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga beberapa kali lipat. Arteriol merupakan tempat utama
tahanan terhadap aliran darah dan berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai
alat tubuh. Selanjutnya yaitu pembuluh darah vena, vena memiliki dinding yang tidak elastis dan lebih tipis
dari arteri dimana pembuluh vena juga memiliki tiga lapisan namun berbeda. Pada pembuluh vena terdapat
vena cava superior, vena cava inferior, dan vena cava pulmonalis. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda
pula. Vena merupakan pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil dan berperan
menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan kembali ke jantung. Sedangkan pada
pembuluh darah venula yang merupakan cabang dari pembuluh dara vena memiiki dinding yang terdiri dari
lapis endhoteliumyang lebih tipis daripada dinding pembuluh arteri. Venula merupakan pembuluh darah
yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke pembuluh darah vena. Kemudian pembuluh darah
kapiler. Pembuluh darah kapiler merupakan pembuluh darah terkecil. Pembuluh kapiler ini memiliki
struktur dinding yang paling tipis yang memungkinkan terjadinya difusi atau pertukaran zat antara darah
dengan cairan jaringan.
Untuk arah dan kecepatan aliran darah dari masing-masing pembuluh darah ini yaitu, pada pembuluh
darah arteri arah aliran darahnya menuju ekor dan meninggalkan jantung dan memiliki kecepatan yang
paling cepat. Hal tersebut disebabkan karena dindingnya tebal dan elastis sehingga tekanan yang dihasilkan
sangat kuat. Tekanan tersebut dihasilkan oleh jantung yang memompa aliran darah untuk keluar dari
jantung sehingga darah dapat keluar menuju arteri dengan kecepatan aliran yang sangat cepat. Pada
pembuluh darah arteriol arah aliran darahnya meninggalkan jantung dan menuju kapiler dan memiliki
kecepatan yang sedikit lebih lambat dari arteri karena pada pembuluh darah arteriol darah akan menuju ke
kapiler dimana pada kapiler merupakan tempat difusi sehingga darah yang dialirkan kecepatan alirannya
menjadi berkurang. Pada pembuluh darah vena dan venula memiliki kecapatan aliran yang lambat
dikarenakan pembuluh darah vena dan venula membawa sedikit oksigen menuju jantung sehingga tekanan
darahnya tidak sekuat pada arteri. Kemudian pada pembuluh darah kapiler dari pengamatan yang kami
lakukan kecepatan alirannya yaitu masih cepat namun sedikit lambat dari arteriol. Hal tersebut berbeda
dengan teori yang menyatakan bahwa pembuluh darah kapiler seharusnya memiliki kecepatan aliran yang
paling lambat dari pembuluh darah lainnya sedangkan pada pengamatan kami yang memiliki aliran paling
lambat yaitu vena. Kecepatan aliran yang cepat pada kapiler dapat disebabkan karena pembuluh kapiler
merupakan pembuluh darah yang memiliki diameter paling kecil. Diameter pada kapiler lebih kecil jika
dibandingkan pembuluh darah lainnya, sehingga darah yang mengalir melalui pembuluh kapiler harus
berjalan satu persatu untuk dapat melewatinya. Akibatnya, aliran darah pada pembuluh kapiler menjadi
cepat. Kemudian selain dapat disebabkan karena diameter kapiler yang kecil dapat juga disebabkan karena
kesalahan pengamat dalam mengamati kapiler pada ikan timah tersebut. Karena pada kapiler merupakan
tempat difusi antara darah dengan cairan pada jaringan. Difusi dapat terjadi jika terdapat perbedaan
tekanan yang ada pada kapiler dan jaringan yang ada diluar kapiler. Jika dianalisis lebih lanjut seharusnya
pada kapiler kecepatan aliran darah memang seharusnya paling lambat dari pembuluh darah yang lain
karena pada pembuluh kapiler agar terjadi difusi maka tekanan harus diturunkan sehingga difusi dapat
terjadi dan terjadinya penurunan tekanan tersebut akan mengakibatkan kecepatan aliran menurun. Karena
pada pengamatan yang kami lakukan tidak menunjukkan bahwa kapiler memiliki kecepatan aliran yang
paling lambat maka dapat dimungkinkan bahwa pembuluh darah kapiler yang ditemukan bukan merupakan
pembuluh darah kapiler yang sebenarnya karena pembuluh darah kapiler memiliki struktur dinding yang
sangat tipis. Kemudian jika berdasarkan pengamatan kapiler memiliki kecepatan aliran yang lebih cepat
dibanding vena dan venula maka dapat disimpulkan bahwa tekanan pada vena dan venula lebih rendah
dibandingkan tekanan pada kapiler. Jika tekanan pada vena dan venula lebih rendah dibanding kapiler,
proses terjadinya difusi akan terjadi di vena dan venula dan itu sangat tidak mungkin karena yang berfungsi
sebagai tempat difusi adalah pada pembuluh kapiler.
Jumlah darah pada masing-masing pembuluh darah juga berbeda-beda. Jumlah darah pada pembuluh
arteri berdasarkan pengamatan yaitu paling banyak dari pembuluh darah lainnya. Hal tersebut dapat terjadi
karena pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang paling besar sehingga dapat menampung
darah paling banyak dari yang lainnya. Kemudian jumlah darah pada arteriol banyak dan sedikit berkurang
daripada arteri karena arteriol memiliki luas yang sedikit menyempit untuk menuju ke kapiler. Sedangkan
untuk pembuluh darah venula dan vena jumlah darahnya lebih sedikit dari pada pembuluh arteriol karena
memiliki tekanan darah yang sama. Jumlah darah yang ada pada venula dan vena sedikit karena vena dan
venula memiliki tekanan yang rendah sehingga darah yang dialirkan lebih sedikit. Selanjutnya yaitu jumlah
darah pada kapiler. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kapiler memiliki jumlah darah yang banyak
namun lebih sedikit dari arteriol, hal tersebut dapat disebabkan karena pada kapiler memiliki diameter
yang paling kecil sehingga aliran darah menjadi cepat dan apabila diamati akan terlihat seperti banyak
darah yang didalamnya akibat aliran yang cepat pada kapiler tersebut. Namun dapat juga disebabkan
karena kurang telitinya pengamat dalam mengamati pembuluh darah kapiler tersebut apakah benar-benar
pembuluh kapiler atau bukan karena berdasarkan teori pada kapiler seharusnya memiliki jumlah darah
yang paling sedikit dari pembuluh darah lainnya karena kapiler merupakan pembuluh darah yang paling
kecil.
PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatanpembuluh darah ikan kepala timah, ditemukan bahwa masing-masing
pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol,
vena, venula, dan kapiler. Dilihat dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan
untuk arteriol agak cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran darahnya cepat namun
lebih lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih lambat dari
kapiler. Ditinjau dari besarnya pembuluh darah, yang memiliki pembuluh darah paling besar yaitu arteri
kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari arteriol dan venula lebih kecil dari vena.
Untuk kapiler merupakan pembuluh darah yang paling kecil.

Saran

Ketika melakukan pengamatan, sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dalam mengamati. Selain itu ikan
yang digunakan sebaiknya menggunakan ikan yang sedikit lebih besar sehingga ikan tidak cepat mati.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurintanfitriani25.blogspot.com/2015/12/laporan-praktikum-struktur-fungsi-pada.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai