Anda di halaman 1dari 29

Tugas Individu

“Media Reagensia”

Disusun Oleh :

Cyndia Dwi Noor Imani

20118125

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2019
1. Media Nutrien Ager (AN)

Pengertian :

Nutrient agar adalah medium yang diklasifikasikan sebagai medium sintetik terstruktur
karena tersusun oleh komponen yang pasti jenis dan kuantitasnya. Medium Nutrient agar
merupakan medium umum yang dapat digunakan untuk mengkultivasi berbagai jenis bakteri.

Warna dari medium ini adalah kuning keemasan dan cenderung jernih. Medium NA memiliki
pH 7.20 hingga 7.60 dan konsistensi yang cenderung padat.

Fungsi :

Fungsi utama dari medium NA adalah sebagai medium kultivasi dan enumerasi bakteri.
Namun, dengan tambahan beberapa bahan seperti amilum (pati), serum, dan darah, medium
nutrient agar juga dapat digunakan sebagai medium pengayaan dan selektif bagi
mikroorganisme tertentu serta bermanfaat dalam uji serologi dan biokimia untuk
mengidentifikasi bakteri.

Dalam medium NA terkandung pepton, yeast dan beef extract yang berfungsi sebagai sumber


nitrogen dan sumber karbon, sumber vitamin dan beberapa senyawa lain untuk menyokong
pertumbuhan bakteri. Pada medium ini terkadang juga ditambah dengan garam (NaCl) untuk
menyeimbangkan tekanan osmotik sel bakteri dan medium, agar bakteri yang akan
ditumbuhkan tidak mati. Agar ditambahkan pada medium NA sebagai solidified agent atau
bahan pemadat.

Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)


Peptic digest of animal tissue 5.00
NaCl 5.00
Beef Etraxct 1.50
Yeast Etraxct 1.50
Bacto Agar 15.00

Semua bahan diatas dilarutkan dalam 1000ml akuades.

Medium ini juga telah tersedia dalam bentuk bubuk instan yang telah mengandung semua
bahan dalam tabel komposisi medium nutrient agar diatas. Dengan medium instan ini, Anda
dapat langsung melarutkan sejumlah bubuk media NA instan pada akuades.

Cara membuat medium NA adalah sebagai berikut:

1. Timbang semua bahan sesuai kuantitas yang dibutuhkan dan larutkan dalam sejumlah
akuades sesuai jumlah yang diinginkan.
2. Masukkan dalam wadah tertutup seperti botol kaca schots dan gunakan magnetic
stirer  dengan suhu ± 200˚C dan kecepatan 300rpm.

3. Medium NA diaduk dan dipanaskan hingga agar larut sepenuhnya atau medium telah
bening.

4. Setelah agar larut, medium disteril pada autoklaf pada tekanan 1,5 ATM dan suhu
121˚C selama kurang lebih 15 menit.

5. Setelah sterilisasi, medium dapat dituang secara aseptis pada cawan petri untuk
penggunaan. Sebelum menuang medium, tunggu hingga suam-suam kuku (± 40˚C).
6. Untuk membuat medium miring, NA yang telah dipanaskan langsung ditransfer pada
tabung reaksi sebanyak ±5ml dan disumbat dengan kapas berbalut kasa sebelum
disterilkan.

Simpan medium selama 24 jam pada suhu ruang untuk memastikan medium tersebut
memadat sempurna dan tidak ada kontaminan yang tumbuh. Jangan lupa melapisi pinggiran
petri atau sumbat penutup dengan plastic wrap untuk mencegah kontaminasi.

Medium NA siap pakai dapat disimpan dalam suhu dibawah 30˚C dan digunakan hingga dua
minggu. Medium NA yang telah melewati masa penyimpanan akan mengering, terutama
pada medium NA dalam cawan petri.

Jenis Media : Padat, Universal, Enrichment

Bakteri : Hampir semua jenis bakteri.

2. Media Agar Darah (AD)

Pengertian :

Media Agar Darah merupakan media pertumbuhan bakteri yang dapat membedakan bakteri
pathogen berdasarkan efek exotoksin hemolitik bakteri pada sel darah merah. Media Agar
Darah bukan merupakan media selektif murni. Suatu media dikatakan media selektif apabila
hanya ditumbuhi beberapa jenis mikroba sementara menghambat pertumbuhan mikroba jenis
lain. Media Agar Darah adalah media yang diperkaya dengan nutrisi tambahan yang kaya
untuk mikroba. Oleh karena itu, media Agar Darah merupakan media pertumbuhan diperkaya
dan selektif diferensial, karena mendukung pertumbuhan berbagai organisme serta dapat
memberi ciri yang khas untuk bakteri golongan tertentu.

Fungsi :

Memperbanyak Bakteri
Jenis Media : Padat, Enrichment Media, Universal

Bakteri : Gram + dan Gram –

Deskripsi :

Darah yang dimasukan 5-10% ke dalam media sebagai bahan pengaya untuk organisme
tertentu (Streptococcus sp). Media ini dapat membedakan bakteri yang menghancurkan
eritrosit (darah domba dan kuda ).

Kemampuan streptococcus :

Gamma hemolitis (ɤ): tidak melisiskan sel darah merah (tidak menghasilkan warna
pada media disekitar koloni)

Alfa hemolisis (α): melisiskan sel darah merah dengan reduksi hemoglobin
menghasilkan suatu warna hijau mengkilat sekitar pertumbuhan bakteri.
Beta hemolisis (β): melisiskan sel darah merah dan didestruksi secara lengkap dan
penggunaan hemoglobin, organisme menghasilkan suatu daerah jernih disekitar

koloni

Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)


Agar 15.0
Pancreatic digest of casein 15.0
Papaic digest of soybean meal 5.0
NaCl 5.0
Sheep blood, defibrinated 50.0 mL

pH 7.6 ± 0.2 at 25°C

Cara membuat medium Agar Darah adalah sebagai berikut:

Persiapan Media: Tambahkan komponen, kecuali darah domba, ke air suling / deionisasi dan
bawa volume ke 950.0mL. Aduk rata. Hangatkan dengan lembut dan didihkan. Autoklaf
selama 15 menit pada tekanan 15 psi – 121 ° C. Dingin hingga 45 ° –50 ° C. Secara aseptik
tambahkan 50.0mL darah domba steril. Aduk rata. Tuangkan ke dalam cawan Petri steril
dalam volume 20,0mL.

Penyimpanan: Simpan media dehidrasi dalam gelap dalam wadah tertutup di bawah 30 ° C.
Media yang disiapkan harus disimpan dalam lemari es (2-8 ° C). Media harus digunakan
dalam 60 hari persiapan. Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan
(menyusut, retak, atau berubah warna) atau kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa yang
diberikan oleh produsen telah berlalu.

3. Media Manitol Salt Agar (MSA)

Pengertian :

Madia selektif dan differensial media bersifat yang bersifat khusus (bakteri tertentu).

Fungsi :

Menumbuhkan Bakteri khusus Staphylococcus.

Jenis : Padat, selektif, diferensial

Bakteri : Stapylococcus aureus, S. Epidermidis, S. Citreus

Deskripsi :
Mengandung konsentrasi garam yang tinggi (7,5% NaCl) yang menghambat pertumbuhan
kebanyakan bakteri selain stapylococcus. Selain itu MSA mengandung manitol dan indikator
PH phenol red yang membuat media ini menjadi media diferensial. Staphylococcus Aureus
akan menghasilkan koloni kuning dengan zona kuning karena dapat memfermentasi manitol
menjadi asam yang kemudian merubah warna indikator phenol red dari merah menjadi
kuning, sedangkan Staphylococcus jenis lainnya menghasilkan koloni merah muda kecil atau
koloni merah dengan tidak ada perubahan warna medium karena tidak dapat memfermentasi
manitol.

Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)


NaCl 75.0
Agar 15.0
D-Mannitol 10.0
Pancreatic digest of casein 5.0
Peptic digest of animal tissue 5.0
Beef extract 1.0
Phenol Red 0.025

pH 7.4 ± 0.2 at 25°C

Cara membuat media MSA :

Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke 1.0 L. Aduk rata.
Panaskan perlahan sambil diaduk dan didihkan. Distribusikan ke tabung. Autoklaf selama 15
menit pada tekanan 15 – 121 ° C. Tuangkan ke dalam cawan petri steril atau tinggalkan
dalam tabung.

Simpan medium selama 24 jam pada suhu ruang untuk memastikan medium tersebut
memadat sempurna dan tidak ada kontaminan yang tumbuh. Jangan lupa melapisi pinggiran
petri atau sumbat penutup dengan plastic wrap untuk mencegah kontaminasi. Medium MSA
siap pakai dapat disimpan dalam suhu dibawah 30°C dan digunakan hingga 2 minggu.
Medium MSA yang telah melewati masa penyimpanan akan mengering, terutama pada
medium MSA dalam cawan petri.

4. Media Mac Conkey (MC)

Pengertian :
Salah satu jenis media yang digunakan untuk identifikasi mikroorganisme.

Fungsi :

Menumbuhkan bakteri Gram dan membedakan enterobacteriaceae

yang memfermentasi laktosa.

Jenis media : Padat, Media Selektif, Diferensial

Bakteri :

 Salmonella dan Shigella : Serupa media.


 Escherichia coli: Merah dikelilingin zona keruh.
 Enterobacter dan Klebsiella : Merah muda dan mukoid.
 Enterococcus dan Staphylococcus : Kecil dan tidak terang tembus.

Deskripsi : Penghambatan kristal violet pada pertumbuhan organisme gram positif,


memungkinkan untuk mengisolasi bakteri gram negatif. Penambahan karbohidrat laktosa,
garam empedu dan indikator pH merah netral memungkinkan untuk fermentasi laktosa
berdasarkan kemampuan memfermentasi laktosa tersebut.

Komposisi :
Nama Bahan Kuantitas (g)
Pancreatic digest of gelatin 17.0
Agar 13.5
Laktosa 10.0
NaCl 5.0
Bile salts 1.5
Pancreatic digest of casein 1.5
Peptic digest of animal tissue 1.5
Neutral Red 0.03
Crystal Violet 1.0 mg

pH 7.1 ± 0.2 at 25°C

Cara membuat media MC :

Persiapan Medium: Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke 1.0
L. Aduk rata. Panaskan perlahan sambil diaduk sampai mendidih. Autoklaf selama 15 menit
pada tekanan 15 psi – 121 ° C. Tuangkan ke dalam cawan petri steril atau distribusikan ke
dalam tabung steril.

Penyimpanan / Shelf Life: Simpan media dehidrasi dalam gelap dalam wadah tertutup di
bawah 30 ° C. Media yang disiapkan harus disimpan dalam lemari es (2-8 ° C). Media harus
digunakan dalam 60 hari persiapan.

Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan (menyusut, retak, atau berubah
warna) atau kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa yang diberikan oleh produsen telah
berlalu.
5. Media Ethyl Methylen Blue (EMB)

Penegertian :

Secara umum Media Ethyl Methylen Blue (EMB) agar adalah media isolasi untuk

membedakan  bakteri Enterobacteriaceae. EMB Agar adalah media yang digunakan untuk


mengetahui ada atau tidaknya bakteri coliform di dalam suatu sample. Media Ethyl Methylen
Blue Agar ini mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk
membedakan mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa,
dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti
berwarna gelap dengan kilap logam.  Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya
tidak berwarna. Fungsi dari eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan
warna. Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal, kuman lain bisa juga
tumbuh terutama P. Aerugenosa dan Salmonella sp. Hal ini dapat menimbulkan keraguan.
Bagaiamanapun media ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut
adalah E.coli. Media ini berbentuk padat berguna untuk menjaga sel tidak berpindah tempat
sehingga akan mudah dihitung dan dipisahkan jenisnya ketika tumbuh menjadi koloni. Media
padat juga menampakkan difusi hasil metabolit bakteri sehingga memudahkan dalam
pengujian suatu hasil metabolit. Juga berfungsi menumbuhkan bakteri khusus gram – dan
mengidentifikasi bakteri yang memfermentasikan laktosa atau tidak.

Fungsi :

Menumbuhkan Bakteri khusus gram- dan mengidentifikasi bakteri yang memfermentasikan


laktosa atau tidak.

Memfermentasi laktosa.
Bakteri tertentu seperti E.coli dapat memfermentasi laktosa. Media menjadi asam
(pH makin berkurang).

Jenis media : Padat, selektif, diferensial

Bakteri : E. Coli, Salmonella, Shigella

Deskripsi : Laktosa dan pewarna eosin serta methylen blue memberikan perbedaan diantara
enteric yang memfermentasikan laktosa dan yang tidak. Koloni E.coli tampak biru kehitaman
dengan kilap hijau metalik disebabkan oleh besar jumlah asam yang dihasilkan dan diserap
pewarna pada permukaan koloni.
Komposisi :
Nama Bahan Kuantitas (g)
Agar 13.5
Pancreatic digest of casein 10.0
Laktosa 5.0
Sukrosa 5.0
K2HPO4 2.0
Eosin Y 0.4
Methylene Blue 0.065

pH 7.2 ± 0.2 at 25°C

Cara Membuat Media EMB :

Persiapan Medium: Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke
1.0L. Aduk rata. Hangatkan dengan lembut dan didihkan. Distribusikan ke tabung atau
termos. Autoklaf selama 15 menit pada tekanan 15 psi – 121 ° C. Tuang ke dalam cawan
Petri steril.

Penyimpanan : Simpan media dehidrasi dalam gelap dalam wadah tertutup di bawah 30 ° C.
Media yang disiapkan harus disimpan dalam lemari es (2-8 ° C). Media harus digunakan
dalam 60 hari persiapan. Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan
(menyusut, retak, atau berubah warna) atau kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa yang
diberikan oleh produsen telah berlalu.

6. Media Triple Sugar Ion (TSIA)

Pengertian :

TSIA Agar merupakan media untuk melihat kemampuan suatu mikroorganisme dalam
memfermentasikan gula. TSIA digunakan untuk pengujian biokimia untuk membedakan
beberapa jenis bakteri yang termasuk kelompok Enterobacteriaceae yang bersifat gram
negatif dan memfermentasikan glukosa kemudian membentuk asam, sehingga dapat
dibedakan dengan bakteri gram negatif lain. Perbedaan ini didasarkan pada pola fermentasi
karbohidrat dan produksi H2S pada tabung reaksi. Media ini memiliki 3 gula dalam
kandungannya, yaitu glukosa, laktosa, dan sukrosa, dengan konsentrasi 1% sukrosa, 1%
laktosa, dan 0,1% glukosa. Konsentrasi ini akan berpengaruh terhadap penggunaan
karbohidrat dan keadaan asam yang terbentuk. Indikator pH, yaitu Phenol Red, ditambahkan
untuk menunjukkan adanya perubahan pH akibat fermentasi karbohidrat.

Fungsi :

Identifikasi jenis bakteri, melihat bakteri yang bisa memfermentasikan glukosa dan
menghasilkan gas.

Deskripsi : Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna media menjadi kuning, jika
dapat memfermentasikan glukosa, laktosa dan sukrosa. Media jadi merah adalah negatif
(tidak memfermentasi) apabila menghasilkan gas H2S terjadi warna hitam pada daerah
penusukan ke dalam agar itu.

Komposisi :
Nama Bahan Kuantitas (g)
Peptone 20.0
Agar 12.0
Lactose 10.0
Sukrosa 10.0
NaCl 5.0
Beef Extract 3.0
Yeast Extract 3.0
Glukosa 1.0
Ferric Citrate 0.3
Na2S2O3 0.3
Phenol Red 0.025

pH 7.4 ± 0.2 at 25°C


Jenis Media : Padat, Differensial

Bakteri : Enterobacteriaceae

Cara Membuat Media TSIA :

Persiapan Medium: Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke
1.0L. Aduk rata. Hangatkan dengan lembut dan didihkan. Distribusikan ke tabung atau
termos. Autoklaf selama 15 menit pada tekanan 15 psi – 121 ° C. Biarkan tabung menjadi
dingin dalam posisi miring untuk membentuk bokong 1,0 inci.

Penyimpanan / Shelf Life: Simpan media dehidrasi dalam gelap dalam wadah tertutup di
bawah 30 ° C. Media yang disiapkan harus disimpan dalam lemari es (2-8 ° C). Media harus
digunakan dalam 60 hari persiapan. Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda
kerusakan (menyusut, retak, atau berubah warna) atau kontaminasi, atau jika tanggal
kedaluwarsa yang diberikan oleh produsen telah berlalu.

7. Media Sulfida indole motility (SIM)

Pengertian :
Sulfida indole motility (SIM) adalah media agar semisolid digunakan untuk menentukan
hidrogen sulfida (H2S) produksi, pembentukan indol, dan motilitas. SIM media digunakan
untuk membedakan anggota keluarga Enterobacteriaceae. Kekaburan yang menyebar dari
garis menusuk menunjukkan tes positif untuk motilitas. Tabung harus dibandingkan dengan
tabung tanpa inokulasi untuk membedakan antara kekaburan samar dan motilitas. Sebuah
pengembangan warna merah setelah penambahan reagen Kovács menunjukkan produksi
indole.Sebuah endapan hitam menunjukkan produksi H2S.
Media SIM (Sulfide Indole Motility) adalah media differensial. Media ini digunakan untuk
tes kemampuan organisme untuk melakukan beberapa hal yaitu mengurangi sulfur,
menghasilkan indole dan berjalan melalui agar-agar. SIM umumnya digunakan untuk
membedakan anggota Enterobacteriaceae. Sulfur dapat direduksi menjadi H2S (Hidrogen
Sulfida) baik oleh katabolisme asam amino sistem oleh desulfurase sistem enzim atau dengan
pengurangan thiosulphate dalam respirasi anaerobik. Jika hidrogen sulfida diproduksi maka
warna hitam akan terbentuk dimedia.
Media SIM (Sulfide Indole Motility) adalah media yang berbentuk semi solid. Media SIM
adalah media differensial untuk uji biokimia. Media ini bukan media pertumbuhan
melainkkan media uji biokimia yang merupakan fermentasi yang dilakukan oleh bakteri.
Bakteri yang hidup pada media ini akan memfermentasi Indole (semacam senyawa) yang
terdapat dalam media. Media SIM hampir sama dengan media TSI yaitu sama-sama
merupakan media dalam tabung yang berfungsi untuk pengujian biokimia. Hanya saja media
SIM tidak dimiringkan pada penyimpanannya. Hal ini disebabkan agar dapat melihat berapa
panjang pergerakkan bakteri dari atas sampai ke bawah. Pergerakan bakteri ke bawah
berbentuk seperti pohon cemara terbalik, dan pergerakkannya ke bawah selalu meruncing.

Fungsi :

Mengidentifkasi Bakteri

Jenis media : setengah padat, diferensial

Bakteri : Salmonella, shigella, E.coli

Komposisi :
Nama Bahan Kuantitas (g)
Pancreatic digest of casein 20.0
Peptic digest of animal tissue 6.1
Agar 3.5
Fe(NH4)2(SO4)2·6H2O 0.2
Na2S2O3·5H2O 0.2

pH 7.3 ± 0.2 at 25°C


Cara Membuat Media SIM :

Persiapan Medium: Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke
1.0L. Aduk rata. Hangatkan dengan lembut dan didihkan. Distribusikan ke dalam tabung
dalam volume 15.0mL. Autoklaf selama 15 menit pada tekanan 15 psi – 121 ° C. Biarkan
tabung menjadi dingin dalam posisi tegak.

Penyimpanan / Shelf Life: Simpan media dehidrasi dalam gelap dalam wadah tertutup di
bawah 30 ° C. Media yang disiapkan harus disimpan dalam lemari es (2-8 ° C). Media harus
digunakan dalam 60 hari persiapan. Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda
kerusakan (perubahan warna) atau kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa yang diberikan
oleh produsen telah berlalu.

8. Media Simmons Citrate (SC)

Pengertian :

Agar Sitrat Simmons digunakan untuk membedakan bakteri gram negatif berdasarkan
pemanfaatan sitrat. Berguna untuk memilih organisme yang menggunakan sitrat sebagai
sumber karbon dan energi utamanya. Ini adalah media yang ditentukan, selektif dan
diferensial yang menguji kemampuan organisme untuk menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon tunggal dan ion amonium sebagai sumber nitrogen tunggal.
Fungsi :
Mengidentifikasi Bakteri
Jenis Media : Selektif dan Differensial

Bakteri : E.Coli , Klebsiella pneumoniae

Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)


NaCl 5.0
Sodium Citrate (dehidrasi) 2.0
Ammonium Dihydrogen Phosphate 1.0
Dipotassium Phosphate 1.0
Magnesium Sulfat (heptahidrat) 0.2
Bromothymol Blue 0.08
Agar 15.0

Cara membuat media Simmons Citrate Agar (SC) :

1. Larutkan di atas garam dalam air deionisasi.


2. Atur pH hingga 6,9.
3. Tambahkan agar dan Bromothymol biru.
4. Lembut panas, dengan pencampuran, hingga mendidih hingga agar larut.
5. Medium dapat digunakan baik sebagai lereng dalam tabung reaksi atau sebagai media
piring dalam cawan petri. Dalam kedua kasus, permukaan medium diinokulasi secara
ringan oleh goresan dan, di mana lereng digunakan, butt medium diinokulasi dengan
tusukan.
6. Untuk tabung, berikan 4,0 hingga 5,0 ml ke dalam tabung 16-mm.
7. Autoklaf pada 121 derajat C di bawah tekanan 15 psi selama 15 menit.
8. Dinginkan dalam posisi miring (miring panjang, dangkal).
9. Tabung harus disimpan dalam lemari es untuk memastikan umur simpan 6 hingga 8
minggu.
10. Media yang tidak diinokulasi akan menjadi hijau hutan yang dalam karena pH sampel
dan biru bromothymol.

9. Media Tripticase Soy Broth (TSB)

Pengertian :

TSB (Trypticase Soy Broth) adalah medium dasar untuk menumbuhkan berbagai
mikroorganisme. Trypticase Soy Agar digunakan untuk medium pertumbuhan dengan tujuan:
mengamati morfologi koloni, mengembangkan kultur murni, pertumbuhan untuk tes
biokimia. TSA juga biasa digunakan untuk penghitungan jumlah bakteri.

Fungsi : Memperbanyak bakteri

Jenis media : Cair, Enrichment, Universal

Bakteri : Hampir semua bakteri

Komposisi :
Nama Bahan Kuantitas (g)
Pancreatic digest of casein 17.0
NaCl 5.0
Papaic digest of soybean meal 3.0
K2HPO4 2.5
Glucose 2.5
Agar 1.0

pH 7.3 ± 0.2 at 25°C

Cara membuat Media TSB :

Persiapan Medium: Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke
1.0L. Aduk rata. Distribusikan ke tabung atau termos. Autoklaf selama 15 menit pada
tekanan 15 psi – 121 ° C.

Penyimpanan / Umur Simpan: Simpan media dehidrasi dalam gelap dalam wadah tertutup di
bawah 30 ° C. Media yang disiapkan harus disimpan dalam lemari es (2-8 ° C). Media harus
digunakan dalam 60 hari persiapan. Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda
kerusakan (menyusut, retak, atau berubah warna) atau kontaminasi, atau jika tanggal
kedaluwarsa yang diberikan oleh produsen telah berlalu.

10. MEDIA GULA-GULA (GLUKOSA, MANYTOL, LAKTOSA DAN


SUKROSA)

Media Gula-Gula termasuk media Identifikasi, media identifikasi adalah perbenihan yang
digunakan untuk menentukan jenis bakteri.Biasanya digunakan beberapa media bersama-
sama.Disebut media gula-gula karena terbuat dari beberapa gula seperti, glukosa, laktosa,
mannosa, maltosa, sakarosa. Media gula-gula adalah air pepton yang ditambah gula tertentu.
Tujuannya adalah untuk mengetahui bakteri memfermentasi karbohidrat. Pada uji gula-gula
hanya terjadi perubahan warna pada media gula-gula yang berubah menjadi warna kuning,
artinya bakteri ini membentuk asam dari fermentasi glukosa. Pada media gula-gula juga
terbentuk gelembung pada tabung durham yang diletakan terbalik didalam tabung media,
artinya hasil fermentasi berbentuk gas.

 Glukosa
Ciri-ciri : Media glukosa berbentuk cair berwarna merah, berisi tabung
durham.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakeri mampu memfermentasi glukosa
menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol red asam
berwarna kuning.
 Laktosa
Ciri-ciri : Media laktosa berbentuk cair berwarna merah, cirri khas kapas
penutup
berwarna ungu.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakeri mampu memfermentasi laktosa
menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol red asam
berwarna kuning.
 Maltosa
Ciri-ciri : Media laktosa berbentuk cair berwarna merah, cirri khas kapas
penutup
berwarna merah/orange.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakeri mampu memfermentasi maltose
menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol red asam
berwarna kuning.
 Sakarosa
Ciri-ciri : Media laktosa berbentuk cair berwarna merah, cirri khas kapas
penutup
berwarna hijau.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakeri mampu memfermentasi manosa
menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol red asam
berwarna kuning.
 Manitol
Ciri-ciri : Media laktosa berbentuk cair berwarna merah, cirri khas kapas
penutup
berwarna ungu.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakeri mampu memfermentasi laktosa
menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol red asam
berwarna kuning.

Prosedur Kerja :

1. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.


2. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil biakan kuman dari media cawan
petri/hasil kultur.
3. Kemudian buka tutup tabung media glukosa, lalu celupkan pada media glukosa.
4. Tutup kembali tabung media glukosa, lalu pijarkan ose lagi.

Interpretasi Hasil :

+ (Positif ) : Warna kuning, + (Posiif) gas bila tabung durham terisi gas.

- ( Negatif ) : Warna Selain Kuning, gas tidak ada di tabung durham.

Nb. Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna jernih media steril kuman
mati pada saat proses isolasi.

11. Media Voges Proskauer (VP)


Pengertian :

Bakteri tertentu menghasilkan produk akhir yang bereaksi netral ketika dibudidayakan di
media tertentu. Bakteri enterik tertentu yang memfermentasi glukosa, selanjutnya
memetabolisme asam piruvat untuk membentuk asetil-metil carbinol (acetoin). Produk akhir
ini, dengan adanya oksigen atmosfer dan 40% kalium hidroksida diubah menjadi diasetil.
Diacetyl, di bawah aksi katalitik alpha-naphthol dan creatine, diubah menjadi kompleks
merah. Ini adalah reaksi tes Voges-Proskauer positif (VP).

Fungsi :

Untuk memisahkan Escherichia coli (VP-negatif) dari kelompok Klebsiella-Enterobacter


(VP-positif).
Jenis media : Mengidentifikasi, Semisolid

Bakteri : Proteus mirabilis, E.Coli ,

Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)

Peptone from alent 7.00


D (+) Glukosa 5.00
Phosphate buffer 5.00
Cara membuat Media VP :

1. Inokulasi tabung kaldu VP dengan kultur murni organisme uji.


2. Inkubasi selama 24 jam pada 35O oC
3. Pada akhir waktu ini, aliquot 1 mL kaldu untuk membersihkan tabung reaksi.
4. Tambahkan 0.6mL dari 5% alpha naphthol, diikuti oleh 0.2 mL KOH 40%.
(Catatan: Penting bahwa pereaksi ditambahkan dalam urutan ini.)
5. Kocok tabung dengan lembut untuk memaparkan medium ke atmosfer oksigen
dan biarkan tabung tetap tidak terganggu selama 10 hingga 15 menit.

Hasil dan Interpretasi

Tes positif diwakili oleh pengembangan warna merah 15 menit atau lebih setelah
penambahan reagen menunjukkan adanya diacetyl, produk oksidasi dari acetoin. Tes tidak
boleh dibaca setelah berdiri selama lebih dari 1 jam karena budaya Voges-Proskauer negatif
dapat menghasilkan warna seperti tembaga, berpotensi menghasilkan interpretasi positif yang
salah.

12. Media Methyl Red (MR)

Pengertian :

Metil Merah (Methyl Red ) adalah senyawa organik yang memiliki rumus kimia C 15H15N3O2,
senyawa ini banyak dipakai untuk indikator titrasi asam basa. Indikator ini berwarna merah
pada pH dibawah 4.4 dan berwarna kuning diatas 6.2. Warna transisinya menghasilkan warna
orange.
Fungsi :

Untuk menghasilkan perubahan warna

Jenis Media : Mengidentifikasi, Liquid

Bakteri : E.Coli, Proteus mirabilis

Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)


Dipeptone 7.0
Dextrose 5.0
Photasium Phospate 5.0

pH 6.9 +/- 0.2 at 25ºC

Cara membuat Media MR

1. Sebelum inokulasi, biarkan medium untuk menyeimbangkan ke suhu kamar.


2. Menggunakan organisme yang diambil dari budaya murni 18-24 jam, dengan ringan
menginokulasi medium.
3. Inkubasi aerobik pada 35ºC selama 24 jam.
4. Setelah 24 jam inkubasi, aliquot 1 ml kaldu ke tabung tes bersih.
5. Kembalilah kembali kaldu yang tersisa untuk 24 jam tambahan.

13. Media Salmonella Shigela (SS)


Pengertian :
Salmonella Shigella, media ini tidak disarankan karena beberapa strain shigella akan
terhambat. Media ini tersusun atas beberapa bahan, seperti campuran ekstrak, vitamin,
mineral, dan asam amino, campuran bile salt, sodium sitrat, dan brilliant green, neutral red
,dan ferric citrate. Perbenihan ini mirip dengan Mc. Conkey Agar, hanya penggunaannya
lebih khusus lagi untuk basil gram negatif patogen enterik, sehingga dipakai untuk isolasi dari
spesimen tinja terutama, Salmonella dan Shigella yang keduanya memperlihatkan
pertumbuhan koloni yang tak berwarna.

Fungsi :
Untuk mengisolasi kuman Salmonella sp dan Shigella sp dari sampel feses, urin, dan
makanan.
Membedakan genus salmonella dengan shigella.

Jenis media : Padat, Selectif


Bakteri : Salmonella, shigella

Komposisi :
Nama Bahan Kuantitas (g)
Agar 12.0
Lactose 10.0
Sodium Citrate 10.0
Na2S2O3 8.5
Bile Salts 5.5
Peptone 5.0
Ferric Citrate 1.0
Beef Extarce 5.0
Netral Red 0.0025
Brilliant Green 0.33 mg

pH 7.3 ± 0.2 at 25°C


Cara membuat Media SS :
Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke 1.0L. Aduk rata.
Panaskan perlahan sambil diaduk dan didihkan. Jangan autoclave. Dingin hingga 45 ° –50 °
C. Tuangkan ke dalam cawan Petri steril dalam volume 20,0mL. Biarkan permukaan piring
mengering sebelum diinokulasi.

Penyimpanan / Umur Simpan:


Simpan media dehidrasi dalam gelap dalam wadah tertutup di bawah 30 ° C. Media yang
disiapkan harus disimpan dalam lemari es (2-8 ° C). Media harus digunakan dalam 60 hari
persiapan. Media tidak boleh digunakan jika ada tanda-tanda kerusakan (menyusut, retak,
atau berubah warna) atau kontaminasi, atau jika tanggal kedaluwarsa yang diberikan oleh
produsen telah berlalu.

Gunakan:
Untuk isolasi selektif dan diferensiasi basilus enterik patogen, terutama yang termasuk genus
Salmonella. Media ini memberikan pertumbuhan yang lebih baik dari spesies Shigella.
Laktosa-fermentasi

14. Media Mueller Hinton (MH)

Pengertian :

Medium Mueller-Hinton agar, seperti telah disinggung dalam literatur, adalah karena medium
ini merupakan medium universal yang dapat ditumbuhi oleh mayoritas mikroorganisme. Sifat
medium ini sangat penting, mengingat praktikan tidak mengetahui jenis bakteri yang
kemungkinan berada dalam sampel, maupun karakteristik serta kebutuhan khusus bakteri-
bakteri tersebut. Penggunaan medium ini sudah tepat guna memfasilitasi pertumbuhan jenis
bakteri apapun yang terdapat dalam sampel sehingga dapat identifikasi apakah medium
ditumbuhi oleh kontaminan lain atau tidak. Komposisi dari medium dan kegunaannya
MediumMueller Hinton Agar (MHA) merupakan medium tempat hidup dan
berkembangbiaknya suatu bakteri.

Fungsi: Menguji Aktivitas Bakteri

Jenis media : padat

Bakteri : Neisseria
Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)


Beef Infusion 300.0
Acid hydrolysate of casein 17.5
Agar 17.0
Starch 1.5

pH 7.4 ± 0.2 at 25°C

Cara membuat Media MH :

Persiapan Medium: Tambahkan komponen ke air suling / deionisasi dan bawa volume ke
1.0L. Aduk rata. Hangatkan dengan lembut dan didihkan. Distribusikan ke tabung atau
termos. Autoklaf selama 15 menit pada tekanan 15 psi – 121 ° C. Tuang ke dalam cawan
Petri steril.

15. Media Sabouraud Dextrose Agar (SDA)

Pengertian :

Sabouraud Dextrose Agar untuk menentukan kandungan mikroba kosmetik, dalam


evaluasi mikologi makanan, dan secara klinis untuk membantu dalam diagnosisragi dan
infeksi jamur. Tetapi terkadang kuman tertentu bisa tumbuh pada medium ini sehingga perlu
ditambahkan antibiotik. Contohnya yaitu antibiotik chloramphenicol. Media ini biasa
digunakan untuk isolasi mikroorganisme patogen pada jaringan kulit, seperti Candida sp.

Fungsi : Menumbuhkan jamur


Jenis media : Padat

Jamur : Semua jamur

Komposisi :

Nama Bahan Kuantitas (g)


Glucose 40.0
Agar 15.0
Mycological peptone 10.0

pH 5.6 ± 0.2 at 25°C

Cara membuat Media SDA :

1. Menimbang berat media SDA dengan menggunakan timbangan analitik.


Media SDA yang diperlukan untuk 1 liter air adalah 65 gram.
2. Memasukkan media SDA pada labu erlenmeyer, kemudian ditambahkan 1000
ml air.
3. Memanaskan bahan di atas kompor listrik sambil mengaduk sehingga semua
bahan terlarut sempurna.
4. Menutup rapat labu erlenmeyer dengan menggunakan kapas, kemudian
melapisinya dengan aluminium foil.
5. Mensterilkan media dengan autoklaf pada tekanan 1 atm,temperatur 121ºC
selama 15 menit.
Memanaskan media kembali, lalu menuangkannya pada cawan petri secara aseptik hingga
merata.

Anda mungkin juga menyukai