Anda di halaman 1dari 9

KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER

PRAKTIKUM PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM


BIDANG KIMIA

Disusun oleh:

1. Dyahwisnu Candrakirana (G1C217002)


2. Didimus Daton Hada (G1C217009)
3. Rahma Asriani Panjaitan (G1C217024)
4. Hanif Azah Arifah (G1C217071)
5. Ajeng Galih Wedhaswara (G1C217072)
6. Anik Sunarti Muntahiyah (G1C217075)
7. Murdinah (G1C217104)
8. Ervan Chalix Paulinus S.P (G1C217147)
9. Yohanes Leonsius Geru (G1C217188)
10. Anisa Rahma Jati (G1C217260)
11. Nur Indah Heri Christanti (G1C217289)

PROGRAM STUDI D IV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
A. Tujuan Praktikum :
1. Agar alat spektrofotometer dapat digunakan dengan baik (menghasilkan data
yang handal dan valid).
2. Untuk mengetahui letak kesalahan atau kerusakan secara dini sehingga dapat
diperbaiki sebelum alat mengalami kerusakan berat.
3. Untuk menentukan panjang gelombang (λ) optimal dengan serapan maksimum.

B. Dasar Teori :
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya, sedangkan
peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari
cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi
dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di
dalam kuvet.
Spektrofotometer alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang.
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Fotometer filter, sinar dengan
panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai
warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.
Fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-
benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm,
sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi
dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu
spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun
pembanding.

BAGIAN ATAU KOMPONEN SPEKTROFOTOMETER


Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari 4 bagian penting yaitu :
a. Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran
radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa
untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah
lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini
mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350
– 2200 nanometer (nm).
b. Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya
polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang bebeda (terdispersi).
c. Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat
contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwars,
plexigalass, kaca, plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm
dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai cuvet kwarsa atau
plexiglass, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca
mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran
di daerah sinar tampak (visible).
d. Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada
berbagai panjang gelombang. Detektor akan mengubah cahaya menjadi sinyal
listrik yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk
jarum penunjuk atau angka digital.
Dengan mengukur transmitans larutan sampel, dimungkinkan untuk
menentukan konsentrasinya dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
Spektrofotometer akan mengukur intensitas cahaya melewati sampel (I), dan
membandingkan ke intensitas cahaya sebelum melewati sampel (Io). Rasio
disebut transmittance, dan biasanya dinyatakan dalam persentase (% T)
sehingga bisa dihitung besar absorban (A) dengan rumus A = -log %T.

PRINSIP KERJA
Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan
dipantulkan, sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai
yang keluar dari cahaya yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi
karena memiliki hubungan dengan konsentrasi sampel.
Prisinp kerja dari spektrofotometer dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Bagian Spektrofotometer


KALIBRASI ALAT SPEKTROFOTOMETER
Kalibrasi yang dimaksud ini adalah men-seting blank alat spektrofotometer,
sebelum digunakan untuk analisis. Secara umum sbb:
1. Nyalakan alat spektrofotometer
2. Isi kuvet dengan larutan blanko (aquades)
3. Diseting/diatur panjang gelombang untuk kalibrasi.
4. ->keterangan: 0%T itu diukur saat kuvet dalam keadaan kosong. 100%T
itu diukur saat kuvet dalam keadaan terisi larutan.
5. Kuvet berisi larutan blanko dimasukkan ke spektrofotometer
6. Lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting
blank (dalam bentuk teks)
CARA PERAWATAN SPEKTROFOTOMETER
Cara Perawatan dan Penyimpanan Alat :
1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung,
karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja
yang permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

 Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna


Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak berwarna,
maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi larutan yang
berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan lampu UV.
Panjang gelombang maksimum
 Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang yang mempunyai
absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal,
kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang tersebut, perubahan
absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu
disekitar panjang gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang
datar sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan
pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
 Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan
dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik
yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu tergantung pada senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu
perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer
agar pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.
C. Alat dan Bahan :

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah spektrofotometer visible,
labu ukur, kuvet dan rak kuvet, larutan cobalt nitrat berbagai macam konsentrasi
dengan perbandingan 1:1, 2:1, 3:1, serta blanko HNO3 1%.

D. Langkah Kerja :
Larutan cobalt nitrat disiapkan. Spektrofotomeeter dinyalakan dan ditunggu

kurang lebih 5 menit hingga alat panas. Mencari panjang gelombang dengan

menekan tombol (nm ˄ / nm˅) diatur panjang gelombang 408-416 nm, menekan

tombol A/T/C sampai muncul huruf T, menekan tombol 0 ABS/100%T sampai

muncul setting blank T 100%, menekan tombol A/T/C kembali sampai huruf A

muncul.
Pengukuran diawali dengan larutan blanko yaitu HNO 3 1% yang dimasukkan

kedalam kuvet. Masukkan kuvet kemudian tekan 0 ABS/100%T sampai muncul

setting blank dan absorbansi yang muncul 0,000. Dilanjutkan dengan larutan

standar cobalt nitrat konsentrasi bertingkat pada panjang gelombang yang sama, dan

diulang dengan panjang gelombang yang berbeda.

E. Data Pengamatan :

Panjang
Blanko 1;1 2;1 3;1
gelombang
408 0,000 0,087 0,132 0,147

410 0,000 0,091 0,143 0,159

412 0,000 0,108 0,154 0,175

414 0,000 0,097 0,141 0,160

416 0,000 0,088 0,131 0,149


Tabel 1. Hasil pengukuran optimasi panjang gelombang larutan cobalt nitrat konsentrasi bertingkat.
Gambar 2. Kurva Optimasi Panjang Gelombang Spektrofotometer

No. Blanko 1;1 2;1 3;1


1 0,000 0,107 0,142 0,151
2 0,000 0,107 0,143 0,163
3 0,000 0,102 0,142 0,167
4 0,000 0,109 0,149 0,153
5 0,000 0,109 0,139 0,159
6 0,000 0,111 0,146 0,168
7 0,000 0,105 0,132 0,166
8 0,000 0,109 0,135 0,167
9 0,000 0,102 0,133 0,157
10 0,000 0,108 0,136 0,158
Tabel 2. Hasil pengukuran larutan cobalt nitrat konsentrasi bertingkat pada panjang gelombang
412nm.
Mean: 0,136
Standar deviasi : 0,023
+1SD = 0,159 -1SD = 0,113
+2SD = 0,182 -2SD = 0,090
+3SD = 0,205 -3SD = 0,066
Gambar 3. Kurva Kalibrasi Spektrofotometer

F. Pembahasan :
Jika suatu sampel menyerap suatu radiasi elektromagnetik, maka akan

menyebabkan perubahan energy. Interaksi antara sampel dan radiasi

elektromagnetik paling mudah dipahami jika kita berasumsi bahwa radiasi

elektromagnetik terdiri dari sinar partikel energi yang disebut dengan foton. Ketika

foton diserap oleh sampel, maka energi tersebut juga digunakan oleh sampel.
Frekuensi dan gelombang radiasi elektromagnetik sangat bervariasi. Tiap-tiap jenis

radiasi elektromagnetik memiliki kisaran spektrum yang berbeda-beda berdasarkan

tipe transisi atom atau molekul yang menunjukkan kemampuan penyerapan foton.
Pada praktikum ini penentuan panjang gelombang maksimum larutan kobalt nitrat

dimulai dengan menggunakan panjang gelombang 408 nm dan dinaikkan 2 nm

sampai dengan 416 nm. Dari hasil percobaan tersebut didapatkan hasil seperti yang
terlihat pada tabel 1, bahwa panjang gelombang tertinggi dari larutan cobalt nitrat

adalah 412nm.

G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Pemantapan Mutu Laboratorium Kimia tentang kalibrasi
spektrofotometer dapat disimpulkan:
1. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.
2. Cara kalibrasi spektrofotometer adalah dengan mencari panjang gelombang
maksimum dari larutan standart, kemudian dilakukan pengulangan sebanyak 10
kali pada panjang gelombang maksimum.
3. Spektrofotometer masih baik untuk digunakan.
H. Daftar Pustaka

Harvey D. Modern Analytical Chhemistry. New York: McGraw-Hill Companies,


Inc; 2000.
Switzer R, Garrity L. Experimental Biochemistry, 3rd ed [E-Book]. New York:
W.H. Freeman and Company; 1999.

Huda N. Pemeriksaan kinerja spektrofotometer UV-VIS GBC 911A menggunakan

pewarna tetrazine CL 19140. Sigma epsilon. 2001 (9): 20-21

S.M. Khopkar, Konsep Dasar Kimia Analitik, hal. 215

Anda mungkin juga menyukai