Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH KIMIA KLINIK

CARA PENGOPERASIAN
SPEKTROFOTOMETER

Dosen :
Bedjo Utomo, M.Kes
NIP 19651013 198803 002

Ega Purnama Putra NIM P27838121008


Hidrotin Aprilia NIM P27838121014

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2022

CARA PENGOPERASIAN
SPEKTROFOTOMETER
A. Tujuan
Untuk mengetahui fungsi, cara kerja, dan cara pengoperasian spektrofotometer dalam
menunjang kegiatan penelitian di laboratorium.

B. Dasar Teori

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai absorbansi dengan

menggunakan prinsip serapan cahaya dengan menggunakan sinar ultraviolet. Spektrofotometer


ini adalah gabungan dari dua alat, yakni spektrometer dan fotometer.

Gambar 1. Foto Spektrofotometer (https://www.miconos.co.id/)

Pada prinsipnya, alat ini adalah hasil penggabungan dari alat spektrometer dan fotometer.
Spektrometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu. Spektrometer memiliki alat pengurai seperti prisma yang dapat menyeleksi panjang
gelombang dari sinar putih. Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsikan. Pada fotometer terdapat filter dari berbagai warna yang
memiliki spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.Bagian-bagian
spektrofotometer terdiri dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan
absorbsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding. Berikut alur prinsip kerja dari suatu
spektrofotometer:

Gambar 2. Prinsip Kerja (https://www.miconos.co.id/)

Prinsip kerja alat ini berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io)
melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan
(Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Transmitan adalah perbandingan intensitas cahaya yang
ditransmisikan ketika melewati sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati
sampel (Io).

Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:

1. Radiasi yang digunakan harus monokromatik,

2. Energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,

3. Sampel (larutan) yang mengabsorbsi harus homogen,

4. Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap
konsentrasi, jadi larutan tidak pekat (harus encer).
C. Alat dan Bahan
1. Spektrofotometer Cecil 1021
2. Spektrofotometer Genesys 20
3. Beaker glass
4. Larutan KMnO4
5. Aquadest
6. Tisuue
D. Cara Pengoperasian
1. Spektrofotometer Cecil 1021
a. Sambungkan kabel ke arus listrik.
b. Tekan tombol on/off di bagian belakang alat spektrofotometer.
c. Diamkan alat selama ±30 menit untuk melakukan pemanasan.
d. Isi kuvet pertama dengan blanko, yaitu aquadest dan kuvet kedua diisi dengan larutan
KMnO4. Tinggi larutan ±3/4 dari tinggi kuvet.
e. Atur satuan yang akan digunakan dengan menekan tombol Readout. Misalnya
menggunakan satuan Absorbance, maka tekan tombol Readout hingga lambang A
menyala.
f. Atur panjang gelombang yang akan digunakan dengan menekan tombol untuk
menaikkan angka panjang gelombang yang tertera pada monitor atau untuk
menurunkan angka panjang gelombang. Untuk larutan KMnO4 digunakan panjang
gelombang 525-530nm.
g. Lap bagian luar kuvet dengan tissue kemudian masukkan kuvet yang berisi aquadest
ke dalam spektrofotometer dengan arah bagian kuvet yang halus menghadap ke arah
sumber sinar yang datang kemudian tutup bagian penutup.
h. Tekan tombol Zero untuk hingga muncul angka 0,000.
i. Ganti blanko dengan sampel KMnO4 dengan posisi yang sama seperti tadi kemudian
tutup bagian penutup.
j. Baca hasil penyerapan pada monitor. Misalnya pada monitor hasil yang tertera adalah
0,128A.
k. Setelah pembacaan selesai, keluarkan kuvet dan cuci hingga bersih.
l. Untuk mematikan mesin spektrofotometer, tekan tombol on/off lalu cabut kabel dari
sumber listrik.
E. Cara Membuat Larutan Contoh
Rumus Molaritas:

Misalkan kita akan membuat Larutan K2CrO4 (Mr=194,20 gr/mol) dengan konsentrasi 0,25M, maka:

Kemudian kita akan membuat beberapa variasi konsentrasi larutan dari larutan K2CrO4 0,25M dengan
rumus pengenceran:

M1 V 1 = M2 V 2

Larutan K2CrO4 0,25M akan diencerkan menjadi konsentrasi 0,20M, 0,15M, 0,10M, dan 0,05M.
HASIL PRAKTIKUM

Tabel Hasil Praktikum :

Penyarapan Molaritas
0.163 0.05
0.287 0.1
0.359 0.15
0.482 0.2

Gambar 3. Grafik Tabel Hasil Praktikum

F. Analisis

Dari praktikum yang telah dilakukan, kami melakukan percobaan spektrofotometer, yaitu
mengukur berapa besar nilai molaritas serta nilai penyerapan dari suatu larutan. Dari praktikum yang
telah kami lakukan, kami melakukan empat kali percobaan, yaitu dengan menggunakan molaritas
dari suatu larutan KMnO4 sebesar 0,05, 0,1, 0,15, 0,2. Dar hasil yang kami dapat yaitu semakin
banyak molaritas dari suatu lauran maka semakin banyak pula penyerapan dari suatu senyawa
tersebut.

G. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Spektrofotometri


adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh
suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dan detektor vacuum phototube atau tabung foton hampa. Prinsip kerja
spektrofotometer adalah interaksi yang terjadi antara energi yang berupa sinar monokromatis dari
sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Spektrofotometer terdiri dari bagian-bagian yang
penting, yaitu sumbercahaya, monokromator, kuvet, detektor, dan amplifier.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Andaru (2019) Spektrofotometer – Pengertian, Jenis, Bagian dan Prinsip Kerjanya [Online]
Availabel : (https://andarupm.co.id/spektrofotometer/)

Anda mungkin juga menyukai