Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

ANALISA SPEKTROFOTOMETRI

(ACARA 5)

Disusun Oleh

Nama : Erol Yudhi Prakoso

NIM : 021200045

Fakultas / Program Studi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Tanggal / Plug : Kamis / 26 November 2020 / B

Dosen Pembimbing : Yuli Ristianingsih, ST., M.Eng

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

ACARA : ANALISA SPEKTROFOTOMETRI

Disusun Oleh

Nama : Erol Yudhi Prakoso

NIM : 021200045

Fakultas / Program Studi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Tanggal / Plug : Kamis / 26 November 2020 / B

Dosen Pembimbing : Yuli Ristianingsih, ST., M.Eng

Disetujui

Dosen Pembimbing

Yuli Ristianingsih, ST., M.Eng


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan PRAKTIKUM KIMIA
ANALISA dengan judul “ANALISA SPEKTROFOTOMETRI” sebagai data hasil
pengamatan saya, saya juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Yuli Ristianingsih, ST.,M.Eng selaku dosen pembimbing pada praktikum kimia
analisa
2. Para asisten laboratorium
3. Kelompok praktikum saya yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.

Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas PRAKTIKUM KIMIA ANLISA semester
ganjil yaitu semester satu D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta. Laporan praktikum ini masih jauh dari kata baik, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk lebih baik
dalam kedepannya untuk membuat laporan.

Demikian yang dapat saya tulis, semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Yogyakarta, 26 November 2020

Penulis

Erol Yudhi Prakoso


ANALISA SPEKTROFOTOMETRI

I. TUJUAN PERCOBAAN
A) Menentukan panjang global serapan maksimum
B) Membuat grafik standart
C) Menentukan konsentrasi larutan berwarna

II. DASAR TEORI


Suatu larutan berwarna yang mempunyai warna khas, dapat menyerap sinar
dengan panjang gelombang tertentu. Intensiyas sinar yang diserap adalah sedemikian
rupa dan mempunyai hubungan yang eksak dengan konsentrasi. Dengan
membandingkan intensitas serapan sinar pada ciplikan yang tidak diketahui
konsentrasinya dengan suatu larutan standartd, maka konsentrasi larutan cuplikan dapat
diketahui.
Apabila sinar baik polikromatis maupun monokromatis mengenai suatu media
maka intensitasnya akan berkurang. Berkurangnya intensitas sinar terjadi karena adanya
serapan oleh media tersebut dan sebagian kecil dipantulkan atau dihamburkan. Dalam
percobaan ini, intensitas sinar setelah melalui larutan diukur. Intensitas sinar yang
diserap dapat ditentukandengan membandingkan intensitas tanpa adanya serapan dengan
yang ada serapannya . Larutan yang tidak menyerap dinamakan larutan blangko, yaitu
larutan yang tidak mengandung zat yang sedang diuji. Dengan blangko ini intensitas
yang terukur ialah intensitas yang mula-mula dikurangi kehilangan intensitas karena
pantulan dan hamburan. Apabila blangko digantikan larutan yang akan diselidiki, maka
intensitas mula-mula adalah intensitas yang telah dikoreksi. Untuk mendapatkan hasil
sempurna, sinar yang digunakan haruslah sinar monokromatis dan dipilih yang benar-
benar diserap oleh larutan yang diselidiki.
Oleh karena itu digunakan alat spektrofotometer dengan metode spektrofotometri.
Spektrofotometri sendiri adalah sebuah metode analisa untuk mengukur konsentrasi
suatu senyawa berdasarkan kemampuan senyawa tersebut mengabsorbsi berkas sinar
atau cahaya. Spektrofotometri menghasilkan sinar dan spectrum dengan panjang
gelombang tertentu. Sementara fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorpsi. Istilah spektrofotometri berhubungan dengan
pengukuran energy radiasi yang diserap oleh suatu sistem sebagai fungsi panjang
gelombang dan radiasi maupun pengukuran panjang absorpsi terisolasi pada suatu
panjang gelombang tertentu. Unsur-unsur penting suatu spektrofotometer yaitu : sumber
energy radiasi, monokromator, wadah untuk sampel, dan defector.
Prinsip kerja dari percobaan ini adalah menentukan konsentrasi sampel dengan
menggunakan kurva standar yang menghubungkan antara konsentrasi sampel dengan
absorbsinya.
Transmitasi (T) sering digunakan dengan presentase (% T), dimana :
T= P
Po
Absorbsi (A) suatu larutan dinyatakan dengan persamaan
A= - log
T = log P
Po
Hukum Beer menyatakan bahwa intensitas cahaya berkurang secara eksponensial
dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap secara linier. Lambert-Beer mengamati
hubungan antara intesitas sinar (monokromatis) mula-mula dengan intensitas sinar
setelah melalui media yang persamaannya :
Log I0 = Ɛbc
It
Dimana :
Io= intensitas mula-mula
It = intensitas setelah melewati media
ε = absorbtivitas molar
b = tebal media/larutan
A= absorbansi
c = konsentrasi larutan
Dari persamaan tersebut , log Io / It merupakan (A) Absorbsi. Grafik antara A dengan
konsentrasi media larutan berwarna berupa garis lurus yang melalui pusat sumbu.

C
Dari grafik diatas, hubungan konsentrasi (C) dan absorbsi (A) berbanding lurus,
semakin besar konsentrasi, maka absorbs semakin besar pula.
III. ALAT DAN BAHAN
A) Alat
1) Spektrofotometer 5) Kertas Tissue
2) Kuvet 6) Bola Hisap
3) Pipet Volume 7) Gelas Ukur
4) Labu Ukur 10 ml 8) Pipet Tetes

B) Bahan
1) Larutan Kalium Permanganat (KMnO4)
2) Aquadest
3) Larutan Cuplikan

C) Rangkaian Alat Utama


1) Pengeceran Larutan

2) Spektrofotometer dan Kuvet


IV. LANGKAH KERJA

Menyiapkan alat dan bahan

Mengambil larutan KMnO4 dan


mengukur volumenya

Memasukkan larutan KMnO4


kedalam labu ukur 10 ml

Menambahkan aquadest hingga


tanda batas pada labu ukur

Menggojog larutan supaya


homogen

Memasukkan larutan KMnO4 yang


telah diencerkan kedalam kuvet

Memasukkan larutan blangko dan


sampel kedalam spektrofotometer

Mengukur dengan panjang gelombang


(wave length) sesuai arahan asisten

Mengukur dengan panjang gelombang


yang berbeda sesuai arahan asisten
V. DATA PERCOBAAN
A) Menentukan Panjang Gelombang Serapan Maksimum > Konsentrasi Larutan
KMnO4 = 10 x 10-5 M
No Panjang Gelombang (nm) Absorbansi
1 450 0,185
2 460 0,189
3 470 0,196
4 480 0,198
5 490 0,217
6 500 0,223
7 510 0,231
8 520 0,240
9 530 0,245
10 540 0,224

B) Membuat Grafik Standar


No Larutan KMnO4 (M) Absorbansi
1 0 x 10 -5 M (Larutan Blangko) 0,000
2 2 x 10 -5 M 0,118
3 4 x 10 -5 M 0,156
4 6 x 10 -5 M 0,198
5 8 x 10 -5 M 0,209
6 10 x 10 -5 M 0,236

C. Menentukan Konsentrasi Sampel


No Larutan Sampel Absorbansi
1 Sampel 1 0,139
2 Sampel 2 0,184
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan analisa spektrofotometri yang telah dilakukan, percobaan ini
bertujuan untuk mentukan kadar konsentrasi suatu sampel menggunakan alat
spektrofotometer dengan prinsip spektofotometri. Spektrofotometri sendiri adalah suatu
metode analisis yang yang berdasarkan pengukuran serapan sinar monokromatis oleh
suatu larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma, detector vacuum phototube, dan tempat sampel (kuvet).
Cara kerja spektrofotometer adalah dengan dihasilkannya cahaya monokromataik
dari sumber cahaya. Cahaya kemudian diserap oleh larutan dan akan dibaca oleh
detector yang kemudian menyampaikannya ke layar pembaca. Prinsip dasar dari
percobaan ini adalah serapan terhadap reaksi cahaya oleh suatu spesies kimia. Dalam hal
ini adalah larutan berwarna yang mempunyai kisaran panjang gelombang sesuai dengan
warnannya.
Terang tidaknya larutan berwarna tergantung pada konsentrasi zat larutannya.
Semakin kecilnya konsentrasi suatu zat maka semakin terang larutannya. Alat-alat
pendukung yang digunakan berupa kuvet sebagai tempat larutan yang akan diukur
absorbansinnya, gelas beker untuk menampung larutan, gelas ukur untuk mengambil
larutan dengan volume tertentu, dan labu ukur untuk mengencerkan larutan sesuai
konsentrasi yang diinginkan dan pipet tetes untuk mengambil larutan dalam jumlah
kecil.
Dengan didapatkan data larutan KMnO4 konsentrasi 2 x 10-5 absorbansinya 0,118 ,
konsentrasi 4 x 10-5 absorbansinya 0,156 , konsentrasi 6 x 10 -5 absorbansinya 0,198 ,
konsentrasi 8 x 10-5 absorbansinya 0,209 dan konsentrasi 10 x 10 -5 absorbansinnya
0,236. Diperoleh nilai persamaan grafik standar regersi linier sebesar:
Y = 1445 x + 0,0967
Dan dari persamaan grafik tersebut dapat diketahui nilai konsentrasi larutan
sampel 1 & 2 dengan nilai absorbansi masing-masing 0,139 dan 0,184 sebesar 2,9273 x
10 -5
M untuk sampel 1 dan 6,0415 x 10 -5
M untuk sampel 2. Dari data tersebut dapat
dibuat grafik standar hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dan grafik
standar hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi larutan.
Grafik Absorbansi Dengan Panjang
Gelombang
0.3

0.25 0.24 0.245


0.231 0.224
0.217 0.223
0.196 0.198
0.2 0.185 0.189
Absorbansi

0.15

0.1

0.05

0
440 460 480 500 520 540 560

Panjang Gelombang

Grafik Aborbansi Dengan Konsentrasi


Larutan
0.25 0.236
f(x) = 1445 x + 0.0967 0.209
0.198
0.2
Absorbansi

0.156
0.15
0.118

0.1

0.05

0
0.00001 0.00002 0.00003 0.00004 0.00005 0.00006 0.00007 0.00008 0.00009 0.0001 0.00011

Konsentrasi Larutan
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
A) Prinsip Spektrofotometri adalah serapan terhadap radiasi oleh suatu cahaya oleh
suatu spesies kimia, dalam hal ini adalah larutan berwarna yang kisaran panjangnya
gelombang sesuai dengan warna
B) Besar konsentrasi larutan berbanding lurus dengan absorbansinnya
C) Panjang gelombang maksimum yaitu 540 nm
D) Nilai absorbansi sampel pertama yaitu 0,139 dengan konsentrasi 2,9273.10-5
E) Nilai absorbansi sampel kedua yaitu 0,184 dengan konsentrasi 6,0415.10-5

IX. DAFTAR PUSTAKA

Murni,Sri Wahyu, dan Siswanti. 2019. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analisa.
Yogyakarta: UPN “VETERAN” Yogyakarta
Lampiran 1 (Laporan Sementara)

LAPORAN SEMENTARA
ANALISA SPEKTROFOTOMETRI

Nama : Erol Yudhi Prakoso


NIM / Kelas : 021200045 / B
Kelompok :2
Hari/Tgl Prak : Kamis / 26 November 2020
Asisten : Widayati, ST.

A. Menentukan Panjang Gelombang Serapan Maksimum


Konsentrasi Larutan KMnO4 = 10 x 10 -5 M
No Panjang Gelombang (nm) Absorbansi
1 450 0,185
2 460 0,189
3 470 0,196
4 480 0,198
5 490 0,217
6 500 0,223
7 510 0,231
8 520 0,240
9 530 0,245
10 540 0,224
* buat grafik hubungan antara panjang gelombang (λ) dengan absorbansi (A)
B. Membuat Grafik Standar
No Larutan KMnO4 (M) Absorbansi
1 0 x 10 -5 M (Larutan Blangko) 0,000
2 2 x 10 -5 M 0,118
3 4 x 10 -5 M 0,156
4 6 x 10 -5 M 0,198
5 8 x 10 -5 M 0,209
6 10 x 10 -5 M 0,236
* buat grafik standar konsentrasi dengan absorbansi dan tentukan persamaan regresinya
C. Menentukan Konsentrasi Sampel
No Larutan Sampel Absorbansi
1 Sampel 1 0,139
2 Sampel 2 0,184
* menentukan nilai konsentrasi sampel dengan menggunakan persamaan regresinya

Yogyakarta, 26 November 2020


Asisten Praktikan

(Widayanti, ST.) (Erol Yudhi Prakoso)

Anda mungkin juga menyukai