MODUL VIII
SPEKTROFOTOMETRI
ASISTEN
Astri Kusumaningtyas
NRP : 02211940000023
Menurut (Warono & Syamsudin, 2013), bagian dari spektrofotometer dan perannya dalam
spektrofotometri adalah :
1. Sumber radiasi : berfungsi untuk memberikan energi radiasi di daerah panjang gelombang
agar dapat melakukan pengukuran dan mempertahankan intensitas sinar
3. Sel atau kivet: merupakan wadah untuk bahan yang akan diukur absorbansinya
4. Sel foto: berfungsi untuk menangkap cahaya yang telah diteruskan dan mengubah cahaya
menjadi listrik yang akan diterima oleh detektor.
5. Display: berfungsi untuk mengubah listrik dari detektor menjadi bentuk kuantitatif
Salah satu tipe spektrofotometer yang umumnya digunakan adalah spektrofotometer UV-Vis.
Spektrofotometer UV-Vis merupakan alat yang digunakan pada proses spektrofotometri zat yang
memiliki panjang gelombang sekitar 180-380 nm untuk daerah UV dan 380-780 nm pada daerah
sinar tampak. Spektrofotometer UV-Vis umumnya dipakai untuk melakukan analisis
spektrofotometri yang berkaitan dengan absorpsi (Gultom et al., 2017).
Absorpsi dapat diukur melalui parameter gelombang spectrum yang terdapat oleh suatu
sampel atau zat (Eka Putri, 2017). Pada umumnya, instrumen spektrofotometer dibagi menjadi
dua yaitu single-beam dan double beam. Spektrofotometer single beam merupakan alat yang
digunakan untuk melakukan pengukuran spektrofotometri terhadap aspek absorbansi pada panjang
gelombang tunggal secara kuantitatif. Panjang gelombang pada proses spektofotometri dengan
single beam umumnya paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi adalah 800
hingga 1000 nm. Sedangkan pada double beam, panjang gelombang yang diamati berkisar antara
190 hingga 750 nm (Suhartati, 2017).
b. Tujuan
1. Menentukan absorbtivitas molar larutan standart permanganat dan kromat menggunakan
spektronic 20.
2. Menentukan kosentrasi permanganat dan kromat dalam campuran menggunakan
spektronic 20 dengan panjang gelombang 450 nm dan 520 nm.
c. Alat
No Alat Jumlah
1 Spektrofotometer 1
2 Kuvet 7
3 Labu takar 100 mL 2
4 Labu takar 10 mL 2
5 Karet penghisap 1
6 Pipet tetes 7
7 Pipet Volume 1 mL 1
8 Tabung Reaksi 1
d. Bahan
No Bahan Jumlah
1 KMnO4 standart 10-3 Molar Secukupnya
2 K2CrO4 standart 10-3 Molar Secukupnya
3 NaOH encer 3 Tetes
4 Aquadest Secukupnya
e. Prosedur
A. Penentuan Absorptivitas molar larutan KMnO4 dan K2CrO4
1. Hidupkan alat spektrofotometer.
2. Biarkan selama kurang lebih 15 menit.
3. Mengencerkan larutan sesuai konsentrasi yang diberikan asisten.
4. Pasagkan karet penghisap pada pipet volume 1 mL.
5. Ambil labu takar 10 mL.
6. Ambil larutan kalium permanganat atau KMnO4 10-3 Molar sebanyak 1 mL dan masukkan
ke dalam labu takar 10 mL.
7. Tambahkan aquadest hingga tanda meniscus pada labu takar.
8. Kocok hingga larutan homogen.
9. Ambil aquadest dan masukkan ke kuvet.
10. Ambil larutan tugas mengandung kalium permanganat atau KMnO4 dan masukkan ke
dalam kuvet.
11. Masukkan kuvet berisi larutan blangko atau aquedest pada spektrofotometer.
12. Atur Absorbansi = 0 dan % T pada angka 100 pada panjang gelombang λ = 450 nm.
13. Ganti kuvet berisi blanko dengan kuvet berisi KMnO4
14. Tentukan serapannya (Absorbansi) pada λ = 450 nm dan λ = 520 nm.
15. Melakukan langkah yang sama untuk larutan kalium kromat atau K2CrO4.
B. Penentuan Konsentrasi KMnO4 dan K2CrO4 dalam Campuran
1. Tambah 3 tetes larutan NaOH encer.
2. Kocok larutan hingga homogen.
3. Masukkan larutan tugas dalam kuvet.
4. Kalibrasi sprektrofotometer dengan larutan blanko atau aquadest.
5. Mencatat absortivitas (A) atau serapannya dan %T pada λ= 450 nm dan λ =520 nm.
6. Menghitung konsentrasi KMnO4 dan K2CrO4
f. Hasil dan Pembahasan
Percobaan spektrofotometri memiliki dua tujuan, yaitu menentukan absorbtivitas molar
larutan standar permanganat dan kromat secara spektrofotometri serta menentukan konsentrasi
permanganat dan kromat dalam campuran dengan panjang gelombang 450 nm dan 520 nm.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapat hasil sebagai berikut.
Pada praktikum ini, dilakukan dua macam percobaan. Percobaan pertama bertujuan untuk
menentukan absorbtivitas molar larutan standar permanganat dan kromat secara spektrofotometri.
Pada prosedur pertama, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menyalakan spektrofotometer
dan membiarkannya selama ±15 menit, hal ini bertujuan agar spektrofotometer mencapai
kesetimbangan termal dan elektris sehingga spektrofotometri dapat bekerja lebih stabil. Kemudian,
encerkan larutan sesuai konsentrasi yang ditentukan oleh asisten. Selanjutnya, 1 mL larutan kalium
permanganat atau KMnO4 10-3 M diambil menggunakan pipet volume 1 mL dan dimasukkan ke
dalam labu takar 10 mL. Aquadest kemudian ditambahkan hingga tanda meniscus pada labu takar.
Selanjutnya, larutan dikocok hingga homogen. Selanjutnya, spektrofotometer dikalibrasi dengan
3
aquades dalam kuvet yang diisi sampai 4 bagian lalu dimasukkan ke dalam spektrofotometer dan
diatur agar nilai A=0 dan %T=100 pada λ=450 nm. Tujuan dari pengisian larutan di dalam kuvet
3
hanya sampai 4 bagian saja adalah agar berkas cahaya tetap dapat sepenuhnya menembus larutan
sehingga pengukuran lebih akurat. Sedangkan, tujuan dari pengaturan nilai A=0 dan %T=100
adalah untuk memperluas pembacaan dan pergeseran pita absorbs yang dapat dicegah. Serta tujuan
dari penggunaan aquades sebagai larutan blanko pada kalibrasi karena aquades bersifat tembus
cahaya pada daerah tampak dan turun sampai panjang gelombang di bawah ultraviolet.
Spektrofotometer harus dikalibrasi terlebih dahulu agar spektrofotometer berada dalam kondisi
yang stabil sehingga menunjukkan hasil yang akurat. Dalam penggunaan kuvet, kuvet harus
dipegang pada sisi gelapnya bukan pada sisi terangnya. Hal ini bertujuan agar bekas jari tidak
menempel pada sisi terang kuvet karena sisi terang kuvet adalah sisi yang digunakan untuk
pembacaan, apabila terdapat bekas jari, maka bekas jari tersebut dapat menyerap radiasi ultraviolet
sehingga mengganggu hasil pembacaan. Sisi terang kuvet harus diarahkan ke arah datangnya
sumber cahaya yang berada pada lift di alat spectronic-20. Tujuan memasukkan kuvet ke lift adalah
agar tidak terkontaminasi cahaya yang dapat memengaruhi hasil pembacaan.. Selanjutnya,
tentukan dan catat nilai A dan %T yang didapat dari hasil pembacaan tersebut. Setelahlarutan berada
dalam kuvet maka dapat dilakukan pengukuran menggunakan spektofotometri. Setiap pergantian
konsentrasi maka dilakukan langkah kalibrasi dengan aquadest. Langkah tersebut diulang pada
panjang gelombang 520nm. Kemudian, dilakukan pula pengukuran A dan %T untuk K2CrO4 pada
panjang gelombang λ = 450 nm dan 520 nm. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan data
sebagai berikut.
Tabel 1 Menentukan Absorbsivitas Molar KMnO4 (λ= 520 nm)
No. C A %T C.A (M) C2 (M2)
1. 0,0002 0,402 39,4% 0,0000804 0,00000004
2. 0,0004 0,801 15,8% 0,0003204 0,00000016
3. 0,0006 1,243 5,71% 0,0007458 0,00000036
4. 0,0008 1,66 2,19% 0,001328 0,00000064
5. 0,001 2,064 0,854% 0,002064 0,000001
Jumlah 0.0045386 M 0.0000022 M2
Berdasarkan tabel hasil pengukuran A dan %T tersebut, dapat dihitung Absorbtivitas KMnO4
pada λ = 520 nm menggunakan perhitungan sebagai berikut.
∑𝐶𝐴 0,0045386 M
• K1 = ∑𝐶 2 = = 𝟐𝟎𝟔𝟑 𝑴−𝟏
0,0000022 𝑀2
𝐾1 2063 𝑀−1
• ɛ1 = = = 𝟐𝟎𝟔𝟑 𝑴−𝟏 𝒄𝒎−𝟏
𝑙 1 𝑐𝑚
Berdasarkan gambar f.2, didapatkan persamaan regresi linear y = - 45351 x + 40.001 dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0.8049 atau 80.49 % yang menandakan adanya konsentrasi
yang mempengaruhi transmitansi dengan persen pengaruh sebesar 80.49 % pada uji
spektrofotometri KMnO4 (λ=520 nm).
Berdasarkan gambar f.3, didapatkan persamaan regresi linear y = 110.5x + 0.1135 dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0.9121 atau 91.21 %, yang menandakan adanya konsentrasi
yang mempengaruhi absorbansi dengan persen pengaruh sebesar 91.21 % pada uji
spektrofotometri K2CrO4 (λ=450 nm).
Berdasarkan gambar f.4, didapatkan persamaan regresi linear y = - 21450x + 96.27 dengan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0.8975 atau 89.75 %, yang menandakan adanya konsentrasi
yang mempengaruhi transmitansi dengan persen pengaruh sebesar 89.75% pada uji
spektrofotometri K2CrO4 (λ=450 nm).
Tabel 3 Menentukan Konsentrasi KMnO4 dan KCr2O4 dalam Campuran
No. λ (nm) A %T
1. 450 nm 0,187 65 %
2. 520 nm 1,422 3,79 %
Selanjutnya yaitu dilakukan prosedur kedua. Pada prosedur kedua, larutan campuran yang
KMnO4 dan K2CrO4 ditetesi dengan NaOH sebanyak 3 tetes. Penambahan NaOH bertujuan agar
larutan berada pada kondisi basa, sehingga mencegah terjadinya reaksi redoks antara KMnO4 dan
K2CrO4. Berdasarkan data yang telah didapatkan, diperoleh konsentrasi KMnO4 di dalam larutan
campuran sebesar 6,894 × 10-4 M dan konsentrasi K2CrO4 di dalam larutan campuran adalah
sebesar - 1,31 × 10-4 M.
Adapun error yang terjadi dalam praktikum ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, dikarenakan bahan kuvet yang digunakan untuk menampung sampel adalah sejenis
plastik yang tidak mempunyai transparansi optimal dan dapat menyerap atau memancarkan cahaya
pada rentang panjang gelombang tertentu, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam
pengukuran absorbansi. Kedua, error dapat disebabkan karena adanya kesalahan dalam memegang
kuvet, yaitu kuvet dipegang pada bagian yang halus (dilalui oleh cahaya). Ketiga, error dapat
disebabkan karena adanya kontaminasi pada larutan sampel. Keempat, error juga dapat disebabkan
dikarenakan kurang homogennya larutan yang diencerkan. Hal ini menyebabkan nilai absorbansi
maupun transmitansi yang terbaca oleh spektrofotometri menjadi tidak sempurna.
g. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Nilai absorpsivitas molar KMnO4 pada panjang gelombang 520 nm adalah 2063 M-1 cm-1
sedangkan nilai absorpsivitas molar K2CrO4 pada panjang gelombang 450 nm adalah
128.909 M-1 cm-1.
2. Konsentrasi KMnO4 di dalam larutan campuran adalah sebesar 6,894 × 10-4 M sedangkan
konsentrasi K2CrO4 di dalam larutan campuran adalah sebesar - 1,31 × 10-4 M.
h. Daftar Pustaka
[1] B. Yudono, SPEKTROMETRI, 1st ed. Palembang: Simetri, 2017.
[2] D. Warono and Syamsudin, “UNJUK KERJA SPEKTROFOTOMETER UNTUK
ANALISA ZAT AKTIF KETOPROFEN,” KONVERSI, vol. 2, no. 2, pp. 57–65, 2013.
[3] F. K. B. Gultom, J. Nababan, T. M. Sinambela, T. Harizka, and Rahmatsyah, “UJI DAYA
ABSORBANSI ETANOL PADA DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) DENGAN
METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS,” Jurnal EINSTEIN , vol. 5, no. 2, pp. 1–6,
2017, [Online]. Available: http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/inpafie-issn:2407-
747x,p-issn2338-1981
[4] L. Eka Putri, “Penentuan Konsentrasi Senyawa Berwarna KMnO 4 Dengan Metoda
Spektroskopi UV Visible,” NATURAL SCIENCE JOURNAL, vol. 3, no. 1, pp. 391–398,
2017.
[5] T. Suhartati, DASAR-DASAR SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN SPEKTROMETRI
MASSA UNTUK PENENTUAN STRUKTUR SENYAWA ORGANIK. Bandar Lampung: CV
Anugrah Utama Raharja, 2017. Accessed: May 17, 2023. [Online]. Available:
http://repository.lppm.unila.ac.id/2700/1/buku%20dasar-
dasar%20spektrofometri__upload.pdf
Lampiran
1. Apendiks
Tabel 1 Menentukan Absorbsivitas Molar KMnO4 (λ= 520 nm)
No. C A %T C.A (M) C2 (M2)
1. 0,0002 0,402 39,4% 0,0000804 0,00000004
2. 0,0004 0,801 15,8% 0,0003204 0,00000016
3. 0,0006 1,243 5,71% 0,0007458 0,00000036
4. 0,0008 1,66 2,19% 0,001328 0,00000064
5. 0,001 2,064 0,854% 0,002064 0,000001
Jumlah 0.0045386 M 0.0000022 M2
∑𝐶𝐴 0,0045386 M
• K1 = ∑𝐶 2 = = 𝟐𝟎𝟔𝟑 𝑴−𝟏
0,0000022 𝑀2
𝐾1 2063 𝑀−1
• ɛ1 = = = 𝟐𝟎𝟔𝟑 𝑴−𝟏 𝒄𝒎−𝟏
𝑙 1 𝑐𝑚
𝐾2 128,909 𝑀−1
• ɛ2 = = = 𝟏𝟐𝟖, 𝟗𝟎𝟗 𝑴−𝟏 𝒄𝒎−𝟏
𝑙 1 𝑐𝑚
Tabel 3 Menentukan Konsentrasi KMnO4 dan KCr2O4 dalam Campuran
No. λ (nm) A %T
1. 450 nm 0,187 65 %
2. 520 nm 1,422 3,79 %
Diketahui :
X = KMnO4
Y = K2CrO4
K(x,450) = 𝟐𝟕𝟑, 𝟕 𝑴−𝟏 (data estimasi)
K(x,520) = K1 = 𝟐𝟎𝟔𝟑 𝑴−𝟏
K(y,450) = K2 = 𝟏𝟐𝟖, 𝟗𝟎𝟗 𝑴−𝟏
K(y,520) = 𝟏𝟐, 𝟑 𝑴−𝟏 (data estimasi)
Adapun persamaan yang didapatkan sebagai berikut.
A450 = K(x,450) . Cx + K(y,450) . Cy
A520 = K(x,520) . Cx + K(y,520) . Cy
1. Persamaan 1
0,187 = 273.7 Cx + 128.909 Cy
2. Persamaan 2
1,422 = 2063 Cx + 12.3 Cy
3. Eliminasi
0,187 = 𝟐𝟕𝟑, 𝟕 Cx + 𝟏𝟐𝟖, 𝟗𝟎𝟗 Cy x1 0,187 = 𝟐𝟕𝟑, 𝟕 Cx + 𝟏𝟐𝟖, 𝟗𝟎𝟗 Cy
1,422 = 𝟐𝟎𝟔𝟑 Cx + 𝟏𝟐, 𝟑 Cy 14,903 = 21621,079 Cx +
x10.48
𝟏𝟐𝟖, 𝟗𝟎𝟗 Cy
-14,716 = -21347,379 Cx
sehingga didapatkan Cx = 0,0006894 M
Cx = 6,894 × 10-4 M
Substitusi
0,187 = 273,7 Cx + 128,909 Cy
0,187 = 273,7 (0,0006894) + 128,909 Cy
0,187 = 0,18868878 + 128,909 Cy
0,187 − 0,188688
Cy = 128,909
Cy = - 0,000131 M
Cy = - 1,31 × 10-4 M
2. Laporan Sementara
3. MSDS
Hari/kelompok : Selasa / 2
Modul Praktikum : Spektrofotometri