Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN PANJANG GELOMBANG MAKSIMUM DAN

KONSENTRASI CAMPURAN KMnO4 DAN K 2Cr2O7MENGGUNAKAN


SPEKTRONIK 20D+
Ulfiatun Nisa(G44150059)[1], Rosmeythri Randabunga [2], Dr.Wulan Tri W,
M.Si[3]
Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor

ABSTRAK
Spektrofotometri merupakan salah satu metode analisis instrumental yang
menggunakan dasar interaksi energi dan materi. Spektrofotometri dapat dipakai
untuk menentukan konsentrasi suatu larutan melalui intensitas serapan pada
panjang gelombang tertentu. Penentuan konsentrasi campuran KMnO4 dan
K2Cr2O7 dapat dilakukan dengan spektronik 20D+. Panjang gelombang
maksimum untuk larutan KMnO4 0,001 M yaitu 528 nm dan larutan K2Cr2O7
0,001 M yaitu 380 nm.
Kata kunci: spektrofotometri, panjang gelombang maksimum, spektronik
20D+,penentuan konsentrasi campuran
PENDAHULUAN
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk menganalisa suatu
senyawa baik kuantitatif maupun kualitatif, dengan cara mengukur transmitan
ataupun absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Penentuan
secara kualitatif berdasarkan puncak-puncak yang dihasilkan pada spektrum suatu
unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan penentuan secara
kuantitatif berdasarkan nilai absorbansi yang dihasilkan dari spektrum senyawa
kompleks unsur yang dianalisa dengan kompleks unsur yang dianalisa dengan
pengompleks yang sesuai(Tipler 1991). Spektrofometer terdiri dari beberapa jenis
berdasarkan sumber cahaya yang digunakan, diantaranya Spektrofotometer Vis
(Visible) 200-380nm, Spektofotometri UV (Ultra Violet)380-700nm,
Spektofotometri IR 700-3000nm (Khopkar 2008). Spektrofotometri memiliki
perangkat lunak yang mudah digunakan dalam analisis dan mikrokomputer
sehingga banyak digunakan dalam berbagai bidang analisis kimia terutama
farmasi (Karinda 2013).
Pengukuran Spektrofotometri IR didasarkan kepada penyerapan panjang
gelombang Inframerah. Cahaya inframerah, terbagi menjadi inframerah dekat,
pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah inframerah jauh
dan pertengahanya yang mempunyai panjang gelombang 2,5-1000 mikrometer.
Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standard.
Spektrofotometri IR biasanya lebih digunakan untuk analisa kualitatif. Umumnya

1
spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa,
terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang
menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik (Ratih, Utari. 2013).
Spektrofotometer UV-Vis baik digunakan dalam analisi kuantiatif maupun
kualitatif. Analisi kualitatif ditinjau dari puncak yang dihasilkan oleh spectrum,
sedangkan pada analisis kualitatif spektrofometri UV-Vis dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi suatu campuran. Campuran dua komponen dapat
ditentukan dengan mencari absorbans atau beda absorbans setiap komponen yang
memberikan linearitas yang baik terhadap konsentrasi sehingga dapat dihitung
masing-masing konsentrasi zat. Kemungkinan spektrum yang dihasilkan adalah
spektra terpisah, bertumpang tindih sebagian, atau bertumpang tindih
sempurna.Percobaan ini bertujuan menentukan spektrum serapan dari KMnO4 dan
K2Cr2O7 serta menentukan konsentrasi campuran KMnO4 dan K2Cr2O7 dengan
mengunakan Spektronik 20D+.

METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan, yaitu spektronik 20D+, kuvet, labu takar 25 ml,
pipet tetes, pipet Mohr 5 mL, dan pipet volumetrik 10 Ml,tissue. Bahan yang
digunakan, yaitu KMnO40,001 M, K2Cr2O7 0,001 M, H2SO4 0.5 M, dan akuades.
Prosedur
Penentuan panjang gelombang maksimum KMnO4 dan K2Cr2O7
menggunakan spektronik 20D+ dilakukan dengan cara kuvet diisi dengan larutan
KMnO4 0.001 M atau K2Cr2O7 0.001M. Kuvet blangko diisi H2SO4 0.5 M.
Absorbans larutan dibaca pada kisaran panjang gelombang 380-600nm, dengan
interval 3 nm (pada setiap pergantian panjang gelombang serapan dinolkan
dengan larutan blangko). Kurva dibuat antara hubungan panjang gelombang
dengan absorbans. Panjang gelombang yang tepat ditentukan untuk masing-
masing zat.
Larutan standar KMnO4 dan K2Cr2O7 dibuat dengan mengencerkan 1.00,
2.00, 3.00, 4.00, dan 5.00 ml larutan baku tersebut dengan larutan H2SO4 0.5 M
dalam labu takar 25 mL. Absorbans kedua set larutan dibaca pada panjang
gelombang maksimum untuk KMnO4 dan K2Cr2O7 dengan H2SO4 sebagai
blangko menggunakan spektronik 20D+. Kurva standar masing-masing larutan
dibuat untuk menentukan nilai konstantanya (k).
Penentuan konsentrasi campuran dilakukan dengan cara larutan sampel 1,
sampel 2, sampel 3,sampel 4 masing-masing dibuat dengan mengencerkan 2,5 ml
larutan sampel tersebut dengan larutan H2SO4 0,5 M dalam labu takar 25 mL..
Absorbans dibaca pada dua panjang gelombang menggunakan spektronik 20D+.
Pengukuran dilakukan dengan tiga kali ulangan. Konsentrasi masing-masing zat

2
dibaca dengan harga k dari kurva kalibrasi beserta standar deviasi dan selang
kepercayaan 95 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang yang memiliki
tingkat energi yang paling baik dalam menyerap cahaya pada sinar tampak,
sehingga memberikan petunjuk letak serapan terbesar dan meningkatkan akurasi
pengukuran dan memperkecil kesalahan pengukuran (Maramis et. al
2013).Penentuan panjang gelombang maksimum pada larutan KMnO4 dan
K2Cr2O7 dilakukan dengan menggunakan alat spektronik 20D+.Panjang
gelombang tertinggi yang didapatkan adalah 528 nm pada KMnO4 dan 380nm
pada K2Cr2O7 (Tabel 1 dan Tabel 2), pada panjang gelombang tersebut masing
masing analat baik itu KMnO4 maupun K2Cr2O7 mempunyai nilai absorban
tertinggi. Panjang gelombang tertinggi menunjukan puncak tertinggi pada kurva
hubungan panjang gelombang dan absorban pada masing-masing analat (Gambar
1 dan Gambar 2)
Pengukuran deret standar dilakukan pada masing-masing analat lombang
tertinggidengan panjang gelombang tertinggi telah diketahui dari percobaan
sebelumnya. Kurva dibuat dengan hubungan konsentrasi dan absorbans. Kurva
yang dibuat seharusnya memiliki linearitas yang baik karena panjang gelombang
tertinggi yang digunakan maka jika terjadi penyimpangan yang masuk maka
hanya akan menyebabkan penyimpangan yang kecil dalam pengukuran (Tahir
2007). Linearitas yang baik hanya dicapai pada pengukuran analat di panjang
gelombang tertingginya, sedangkan pada panjang gelombang tertinggi analat lain
memberikan nilai linearitas yang buruk. Deret standar KMnO4 akan memberikan
kurva dengan lineritas yang baik jika diukur pada panjang gelombang tertingginya
yaitu 528nm, dan akan memberikan linearitas yang buruk pada panjang
gelombang 380nm yang merupakan panjang gelombang tertinggi untuk K2Cr2O7
.(Gambar 3.1 dan Gambar 3.2). Hal yang sama juga terjadi untuk pengukuran
larutan standar K2Cr2O7 .(Gambar 4.1 dan Gambar 4.2).
Spektrum campuran KMnO4 dan K2Cr2O7 merupakan contoh spektrum
yang bertumpang tindih sebagian, sehingga untuk menyelesaikannya tidak
membutuhkan alat hitung yang khusus, cukup dengan persamaan matematis dan
substitusi (Sudjarwo et. al 2013). Penentuan konsentrasi KMnO4 dan K2Cr2O7
dalam campuran dapat dilihat pada tabel 6 dan tabel 7. Pengukuran sampel 1
sampai dengan sampel 4 menggunakan dua panjang gelombang maksimum yang
sudah didapat sebelumnya. Konsentrasi Mn dan Cr pada campuran ditentukan
dengan menggunakan persamaan, nilai k diperoleh dari persamaan garis yang
dihasilkan pada pengukuran deret standar. Hasil konsentrasi Mn pada sampel 2
bernilai negatif sehingga ketelitiannya lebih dari 100%. Konsentrasi Mn pada
sampel 3 bernilai negatif ketelitiannya disebabkan perbedaan yang sangat
signifikan antara ulangan 1 dengan ulangan 2 dan 3. Kesalahan pada percobaan
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu saat pengukuran awal panjang
gelombang maksimum praktikan langsung mengukur kedua larutan pada suatu

3
panjang gelombang, masih terdapat pengotor pada kuvet, kurang tepatnya
memposisikan kuvet pada garis di alat spektronik 20D+, dan kurang telitinya
praktikan saat melakukan percobaan, pengenceran yang tidak tepat dalam
pembuatan kurva standar sehingga nilai k yang diperoleh juga tidak tepat.

SIMPULAN
Panjang gelombang maksimum KmnO4 yang diperoleh yaitu 528 nm,
sedangkan panjang gelombang maksimum K2Cr2O7 yang diperoleh yaitu 380 nm.
Konsentrasi campuran KmnO4-K2Cr2O7 dapat ditentukan dengan metode
spektrofotometri menggunakan persamaan matematis yang diperoleh dari deret
standar.

DAFTAR PUSTAKA
Karinda M, Fatiamawali, Citraningtyas G. 2013. Perbandingan hasil penetapan
kadar vitamin c mangga dodol dengan menggunakan metode
spektrofotometri uv-vis dan iodometri. Jurnal Ilmiah Farmasi 2 (1): 86-
89.
Khopkar. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta (ID): UI Press.
Sudjarwo, Poedjiarti S, Pramitasari AR. 2013. Validasi spektrofotometri visible
untuk penentuan kadar campuran. Berkala Ilmiah Kimia Farmasi 2 (1):
23-30.
Underwood AL. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keempat. Surabaya (ID):
Erlangga.

4
LAMPIRAN
Tabel 1 Penentuan panjang gelombang maksimum (maks) KmnO4 0,001M
menggunakan spektronik 20D+
(nm) Transmitan (%) Absorbans (nm) Transmitan (%) Absorbans
380 46,2 0,335 501 7,4 1,13
385 56,2 0,248 504 6,6 1,18
390 65,2 0,184 507 5,8 1,236
395 73,0 0,136 510 5,6 1,252
400 78,8 0,103 513 5,0 1,301
405 84,0 0,076 516 4,8 1,318
410 87,4 0,058 519 4,6 1,337
415 88,0 0,055 522 4,2 1,376
420 90,0 0,457 525 4,4 1,356
423 87,6 0,057 528 4,0 1,398
426 87,0 0,06 531 4,6 1,337
429 91,8 0,037 534 4,4 1,356
432 89,0 0,05 537 4,0 1,398
435 86,0 0,065 540 4,4 1,356
438 81,6 0,088 543 4,0 1,398
441 77,0 0,113 546 4,4 1,356
444 77,4 0,111 549 4,4 1,356
447 70,8 0,1499 552 5,0 1,301
450 65,6 0,183 555 5,4 1,267
453 63,2 0,199 558 6,0 1,222
456 58,9 0,223 561 7,6 1,119
459 57,6 0,239 564 9,0 1,045
462 49,0 0,3098 567 9,0 1,045
465 44,0 0,3565 570 12,6 0,899
468 38,0 0,42 573 17,6 0,759
471 33,8 0,471 576 21,4 0,669
474 29,4 0,532 579 24,6 0,609
477 26,8 0,572 582 29,6 0,528
480 23,0 0,638 585 35,8 0,446
483 28,2 0,74 588 40,4 0,393
486 16,0 0,795 591 45,8 0,339
489 13,6 0,866 594 50,0 0,301
492 11,8 0,928 597 52,4 0,281
495 10,2 0,991 600 59,2 0,228
498 8,4 1,075

5
Contoh perhitungan :
Pada panjang gelombang 380 nm
A =-log
46,2
= -log 100

=0,335

1.6
Maks 528
1.4 nm y = 0.0045x - 1.5795
R = 0.3236
1.2
1
Absorbans

0.8

0.6

0.4

0.2

0
370 420 470 520 570 620
(nm)

Gambar 1 Kurva penentuan panjang gelombang maksimum (maks) KMnO4


0,001M

Tabel 2 Penentuan panjang gelombang maksimum (maks) K2Cr2O7 0,001M


menggunakan spektronik 20D+
(nm) Transmitan (%) Absorbans (nm) Transmitan (%) Absorbans
380 5,8 1,23 491 59,2 0,22
383 6,4 1,19 494 62,8 0,2
386 8,4 1,07 497 65,6 0,18
389 10,8 0,96 500 68,8 0,16
392 12,8 0,89 503 71,6 0,14
395 16 0,79 506 74,4 0,13
398 18,4 0,71 509 77 0,11
401 21 0,61 512 78,4 0,101
404 23,8 0,52 515 81,8 0,087
407 25,4 0,43 518 84,4 0,074
410 27,2 0,34 521 86,2 0,064
413 31 0,24 524 88 0,055

6
416 30,6 0,15 527 89,2 0,049
419 30,4 0,52 530 91,8 0,037
422 31 0,5 533 91,4 0,039
425 31 0,5 536 93 0,031
428 28,2 0,55 539 96 0,017
431 30,4 0,517 542 95,8 0,018
434 30 0,52 545 96,2 0,016
437 30,4 0,517 548 95,6 0,019
440 30 0,52 551 97 0,013
443 29,8 0,53 554 97,8 0,0096
446 29,6 0,528 557 97,6 0,01
449 30,6 0,514 560 98 0,0087
452 31 0,5 563 98,8 0,0052
455 31,8 0,49 566 98,6 0,0061
458 33,2 0,47 569 98,4 0,007
461 34,6 0,46 572 99,6 0,0017
464 36,6 0,43 575 99,2 0,0034
467 38,2 0,41 578 99 0,0043
470 40,2 0,39 581 99,2 0,0034
473 42 0,37 584 98,2 0,0078
476 45 0,34 587 99,2 0,0034
479 47 0,32 590 99 0,0043
482 50 0,3 593 98,8 0,0052
485 53,4 0,27 596 99 0,0043
488 56,4 0,24 599 99 0,0043

Contoh perhitungan :
Pada panjang gelombang 380 nm
A =-log
5,8
= -log 100

=1,23

7
1.4
1.2 Panjang maks
380nm
1
y = -0.0042x + 2.3385
0.8 R = 0.7829
Absorbans

0.6
0.4
0.2
0
370 420 470 520 570
-0.2
-0.4
(nm)

Gambar 2 Kurva penentuan panjang gelombang maksimum (maks) K2Cr2O7


0,001M

Tabel 3 Data kurva standar KMnO4 dengan spektronik 20D+


Volume Konsentrasi Transmitan (%) Absorbans
Standar (mL) Standar (M) maks1 (380nm) maks2 (528nm) maks1 (380nm) maks2 (528nm
1 0,0004 95,4 85,4 0,02 0,068
2 0,0008 92,8 71,8 0,032 0,143
3 0,0012 89,6 60,6 0,049 0,217
4 0,0016 89,2 43,4 0,047 0,362
5 0,002 92 43,2 0,035 0,364

Contoh perhitungan :
Konsentrasi standar(volume 5 ml dalam labu takar 10 ml)
V1 N1 = V2 N2
5 ml . N1 = 10 ML . 0,001 M
N1 = 0,002 M
Absorbans
Pada panjang gelombang 380 nm konsentrasi standar 0,002 M
A =-log
92
= -log 100
=0,035

8
0.06

0.05

0.04
Absorbans

0.03
y = 112.5x + 0.0231
0.02 R = 0.3608

0.01

0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
Konsentrasi

Gambar 3.1 Kurva konsentrasi larutan standar KMnO4 dengan absorbans pada
panjang gelombang 380 nm

0.45
0.4
0.35
0.3
Absorbans

0.25 y = 2027.5x - 0.0125


R = 0.9483
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
Konsentrasi

Gambar 3.2 Kurva konsentrasi larutan standar KMnO4 dengan absorbans pada
panjang gelombang 528 nm

Tabel 4 Data kurva standar K2Cr2O7 dengan spektronik 20D+


Volume Konsentrasi Transmitan (%) Absorbans
Standar (mL) Standar (M) maks1 (380nm) maks2 (528nm) maks1 (380nm) maks2 (528nm
1 0,0004 92,6 0,0333 0,0052
2 0,0008 82 0,0861 0,0026
3 0,0012 72,6 0,139 0,007

9
4 0,0016 66 0,1804 0,0061
5 0,002 56 0,2518 0,0078

Contoh perhitungan :
Konsentrasi standar(volume 5 ml dalam labu takar 10 ml)
V1 N1 = V2 N2
5 ml . N1 = 10 ML . 0,001 M
N1 = 0,002 M
Absorbans
Pada panjang gelombang 380 nm konsentrasi standar 0,002 M
A =-log
56
= -log 100
=0,2518

0.3

0.25

0.2
Absorbans

0.15 y = 1328.3x - 0.0213


R = 0.9938
0.1

0.05

0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
Konsentrasi

Gambar 4.1 Kurva konsentrasi larutan standar K2Cr2O7 dengan absorbans pada
panjang gelombang 380 nm
0.009
0.008
0.007
0.006
Absorbans

0.005 y = 21.75x + 0.0031


0.004 R = 0.4698
0.003
0.002
0.001
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
Konsentrasi

10
Gambar 4.2 Kurva konsentrasi larutan standar K2Cr2O7 dengan absorbans pada
panjang gelombang 528 nm
Tabel 5 Data pengukuran sampel pada panjang gelombang 380 nm dan 528 nm
dengan spektronik 20D+
Transmitan (%) Absorbans
Ulangan faktor
Sampel
ke- pengenceran maks1 maks2 maks1 maks2
(380nm) (528nm) (380nm) (528nm)
1 29,0 87,8 0,5376 0,0565
1 2 10 29,2 87,8 0,5346 0,0565
3 29,2 87,6 0,5346 0,0575
1 24,0 96 0,6198 0,0177
2 2 10 24,0 96,4 0,6198 0,0159
3 23,8 95,8 0,6234 0,0186
1 81 78,5 0,0915 0,1051
3 2 10 81,4 78,2 0,0894 0,1068
3 81,2 78,2 0,0904 0,1068
1 80,2 99 0,0958 0,0044
4 2 10 80,2 99 0,0958 0,0044
3 80,2 98,6 0,0958 0,0061

Contoh Perhitungan
Faktor pengenceran
25
= = 10
2,5
Absorbans
Pada panjang gelombang 380 nm konsentrasi standar 0,002 M
A =-log
56
= -log 100
=0,2518

Tabel 6 Penentuan konsentrasi KMnO4 dengan spektronik 20D+

Ketelitian
Ulangan faktor Konsentrasi Rerata SD
Sampel ke- pengenceran KMnO4 (M) (%)

1 2.35 x 10-5

2 10 2.35 x 10-5 2.35 x 100


10-5 0
1 3 2.35 x 10-5

2 1 10 3.72 x 10-6
3.57 x 6.67 x 10-

11
2 2.84 x 10-6 10-6 7
81.31

3 4.15 x 10-6

1 5.11 x 10-5

2 10 5.19 x 10-5 5.16 x 4.61 x 10- 99.10


10-5 7

3 3 5.19 x 10-5

1 1.39 x 10-6
1.67 x
2 10 1.39 x 10-6 10-6 4.84 x 10- 71.01
7

4 3 2.23 x 10-6

Tabel 7 Penentuan konsentrasi K2Cr2O7 dengan spektronik 20D+

Ulangan faktor Konsentrasi Ketelitian


Sampel Rerata SD
ke- pengenceran K2Cr2O7(M) (%)

1 4.02 x 10-4

1 2 10 4.00 x 10-4 4.006 x 1.414 x 99.64


10-4 10-6
3 4.00 x 10-4

1 4.67 x 10-4

2 10 4.67 x 7.071 x 99.84


2 4.66 x 10-4
10-4 10-7
3 4.68 x 10-4

1 6.45 x 10-5

3 2 10 6.45 x 10-5 6.57 x 2.078 x 96.83


10-5 10-6
3 6.81 x 10-5

1 7.20 x 10-5

4 2 10 7.20 x 10-5 7.19 x 5.773 x 99.91


10-5 10-8
3 7.19 x 10-5

Contoh perhitungan:

0.5376 = 112.5 Cx + 1328.3 Cy x 2027.5 1089.9 = 228093 Cx + 2693128 Cy

12
0.0565 = 2027.5 Cx +21.75 Cy x 112.5 6.356 = 228093 Cx+ 2446.80 Cy
1083.5 = 2690681 Cy
Cy = 4.02 x 10-4

0.0565 = 2027.5 Cx + 21.75 (4.02 x10-4)


2027.5 Cx = 0.0565 (8.74 x 10-3)
Cx = 0.0477
2027.5
Cx = 2.35 x 10-5

Keterangan: Cx=KMnO4
Cy= K2Cr2O7

Rerata
x = (4.02 x 10-4) + (4.00 x 10-4) + (4.00 x 10-4)

= 12.02 x 10-4

= 4.00 x 10-4

SD
(xx )2
SD =
1

(4.02 x 104 4.00 x 104 )2 +(4.00 x 104 4.00 x 104 )2 +(4.00 x 104 4.00 x 104 )2
=
31

= 1.414 x 10-6

Ketelitian
(sampel 1)


Ketelitian = (1 ( )) 100%
x

1.414 x 106
= (1 ( )) 100%
4.00 x 104

= 99.64 %

13
14

Anda mungkin juga menyukai