Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 5

Anggita Cahya U.
Aliyatul Himmah
Fathimah Nurmajdina M.
Nada Aprilia
Elfhira Rosalia
Sahrul Fauzi
Habibah Sabrina H.
Nugroho Aji S.
Azizah Nurul A.
M. Athfal R.
SPEKTROFOTOMETRI
UV-Vis
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
Spektrofotometri adalah ilmu yang mempelajari
tentang penggunaan spektrofotometer.
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur energi secara relative jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
Spektrofotometer UV-VIS merupakan gabungan
antara spektrofotometer UV danVisible.
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda,
sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik
analisis spektroskopik yang memakai sumber
REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat
(190-380 nm) dan sinar tampak (380-780 nm)
dengan memakai instrumen spektrofotometer.
Spektrofotometri UV-Vis melibatkan energi
elektronik yang cukup besar pada molekul yang
dianalisis, sehingga spektrofotometri UV-Vis lebih
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif.
Analisis kuantitatif dengan metode
spektrofotometri UV-Vis dapat digolongkan
yaitu:
1. Analisis kuantitatif zat tunggal (analisis satu
komponen)
2. Analisis kuantitatif campuran 2 macam zat
(analisis 2 komponen)
3. Analisis kuantitatif campuran 3 macam zat
(analisis multi komponen)
Beberapa cara yang telah dipakai untuk
analisis kuantitatif campuran dua komponen
dengan metode spektrofotometri UV-Vis
antara lain dengan cara:
a. Serapan individual
b. Grafik
c. Perbandingan serapan
d. Panjang gelombang ganda
e. Differensial beda pelarut
f. Pengamatan tiga panjang gelombang atau lebih
g. Derivative
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis (Derivate)
Spektrofotometri derivatif merupakan metode manipulatif terhadap spektra pada
spektrofotometri UV-Vis (Connors, 1982).
Spektrofotometri derivatif merupakan metode spektrofotometri yang dapat
digunakan untuk analisis campuran beberapa zat secara langsung tanpa harus
melakukan pemisahan terlebih dahulu walaupun dengan panjang gelombang yang
berdekatan.
Metode ini memungkinkan analisis multikomponen dalam campuran yang
spektranya saling tumpang tindih
Spectrum derivative pertama didapatkan dengan cara menggambarkan selisih
absorban dua panjang gelombang (A = A1 A2) terhadap harga rata-rata dua
panjang gelombang tersebut yang teratur berderet yaitu:

Analisis kuantitatif spectrum derivative dilakukan dengan jalan membuat kurva


baku antara beda absorban puncak atau lembah spectrum dari garis dasar
terhadap konsentrasi zat tersebut. Untuk campuran dua komponen yang saling
tumpang tindih perlu dicari m panjang gelombang yang bebas (tidak terganggu)
untuk tiap-tiap komponen yang akan ditentukan.
Dasar perhitungan kuantitatif spektrofotometri
derivatif mengikuti hukum Lambert-Beer, dimana
serapan derivatif ke-n adalah:

Umumnya masalah kuantitatif dapat dibagi dua :


a. Senyawa tunggal atau analisis multikomponen dengan
puncak serapan saling tumpang tindih
b. Analisis zat tunggal atau multikomponen dengan
terdapatnya serapan matrik background
Kegunaan spektrofotometer UV-Vis cara derivative
adalah:
a. Apabila menghadapi campuran dua komponen yang
spektrumnya saling tumpang tindih, maka analisis
kuantitatif derivative yang akan menjadi metode yang
terpilih
b. Analisis kuantitatif campuran dua komponen yang
keruh
c. Analisis kuantitatif campuran dua komponen yang
merupakan isomeri (kecuali isomer optis aktif atau
arsemik)
d. Spectra derivative dapat dipakai untuk maksud
kualitatif atau sebagai data pendukung
Beberapa keuntungan dari spektrum derivatif antara
lain:
1. Spektrum derivatif memberikan gambaran struktur
yang terinci dari spektrum serapan dan gambaran ini
makin jelas dari spektra derivatif pertama ke derivatif
keempat.
2. Dapat dilakukan analisis kuantitatif suatu komponen
dalam campuran dengan bahan yang panjang
gelombangnya saling berdekatan
3. Metode spektrofotometri derivatif relatif lebih
sederhana, alat dan biaya operasionalnya lebih murah
dan waktu analisisnya lebih cepat (3).

Kekurangan utama teknik derivatif adalah signal-to-


noise ratio (S/N ratio) yang makin rendah dengan
meningkatnya orde
Metode Spektrofotometri Derivatif
Metode yang biasa digunakan pada teknik
spektrofotometri derivatif untuk menetapkan
kadar binary mixtures ataupun ternary
mixtures adalah:
a. Metode zero-crossing
b. Metode ratio spectra zero-crossing
a. Metode Zero-Crossing
Spektrofotometri derivatif Spektra serapan normal salah
merupakan metode manipulatif satu konsentrasi dari masing-
terhadap spektra pada masing senyawa/komponen dibuat
spektrofotometri ultraviolet dan spektra derivat pertama, derivat
cahaya tampak. kedua dan derivat ketiga dengan
menggambarkan selisih absorban
Kadar larutan campuran dua zat dua panjang gelombang berdekatan
dapat ditentukan dengan metode vs harga rata-rata dua panjang
spektrofotometri. Namun bila gelombang tersebut.
tidak dipisahkan terlebih dahulu
maka spektrum komponen- Dari spektra derivat tersebut
komponennya sering saling ditentukan panjang gelombang
tumpang tindih (overlapping). zero crossing komponen, dimana
dA/d komponennya bernilai nol
Bila dikehendaki pengukuran (Susanti, 2011).
tanpa pemisahan, dapat
dilakukan dengan metode
spektrofotometri ultraviolet
derivatif, dimana kadarnya diukur
pada panjang gelombang zero
crossing.
Definisi Zero-Crossing
Metode zero-crossing adalah prosedur yang
paling umum untuk menentukan campuran biner
yang spektranya saling tumpang tindih secara
simultan.

Metode zero crossing adalah metode kuantitatif


dari spectrum derivative dimana dA/d salah
satu senyawa dari campuran sampel memiliki
nol absorbansi sehingga kadar senyawa lainnya
dapat ditentukan dengan menghitung absorbansi
total sampel pada panjang gelombang tersebut.
(Hayun, 2006).

Metode zero-crossing dapat digunakan pada derivatif


pertama dan kedua. Teknik ini tidak sesuai untuk campuran
tiga komponen yang saling tumpang tindih.
Kelebihan Metode Zero-Crossing Kekurangan Metode-Crossing

Dapat meningkatkan Kekurangan metode zero-


resolusi dari spektrum yang crossing adalah
over lapping, waktu analisis memerlukan pemilihan
yang lebih cepat, biaya panjang gelombang kritis
untuk pengukuran.
yangdibutuhkan lebih murah Pemilihan ini menyebabkan
dan lebih sederhana. penurunan sensitivitas dan
presisi pada campuran
biner.
(sayed ,2005)
Prinsip Metode Zero-Crossing

Apabila suatu campuran zat memiliki memiliki zero crossing


lebih dari satu, maka yang dipilih untuk dijadikan analisis
adalah zero crossing yang :
1. Serapan senyawa pasangannya dan campurannya persis
sama, karena pada tersebut dapat secara selektif
mengukur serapan senyawa pasangannya.
2. Memiliki serapan yang paling besar, karena pada serapan
yang paling besar, serapannya lebih stabil sehingga
kesalahan analisis dapat diperkecil (Hayun, 2006).
Analisis Metode Zero-Crossing
Dalam suatu analisis campuran biner menggunakan metode zero
crossing urutan langkah yang dikerjakan adalah :
1.Penetapan panjang gelombang serapan maksimum secara
spektrofotometri normal dalam pelarut tertentu
2.Penentuan stabilitas serapan kedua komponen dalam pelarut
yang digunakan
3.Uji linearitas dan perhitungan garis regresi dari spektrum
normal
4.Penentuan panjang gelombang zero-crossing kedua analit
secara spektrofotometri derivatif dengan konsentrasi dan
perubahan panjang gelombang () yang bervariasi
5.Penentuan optimum
6.Pembuatan kurva standar untuk menghitung kadar
7.Penetapan kadar contoh sediaan dan uji perolehan kembali
untuk mengetahui ketepatan metode. (Alpdogan,2002)
b. Derivatif quotient spectra (rasio
spektra derivatif)
Untuk menetapkan kadar ternary mixtures

Metodenya menggunakan salah satu spektrum dari campuran


untuk digunakan sebagai standar yang berfungsi sebagai pembagi
(divisor)

Tujuannya adalah agar pengaruh spektrum divisor pada campuran


zat yang akan dianalisis dapat dihilangkan

Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan spektrum hasil


ratio dengan sebuah divisor, kemudian spektrum hasil ratio
dioverlappingkan dengan spektrum tunggal zat lain untuk
menentukan titik zero-crossing zat lain tersebut
Metode yang umum digunakan untuk
mengevaluasi spektrum derivatif untuk
tujuan kuantitatif adalah :
a. Metode peak-peak
b. Metode peak-tangen
c. Metode peak-zero
d. Metode rasio peak-peak
Metode Peak-Peak
Pada metode peak-peak, absorbsinya diukur dari
puncak maksimum sampai minimum yang
ditunjukkan P1, P2, dan P3 pada gambar
Panjang gelombang peak to peak ditentukan dari
penggabungan spektrum derivatif larutan baku
dan sampel (analit). Dari hasil penggabungan
spektrum derivatif tersebut, dicari daerah
panjang gelombang dimana terdapat spektrum
yang saling berimpit satu sama lain secara total
(Hayun, 2006).
Metode Peak-Tangen
Peak-tangent, absorbsinya diukur dari puncak
maksimum sampai pertengahan puncak minimum,
membuat garis khayal tangen.
Pada sediaan farmasi yang terdiri dari zat campuran
yaitu zat aktif dan zat tambahan menghasilkan larutan
yang keruh sehingga spektrofotometri derivatif metode
tangen dapat digunakan untuk larutan yang keruh
seperti sediaan tablet anti influenza (Altinoz, 2000).
Metode tangen dapat digunakan dengan mudah dalam
aplikasi karena lebih mudah, lebih sederhana, dan lebih
cepat menganalisis suatu penelitian yang bersifat
ilmiah (Ishak, 2000).
Kurva Aplikasi Metode Evaluasi
Spektra Derivatif
Pada metode peak-peak, absorbsinya diukur dari puncak maksimum
sampai minimum yang ditunjukkan P1, P2, dan P3 pada gambar (a)
Sedangkan pada metode peak-tangent, absorbsinya diukur dari
puncak maksimum sampai pertengahan puncak minimum yang
dapat ditunjukkan pada t1, t2, dan t3 pada gambar (b).
Pada metode peak-zero, absorbsinya diukur dari puncak
maksimumsampai titik nol kurva yang ditunjukkan pada z1, z2, z3,
z4, dan z5 pada gambar (c)
Sedangkan pada metode peak-peak ratio, absorbsinya diukur
sebagai perbandingan antara P1dengan P2yang ditunjukkan pada
gambar (d) (Talsky,

Anda mungkin juga menyukai