Anda di halaman 1dari 6

ANALISA ASAM SALISILAT DALAM OBAT KUTIL SEDIAAN CAIR

Kharida Wida Lestari Putri Kurnia

ABSTRAK

Penyakit kutil merupakan penyakit kulit yang banyak diderita oleh masyarakat di daerah
tropis, salah satunya adalah Indonesia. Oleh karena itu diperlukan obat yang mengandung zat aktif
asam salisilat yang bersifat anti jamur dan keratolitik. Telah dilakukan penelitian penetapan kadar
asam salisilat pada obat kutil sediaan cair yang beredar di toko obat di Pasar Baru Bandung secara
Alkalimetri dan Spektrofotometri UV-Vis dengan tujuan untuk mengetahui kadar asam salisilat seperti
yang tertera pada etiket yaitu 4 - 10% asam salisilat. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dua
sampel dengan kriteria sampel yaitu obat kutil sediaan cair yang mencantumkan asam salisilat pada
komposisi. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar asam salisilat pada sampel A
yaitu 4,689% dan sampel B yaitu 4,651%. Hal itu menunjukkan bahwa kadar asam salisilat pada
sampel A memenuhi kadar etiket yaitu 4% dan sampel B tidak memenuhi kadar yang sesuai dengan
etiket yaitu 10%.

Kata kunci : Asam salisilat, obat kutil, alkalimetri, spektrofotometri ultraviolet-visible

PENDAHULUAN mengandung asam salisilat merupakan zat aktif


Penyakit kulit di Indonesia pada yang umumnya terdapat dalam obat anti jamur
umumnya lebih banyak disebabkan karena infeksi yang mempunyai sifat keratolitik yaitu dapat
bakteri, jamur, virus, parasit, dan karena dasar melunakkan kulit.
alergi. Salah satu penyakit kulit yang banyak Asam salisilat baik dalam penggunaan
diderita masyarakat Indonesia yaitu penyakit kutil jangka panjang maupun jangka pendek, pada
(papilloma). Kutil merupakan sejenis tumor jinak konsentrasi tinggi untuk pemakaian topical, zat
pada kulit, berasal dari penebalan lapisan luar tersebut selain dapat mengiritasi kulit dan
kulit yang berlebihan akibat terinfeksi oleh menyebabkan inflamasi akut, juga dapat
Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini dapat berpotensi menimbulkan toksisitas sistemik.
masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang rusak Semakin tinggi konsentrasi maka akan semakin
seperti sayatan, luka atau goresan. Kondisi ini tinggi kemungkinan terjadi absorpsi sistemik.
menyebar melalui kontak kulit dan berbagi Oleh karena asam salisilat pada konsentrasi tinggi
barang pribadi seperti handuk, saputangan dan dapat menimbulkan toksisitas, serta banyaknya
pisau cukur, diantara individu lain yang memiliki produsen yang memproduksi obat kutil dengan
kutil. konsentrasi tertentu, dikhawatirkan kadar asam
Kutil tidak terlalu bahaya dan relatif salisilat dalam obat kutil yang dijual tersebut
mudah dihilangkan. Namun karena tidak tidak sesuai dengan kadar yang tertera pada
menyenangkan dilihat dan beberapa jenis kutil kemasan (etiket).
menyebabkan rasa nyeri, maka berbagai
pengobatan telah dikembangkan untuk
menghilangkannya, salah satunya obat yang

PRINSIP PENELITIAN radiasi yang diabsorbsi oleh suatu zat sebagai


Penelitian ini dilakukan dengan fungsi panjang gelombang. Kelebihan dari
menggunakan metode Alkalimetri dan metode titrimetri volumetri yaitu murah dan
Spektrofotometri Ultraviolet-Visible (UV-Vis). mampu memberikan ketepatan yang tinggi.
Alkalimetri yaitu metode penetapan kadar Adapun kelebihan metode Spektrofotometri
secara titrimetri atau volumetri senyawa- UV-Vis yaitu memerlukan peralatan berbiaya
senyawa asam dengan menggunakan baku murah sampai sedang dan mempunyai
basa, sedangkan Spektrofotometri UV-Vis kepekaan analisis yang cukup tinggi serta
yaitu metode analisis kimia yang didasarkan banyak dipakai untuk analisis farmasi dan
pada pengukuran seberapa banyak energi analisis klinik karena luasnya ragam bahan
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
farmasi dan bahan biokimia yang menyerap c. Titrasi dengan larutan NaOH hingga
radiasi sinar UV dan sinar tampak. terjadi warna merah muda mantap.
Berdasarkan latar belakang tersebut, 2. Penetapan Kadar Asam Salisilat
penulis ingin melakukan penetapan kadar asam a. Larutan Uji Asam Salisilat
salisilat dalam obat kutil sediaan cair yang 1) Timbang 2 gram cuplikan ditambah
beredar di toko obat di Pasar Baru Bandung 150 ml air.
dengan menggunakan metode Alkalimetri dan 2) Titrasi dengan NaOH 0,1 N dengan
Spektrofotometri UV-Vis. indikator Fenoftalein.
3) Hasil pengujian Asam Salisilat
ditambahkan air sampai 250 ml dan
PROSEDUR PENELITIAN disaring.
Alat dan Bahan 4) Pipet 5 ml filtrat, tambahkan
Fe(NO3)3 ke dalam labu takar 50 ml
Penelitian dilaksanakan di
sampai tanda batas, saring.
Laboratorium Sekolah Tinggi Analis Bakti
5) Ukur absorbansi pada panjang
Asih Bandung, Jl. Padasuka Atas No.233,
gelombang maksimum 530 nm.
Padasuka, Kec. Cimenyan, Bandung pada
b. Pembuatan Larutan Stock
bulan Juni 2021.
Sejumlah lebih kurang 12 mg Asam
Alat yang digunakan adalah
Salisilat BPFI ke labu takar 50 ml,
spektrofotometer Specord 200, kuvet, beaker
larutkan sampai tanda batas dengan air
glass 250 ml, buret 50 ml, enlemeyer 250 ml,
(konsentrasi 240 ppm).
spatula, labu takar 50 ml, timbangan analitik,
pipet volume 2 ml, 5 ml, 10 ml, bulp, corong, c. Penetapan Panjang Gelombang
pipet tetes, kertas saring. Maksimum
Bahan yang digunakan adalah sampel 1) Pipet 5 ml dari larutan stock, tambah
obat kutil, aquadest, asam salisilat BPFI, larutan Fe(NO3)3 ke dalam takar 50
NaOH 0,1 N, Fe(NO3)3, HNO3 0,1%, FeCl3 1% ml sampai tanda batas.
dalam HCl 1%, indikator fenoftalein (PP), 2) Dengan menggunakan blanko, ukur
kalium biftalat (KHP), etanol. transmitannya dengan panjang
gelombang 400 nm sampai dengan
600 nm.
Cara Kerja
3) Buat kurva hubungan antara absorban
Identifikasi (Uji Kualitatif)
dengan panjang gelombang.
Asam Salisilat dengan Penambahan FeCl3
4) Ditentukan persamaan garis regresi
a. Tambahkan FeCl3 LP ke dalam larutan
dan dibuat garis regresinya.
sampel yang telah diencerkan dengan etanol
d. Pembuatan Kurva Kalibrasi
; terjadi warna ungu.
1) Disiapkan 5 buah labu takar 50 ml.
Penetapan Kadar (Uji Kuantitatif) Asam 2) Dipipet larutan stock asam salisilat
masing-masing 5,0 ml; 6,0 ml; 7,0
Salisilat Dalam Obat Kutil Sediaan Cair
ml; 8,0 ml; 9,0 ml; ke dalam labu
Analisis kuantitatif Asam Salisilat dalam obat
takar 50 ml.
kutil sediaan cair dilakukan melalui beberapa
3) Disiapkan blanko.
cara, yaitu :
4) Kedalam masing-masing labu takar
1. Pembakuan NaOH 0,1 N
ditambahkan tambah larutan
a. Timbang seksama lebih kurang 100 mg
Fe(NO3)3 ke dalam takar 50 ml
Kalium Biftalat P yang sebelumnya telah
sampai tanda batas.
dikeringkan pada suhu 1200C selama 2
5) Diukur absorbansi masing-masing
jam.
larutan standar dengan menggunakan
b. Larutkan dalam 25 ml air bebas CO 2, panjang gelombang maksimum yang
tambahkan 2 tetes indikator Fenoftalein telah ditentukan.
P.
Analisis Data asam salisilat dibuat persamaan kurva regresi
Data yang diperoleh untuk penetapan dari larutan standar, kemudian data absorbansi
kadar asam salisilat disajikan dalam bentuk sampel dimasukkan dalam persamaan,
grafik dan tabel. Untuk menentukan kadar
Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung
sehingga diperoleh kadar sampel dengan
menggunakan rumus :
y = ax + b
Keterangan :
Dimana : y = absorban Vt : Volume titran
a = Slope N : Normalitas Pembakuan NaOH 0,1 N
b = Intercept Ks : Asam Salisilat dalam mg/g yang
x = kadar larutan sampel dalam didapat
kurva Bu : Bobot sampel
Ke : Kadar Asam Salisilat yang tertera pada
Kemudian dilanjutkan dengan penetapan etiket
kadar asam salisilat dengan rumus Asam
Salisilat (%) :

HASIL PENGAMATAN
1. Pemeriksaan Penandaan Sampel

Tabel 1.
Data Pemeriksaan Penandaan Sampel

No Penandaan Sampel A Sampel B


1 Nama Obat Obat Kutil Sediaan Cair Obat Kutil Sediaan Cair
2 Volume Isi 10 ml 10 ml
3 Cara Pemakaian Oleskan obat secukupnya pada bagian Oleskan obat secukupnya pada
kulit yang sakit setelah dibersihkan, bagian kulit yang sakit,
digunakan 2 kali sehari sesuai dengan digunakan pada malam hari
kebutuhan. sebelum tidur
4 Indikasi Untuk mengobati mata ikan,
Untuk mengobati mata ikan, kapalan
kapalan, kutil, dan kutil yang
dan kutil
mengeras
5 Nama Industri PT. Etercon Pharm PT. Pratapa Nirmala

6 Tanggal ED 04 2024
ED 06 2024
Kadaluwarsa
7 Nomor Kode Reg. No. DBL0831528141A1
Reg. No. DBL1315713441A1
Produksi
8 Nomor Batch BN 623265 Batch No. 7005C3
Sumber : Data yang diolah, 2021

2. Identifikasi Organoleptis

Tabel 2 Data Hasil Organoleptis Sampel

Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung


Organoleptis
Sampel
Bentuk Warna Bau
A Cair Coklat Menyengat
B Cair Ungu jernih Menyengat
Sumber : Data yang diolah, 2021

3. Uji Kualitatif

Tabel 3.
Data Hasil Identifikasi Asam Salisilat Pada Sampel

Sampel Pereaksi Hasil Pengamatan Standar Keterangan


A + FeCl3 Larutan ungu Terbentuk larutan berwarna Positif
B + FeCl3 Larutan ungu ungu (DepKes RI 1995) Positif
Sumber : Data yang diolah, 2021

A B

Gambar 1. Hasil Identifikasi Asam Salisilat Pada Sampel


(Sumber : Hasil analisis data, 2021)

4. Uji Kuantitatif
a.Penetapan kadar Asam Salisilat Secara Spektrofotometri

Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung


Rentang panjang gelombang (nm) : 400-600 nm
Panjang gelombang maksimum (nm) : 537 nm

Gambar 2. Kurva Panjang Gelombang Maksimum Asam Salisilat


(Sumber : Hasil analisis data, 2021)

(ppm)
Persamaan regresi : y = 0.010033333x - 0.06066
Slope (a) : 0.010033333
Intersep (b) : - 0.06066
R : 0.9948

Gambar 3. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Asam Salisilat


(Sumber : Hasil analisis data, 2021)

Tabel 5.
Data Hasil Konsentrasi Asam Salisilat Dalam Sampel

Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung


Konsentasi
Konsentrasi
Sampel Pengulangan Absorban rata-rata Standar Kesimpulan
(%)
(%)
1 0,5011 4,703 Komposisi asam
A 2 0,5052 4,681 4,689 salisilat pada MS
3 0,5126 4,685 etiket yaitu 4%
1 0,5142 4,698 Komposisi asam
B 2 0,5148 4,645 4,651 salisilat pada TMS
3 0,5252 4,612 etiket yaitu 10%
Sumber : Hasil analisis data, 2021

Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat (etiket)
TMS : Tidak Memenuhi Syarat (etiket)

b. Penetapan kadar Asam Salisilat secara Alkalimetri

Tabel 6.
Data hasil konsentrasi Asam Salisilat dalam sampel

Konsentrasi
Sampel Pengulangan Konsentrasi (%) rata-rata Standar Kesimpulan
(%)
1 4,245
A 2 4,317 4,312 Komposisi MS
3 4,374 Asam Salisilat
1 4,345 pada etiket
B 2 4,403 4,422 yaitu 4% MS
3 4,518
Sumber : Hasil analisis data, 2021

Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat (etiket)
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
(etiket)

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian penetapan kadar
asam salisilat pada obat kutil sediaan cair yang
beredar di Pasar Baru Bandung dengan metode
Alkalimetri dan Spektrofotometri UV-Vis dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Dari semua sampel obat kutil sediaan cair yang
diperiksa untuk sampel A memiliki kandungan
asam salisilat yang sesuai dengan kadar yang
tertera pada etiket (4%) dan sampel B tidak
memenuhi kadar pada etiket (10%) namun
masih memenuhi kadar optimal asam salisilat
sebagai zat keratolitik yaitu 3 - 10%.

Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung

Anda mungkin juga menyukai