Anda di halaman 1dari 2

MEKANISME BUANG AIR KECIL

06 Jul

Mekanisme proses Miksi ( Mikturisi ) Miksi ( proses berkemih ) ialah proses di mana kandung kencing
akan mengosongkan dirinya waktu sudah penuh dgn urine. Mikturisi ialah proses pengeluaran urine
sebagai gerak refleks yang dapat dikendalikan (dirangsang/dihambat) oleh sistim persarafan dimana
gerakannya dilakukan oleh kontraksi otot perut yg menambah tekanan intra abdominalis, dan organ
organ lain yang menekan kandung kencing sehigga membantu mengosongkan urine ( Virgiawan, 2008 ).

Reflex mikturisi adalah reflex medulla spinalis yang bersifat otonom, yg dikendalikan oleh suatu pusat di
otak dan korteks cerebri. Reflex mikturisi merupakan penyebab dasar berkemih, tetapi biasanya pusat
yang lebih tinggi yang akan melakukan kendali akhir untuk proses mikturisi sebagai berikut :

1. Pusat yang lebih tinggi menjaga agar reflex mikturisi tetap terhambat sebagian, kecuali bila
mikturisi diinginkan

2. Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah mikturisi, bahkan jika terjadi reflex mikturisi, dengan
cara sfingter kandung kemih eksterna terus-menerus melakukan kontraksi tonik hingga saat
yang tepat datang dengan sendirinya

3. Jika waktu berkemih tiba, pusat kortikal dapat memfasilitasi pusat mikturisi sacral untuk
membantu memulai reflex mikturisi dan pada saat yang sama menghambat sfingter eksterna
sehingga pengeluaran urin dapat terjadi.

MEKANISME

Pengeluaran urin secara volunteer biasanya dimulai dengan cara berikut : Mula-mula, orang tersebut
secara volunter mengkontraksikan otot perutnya, yang akan meningkatkan tekanan di dalam kandung
kemih dan memunkinkan urin tambahan memasuki leher kandung kemih dan uretra posterior dalam
keadaan di bawah tekanan, sehingga meregangkan dindingnya. Hal ini memicu reseptor regang, yang
mencetuskan reflex mikturisi dan secara bersamaan menghambat sfingter uretra eksterna. Biasanya,
seluruh urin akan dikeluarkan, dan menyisakan tidak lebih dari 5-10 milimeter urin di dalam kandung
kemih.

Atau dapat dijelaskan melalui skema berikut :

Pertambahan vol urine → tek intra vesicalis ↑ → keregangan dinding vesicalis (m.detrusor) → sinyal-
sinyal miksi ke pusat saraf lebih tinggi (pusat kencing) → untuk diteruskan kembali ke saraf saraf spinal
→ timbul refleks spinal → melalui n. Pelvicus → timbul perasaan tegang pada vesica urinaria shg
akibatnya menimbulkan permulaan perasaan ingin berkemih ( Virgiawan, 2008 ).

SUMBER       :

1. Guyton.A.C.2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta:EGC


2. http://id.wikipedia.org/wiki/Buang_air_besar Di Akses pada tanggal 29 Mei 2010 pukul 15.17
WIB

3. http://eni.web.ugm.ac.id/wordpress/?p=38 Di Akses pada tanggal 29 Mei 2010 pukul 15.24 WIB

4. http://eni.web.ugm.ac.id/wordpress/?p=35 Di Akses pada tanggal 29 Mei 2010 pukul 15.25 WIB

About these ads

https://zumrohhasanah.wordpress.com/2010/07/06/mekanisme-buang-air-kecil/

Anda mungkin juga menyukai