Anda di halaman 1dari 24

SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

MENENTUKAN TEGANGAN
PERMUKAAN ZAT CAIR
Eko Juliyanto, Janatur Rofingah)1, Arba Finda Sejati)1, Fatih Nuzulil Hakim)1
1) Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains AlQuran
janatur.rofingah@yahoo.co.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menentukan tegangan permukaan zat
cair dengan metode kenaikan kapiler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Data yang didapat, akan di analisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif dan
kualitatif. Metode eksperimen dimana menggunakan pipa kapiler sebagai alat untuk menentukan
tegangan permukaan dengan metode kenaikan kapiler. Metode kenaikan kapiler yaitu mengukur
tegangan permukaan dengan melihat ketinggian air atau cairan yang naik melalui suatu pipa
kapiler.Tiga pipa kapiler dengan jari-jari yang berbeda dimasukkan ke dalam bejana yang berisi
zat cair (pipa tidak menyentuh dasar bejana), kemudian zat cair tersebut akan naik melalui pipa
sehingga dapat dilihat ketinggian zat cair dalam ketiga pipa tersebut. Analisis tersebut dilakukan
dengan tiga massa jenis yang berbeda kemudian didapat nilai tegangan permukaan.
Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa, tegangan permukaan zat cair
terjadi karena perbedaan resultan gaya tarik molekul yang ada di permukaan zat cair atau karena
ada gaya adhesi dan kohesi. Tegangan permukaan zat cair dengan menggunakan variasi jari-jari
pipa kapiler dan massa jenis zat cair yang berbeda diperoleh kesalahan mutlak ∆ = 0,906.10-2 N/m
dan kesalahan relatif yaitu 12,4% pada massa jenis air. Untuk massa jenis minyak goreng
diperoleh kesalahan mutlak yaitu ∆ = 2,965.10-2 N/m dan kesalahan relatif yaitu 54,4%. Untuk
massa jenis oli diperoleh kesalahan mutlak yaitu ∆ = 4,949.10-2 N/m dan kesalahan relatif yaitu
27,04%.

Kata kunci : Tegangan Permukaan, Pipa Kapiler, Massa Jenis Zat Cair

PENDAHULUAN Salah satu pokok bahasan dalam


pembelajaran fisika adalah menentukan
Ilmu fisika adalah ilmu
tegangan permukaan zat cair. Tegangan
pengetahuan yang didasarkan pada hasil
permukaan diartikan sebagai suatu
pengamatan atau observasi mengenai
kemampuan atau kecenderungan zat cair
gejala alam dan interaksinya. Bagi
untuk selalu menuju ke keadaan yang
sebagian besar seorang pelajar
luas permukaannya lebih kecil yaitu
menganggap fisika adalah pelajaran
permukaan datar atau bulat seperti bola
yang cukup sulit, karena sama halnya
atau ringkasnya didefinisikan sebagai
dengan pelajaran matematika. Di dalam
usaha yang membentuk luas permukaan
pelajaran fisika kita harus tahu teori dan
baru.
paham betul rumus-rumus yang telah
Banyak metode yang
diberikan oleh guru-guru kita, kalau
digunakan untuk menentukan tegangan
tidak hafal pastinya kita tidak akan bisa
permukaan. Namun, dengan metode-
mengerjakan soal dalam bentuk apapun.
metode yang telah ada banyak pendidik

--- ( 176 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

yang kesulitan untuk memberikan atau ringkasnya didefinisikan sebagai


pemahaman kepada siswanya tentang usaha yang membentuk luas permukaan
metode tersebut. Begitupula dengan baru. Dengan sifat tersebut zat cair
penelitian-penelitian yang telah ada, mampu untuk menahan benda-benda
belum cukup untuk menambah kecil di permukaannya. Seperti silet,
pemahaman siswa kareana penelitian berat silet menyebabkan permukaan zat
tersebut masih sulit untuk dipraktekkan. cair sedikit melengkung ke bawah
Untuk itu, kita perlu menggunakan alat tampak silet itu berada. Lengkungan itu
sederhana pada praktikum tegangan memperluas permukaan zat cair namun
permukaan. zat cair dengan tegangan permukaannya
Dengan menggunakan alat berusaha mempertahankan luas
sederhana tersebut, kita dapat permukaan-nya sekecil mungkin.
menentukan tegangan permukaan Beberapa gejala tegangan
dengan menggunakan konsep kapilaritas permukaan yang sering kita jumpai
yaitu peristiwa naik atau turunnya zat adalah pada sebuah pipet (penetes obat
cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit). cair) akan mengeluarkan fluida setetes
Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya demi setetes dan tidak mengalir,
gaya kohesi dan adhesi antara zat cair sebatang jarum yang diletakkan
dengan dinding kapiler. Namun, dipermukaan air tidak akan tenggelam
dilapangan belum banyak ditemukan dan lalat yang hinggap pada permukaan
alat peraga sederhana untuk menentukan airpun tidak tenggelam. Tegangan
tegangan permukaan zat cair. permukaan zat cair pada pipa kapiler
dipengaruhi oleh adhesi dan kohesi.
KAJIAN TEORITIS Adhesi menyebabkan zat cair yang dekat
dengan dinding naik. Sedangkan kohesi
1. Definisi Tegangan Permukaan
menyebabkan zat cair yang ada di
Tegangan dalam permukaan ini tengah ikut naik. Naiknya zat cair dalam
adalah gaya persatuan panjang yang pipa diimbangi oleh berat air itu sendiri.
harus diberikan sejajar pada permukaan Contoh peristiwa yang
untuk mengimbangi tarikan ke dalam. membuktikan adanya tegangan
Gaya ini tegangan permukaan permukaan, antara lain, peristiwa jarum,
mempunyai satuan dyne/cm dalam silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang
satuan cgs. Hal ini analog dengan dapat mengapung di permukaan air,
keadaan yang terjadi bila suatu objek butiran-butiran embun berbentuk bola
yang menggantung dipinggir jurang pada sarang laba-laba, air yang menetes
pada seutas tali ditarik ke atas oleh cenderung berbentuk bulat-bulat dan air
seseorang memegang tali tersebut dan berbentuk bola di permukaan daun talas
berjalan menjauhi seutas tali. (lihat gambar 2.1 dan 2.2)
Tegangan permukaan zat cair
merupakan kecenderungan permukaan
zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan elastic. Selain itu, tegangan
permukaan juga diartikan sebagai suatu
kemampuan atau kecenderungan zat cair
untuk selalu menuju ke keadaan yang
luas permukaannya lebih kecil yaitu Gambar 2.1. Seekor serangga yang
permukaan datar atau bulat seperti bola mengapung di atas permukaan air

--- ( 177 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

tegang. Keadaan ini dinamakan


tegangan permukaan.

1. Macam-macam Metoda yang


digunakan dalam Tegangan
Permukaan

Pengukuran tegangan permukaan


dapat dilakukan dengan beberapa
metode antaralain :
Gambar 2.2. Penjepit kertas yang a. Metode cincin de-Nouy
mengapung di permukaan air Cara ini dapat digunakan
untuk mengukur tegangan
permukaan dan tegangan antar
Q permukaan zat cair. Prinsip kerja
alat ini berdasarkan pada kenyataan
bahwa gaya yang dibutuhkan untuk
melepaskan cincin yang tercelup
pada zat cair sebanding dengan
P tegangan permukaan atau tegangan
antar muka. Gaya yang dibutuhkan
untuk melepaskan cincin dalam hal
ini diberikan oleh kawat torsi yang
Gambar 2.3 Tegangan Permukaan dinyatakan dalam dyne.
b. Metode kenaikan kapiler
Tegangan permukaan suatu cairan Ada beberapa metode
berhubungan dengan garis gaya tegang penentuan tegangan muka
yang dimiliki permukaan cairan tersebut. diantaranya adalah metode
Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kenaikan pipa kapiler. Metode
kohesi (gaya tarik antara molekul kenaikan pipa kapiler merupakan
sejenis) molekul-molekul cairan. metode bila suatu pipa kapiler
Gambar 2.3 melukiskan gaya kohesi dimasukkan kedalam cairan yang
yang bekerja pada molekul P (di dalam membasahi dinding maka cairan
cairan dan molekul Q (di permukaan). akan naik kedalam kapiler karena
Molekul P mengalami gaya kohesi adanya tegangan muka. Kenaikan
dengan molekul-molekul disekitarnya cairan sampai suhu tinggi tertentu
dari segala arah, sehingga molekul ini sehingga terjadi keseimbangan
berada pada keseimbangan (resultan antara gaya keatas dan kebawah.
gaya nol). Namun, molekul Q tidak
demikian. Molekul ini hanya mengalami Gaya kebawah : F = πr2h ρ g
kohesi dari partikel di bawah dan di Dimana, h : tinggi muka
sampingnya saja. Resultan gaya kohesi g : percepatan gravitasi
pada molekul ini ke arah bawah (tidak ρ : berat jenis
nol). Gaya-gaya resultan arah ke bawah r : jari-jari kapiler
akan membuat permukaan cairan Gaya keatas : F’ = 2 πr cos 
sekecil-kecilnya. Akibatnya permukaan Dimana :  adalah tegangan muka dan 
cairan menegang seperti selaput yang adalah sudut kontak

--- ( 178 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

dan bawahnya. Akibatnya, pada


Pada kesetimbangan, gaya permukaan cairan terdapat gaya total
kebawah sama dengan gauya keatas yang berarah ke bawah karena adanya
maka : gaya total yang arahnya ke bawah, maka
F’= F cairan yang terletak di permukaan
2 πr cos  = πr2h ρ g cenderung memperkecil luas
Untuk air dan kebanyakan permukaannya dengan menyusut sekuat
organik umumnya  = 0 atau dapat mungkin. Hal ini yang menyebabkan
dianggap batas lapisan paralele dengan lapisan cairan pada permukaan seolah-
kapiler, sehingga harga cos  = 1 maka : olah tertutup oleh selaput elastis yang
=½rhρg tipis.
Martin mengemukaan istilah
permukaan biasanya dipakai bila
2. Penyebab Terjadinya Tegangan
membicarakan suatu antarmuka gas/cair.
Permukaan
Walaupun istilah ini akan dipakai dalam
Tegangan permukaan terjadi penentuan tegangan permukaan. Karena
karena permukaan zat cair cenderung setiap artikel zat, apabila itu bakteri, sel,
untuk menegang, sehingga koloid, granul atau manusia, mepunyai
permukaannya tampak seperti selaput suatu antarmuka pada batas
tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya sekelilingnya, maka pada topik ini
gaya kohesi antara molekul air. Pada zat memang penting. Tegangan permukaan
cair yang adesiv berlaku bahwa besar adalah gaya persatuan panjang yang
gaya kohesinya lebih kecil dari pada terdapat antarmuka dua fase cair yang
gaya adesinya dan pada zat yang non- tidak bercampur, sedangkan tegangan
adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu permukaan adalah gaya persatuan
model peralatan yang sering digunakan panjang bias juga digambarkan dengan
untuk mengukur tegangan permukaan suatu rangka kawat tiga sisi dimana
zat cair adalah pipa kapiler. Salah satu suatu bidang datar bergerak diletakkan.
besaran yang berlaku pada sebuah pipa Menurut Kosman, bahwa
kapiler adalah sudut kontak, yaitu sudut molekul-molekul zat aktif permukaan
yang dibentuk oleh permukaan zat cair (surfaktan) mempunyai gugus polar dan
yang dekat dengan dinding. Sudut non polar. Bila suatu zat surfaktan
kontak ini timbul akibat gaya tarik- didispersikan dalam air pada konsentrasi
menarik antara zat yang sama (gaya yang rendah, maka molekul-molekul
kohesi) dan gaya tarik-menarik antara surfaktan akan terabsorbsi pada
molekul zat yang berbeda (adesi). permukaan membentuk suatu lapisan
Molekul biasanya saling tarik- monomolekuler. Bagian gugus polar
menarik. Dibagian dalam cairan, setiap akan mengarah ke udara. Hal ini
molekul cairan dikelilingi oleh molekul- mengakibatkan turunnya tegangan
molekul cairan di samping dan di permukaan air. Pada konsentrasi yang
bawah. Di bagian atas tidak ada molekul lebih tinggi nolekul-molekul surfaktan
cairan lainnya karena molekul cairan masuk ke dalam air membentuk agregat
tarik-menarik satu dengan yang lainnya, yang dikenal sebagai misel. Konsentrasi
maka terdapat gaya total yang besarnya pada saat misel ini mulai terbentuk
nol pada molekul yang berada di bagian disebut konsentrasi misel kritik (KMK).
dalam caian. Sebaliknya molekul cairan Pada saat KMK ini dicapai maka
yang terletak di permukaan di tarik oleh tegangan permukaan zat cair tidak
molekul cairan yang berada di samping banyak lagi dipengaruhi oleh perubahan

--- ( 179 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

konsentrasi misel kritik suatu surfaktan b. Zat terlarut (solute)


dapat ditentukan dengan metode Keberadaan zat terlarut dalam
tegangan permukaan. suatu cairan akan mempengaruhi
Cara sederhana untuk tegangan permukaan. Penambahan zat
menentukan tegangan permukaan adalah terlarut akan meningkatkan viskositas
dengan menggunakan kawat yang larutan, sehingga tegangan permukaan
dibengkokkan berbenruk huruf U dan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat
kawat kedua CD dengan panjang l yang yang berada dipermukaan cairan
dapat digerakkan sepanjang kawat U. membentuk lapisan monomolecular,
maka akan menurunkan tegangan
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi permukaan, zat tersebut biasa disebut
Tegangan Permukaan dengan surfaktan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi c. Surfaktan


: Surfaktan (surface active agents),
a. Suhu zat yang dapat mengaktifkan
Tegangan permukaan menurun permukaan, karena cenderung untuk
dengan meningkatnya suhu, karena terkonsentrasi pada permukaan atau
meningkatnya energy kinetik molekul. antar muka. Surfaktan mempunyai
Pada umumnya nilai tegangan orientasi yang jelas sehingga cenderung
permukaan zat cair berkurang dengan pada rantai lurus. Sabun merupakan
adanya kenaikan suhu. Perhatikan nilai salah satu contoh dari surfaktan.
tegangan permukaan berbagai zat cair
pada Tabel 2.1 berikut d. Jenis Cairan
Pada umumnya cairan yang
Tabel 2.1 Nilai Tegangan Permukaan memiliki gaya tarik antara molekulnya
Beberapa Zat Cair. besar, seperti air, maka tegangan
permukaannya juga besar. Sebaliknya
Zat cair Suhu Tegangan pada cairan seperti bensin karena gaya
o tarik antara molekulnya kecil, maka
( C) permukaan
tegangan permukaannya juga kecil.
(N/m)
Raksa 20 0,440 e. Konsentrasi Zat Terlarut
Darah (seluruhnya) 37 0,058 Konsentrasi zat terlarut (solut)
suatu larutan biner mempunyai pengaruh
Darah (plasma) 37 0,073 terhadap sifat-sifat larutan termasuk
Alkohol 20 0,023 tegangan muka dan adsorbsi pada
permukaan larutan. Telah diamati bahwa
Air 0 0,076 solut yang ditambahkan kedalam larutan
Air 20 0,072 akan menurunkan tegangan muka,
karena mempunyai konsentrasi
Air 100 0,059
dipermukaan yang lebih besar daripada
Benzena 20 0,029 didalam larutan. Sebaliknya solut yang
Larutan sabun 20 0,025
penambahannya kedalam larutan
menaikkan tegangan muka mempunyai
Oksigen -193 0,016 konsentrasi dipermukaan yang lebih
kecil daripada didalam larutan.

--- ( 180 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

4. Gejala Kapilaritas Massa Jenis adalah pengukuran


massa setiap satuan volume benda.
Kapilaritas adalah gejala naik atau Semakin tinggi massa jenis suatu benda,
turunnya zat cair di dalam pipakapiler maka semakin besar pula massa setiap
(pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi volumenya. Massa jenis rata-rata setiap
oleh adanya gaya kohesi dan adhesi benda merupakan total massa dibagi
antara zat cair dengan dinding kapiler. dengan total volumenya. Sebuah benda
Karena dalam pipa kapiler gaya adhesi yang memiliki massa jenis lebih tinggi
antara partikel air dan kaca lebih besar (misal besi) akan memiliki volume yang
daripada gaya kohesi antara partikel- lebih rendah daripada benda bermassa
partikel air, maka air akan naik dalam sama yang memiliki massa jenis lebih
pipa kapiler. Sebaliknya raksa rendah (misalnya air).
cenderung turun dalam pipa kapiler, jika Massa jenis berfungsi untuk
gaya kohesinya lebih besar daripada menentukan zat. Setiap zat memiliki
gaya adhesinya. Kenaikan atau massa jenis yang berbeda. Dan satu zat
penurunan zat cair pada pipa kapiler berapapun massanya berapapun
disebabkan oleh adanya tegangan volumenya akan memiliki massa jenis
permukaan ( γ ) yang bekerja pada yang sama. Rumus untuk menentukan
keliling persentuhan zat cair dengan m
pipa. massa jenis adalah ρ = …(2.1)
v
dengan : ρ = massa jenis
- v = volume
 m = masssa
Satuan massa jenis dalam ‘CGS

(centi-gram-sekon)’ adalah : gram per


sentimeter kubik (g/cm3). 1 g/cm3 =
1000 kg/m3.
a b
b. Menentukan Massa Jenis suatu
Gambar 2.4 Zat
(a) Jika sudut kontak kurang dari 90°, maka
permukaan zat cair dalam pipa kapiler naik 1) Massa Jenis Zat Padat
(b) jika sudut kontak lebih besar dari 90°, Ada dua macam bentuk zat padat
maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler yaitru beraturan dan tidak beraturan.
turun. Karena masing-masing bentuk
memiliki karakter yang berbeda maka
penentuan massa jenis zat beraturan
5. Massa Jenis berbeda dengan penentuan massa jenis
zat padat tidak beraturan.
a. Pengertian Massa Jenis
a. Massa Jenis Zat Padat Beraturan
Massa jenis dapat diartikan Massa jenis zat padat
sebagai kerapatan suatu zat, yaitu beraturan dapat ditentukan dengan
perbandingan antara massa zat dengan memasukkan nilai massa dan
volumenya. Selain itu bahwa pada zat volume kedalam rumus massa jenis
yang sama dengan wujud yang berbeda m
memiliki massa jenis yang sama, dan yaitu ρ = .
v
pada zat yang berbeda massa jenisnya
berbeda pula.

--- ( 181 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

b. Massa jenis Zat Padat tidak mengetahui valid atau tidaknya


Beraturan percobaan yang telah dilakukan.
Penentuan massa jenis zat
padat tidak beraturan hempir sama
dengan penentuan massa jenis zat METODOLOGI PENELITIAN
padat beraturan. Perbedaannya Penelitian dilakukan di
hanya terletak pada cara Laboratorium Pendidikan Fisika
menentuka volume zat padat. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Volume zat padat beraturan dapat Universitas Sains Al-Qur’an Jawa
ditentukan dengan menggunakan Tengah di Wonosobo, jalan raya
rumus yang sederhana. Kalibeber Km 03 Wonosobo, dari
tanggal 21 Desember 2015 s/d 27
2) Massa jenis Zat Cair Desember 2015. Penelitian ini termasuk
Penentuan massa jenis zat cair penelitian eksperimen. Data yang
sangat mudah dilakukan. Dengan didapat, akan di analisis dengan
menggunakan neraca dan gelas ukur, menggunakan analisis data kuantitatif
massa jenis zat cair dapat ditentukan dan kualitatif.
dengan menggunakan hydrometer. Rancangan penelitian dalam
penelitian ini disusun sesuai dengan
3) Massa Jenis Gas variabel-variabel yang diteliti. Alat ini
Kita telah mengetahui bahwa merupakan alat untuk menentukan nilai
gas memiliki volume yang berubah- tegangan permukaan zat cair dengan
ubah sesuai dengan wadahnya karena menggunakan metode kenaikan kapiler.
volume gas dapat berubah maka massa Saat tiga pipa kapiler dengan jari-jari
jenisnya juga berubah-ubah. Semakin yang berbeda dimasukkan kedalam
besar volume suatu gas, massa bejana yang berisi air, maka air akan
jenisnya akan semakin kecil. Oleh naik melalui ketiga pipa kapiler tersebut.
sebah itu, massa jenis gas selalu diukur Semakin kecil jari-jari pipa kapiler maka
pada keadaan tertentu. kenaikan air akan semakin tinggi,
begitupula sebaliknya semakin besar
jari-jari pipa kapiler maka kenaikan air
Kerangka Berfikir akan semakin rendah.hal tersebut terjadi
Peneliti melakukan percobaan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik
tentang tegangan permukaan dengan menarik antar molekul sejenis). Selain
metode kenaikan kapiler, dimana jari-jari pipa kapiler, massa jenis zat cair
percobaan ini bertujuan untuk juga mempengaruhi kenaikan zar cair
mengetahui nilai tegangan permukaan dalam pipa. Semakin tinggi viskositas
zat cair menggunakan pipa kapiler zat cair tersebut, maka semakin renah
dengan memvariasikan jari-jari pipa dan kenaikan zat cair pada pipa kapiler,
massa jenis zat cair tersebut dengan sebaliknya semakin rendah viskositas
ghrcos  zat cair maka akan semakin tinggi pula
menggunakan rumus   kenaikan zat cair tersebut dalam pipa
2 kapiler.
Untuk mendapatkan kevalidan Selanjutnya dilakukan analisis statistika
dari percobaan yang telah dilakukan, rumus varians untuk mendapatkan nilai
kami menggunakan analisis varians kesalahan mutlak tegangan permukaan
sehingga diperoleh kesalahan mutlak, yang berasal dari jari-jari pipa kapiler
kesalahan relatif, dan tingkat dan massa jenis zat cair yang berbeda.
ketelitiannya. Sehingga kita dapat

--- ( 182 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Rumus menentukan kesalahan akan semakin rendah. Jadi, nilai

mutlaknya adalah ∆ =
 d 2 dan tegangan permukaan pada air akan
semakin kecil
n(n - 1)
dihitung kesalahan relatifnya sehingga 2. Analisis nilai tegangan permukaan
didapat berapa % kesalahan relatif zat cair berdasarkan variasi jari-jari
tegangan permukaannya. Apabila pipa kapiler dan massa jenis (minyak
kesalahan relatif >10 % maka hasil goreng) yang digunakan.
Tabel 4.2 Analisis nilai tegangan
percobaannya tidak valid begitu pula
permukaan zat cair berdasarkan variasi
sebaliknya apabila kesalahan relatif < jari-jari pipa kapiler dan massa jenis
10 % maka hasil percobaannya valid. (minyak goreng) yang digunakan
Nilai kesalahan relatif dapat dicari Pipa r (m) h (m) ρm g  (N/m)
dengan mengunakan rumus KR = (kg/m3) (m/s2)
1 125 × 10-5 0,004 820
 9,8 0,02009
x 100%, dan rumus tingkat 2 175 × 10-5 0,0015 820 9,8 0,01055
 tabel 3 200 × 10-5 0,001 820 9,8 0,00804
ketelitian TK = 100% – KR. Berdasarkan tabel diatas,
semakin besar jari-jari pipa kapiler,
HASIL PENELITIAN DAN maka kenaikan zat cair dalam pipa
PEMBAHASAN akan semakin rendah. Jadi, nilai
tegangan permukaan pada minyak
Percobaan menentukan tegangan goreng akan semakin kecil.
permukaan dengan metode kenaikan
pipa kapiler menggunakan variasi jari- 3. Analisis nilai tegangan permukaan
jari pipa (125 × 10-5 m, 175 × 10-5 m, zat cair berdasarkan variasi jari-jari
dan 200 × 10-5 m) dan variasi massa pipa kapiler dan massa jenis (oli)
jenis zat cair (air ρ=1000kg/m3, minyak yang digunakan.
goreng ρ=820 kg/m3, dan oli ρ=880
Tabel 4.3 Analisis nilai tegangan
kg/m3)
permukaan zat cair berdasarkan variasi
jari-jari pipa kapiler dan massa jenis (oli)
1. Analisis nilai tegangan permukaan yang digunakan.
zat cair berdasarkan variasi jari-jari Pipa r (m) h (m) ρ oli g  (N/m)
pipa kapiler dan massa jenis (air)
yang digunakan. (kg/m3) (m/s2)
Tabel 4.1 Analisis nilai tegangan 1 125 × 10-5 0,003 880 9,8 0,01617
permukaan zat cair berdasarkan jari- -5
jari pipa kapiler dan massa jenis 2 175 × 10 0,0015 880 9,8 0,01132
(air)yang digunakan. 3 200 × 10-5 0,001 880 9,8 0,00862
Pipa r (m) h (m) ρ g  (N/m)
Berdasarkan tabel diatas,
(kg/m3) (m/s2) semakin besar jari-jari pipa kapiler,
1 125 × 10-5 0,01 1000 9,8 0,06125 maka kenaikan zat cair dalam pipa
-5 akan semakin rendah. Jadi, nilai
2 175 × 10 0,007 1000 9,8 0,060025
tegangan permukaan pada oli akan
3 200 × 10-5 0,006 1000 9,8 0,0588 semakin kecil
Berdasarkan tabel diatas, Pada analisis kualitatif,
semakin besar jari-jari pipa kapiler, berdasarkan data percobaan pada tabel
maka kenaikan zat cair dalam pipa diatas dilakukan perhitungan dengan
menggunakan analisis statistika rumus

--- ( 183 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

varians untuk menentukan kesalahan 21,59.10


3 200.10-5 1.10-3 0,804.10-2 5,45.10-2 46,46.10-3 -4

mutlak, kesalahan relatif dalam 124,82.10- 52,75.10


∑ 500.10-5 6,5.10-3 3,868.10-2 16,35.10-2 3
membandingkan nilai tegangan -5

permukaan tabel dan perhitungan 16,67.10-4


1,083.
1,289.10-2 5,45.10-2 31,22. 10-2 17,58.10
10-3 -5
sebagai berikut.
Pada perhitungan tegangan
permukaan untuk air dan kebanyakan Pada percobaan dengan
organik umumnya  = 0 atau dapat menggunakan zat cair (berupa minyak
dianggap batas lapisan paralele dengan goreng) dihasilkan tegangan permukaan
kapiler sehingga harga cos  = 1 maka: sebesar 1 0,02009 N/m, 2 0,01055
=½rhρg N/m, 3 0,00804 N/m, sehingga
diperoleh kesalahan relatif 54,4% dan
Table 4.4 Perhitungan Tegangan tingkat ketelitian yang dihasilkan 45,6%.
Permukaan yang dihasilkan dengan
variasi jari-jari pipa kapiler dan massa Table 4.6 Perhitungan Tegangan
jenis air. Permukaan yang dihasilkan dengan
hitung tabel variasi jari-jari pipa kapiler dan massa
No r (m) h (m) |δ|=h-t δ2 jenis oli.
(N/m) (N/m)
125.10 13,34.10- hitung tabel
1 -5 1.10-2 6,125.10-2 7,28.10-2 11,55.10-3 5 No r (m) h (m) |δ|=h-t δ2
(N/m) (N/m)
1,617.1 1,83.10 0,45369.10
175.10 16,33.10- 1 125.10-5 3.10-3 2,13.10-3
2 -5 7.10-3 6,0025.10-2 7,28.10-2 12,78.10-3 5
0-2 -2 -5

1,132.1 1,83.10 4,872.10-


2 175.10-5 1,5.10-3 -2 -2 6,98.10-3 5
0
200.10 -3 -2 -2 -3 -5
3 -5 6.10 5,88.10 7,28.10 14.10 19,6.10 0,862.1 1,83.10 9,3702.1
3 200.10-5 1.10-3 9,68.10-3
0-2 -2
0-5
3,611.1 10,98.1 14,6969.10
500.10 49,27.10- ∑ 500.10-5 5,5.10-3 18,79.10-3
∑ -5 23.10-3 18,0075.10-2 21,84.10-2 38,33.10-3 5 0-2 0-2 -5

1,83. 0,602.1 3,66.10 -2 4,899.


16,67.10-4 6,26. 10
- -
10-3 0-2 -2
10-5
16,67. 7,67. 12,77. 10 16,42. 10
6,0025.10-2 7,28.10-2 Pada percobaan dengan
10-4 10-3 2 5

menggunakan zat cair (berupa oli)


Pada percobaan dengan dihasilkan tegangan permukaan sebesar
menggunakan zat cair (berupa air) 1 0,01617 N/m, 2 0,01132 N/m, 3
dihasilkan tegangan permukaan sebesar 0,00862 N/m, sehingga diperoleh
1 0,06125 N/m, 2 0,060025 N/m, 3 kesalahan relatif 27,04% dan tingkat
0,0588 N/m, sehingga diperoleh ketelitian yang dihasilkan 72,96%.
kesalahan relatif 12,4 % dan tingkat
ketelitian yang dihasilkan 87,6%.

Tabel 4.5 Perhitungan Tegangan


Permukaan yang dihasilkan dengan
variasi jari-jari pipa kapiler dan massa
jenis minyak goreng.

hitung tabel
No r (m) h (m) |δ|=h-t δ2
(N/m) (N/m)

11,84.10
1 125.10-5 4.10-3 2,009.10-2 5,45.10-2 34,41.10-3 -4

19,32.10
2 175.10-5 1,5.10-3 1,055.10-2 5,45.10-2 43,95.10-3 -4

--- ( 184 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

KESIMPULAN DAN hendaknya memperhatikan ketelitian


REKOMENDASI dalam pengukuran.
Kesimpulan 3. Sebelum melakukan percobaan,
Sesuai dengan tujuan penelitian, hendaknya peneliti mengecek
hasil penelitian, dan pembahasan pada kembali alat dan bahan yang akan
bab sebelumnya. Dari hasil analisis data digunakan agar tidak terjadi
percobaan dapat disimpulkan bahwa : kegagalan dalam penelitian.
1. Tegangan permukaan suatu zat cair 4. Sebaiknya dalam melakukan
terjadi karena perbedaan resultan perhitungan analisis data, hendaknya
gaya tarik molekul yang ada di peneliti mengulang kembali
permukaan zat cair atau karena ada perhitungannya agar tidak terjadi
gaya kohesi dan adhesi. Dalam hal kesalahan dalam perhitungan.
ini gaya adhesi antara partikel air dan 5. Untuk Mahasiswa, sebelum membuat
kaca lebih besar dari pada gaya alat laboratorium fisika, perlu
kohesi antara partikel-partikel air, diperhatikan bagaimana fungsi dan
maka air akan naik dalam pipa manfaat alat yang akan dibuat dalam
kapiler kehidupan sehari-hari dan teliti
2. Tegangan permukaan zat cair dengan dalam melakukan percobaan dari alat
menggunakan variasi jari-jari pipa yang dibuat.
kapiler dan massa jenis zat cair yang 6. Untuk pembuatan alat, sebaiknya
berbeda diperoleh kesalahan mutlak ditambah variasi yang lebih banyak
0,906.10-2 N/m dengan KR 12,4% pada data, agar terdapat banyak
dan TK 87,6%. Kesalahan mutlak perbedaan yang dapat dianalisis.
pada zat cair (minyak goreng) 7. Untuk dosen pembimbing diharapkan
sebesar 2,965.10-2 N/m dengan KR lebih intensif dalam pembimbingan
54,4% dan TK 45,6%. Kesalahan Laboratorium Fisika ini agar hasilnya
mutlak pada zat cair (oli) sebesar lebih maksimal.
4,949.10-3 N/m dengan KR 27,04%
dan TK 72,96%. Ketiga percobaan
tersebut diperoleh kesalahan relative
DAFTAR PUSTAKA
>10%, oleh karena itu percobaan
dinyatakan tidak valid. Penyebab
percobaan tidak valid yaitu saat Dina Piaroh. 2012. Percobaan
percobaan dilakukan, faktor-faktor Pengukuran Konstanta Pegas.
yang mempengaruhi tegangan http://piarohdina.blogspot.co.id/2
permukaan yaitu suhu, zat terlarut, 012/11/laporan-fisika-percobaan-
surfaktan, jenis cairan dan pengukuran.html
konsentrasi zat terlarut tidak di ukur
Finda Arba Sejati. 2014. Laporan
satu persatu secara rinci.
Praktikum Fisika Dasar II.
Saran Wonosobo : FITK FISIKA
1. Sebelum melaksanakan percobaan UNSIQ
dengan menggunakan alat peraga Ishaq Mohammad. 2007. Fisika Dasar
maka perlu dipahami terlebih dahulu Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu
cara kerja alat tersebut.
2. Sebaiknya ketika melakukan Naga S Dali. 1995. Mekanika Teoritik
percobaan tegangan permukaan Titik Zat dan Benda Tegar.
Jakarta : Penerbit Gunadarma

--- ( 185 ) ---


SPEKTRA Jurnal Kajian Pendidikan Sains

Novarina Ina. 2014. Tegangan Siswanto dan Sukaryadi. 2009.


Permukaan. Kompetensi Fisika untuk
http://inanovarina.blogspot.co.id SMA/MA Kelas IX. Jakarta : Pusat
/2014/12/tegangan- Perbukuan, Departemen
permukaan.html Pendidikan Nasional

Nurachmandani Setya. 2009. Fisika Wahyu Dewi. 2016 Penentuan


Untuk SMA/MA kelas IX. Jakarta : Tegangan Permukaan Cairan
Pusat Perbukuan, Departemen dengan Metode Kapilaritas.
Pendidikan Nasional http://dewiwahyumaterifarmasikit
a.blogspot.co.id/
Sendana Endra. 2014. Penentuan
Tegangan Permukaan. Wikipedia.
http://ndrasendana.blogspot.co.id/ http://id.wikipedia.org/wiki/Massa
2014/10/penentuan-tegangan _jenis.html
permukaan.html

--- ( 186 ) ---


PENENTUAN KUALITAS SABUN CUCI MELALUI
TEGANGAN PERMUKAAN BERBANTUAN
TRACKING DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE LOGGER PRO
KEVINE SARAI
19110001

S1 FARMASI (A)
SEMESTER 2
I. PENDAHULUAN

• Tegangan Permukaan merupakan sebuah fenomena pada fluida yang mengakibatkan suatu
kecenderungan sebuah fluida untuk menegang sehingga permukaannya tampak seperti
tertutup sebuah membran elastis
• Kemampuan zat cair yang ingin selalu meregang mengakibatkan permukaan terlihat
seperti diselimuti oleh sebuah selaput yang elastis
• Hal ini disebabkan adanya gaya tarik-menarik antar partikel sejenis didalam zat cair sampai
ke permukaan. Di dalam cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul lain yang sejenis di
dekatnya dengan gaya yang sama ke segala arah. Akibatnya tidak terdapat sisa (resultan)
gaya yang bekerja pada masing-masing molekul
II. LANDASAN TEORI

A. Tegangan permukaan Tegangan permukaan merupakan ungkapan gaya persatuan panjang


yang bekerja pada arah tegak lurus terhadap sembarang garis atau irisan yang bekerja
pada permukaan cairan yang cenderung menarik permukaan cairan untuk menutup
(a) (b) (c) Gambar 1. (a) gaya tegangan permukaan ; (b) analisis
gaya tegangan permukaan ;(c) vektor gaya dua bentuk
komponen γ sin θ dan γ cos θ
Gambar 1a mengilustrasikan tegangan permukaan zat
cair yang didalamnya terdapat gaya kohesi dan adhesi yang
saling beinteraksi yang dijabarkan sebagai berikut:
Fkohesi = mg = Vg = r 2 hg
• Sedangkan untuk gaya adhesi berada pada komponen vertikal
dengan tegangan permukaan γ cos θ seperti pada gambar (1c).
Fadhesi = 2r cos  dengan:
γ = tegangan permukaan (Nm-1)
• θ sudut kontak dan terjadi kesetimbangan θ = sudut kontak
Fadhesi = Fkohesi ρ = massa jenis (kg/m3)
sehingga :
g = percepatan gravitasi (m/s2)
r = jari-jari lubang pipa (m)
r 2 hg = 2r cos  h = ketinggian kenaikan atau penurunan
Sehingga diperoleh pesamaan tegangan permukaan menjadi:
permukaan cairan dalam pipa (m)
rh g
 =
2 cos  Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk
menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya
gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa
besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang
non adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan yang sering
digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair adalah pipa
kapiler.
B. Software logger pro
Logger Pro merupakan suatu program yang dapat digunakan untuk
mengupulkan data dan menganalisi data yangdiperoleh dari interface
pendukung seperti vernier lab quest. Lab quest mini dan data manual yang
dimasukkan melalui keyboard, dipindahkan dari clipboard yang tersimpan
di komputer. Logger pro merupakan program yang memberikan sebuah
kemudahan dalam proses menganalisis dan mengumpulkan data secara
cepat dan mudah. Software ini mempunyai keunggulan yang mampu
manganalisis data seperti regresu linear, kurva, fitting data dll.

Perangkat lunak logger pro juga merupakan media yang efektif dalam
mempelajari sains. Dengan menggunakan software logger pro dapat
mempermudah untuk mempelajari fungsi simbol, grafik dan lainnya. Dengan
menggunakan media ini, itu akan menghemat waktu dan uang dan membuat
belajar menjadi lebih efektif. Teknologi analisis video mengubah cara mengajar
dan belajar matematika dan sains logger pro sekarang menjadi bagian dari
connected science system . Hal ini menjadikan sofware ini dapat berbagi data
secara nirkabel dari logger pro ke iPad, tablet android, sebagian besar
smartphone, dan bahkan komputer lainnya .
C. Detergent
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi.
Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh
oleh kesadahan air. Detergen memiliki beberapa surfakan seperti yang di
tampilan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis detergen dan komposisi unsur


No Jenis detergen Komposisi dan unsur

1 Soklin detergen 20% sodium akilbenzena surfonate

2 Jazz1 17% sodium akilbenzena surfonate

3 All in one 21% sodium akilbenzena surfonate

4 Attack 19% surfaktan utama, 40% natrium karbonat, enzim


dan 5% pelembut

5 Rinso 20% natrium karbonat dan 16% surfaktan utama


III. METODE PENELITIAN

• Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang di gunakan yaitu gelas, pegaduk, pipakaca, 1 set statif, kamera cannon,
software logger pro, sabun cuci dan air
• Prosedur eksperimen
Prosedur eksperimen pada penelitian ini di mulai dari:
• Tahap persiapan, tahap persiapan meliputi mengaktifkan software logger pro pada komputer,
memasang lensa macro pada kamera melarutkan sabun detergen menggunakan air, merangkai
alat seperti
Gambar 2. mengukur diameter luar dari pipa kapiler, mengukur massa dan • Teknik tracking
volume dai larutan yang digunakanuntuk memperoleh nilai massa jenis Tahapan teknik tracking yaitu mengaktifkan software logger pro, mengklik
larutan, memasukkan pipa kapiler kedalam air, kemudian diangkat dengan tombol insert, kemudian pada kotak dialog dipilih insert picture with analysis,
menentukan tombol set scale untuk menentukan skala gambar, mengkilik photo
mensisahkan sedikit bagian pipa dibawah permukaan, merekam bentuk
distance, mengklik tombol set origin, mengklik tombol add point dilanjutkan
permukaan air didalam pipa kapiler dengan menggunakan kamera dengan mulai merunut tampilan bentuk permukaan air dengan cara klik
berulang ulang dari ujung paling kanan kiri permukaan air sampai ujung paling
kanan mengikuti pola yang terbentuk oleh permukaan air , sehingga terbentuk
deretan titik panjang pola permukaan air, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.

Gambar 2. Desain rangkaian penelitian


Keterangan gambar :
1. Pipa kapiler
2. Mistar
3. Klem penjepit
4. Statif
5. Air/larutan sabun Gambar 3. Hasil tracking tegangan permukaan air dengan
6. Kamera menggunakan software logger pro
• Menentukan sudut kontak dengan m adalah gradien garis singgung pada titik x,
Penentuan sudut kontak dilakukan sebegai berikut: memasukkan nilai xyang paling kanan dari data hasil tracking
menyususn persamaan kuadrat dengan memasukkan permukaan. Gradien garis singgung m merupakan
koefisien dan konstanta yang diperoleh dari proses fitting perbandingan dari dy/dx yang merupaka nilai dari tan α,
data dengan persamaan : sehingga besar sudut α dapat dicari dengan menggunakan
tangen dari , sudut kontak (θ) dapat dicari dengan
y = Ax 2 + Bx + C mengunakan persaman θ=90̊ - α dengan θ adalah sudut
menurunkan persamaan menjadi :
dy kontak dan α adalah sudut kemiringan garis singgung seperti
y' = = m = 2 Ax + B yang di tampilkan pada Gambar 4.
dx

• Menentukan tegangan permukaan


Persamaan yang digunakan untuk menentukan tegangan
Gambar 4. Sudut kontak
permukaan menggunakan persamaan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

• Pada praktikum ini percobaan yang dilakukan adalah penentuan tegangan permukaan
dengan metode kenaikan kapiler. Suatu cairan yang berada di sebuah gelas piala akan naik
melalui pipa kapiler sampai ketinggian tertentu yang disebabkan karena adanya gaya adhesi
antara molekul cairan dan dinding kapiler yang lebih besar daripada gaya kohesi antara
molekul-molekul cairan seperti air. Molekul-molekul tersbut membentuk pola interaksi
yang sangat kuat sehingga diperlukan sebuah bahan untuk mengurangi interaksi tersebut.
Salah satu bahan tersebut yaitu detergen. Berikut data nilai hasil pengukuran tegangan
permukaan berbagai merek detergen seperti yang ditampilkan oleh Tabel .
Tabel 2. Massa jenis, sudut kontak dan tegangan permukaan
ρ γ
Sabun
(kg/m3)
θ
(N.m-1)
dapat menggurangi tegangan permukaan air . Dengan menambahkan
detergent atau sabun ke dalam air dapat mengurangi gaya interaksi antar
All In One 0.058 41.7 0.054 molekul air . Molekul molekul bergerak ke dalam cairan dengan
konsentrasi yang lebih tinggi ke dalam molekul zat terlarut yang
Jazz1 0.058 43.0 0.056
mengakibatkan tegangan permukaan menjadi berkurang Seperti penelitian
Attack 0.058 47.2 0.058 yang dilakukan oleh Aryono mengenai penentuan nilai tegangan permukaan
antara air dan sabun dengan variasi suhu diperoleh nilai tegangan
Soklin Detergen 0.058 46.3 0.063 permukaan sabun berkisar antara 0.053 Nm-1 sampai dengan 0.067 Nm-1.
Hal ini tidaklah jauh berbeda dengan hasil analisis yang peroleh seperti
Rinso 0.058 48.5 0.064
yang di tampilkan pada Tabel 2.
Beberapa perbedaan kemungkinan besar diakibatkan oleh jenis pipa kapiler
Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai tegangan permukaan terendah dimiliki oleh yang digunakan, ukuran diameter pipa kapiler, kenaikan cairan dan jenis merek
merek sabun All in one sebesar 0.054 Nm-1 dan nilai tegangan permukaan sabun yang digunakan. Nilai tegangan permukaan larutan detergen yang berbeda
tertinggi yaitu terdapat pada merek sabun rinso yaitu sebesar 0.064 Nm-1. Hal dikarenakan setiap deterjen memiliki nilai surfaktan yang berbeda-beda seperti
ini dikarenakan detergent mengandung zat surfaktan sabun all ini one menggunakan surfaktan sodium alkilbenzena sulfanate yang lebih
banyak seperti yang di tampilkan pada Tabel 1 yang mempunyai kemampuan
untuk menurunkan tegangan permukaan. Berdasarkan beberapa referensi
menyatakan bahwa semakin rendah nilai tegangan permukaan larutan detergen
maka semakin baik larutan detergen tersebut dalam membersihkan atau
kemampuan daya permbersihnya semakin tinggi.
V. KESIMPULAN

• Berdasarkan uraian pembahasan diatas telah diperoleh nilai tegangan permukaan berbagai
jenis merek sabun cuci yaitu sabun all in one nilai tegangan permukaan 0.054 Nm-1, jazz1
0.056 Nm-1, attack 0.058 Nm-1, soklin detergen 0.063 Nm-1, dan rinso 0.064 Nm-1. Sabun
all in one memiliki nilai tegangan permukaan yang kecil (γ) sehingga mempunyai
kemampuan untuk membersihkan lebih baik dibandingkan dengan merek sabun cuci
lainnya.
VII. DAFTAR PUSTAKA

• R. Widya, Penggunaan teknik tracking pada perangkat lunak logger pro untuk menentukan tegangan permukaan pada variasi
suhu. Skripsi, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2012.

• T. Karbowiak, E. Debeaufort and A.Voilley, Importance of surface tension characterization for food, pharmaceutical and
packaging products: a review, Critical Reviews in Food Science and Nutrition, vol. 5, no. 45, 2013, pp. 391–407.

• T. C. Kaufman, A. Angel and R.V.Remigy, A novel method for detergent concentration determination, Biophysical Journal, vol. 90,
2006, pp. 310-315.
• Bhagya, To study the effect of detergent on surface tension of water by observing capilary rise, 2016. Website: http://www.learncbse.in/to-study-the-effect-
of-detergent-on-surface-tension-of-water-by-observing-capillary-rise/, diakses tanggal 27 Mei 2018.

• Anonymous, Detergents, soaps and surface tension, 2018. Website:http://www.rsc.org/learnchemistry/resource/res00001719/detergents-soaps-and-


surface-tension?cmpid =CMP00 005233, diakses tanggal 1 Juli 2018.

Anda mungkin juga menyukai