Anda di halaman 1dari 3

TEGANGAN PERMUKAAN

Bunga Ardisty1, Rosida U.U2, Kuny Maftuhatus S3, Nur Azisah4, Intan Khoiriyah5,
Alfi Nur Hikmah6, Anggun R.R7
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember,
Jember

Abstrak
Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair akibat pengaruh tegangan.
Penentuan tegangan permukaan dilakukan dengan metode kenaikan pipa kapiler yang bekerja
jika suatu cairan naik dalam kapiler karena gaya tegangan mukanya bekerja pada sistem kapiler
dan sepanjang perimeter kapiler. Sebagai akibat dari adanya kohesi zat cair dan adhesi antara
zat cair – udara diluar permukaan maka pada permukaan zat cair selalu terjadi tegangan yang
disebut tegangan permukaan. Tegangan permukaan air berbanding terbalik dengan suhunya.
Jika suhu air naik maka tegangan permukaan semakin kecil.
Kata kunci : Tegangan muka, adhesi-kohesi, suhu

PENDAHULUAN Pada percobaan dilakukan analisa


Banyak fenomena alam yang mengenai tegangan permukaan pada raksa
mempunyai hubungan dengan adanya dan air dengan menggunakan metode
tegangan permukaan misalnya nyamuk atau kenaikan pipa kapiler, sehingga dapat
serangga yang dapat berjalan diatas air, atau diketahui nilai tegangan permukaan dari
peristiwa terapungnya silet atau jarum jahit suatu larutan.
diatas air. Hal tersebut dapat terjadi karena 1.2. Rumusan Masalah
air memiliki tegangan permukaan yang Permasalahan yang akan dibahas
tinggi yang memungkinkan terjadinya pada percobaan ini adalah bagaimana
system kapiler yaitu kemampuan untuk tegangan permukaan pada air dan raksa
bergerak dalam pipa kapiler. Gaya-gaya dan bagaimana pengaruh suhu
tersebut meliputi gaya adhesi dan kohesi. terhadap tegangan permukaan?
Gaya tarik menarik antara partikel-partikel
dari zat yang sama disebut kohesi. 1.3. Tujuan Percobaan
Sedangkan gaya tarik menarik antara Mengetahui tegangan permukaan
partikel-partikel dari zat yang berbeda
pada air dan raksa dan pengaruh suhu
disebut adhesi (Effendi, 2003).
Tegangan permukaan merupakan terhadap tegangan permukaan?
sifat permukaan suatu zat cair yang .
berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang METODELOGI PENELITIAN
kenyal atau lentur akibat pengaruh Alat dan Bahan
tegangan. (Indarniati, 2008). Alat yang digunakan adalah pipa
Tegangan permukaan antara dua kapiler, beaker glass, kaki tiga, penggaris,
cairan yang berbeda polaritasnya busur, termometer, bunsen, piknometer,
menunjukkan seberapa besar kekuatan gaya kasa, neraca dan pipet tetes. Bahan yang
tarik antar molekul yang berbeda dari dua digunakan adalah air, raksa dan korek api.
fasa cairan tersebut. Sebuah gaya tarik Cara kerja
dapat dianggap bekerja pada suatu bidang 1. Mengukur Massa jenis larutan,
permukaan sepanjang suatu garis di menimbang piknometer yang diisi
permukaan. Untuk suatu zat cair tertentu, penuh latutan, dan menimbang massa
tegangan permukaannya tergantung pada piknometer, mengurangi massa
temperatur dan juga fluida lain yang piknometer dengan larutan dikurangi
bersentuhan di permukaan (Munson, massa piknometer. Dari penimbangan
2004). dilakukan perhitungan massa jenis
dengan rumusan : m/V
2. Mengukur tegangan permukaan
a. Memasukkan pipa kapiler tegak 0,3 10,60
lurus dalam larutan 3 29 44 0,4 15 14,58 16,64
b. Mengukur kenaikan larutan dalam 0,5 17,68
kolom pipa kapiler 0,5 17,68
c. Mengukur tegangan permukaan a. Pembahasan
larutan Tegangan permukaan adalah gaya
3. Mengetahui pengaruh suhu terhadap atau tarikan kebawah yang menyebabkan
tegangan permukaan permukaan cairan berkontraksi dan benda
a. Mengulangi langkah 1 dengan suhu dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan
yang berubah-ubah sebanyak 3 kali oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang
pengulangan dengan perbandingan pada antar muka cairan. Gaya ini
air dan raksa. diketahui pada kenaikan cairan dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil
a. Hasil Pengamatan cairan.
1. Mengukur massa jenis masing- Pada percobaan ini dilakukan dengan
masing larutan menggunakan metoda pipa kapiler yaitu
N Lar. mpikno Mpikno+ mLarutan VLar. ⍴Lar. mengukur tegangan permukaan zat cair
o (gram) larutan (gram) (ml) dan sudut kelengkungannya dengan
(gram) memakai pipa berdiameter. Salah satu
1 Air 27,8 71,7 43,9 50 0,88 ujung pipa dicelupkan kedalam
2 Raksa 27,8 395,2 339,5 25 13,6 permukaan zat cair maka zat cair tersebut
2. Tegangan permukaan larutan permukaannya akan naik sampai
No Larutan T0 h(cm) ɣ ketinggian tertentu. Bila suatu pipa kapiler
dicelupkan ke dalam zat cair, maka
1 Air 290C 0,25 9,11 permukaan zat cair dalam pipa tidak sama
2 Raksa 300C -0,7 496,04 dengan yang di luar pipa, dengan kata lain
terdapat selisih permukaan zat cair
3. Pengaruh suhu terhadap tegangan setinggi h cm. Hal ini karena adanya gaya
permukaan Raksa adhesi antar molekul zat cair dengan pipa
γ kapiler. Bila gaya adhesi lebih besar dari
N gaya kohesi antar molekul sejenisnya,
To T H ∆T γ Rata-
o maka permukaan zat cair dalam pipa
rata
-0,8 566,82 kapiler akan naik. Sedangkan bila gaya
3 566,8 adhesinya lebih kecil dari gaya kohesi
1. 30 -0,8 5 566,82
5 2 maka permukaan zat cair dalam pipa
-0,8 566,82
-0,7 495,91 kapiler akan turun, misalnya air dalam
4 495,9 pipa kepiler akan nampak naik sedangkan
2. 30 -0,7 10 495,91
0 1 permukaan raksa dalam pipa kapiler
-0,7 495,91
nampak turun.
-0,8 566,68
4 566,6 Besarnya tegangan permukaan
3. 30 -0,8 15 566,68 dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
5 8
-0,8 566,68 jenis cairan, suhu, tekanan, massa jenis,
4. Pengaruh suhu terhadap tegangan konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan.
permukaan air Jika cairan memiliki molekul besar seperti
γ air, maka tegangan permukaannya juga
No To T H ∆T γ Rata- besar. Suhu memiliki pengaruh terhadap
rata tegangan permukaan suatu larutan. Jika
0,2 6,86 9,29 suhu semakin tinggi maka tegangan
0,2 6,86 permukaannya semakin kecil. Hal ini
0,4 14,14 terjadi dengan meningkatnya suhu,
2 29 39 0,2 10 6,86 8,10 molekul-molekul cairan bergerak lebih
0,2 6,86 cepat dan pengaruh interaksi antara
molekul berkurang sehingga tegangan
permukaan menurun. Semakin besar
densitas berarti semakin rapat muatan –
muatan atau partikel-partiekl dari cairan
tersebut. Kerapatan partikel ini
menyebabkan makin besarnya gaya yang
diperlukan untuk memecahkan permukaan
cairan tersebut. Hal ini karena partikel
yang rapat mempunyai gaya tarik menarik
antar partikel yang kuat. Sebaliknya KESIMPULAN
cairan yang mempunyai densitas kecil Dari percobaan yang telah dilakukan,
akan mempunyai tegangan permukaan dapat disimpulkan bahwa :
yang kecil pula. 1. Air memiliki gaya adhesi lebih
Air membentuk permukaan cekung, besar dari gaya kohesi antar
sedangkan raksa membentuk permukaan molekul sejenisnya, maka
yang cembung. Permukaan cekung dan permukaan zat cair dalam pipa
cembung ini disebut meniskus. Jadi air kapiler akan naik. Raksa gaya
membentuk meniskus cekung dan raksa adhesinya lebih kecil dari gaya
membentuk meniskus cembung. Hal
kohesi maka permukaan zat cair
tersebut terjadi karena pada air gaya
kohesinya lebih kecil dibandingkan gaya dalam pipa kapiler akan turun
adhesinya sehingga air cenderung 2. Semakin tinggi suhu, akan
membasahi dinding pipa kapiler dan berpengaruh terhadap interaksi
membuat permukaan cekung. Sedangkan antar molekul akan berkurang
pada raksa gya kohesi lebih besar pada gerakannya dan tegangan
dibandingkan gaya adhesi sehingga raksa permukaan semakin turun
tidak membasahi dinding pipa kapiler dan
membuat permukaan cembung. Besar DAFTAR PUSTAKA
kecembungan dan kecekungan permukaan
pada dinding kapiler ditentukan oleh Effendi. H., 2003, Telaah Kualitas Air.
sudut. Sudut kontak adalah sudut yang Jakarta : Kanisius.
dibentuk oleh kelengkungan permukaan
zat cair terhadap garis ventrikal. Indarniati dan Frida U.E., 2008,
Perancangan Alat Ukur Tegangan
Permukaan dengan Induksi
Elektromagnetik, Jurnal Fisika dan
Aplikasinya. Vol. 4 (1) : 1-4.
Munson B. R. etal, 2004, Mekanika
Fluida. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai