Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Sains dan Teknologi Volume 10, Nomor 2, November 2016

TEGANGAN PERMUKAAN
Bunga Ardisty1, Rosida U.U2, Kuny Maftuhatus S3, Nur Azisah4, Intan Khoiriyah5,
Alfi Nur Hikmah6, Anggun R.R7
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember,
Jember

Abstrak
Tegangan permukaan merupnakan sifat permukaan suatu zat cair akibat pengaruh tegangan.
Penentuan tegangan permukaan dilakukan dengan metode kenaikan pipa kapiler yang bekerja
jika suatu cairan naik dalam kapiler karena gaya tegangan mukanya bekerja pada sistem kapiler
dan sepanjang perimeter kapiler. Sebagai akibat dari adanya kohesi zat cair dan adhesi antara
zat cair – udara diluar permukaan maka pada permukaan zat cair selalu terjadi tegangan yang
disebut tegangan permukaan. Tegangan permukaan air berbanding terbalik dengan suhunya.
Jika suhu air naik maka tegangan permukaan semakin kecil.
Kata kunci : Tegangan muka, adhesi-kohesi, suhu

PENDAHULUAN Pada percobaan dilakukan analisa


Banyak fenomena alam yang mengenai tegangan permukaan pada raksa
mempunyai hubungan dengan adanya dan air dengan menggunakan metode
tegangan permukaan misalnya nyamuk atau kenaikan pipa kapiler, sehingga dapat
serangga yang dapat berjalan diatas air, atau diketahui nilai tegangan permukaan dari
peristiwa terapungnya silet atau jarum jahit suatu larutan.
diatas air. Hal tersebut dapat terjadi karena Rumusan Masalah
air memiliki tegangan permukaan yang Permasalahan yang akan dibahas
tinggi yang memungkinkan terjadinya pada percobaan ini adalah bagaimana
system kapiler yaitu kemampuan untuk tegangan permukaan pada air dan raksa
bergerak dalam pipa kapiler. Gaya-gaya dan bagaimana pengaruh suhu
tersebut meliputi gaya adhesi dan kohesi. terhadap tegangan permukaan?
Gaya tarik menarik antara partikel-partikel
dari zat yang sama disebut kohesi. Tujuan Percobaan
Sedangkan gaya tarik menarik antara Mengetahui tegangan permukaan
partikel-partikel dari zat yang berbeda
pada air dan raksa dan pengaruh suhu
disebut adhesi (Effendi, 2003).
Tegangan permukaan merupakan terhadap tegangan permukaan?
sifat permukaan suatu zat cair yang .
berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang METODELOGI PENELITIAN
kenyal atau lentur akibat pengaruh Alat dan Bahan
tegangan. (Indarniati, 2008). Alat yang digunakan adalah pipa
Tegangan permukaan antara dua kapiler, beaker glass, kaki tiga, penggaris,
cairan yang berbeda polaritasnya busur, termometer, bunsen, piknometer,
menunjukkan seberapa besar kekuatan gaya kasa, neraca dan pipet tetes. Bahan yang
tarik antar molekul yang berbeda dari dua digunakan adalah air, raksa dan korek api.
fasa cairan tersebut. Sebuah gaya tarik Cara kerja
dapat dianggap bekerja pada suatu bidang 1. Mengukur Massa jenis larutan,
permukaan sepanjang suatu garis di menimbang piknometer yang diisi
permukaan. Untuk suatu zat cair tertentu, penuh latutan, dan menimbang massa
tegangan permukaannya tergantung pada piknometer, mengurangi massa
temperatur dan juga fluida lain yang piknometer dengan larutan dikurangi
bersentuhan di permukaan (Munson, massa piknometer. Dari penimbangan
2004).

Bunga Ardisty dkk. Page | 75


Jurnal Sains dan Teknologi Volume 10, Nomor 2, November 2016

dilakukan perhitungan massa jenis 2. Mengukur tegangan permukaan


dengan rumusan : m/V
a. Memasukkan pipa kapiler tegak
lurus dalam larutan
b. Mengukur kenaikan larutan dalam
kolom pipa kapiler
c. Mengukur tegangan permukaan
larutan
3. Mengetahui pengaruh suhu terhadap
tegangan permukaan
a. Mengulangi langkah 1 dengan suhu
yang berubah-ubah sebanyak 3 kali
pengulangan dengan perbandingan 4. Pengaruh suhu terhadap tegangan
air dan raksa. permukaan air
HASIL DAN PEMBAHASAN γ Rata-
No To T H ∆T γ
a. Hasil Pengamatan rata
1. Mengukur massa jenis masing- 29 34 0,2 5 6,86 9,29
masing larutan 1. 0,2 6,86
N Lar. mpikno Mpikno+ mLarutan VLar. ⍴ Lar. 0,4 14,14
o (gram) larutan (gram) (ml) 2 29 39 0,2 10 6,86 8,10
(gram) 0,2 6,86
1 Air 27,8 71,7 43,9 50 0,88 0,3 10,60
2 Raksa 27,8 395,2 339,5 25 13,6 3 29 44 0,4 15 14,58 16,64
2. Tegangan permukaan larutan 0,5 17,68
No Larutan T0 h(cm) ɣ 0,5 17,68
a. Pembahasan
1 Air 290C 0,25 9,11 Tegangan permukaan adalah gaya
0
2 Raksa 30 C -0,7 496,04 atau tarikan kebawah yang menyebabkan
permukaan cairan berkontraksi dan benda
dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan
oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang
pada antar muka cairan. Gaya ini
diketahui pada kenaikan cairan dalam
pipa kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil
3. Pengaruh suhu terhadap tegangan
cairan.
permukaan Raksa
Pada percobaan ini dilakukan dengan
γ menggunakan metoda pipa kapiler yaitu
N
To T H ∆T γ Rata- mengukur tegangan permukaan zat cair
o
rata dan sudut kelengkungannya dengan
-0,8 566,82 memakai pipa berdiameter. Salah satu
3 566,8
1. 30 -0,8 5 566,82 ujung pipa dicelupkan kedalam
5 2
-0,8 566,82 permukaan zat cair maka zat cair tersebut
-0,7 495,91 permukaannya akan naik sampai
4 -0,7 495,9
2. 30 10 495,91 ketinggian tertentu. Bila suatu pipa kapiler
0 1
-0,7 495,91 dicelupkan ke dalam zat cair, maka
-0,8 566,68 permukaan zat cair dalam pipa tidak sama
4 566,6 dengan yang di luar pipa, dengan kata lain
3. 30 -0,8 15 566,68
5 8 terdapat selisih permukaan zat cair
-0,8 566,68
setinggi h cm. Hal ini karena adanya gaya
adhesi antar molekul zat cair dengan pipa
kapiler. Bila gaya adhesi lebih besar dari

Bunga Ardisty dkk. Page | 76


Jurnal Sains dan Teknologi Volume 10, Nomor 2, November 2016

gaya kohesi antar molekul sejenisnya, dibandingkan gaya adhesi sehingga raksa
maka permukaan zat cair dalam pipa tidak membasahi dinding pipa kapiler dan
kapiler akan naik. Sedangkan bila gaya membuat permukaan cembung. Besar
adhesinya lebih kecil dari gaya kohesi kecembungan dan kecekungan permukaan
maka permukaan zat cair dalam pipa pada dinding kapiler ditentukan oleh
kapiler akan turun, misalnya air dalam sudut. Sudut kontak adalah sudut yang
pipa kepiler akan nampak naik sedangkan dibentuk oleh kelengkungan permukaan
permukaan raksa dalam pipa kapiler zat cair terhadap garis ventrikal.
nampak turun.
Besarnya tegangan permukaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
jenis cairan, suhu, tekanan, massa jenis,
konsentrasi zat terlarut, dan kerapatan.
Jika cairan memiliki molekul besar seperti
air, maka tegangan permukaannya juga
besar. Suhu memiliki pengaruh terhadap
tegangan permukaan suatu larutan. Jika
suhu semakin tinggi maka tegangan KESIMPULAN
permukaannya semakin kecil. Hal ini Dari percobaan yang telah dilakukan,
terjadi dengan meningkatnya suhu, dapat disimpulkan bahwa :
molekul-molekul cairan bergerak lebih 1. Air memiliki gaya adhesi lebih
cepat dan pengaruh interaksi antara besar dari gaya kohesi antar
molekul berkurang sehingga tegangan molekul sejenisnya, maka
permukaan menurun. Semakin besar permukaan zat cair dalam pipa
densitas berarti semakin rapat muatan – kapiler akan naik. Raksa gaya
muatan atau partikel-partiekl dari cairan adhesinya lebih kecil dari gaya
tersebut. Kerapatan partikel ini kohesi maka permukaan zat cair
menyebabkan makin besarnya gaya yang
dalam pipa kapiler akan turun
diperlukan untuk memecahkan permukaan
cairan tersebut. Hal ini karena partikel
2. Semakin tinggi suhu, akan
yang rapat mempunyai gaya tarik menarik berpengaruh terhadap interaksi
antar partikel yang kuat. Sebaliknya antar molekul akan berkurang
cairan yang mempunyai densitas kecil pada gerakannya dan tegangan
akan mempunyai tegangan permukaan permukaan semakin turun
yang kecil pula.
Air membentuk permukaan cekung, DAFTAR PUSTAKA
sedangkan raksa membentuk permukaan
yang cembung. Permukaan cekung dan Effendi. H., 2003, Telaah Kualitas Air.
cembung ini disebut meniskus. Jadi air Jakarta : Kanisius.
membentuk meniskus cekung dan raksa
membentuk meniskus cembung. Hal Indarniati dan Frida U.E., 2008,
tersebut terjadi karena pada air gaya Perancangan Alat Ukur Tegangan
kohesinya lebih kecil dibandingkan gaya Permukaan dengan Induksi
adhesinya sehingga air cenderung Elektromagnetik, Jurnal Fisika dan
membasahi dinding pipa kapiler dan Aplikasinya. Vol. 4 (1) : 1-4.
membuat permukaan cekung. Sedangkan Munson B. R. etal, 2004, Mekanika
pada raksa gya kohesi lebih besar Fluida. Jakarta : Erlangga.

Bunga Ardisty dkk. Page | 77

Anda mungkin juga menyukai