Puji dan syukur penyusun mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya serta izinNya sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan ini
disusun dengan judul “Penentuan Sifat Alir“ untuk memenuhi tugas praktikum farmasi fisika.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Penyusun
A. Rheologi ------------------------------------------------------------------ 5
B. Viskometer Stromer ---------------------------------------------------- 10
A. Hasil -----------------------------------------------------------------------12
B. Pengolahan Data ---------------------------------------------------------12
C. Pembahasan -------------------------------------------------------------13
A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------- 15
B. Saran ---------------------------------------------------------------------- 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Dalam tahun-tahun terakhir ini, prinsip-prinsip dasar reologi telah digunakan untuk mempelajari cat,
tinta, adonan, bahan-bahan pembanggun jalan, kosmetik, produk sehari-hari dan lain-lain bahan.
Scott-Blair menyadari pentingnya reologi dalam farmasi dan mengusulkan penggunaannya didalam
formulasi dan analisa produk farmasi emulsi, pasta, suppositoria dan dragee (tablet bersalut).
(Moechtar, 1989)
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut : sistem Newton
dan sistem non Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah sesuai dengan
hukum aliran dari Newton atau tidak.
SISTEM NEWTON
Aliran newton adalah jenis aliran yang ideal. Pada umumnya cairan yang bersifat ideal seperti
pelarut, campuran pelarut, dan larutan sejati. Pada cairan Newton, hubungan antara shearing rate
(kecepatan tekanan) dan shearing stress (besarnya tekanan) adalah linear, dengan suatu tetapan
yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe alir ini umumnya dimiliki oleh zat cair
tunggal dan juga larutan dengan struktur molekul sederhana dengan volume molekul kecil. Tipe
aliran yang mengikuti Sistem Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak
tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan
geser.
Dengan kata lain, bahwa pada aliran Newton, tidak membutuhkan energi (tekanan) untuk bisa
mengalir karena akan mengalir dengan sendirinya mengikuti gaya gravitasi sehingga viskositas
(kekentalan zat) tidak berubah. Contohnya adalah pada air yang mengalir, tanpa adanya energi
(tekanan), air dapar mengalir terutama pada daerah yang miring.
Gambar grafik berikut ini menggambarka perbandingan antara rate of share terhadap shearing
stress. Garis linear yang terbentuk menyatakan bahwa aliran newton viskositasnya tetap pada suhu
dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup
ditentukan pada satu kecepatan geser.
F ' dv
=
A dr
F
¿
G
F’
Dimana F= dan G = dv/dr
A
Balok zat cair ini terdiri lapisan-lapisan molekul yang sejajar satu sama lain. Lapisan
terbawah tetap diam, sedangkan lapisan diatasnya bergerak dengan kecepatan konstan,
sehingga setiap lapisan akan bergerak dengan kecepatan yang berbanding langsung dengan
jaraknya terhadap lapisan terbawah yang tetap. Perbedaan kecepatan dv antara dua lapisan
yang dipisahkan dengan jarak dx disebut dv/dx atau kecepatan geser (rate of shear).
Sedangkan gaya per satuan luas F/A atau tekanan geser (Shearing stress) (Martin, 2011)
Non Newtonian bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran Newton, dispersi
heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, salep dan produk-produk
serupa masuk dalam kelas ini. Jika bahan-bahan non Newton dianalisis dalam suatu viskometer
putar dan hasilnya diplot, diperoleh bagian kurva konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas
yaitu : plastis, pseudoplastis dan dilatan. (Martin, 1995)
Berdasarkan grafik sifat aliaran (rheogram) cairan non newton terbagi atas dua kelompok
yaitu:
1. Cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi oleh waktu, kelompok ini terbagi atas tiga
aliran yaitu:
a. Aliran plastis
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tetapi memotong sumbu shearing stress
pada titik tertentu yang dikenal dengan harga yield. Bingham bodies tidak akan
mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar harga yield tersebut.
b. Aliran pseudoplastis
Viskositas cairan pseudoplastis akan berkurang dengan meningkatnya rate of shear.
c. Aliran dilatan
Viskositas cairan dilatan akan bertambah dengan meningkatnya rate of shear.
1) Aliran Tiksotropi
R
a
t
e
O
f
s
h
e
r
e
Shearing stress
Tiksotropi bisa didefinisikan sebagai suatu pemulihan yang isoterm dan lambat
pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena shearing. Gejala
tiksotropi sering dikenal dengan shear thinning sistem (aksi plastis dan
pseudoplastis). Kurva menurun seringkali diganti ke sebelah kiri dan kurva yang
menaik menunjukkan bahan tersebut mempunyai konsistensi lebih rendah pada setiap
harga rate of shear pada kurva menurun dibandingkan dengan pada kurva menaik. Ini
menunjukkan adanya pemecahan struktur dan juga shear thinning yang tidak
terbentuk kembali dengan segera jika stress tersebut dihilangkan atau dikurangi.
2) Aliran Rheopeksi
Rheopeksi adalah suatu gejala dimana suatu sol membentuk suatu gel lebih cepat
jika diaduk perlahan-lahan atau kalau di shear daripada jika dibiarkan membentuk gel
tersebut tanpa pengadukan. Dalam suatu sistem reopektis, gel tersebut adalah bentuk
keseimbangan. Sedangkan dalam anti tiksotropi keadaan keseimbangan adalah sol.
R
a
t
e
O
f
S
h
a
r
e
Shearing steess
R
a
t
e
O
f
S
h
a
r
e
Shearing stress
B. VISCOMETER STROMER
Alat untuk mengukur voskositas dan rheology suatu zat cair disebut viscometer. Ada dua
jenis viscometer yaitu:
1. Viskometer satu titik : Viskometer kapiler, viscometer bola jatuh, penatrometer, palte
plastometer.
2. Viskometer banyak titik : viscometer rotasi tipe stromer, brokfield, Sotavisco dan lain-
lain.
B. CARA KERJA
B. PENGOLAHAN DATA
Dengan hasil diatas dapat dihitung waktu rata-rata putaran rotor dalam satuan menit
dengan rumus :
waktu I + II + III
3
waktu rata−rata= ( menit )
60
C. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini dilakukan penentuan sifat alir larutan CMC (carboxy
methyl cellulose) dengan kadar 2% b/v dengan mengunakan bantuan viscometer
stromer. Viscometer stromer dipergunakan untuk cairan heterogen. Penambahan berat
beban anak timbangan kelipatan 10 gram dan kecepatan rotor jangan sampai
melampaui 150 rpm. Hal ini dilakukan agar jangan sampai terjadi aliran turbulen,
yaitu aliran yang tidak memiliki keteraturan dalam lintasan fluidanya, aliran banyak
bercampur, kecepatan tinggi dan viskositasnya rendah.
rpm
R 45
a 40
t
e 35
30
rpm
o 25
f
20
s
15
h 10
a
r
5
e 0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Shearing stress
Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 13
Saat rotor berputar ketika diberi beban yang putarannya selama 25 kali, hasil
menunjukkan bahwa :
1. Semakin banyak beban (gram) yang ditambahkan maka jumlah putaran (rpm)
semakin banyak atau rate of share meningkat. Plot grafik beban terhadap rotasi
menunjukkan bahwa perubahannya tidak linier, yang mengindikasikan bahwa
larutan CMC 2 % bukanlah cairan Newtonian melainkan cairan non-newtonian.
2. Pola kurva non-newtonian pada larutan CMC 2% berdasarkan grafik mirip
seperti pola kurva pseudo-plastis
3. Berkurangnya waktu yang diperlukan untuk berputar sebanyak 25 kali
menunjukkan bahwa viskositas larutan CMC 2% berkurang seiring
bertambahnya beban atau gaya yang diberikan atau shearing stress
B. SARAN
Untuk praktikum selanjutnya agar dilakukan percobaan yang lebih banyak
sehingga hasil akan lebih akurat, dan dilakukan juga percobaan dengan beban
mulai dari yang terbesar ke yang terkecil secara bertahap
Agar dilakukan juga percobaan terhadap air sehingga memberikan kurva
pembanding antara cairan newton dan non-newton.