Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun mengucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya serta izinNya sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan ini
disusun dengan judul “Penentuan Sifat Alir“ untuk memenuhi tugas praktikum farmasi fisika.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa, masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan
laporan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Mataram, 15 Oktober 2019

Penyusun

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------- 1

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------- 2

BAB I PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- 3

A. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 3


B. Tujuan Praktikum ----------------------------------------------------- 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA --------------------------------------------- 5

A. Rheologi ------------------------------------------------------------------ 5
B. Viskometer Stromer ---------------------------------------------------- 10

BAB III METODOLOGI ------------------------------------------------------ 11

A. Alat dan Bahan ---------------------------------------------------------- 11


B. Cara Kerja --------------------------------------------------------------- 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ------------------------------------- 12

A. Hasil -----------------------------------------------------------------------12
B. Pengolahan Data ---------------------------------------------------------12
C. Pembahasan -------------------------------------------------------------13

BAB V PENUTUP ------------------------------------------------------------- 15

A. Kesimpulan -------------------------------------------------------------- 15
B. Saran ---------------------------------------------------------------------- 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 2


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia saat ini utamanya dibidang farmasi, penggunaan obat-obatan sangatlah
penting. Hal ini dikarenakan banyaknya bentuk sediaan-sediaan farmasi yang berbentuk
cairan, yang mana diperlukan teknik tertentu utamanya dibidang fisika agar sediaan –sediaan
tersebut memenuhi syarat mutu, kualitas dan keamanan yang terjaga dari pembuatan hingga
digunakan oleh pasien. Untuk mencapai hal tersebut maka para mahasiswa yang menekuni
bidang farmasi haruslah mengetahui ilmu fisika yang menunjang keahlian mereka dalam
bidang farmasi. Diantara ilmu tersebut adalah mengetahui sifat-sifat alir dari suatu senyawa,
atau bahan farmasi. Sehingga dengan mengetahui sifat alir suatu bahan maka dapat
dihasilkan suatu sediaan yang memenuhi standar pengobatan.
Ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat disebut Rheology.
Istilah rheologi berasal dari bahasa yunani rheo (mengalir) dan logos (ilmu penggetahuan), yang
mana istilah ini pertama kali digunakan oleh Bingham dan Crowford. Rheologi erat kaitannya
dengan viskositas. Viskositas (kekentalan) merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu
cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir.
Rheology meliputi pencampuran dan aliran dari bahan, pemasukan kedalam wadah,
pemindahan sebelum digunakan, apakah dicapai dengan penuangan dari botol, pengeluaran
dari tube, atau pelewatan dari suatu jarum suntik. Rheology dari suatu produk tertentu yang
dapat berkisar dalam konsistensi dari bentuk cair ke semisolid sampai kepadatan, dapat
mempengaruhi penerimaan bagi sipasien, stabilitas fisika, dan bahkan availabilitas biologis.
Penggolongan bahan menurut pealiran dan deformasi adalah sebagai berikut; sistem
Newton dan sistem non-Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah
sesuai dengan hukum aliran Newton atau tidak.
prinsip-prinsip rheologi banyak diaplikasikan dalam bidang farmasi misalnya dalam
pembuatan krim, suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu,
prinsip rheologi digunakan juga untuk mengkarakterisasi produk sediaan farmasi (dosage
form) sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. Sehingga pengetahuan sifat
alir suatu zat tertentu merupakan dasar ilmu yang mana secara tidak langsung mempengaruhi
penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh
(bioavailability).

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 3


B. Tujuan Praktikum
1. Menentukan sifat alir larutan CMC 2% dengan Viscometer Stromer.
2. Menghitung kecepatan aliran larutan CMC 2%.
3. Mengetahui pengaruh gaya (pemberat) terhadap larutan uji.

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 4


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. RHEOLOGI
Istilah reologi berasal dari bahasa yunani rheo (menggalir) dan logos (ilmu penggetahuan).
Digunakan oleh Bingham dan Crawford untuk memberikan aliran zat cair dan deformasi zat padat.

Dalam tahun-tahun terakhir ini, prinsip-prinsip dasar reologi telah digunakan untuk mempelajari cat,
tinta, adonan, bahan-bahan pembanggun jalan, kosmetik, produk sehari-hari dan lain-lain bahan.
Scott-Blair menyadari pentingnya reologi dalam farmasi dan mengusulkan penggunaannya didalam
formulasi dan analisa produk farmasi emulsi, pasta, suppositoria dan dragee (tablet bersalut).
(Moechtar, 1989)

Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut : sistem Newton
dan sistem non Newton. Pemilihan bergantung pada sifat-sifat alirannya apakah sesuai dengan
hukum aliran dari Newton atau tidak.

SISTEM NEWTON
Aliran newton adalah jenis aliran yang ideal. Pada umumnya cairan yang bersifat ideal seperti
pelarut, campuran pelarut, dan larutan sejati. Pada cairan Newton, hubungan antara shearing rate
(kecepatan tekanan) dan shearing stress (besarnya tekanan) adalah linear, dengan suatu tetapan
yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas. Tipe alir ini umumnya dimiliki oleh zat cair
tunggal dan juga larutan dengan struktur molekul sederhana dengan volume molekul kecil. Tipe
aliran yang mengikuti Sistem Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak
tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan
geser.

Dengan kata lain, bahwa pada aliran Newton, tidak membutuhkan energi (tekanan) untuk bisa
mengalir karena akan mengalir dengan sendirinya mengikuti gaya gravitasi sehingga viskositas
(kekentalan zat) tidak berubah. Contohnya adalah pada air yang mengalir, tanpa adanya energi
(tekanan), air dapar mengalir terutama pada daerah yang miring.

Gambar grafik berikut ini menggambarka perbandingan antara rate of share terhadap shearing
stress. Garis linear yang terbentuk menyatakan bahwa aliran newton viskositasnya tetap pada suhu
dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup
ditentukan pada satu kecepatan geser.

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 5


Hukum aliran dari Newton perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan dipisahkan
oleh suatu jarak yang kecil sekali, (dv) adalah “perbedaan kecepatan” atau rate of shear,
dv/dr. gaya persatuan luas F’/A diperlukan untuk menyebabkan aliran, ini disebut shearing
stress. Newton adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan secara
kuantitatif. Dia menemukan bahwa makin besar viskositas suatu cairan. Akan makin besar
pula gaya persatuan luas (shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of
shear tertentu. Oleh karena itu, rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing
stress atau

F ' dv
=
A dr

Dimana  adalah koefisien viskositas, biasanya dinyatakan sebagai viskositas saja.


Persamaan sering kali ditulis sebagai :

F
¿
G

F’
Dimana F= dan G = dv/dr
A

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 6


Gambaran shearing force

Balok zat cair ini terdiri lapisan-lapisan molekul yang sejajar satu sama lain. Lapisan
terbawah tetap diam, sedangkan lapisan diatasnya bergerak dengan kecepatan konstan,
sehingga setiap lapisan akan bergerak dengan kecepatan yang berbanding langsung dengan
jaraknya terhadap lapisan terbawah yang tetap. Perbedaan kecepatan dv antara dua lapisan
yang dipisahkan dengan jarak dx disebut dv/dx atau kecepatan geser (rate of shear).
Sedangkan gaya per satuan luas F/A atau tekanan geser (Shearing stress) (Martin, 2011)

SISTEM NON NEWTON

Non Newtonian bodies adalah zat-zat yang tidak mengikuti persamaan aliran Newton, dispersi
heterogen cairan dan padatan seperti larutan koloid, emulsi, suspensi cair, salep dan produk-produk
serupa masuk dalam kelas ini. Jika bahan-bahan non Newton dianalisis dalam suatu viskometer
putar dan hasilnya diplot, diperoleh bagian kurva konsistensi yang menggambarkan adanya 3 kelas
yaitu : plastis, pseudoplastis dan dilatan. (Martin, 1995)

Berdasarkan grafik sifat aliaran (rheogram) cairan non newton terbagi atas dua kelompok
yaitu:

1. Cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi oleh waktu, kelompok ini terbagi atas tiga
aliran yaitu:
a. Aliran plastis
Kurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0) tetapi memotong sumbu shearing stress
pada titik tertentu yang dikenal dengan harga yield. Bingham bodies tidak akan
mengalir sampai shearing stress dicapai sebesar harga yield tersebut.

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 7


Grafik aliran plastis

b. Aliran pseudoplastis
Viskositas cairan pseudoplastis akan berkurang dengan meningkatnya rate of shear.

Grafik aliran pseudoplastis

c. Aliran dilatan
Viskositas cairan dilatan akan bertambah dengan meningkatnya rate of shear.

Grafik aliran dilatan

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 8


2. Cairan yang sifat alirannya dipengaruhi oleh waktu, kelompok ini terbagi atas tiga aliran
yaitu (Sinko, 2011):

1) Aliran Tiksotropi

R
a
t
e

O
f

s
h
e
r
e

Shearing stress

Tiksotropi bisa didefinisikan sebagai suatu pemulihan yang isoterm dan lambat
pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena shearing. Gejala
tiksotropi sering dikenal dengan shear thinning sistem (aksi  plastis dan
pseudoplastis). Kurva menurun seringkali diganti ke sebelah kiri dan kurva yang
menaik menunjukkan bahan tersebut mempunyai konsistensi lebih rendah pada setiap
harga rate of shear pada kurva menurun dibandingkan dengan pada kurva menaik. Ini
menunjukkan adanya pemecahan struktur dan juga shear thinning yang tidak
terbentuk kembali dengan segera jika stress tersebut dihilangkan atau dikurangi.

2) Aliran Rheopeksi

Rheopeksi adalah suatu gejala dimana suatu sol membentuk suatu gel lebih cepat
jika diaduk perlahan-lahan atau kalau di shear daripada jika dibiarkan membentuk gel
tersebut tanpa pengadukan. Dalam suatu sistem reopektis, gel tersebut adalah bentuk
keseimbangan. Sedangkan dalam anti tiksotropi keadaan keseimbangan adalah sol.

R
a
t
e

O
f

S
h
a
r
e
Shearing steess

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 9


3) Antitiksotropi

R
a
t
e

O
f

S
h
a
r
e

Shearing stress

Antithiksotropi yang menyatakan kenaikan bukan pengurangan


konsistensi  pada kurva menurun. Kenaikan dalam hal kekentalan atau hambatan
(resisten) mengalir dengan bertambahnya waktu shear

B. VISCOMETER STROMER

Alat untuk mengukur voskositas dan rheology suatu zat cair disebut viscometer. Ada dua
jenis viscometer yaitu:

1. Viskometer satu titik : Viskometer kapiler, viscometer bola jatuh, penatrometer, palte
plastometer.
2. Viskometer banyak titik : viscometer rotasi tipe stromer, brokfield, Sotavisco dan lain-
lain.

Viscometer stromer adalah alat pengukur viscositas dinamis cairan dengan


menentukan waktu yang dibutuhkan untuk silinder melakukan sejumlah putaran tetap
sesuai mekanisme dalam merespon sebuah pergerakan pemberat.

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 10


BAB III METODOLOGI

A. ALAT DAN BAHAN


 ALAT
 Viscometer Stromer
 BAHAN
 Larutan CMC 2%

B. CARA KERJA

Disiapkan Bahan Larutan CMC 2%

Atur Posisi Alat Pada Viscometer Stromer


Pastikan posisi tali pemberat (string) tidak bergulung dengan posisi gantungan pemberat di titik nol. Bila tali
pemberat belum pada posisi titik nol putar spinder. Atur posisi cawan dan posisi selinder sesuai dengan posisi rotor
sehingga rotor dapat berputar

Tuang larutan CMC 2% ke dalam silinder sampai batas


Setelah semua siap naikan dudukan cawan hingga posisi rotor tenggelam dalam cairan. nyalakan
viscometer dan Pastikan time & counter dalam keadaan nol (tekan reset)

Tambahkan beban kelipatan 10 gr dan diamati waktunya untuk 25 kali putaran


Agar tidak terjadi aliran turbulen, kecepatan rotor jangan melampaui 150 Rpm (10 dtk/25 putaran)

Lakukan replikasi 3 kali untuk setiap kelipatan beban,


10gr, 20gr, 30gr, 40gr, dan 50gr

Catat waktunya dan lakukan penghitungan

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 11


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Setelah melakukan percobaan larutan CMC 2% dengan bantuan viscometer stromer dengan
penambahan berat anak timbangan kelipatan 10 gram (kecepatan rotor tidak melampaui 150
Rpm atau 10 detik/25 putaran) didapatkan hasil sebagai berikut :

Berat beban Waktu untuk 25 kali putaran rotor (detik)


(gram)
I II III

10 56,37 55,91 56,23

20 51,14 50,86 50,61

30 46,33 45,46 46,11

40 38,12 38,10 38,15

50 37,56 38,03 37,32

B. PENGOLAHAN DATA

Dengan hasil diatas dapat dihitung waktu rata-rata putaran rotor dalam satuan menit

dengan rumus :

waktu I + II + III
3
waktu rata−rata= ( menit )
60

Dihitung juga rotasi permenit dengan rumus :


waktu rata−rata
Rpm=
25

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 12


Sehingga didapatkan hasilnya pada table berikut ini:

Berat Waktu untuk 25 kali putaran rotor Waktu rata Rpm


beban (detik) – rata
(gram) (menit)
I II III
10 56,37 55,91 56,23 0,94 26,60

20 51,14 50,86 50,61 0,85 29,41

30 46,33 45,46 46,11 0,77 32,47

40 38,12 38,10 38,15 0,64 39,06

50 37,56 38,03 37,32 0,63 39,68

C. PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini dilakukan penentuan sifat alir larutan CMC (carboxy
methyl cellulose) dengan kadar 2% b/v dengan mengunakan bantuan viscometer
stromer. Viscometer stromer dipergunakan untuk cairan heterogen. Penambahan berat
beban anak timbangan kelipatan 10 gram dan kecepatan rotor jangan sampai
melampaui 150 rpm. Hal ini dilakukan agar jangan sampai terjadi aliran turbulen,
yaitu aliran yang tidak memiliki keteraturan dalam lintasan fluidanya, aliran banyak
bercampur, kecepatan tinggi dan viskositasnya rendah.

Dengan melakukan penambahan beban bertahap maka dapat ditentukan jenis


aliran larutan CMC 2% berdasarkan plot grafik antara beban gaya /shearing stress
terhadap rotasi / rate of sheare

rpm
R 45
a 40
t
e 35
30
rpm
o 25
f
20
s
15
h 10
a
r
5
e 0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

Shearing stress
Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 13
Saat rotor berputar ketika diberi beban yang putarannya selama 25 kali, hasil
menunjukkan bahwa :

1. Semakin banyak beban (gram) yang ditambahkan maka jumlah putaran (rpm)
semakin banyak atau rate of share meningkat. Plot grafik beban terhadap rotasi
menunjukkan bahwa perubahannya tidak linier, yang mengindikasikan bahwa
larutan CMC 2 % bukanlah cairan Newtonian melainkan cairan non-newtonian.
2. Pola kurva non-newtonian pada larutan CMC 2% berdasarkan grafik mirip
seperti pola kurva pseudo-plastis
3. Berkurangnya waktu yang diperlukan untuk berputar sebanyak 25 kali
menunjukkan bahwa viskositas larutan CMC 2% berkurang seiring
bertambahnya beban atau gaya yang diberikan atau shearing stress

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 14


BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
 Viscometer dapat digunakan untuk menentukan sifat alir larutan non-Newton
 Semakin banyak beban maka rotasi viscometer meningkat, tetapi waktu putarnya
menurun
 Larutan CMC 2% adalah larutan heterogen non-newton karena kurvanya tidak linier yang
tidak memiliki viskositas yang absolut
 Sifat alir larutan CMC 2% adalah jenis pseudo-plastis karena tidak memiliki yield value

B. SARAN
 Untuk praktikum selanjutnya agar dilakukan percobaan yang lebih banyak
sehingga hasil akan lebih akurat, dan dilakukan juga percobaan dengan beban
mulai dari yang terbesar ke yang terkecil secara bertahap
 Agar dilakukan juga percobaan terhadap air sehingga memberikan kurva
pembanding antara cairan newton dan non-newton.

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 15


DAFTAR PUSTAKA

Moechtar, Drs. Apt, 1989, Farmasi Fisika , UGM press, Yogyakarta.


Martin, A., 1995, Farmasi Fisika Edisi Tiga jilid 2 , UI press, Jakarta.
Martin, Alfred, 2011. Farmasi Fisik. Universitas Indonesia Press: Jakarta
Sinko dan Patrick. 2011. Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika Martin Edisi 5. Jakarta: EGC

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 16


LAMPIRAN

Foto Viscometer Stromer

Laporan Praktikum 1 : Penentuan Sifat Alir Halaman 17

Anda mungkin juga menyukai