Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum

“BOBOT JENIS DAN VISKOSITAS”

OLEH :
KELOMPOK 3

1) Adam Ismil (2120201023)


2) Haryono DG. Matiro (2120201009)
3) Rianti m Rahim (2120201034)
4) Nurul Arifa Nani (2120201021)
5) Nikmattiya Umar (2120201029)
6) Anggrini Kadir (2120201049)
7) Milan Hulopi (2120201032)

FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS BINA MANDIRI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh…

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
laporan yang berjudul “Bobot Jenis & Visikositas” ini bisa diselesaikan sebelum
waktu yang direncanakan. Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas tugas
praktikum "Farmasi Fisika". Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada Rasulullah SAW beserta keluarga. Aamiin.

Di dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan-kesulitan


dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan yang Maha Kuasa dan dari
semua pihak serta dengan usaha yang semaksimal mungkin, sehingga laporan ini
dapat diselesaikan dengan baik.

Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dari isi maupun dari tata cara penulisan. Untuk itu kami masih
mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa
yang akan datang. Akhir kata semoga bermanfaat bagi kita semua.

Gorontalo, November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

I. PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Latar Belakang............................................................................................

1.2 Tujuan..........................................................................................................

1.3 Manfaat........................................................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................

2.1 Definisi Bobot Jenis Dan Viskositas..........................................................

2.1.1 Definisi bobot jenis....................................................................................

2.1.2 Definisi viskositas......................................................................................

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas.........................................

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis.......................................

2.4 Rumus bobot jenis dan viskositas..............................................................

2.4.1 Rumus bobot jenis......................................................................................

2.4.2 Rumus viskositas .......................................................................................

III. PROSEDUR KERJA.........................................................................................

3.1 Alat dan bahan............................................................................................

3.1.1 Alat.............................................................................................................

3.2.2 Bahan.........................................................................................................

3.2 Prosedur Kerja............................................................................................

3.2.1 Penentuan bobot jenis menggunakan piknometer......................................


3.2.2 Penentuan viskositas dengan bola jatuh.....................................................

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................

4.1 Hasil..............................................................................................................

4.1.1 Bobot jenis.................................................................................................

4.1.2 Viskositas...................................................................................................

4.2 Pembahasan.................................................................................................

4.2.1 Bobot jenis.................................................................................................

4.2.2 Viskositas...................................................................................................

V. PENUTUP............................................................................................................

5.1 Kesimpulan..................................................................................................

5.2 Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut farmakope Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat,
mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan
standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan
distribusinya serta penggunaannya yang aman.
Farmasi fisika adalah bidang ilmu yang mempelajari aplikasi dari sifat-sifat
fisika kimia suatu zat aktif untuk pembuatan sediaan farmasi, agar menghasilkan
bentuk sediaan obat yang baik dan memenuhi persyaratan. Prof. Jessie
mengungkapkan bahwa banyak hal yang mempengaruhi pelepasan zat aktif dari
bentuk sediaannya (Jessie 1978).
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat di bandingkan
dengan vlume zat pada suhu tertentu (biasanya 25 0c).sedangkan rapat jenis adalah
perbandingan antara bobot jenis suatu zat dengan bbot jenis air pada suhu tertentu
(biasanya dinyatakan sebagai 250/250, 250/40, 40/40).untuk bidang
farmasi,biasanya 250/250,(Anonim,2006)
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang
sama ditimbang di udara pada suu yang sama ,(Anonim,1979).
Menurut definisi,rapat jenis adalah perbandingan yang dinytakan dalam
desimal,dari berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam vlume yang sama
kedua zat mempunyai temperature yang telah diketahui.air digunakan untuk
standar untuk zat cair dan padat,hydrogen atau udara untuk gas.dalam
farmasi,perhitunga bobot jenis terutama menyangkut cairan,zat padat dan air
merupakan pilihan ang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah di
dapat dan mudah di murrnikan(Ansel H.C,1989).
Ada beberapa alat untuk mengukur bobot jenis dan rapat jenis,yaitu
menggunakan piknometer,neraca hidrostatis(neraca air),neraca reimann,neraca
mohr westphal(Sutoyo 1993).
Metode piknometer, prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa
cairan dan penentuan ruangan yang ditempati cairan ini. Menurut peraturan
apotek, harus digunakan piknometer yangsudah ditera, dengan isi ruang dalam ml
dan suhu tertentu (200C). ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga
suatu optimumtertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimum ini
terletak sekitar isi ruang 30 ml. ada dua tipe piknometer yaitu tipe botol dan tipe
pipet (Roh, Herman J, 1994).
Viskositas (kekentalan) berasal dari kutipan Viscous. Suatu bahan apabila
sebelum menjadi cair terlebih dahulu menjadi kental yaitu menjadi lunak dan
dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas dapat dianggap sebagai gerakan di bagian
dalam (internal) suatu fluida (Budianto, 2008).
Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau
cairan. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir dengan cepat,
sedangkan lainnya mengalir secara lambat. Cairan yangmengalir cepat seperti air,
alkohol dan bensin memiliki viskositas kecil. Sedangkan cairan yang mengalir
lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu memiliki viskositas besar (Sutiah,
2008).
Secara umum, viskositas lebih banyak dinyatakan dengan satuan Poise.
Istilah viskositas yang menghubungkan viskositas dalam Poise dengan viskositas
spesifik adalah viskositas kinematik, yang diperoleh dari viskositas dengan
densitas larutan. Viskositas kinematik mengejar dengan viskositas spesifik
melalui koefisien kinematik yang besarannya tergantung pada viskometer kapiler
yang digunakan (Rochima, 2007).
Satuan viskositas fluida dalam sistem cgs adalah dyne det cm-2, yang biasa
disebut dengan istilah poise di mana 1 poise sama dengan 1 dyne det cm-2. Istilah
viskositas yang menghubungkan viskositas dalam Poise dengan viskositas spesifik
adalah viskositas kinematik, yang diperoleh dari viskositas dengan densitas
larutan. Viskositas kinematik mengejar dengan viskositas spesifik melalui
koefisien kinematik yang besarannya tergantung pada viskometer kapiler yang
digunakan (Rochima, 2007). Viskositas dipengaruhi oleh perubahan suhu. Ketika
suhu naik maka viskositas menjadi turun atau sebaliknya (Budianto, 2008).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Untuk Mengetahui apa itu bobot Jenis
2. Untuk Mengetahui Apa itu Viskositas
3. Untuk mengetahui rumus bobot jenis
4. Untuk mengetaahui rumus viskositas
1.3 Manfaat
Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu:
1. Agar Mahasiswa Dapat Mengetahui cara untuk menetapkan bobot jenis
dan rapat jenis minyak zaitun, minyak kelapa, dan etanol dengan
menggunakan alat piknometer.
2. Agar Mahasiswa Dapat Mengetahui cara membedakan cairan newton dan
cairan non-newton.
3. Agar Mahasiswa Dapat Mengetahui cara menggunakan alat-alat penentuan
viskositas dan rheology.
4. Agar Mahasiswa Dapat Mengetahui cara menentukan viskositas dengan
metode bola jatuh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Bobot Jenis Dan Viskositas
2.1.1 Definisi bobot jenis
Bobot jenis adalah konstanta/tetapan bahan yang bergantung pada suhu
untuk padat, cair, dan bentuk gas yang homogen. Didefinisikan sebagai hubungan
darimassa (m) suatu bahan terhadap volumenya. Atau bobot jenis adalah
suatukarakteristik bahan yang penting yang digunakan untuk pengujian identitas
dankemurnian dari bahan obat dan bahan pembantu, terutama dari cairan dan zat-
zat bersifat seperti malam (Rudolf, Voigt, 1994).
Bobot jenis dinyatakan dalam desimal dengan beberapa angka di
belakangkoma sebanyak akurasi yang diperlukan pada penentuannya. Pada
umumnya, duaangka di belakang koma sudah mencukupi. Bobot jenis dapat
dihitung, atau untuksenyawa khusus dapat ditemukan dalam United States
Pharmacopeia (USP) atau buku acuan lain. (Ansel, 2006).
2.1.2 Definisi viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan“tahanan untuk mengalir” dari suatu
sistem yang mendapat suatu tekanan. Makin kental suatu cairanmakin besar gaya
yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir padakecepatan tertentu (Moechtar,
1989).
Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam
pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain.
Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produksediaan
farmasi (dosage form) sebagai penjaminan kualitas yang samauntuk setiap batch.
Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran
dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik.Rheologi dari suatu zat tertentu dapat
mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan
ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah
terbukti dapat mempengaruhilaju absorbsi obat dalam tubuh (Martin, 1993).
2.2 Faktor–faktor yang mempengruhi viskositas
1. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gas
tidak dipengaruhi oleh tekanan
2. Temperatur
Viskositas akan turun dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas naik
dengan naiknya suhu. Pemanasan zat cair menyebabkan molekul-molekulnya
memperoleh energi. Molekul-molekul cairan bergerak sehingga gaya antar
molekul melemah. Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan
kenaikan temperature
3. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air.Adanya bahan tambahan
seperti bahan suspensi menaikan viskositas air. Pada minyak ataupun gliserin
adanya penambahan air akan menyebabkan visositas akan turun karena
minyak maupun gliserin akan semakin encer, waktu alirnya semakin cepat.
4. Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol
cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannya tinggi serta
laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
5. Ikatan Rangkap
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak
6. Kekuatan antar molekul
viskositas air naik dengan adanya ikatan hidrogen, Viskositas CPO dengan
gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama (Bird, 1987).
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis
1. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat
jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot
jenisnya,demikian pula halnya pada suhu yang sangat rendah
dapatmenyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung
bobot jenisnya.
2. Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan
bobot jenisnya juga menjadi lebih besar.
3. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh
tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat,
bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zatdapat mempengaruhi
bobot jenisnya.
4. Kekentalan/viskositas sutau zat dapat juga mempengaruhi berat jenisnya.
(Lachman, 1994)
2.4 Rumus bobot jenis dan viskositas
2.4.1 Rumus bobot jenis
Dalam farmasi, perhitungan bobot jenis terutama menyangkut cairan, zat
padat, dan air merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai
standarkarena mudah didapat dan mudah dimurnikan. (Howard, Ansel.,
1989)Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis
yaitu:
A. Bobot jenis sejatiMassa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk
rongga yang terbukadan tertutup.
B. Bobot jenis nyataMassa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk
pori/lubang terbuka,tetapi termasuk pori yang tertutup.
C. Bobot jenis efektifMassa partikel dibagi volume partikel termasuk pori
yang tebuka dan tertutup.(Lachman, L., 1994)
Rumus perhitungan bobot jenis :

BJ = bobot pikno berisi cairan – bobot pigno kosong

Volume pignometer

2.4.2 Rumus visksitas

p 1−p 2−p 3
= Nr
3
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan amilum yaitu: gelas ukur,
gelas kimia, neraca analitik, piknometer, pipet, bola kelereng,botol aqua, dan
stopwatch.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan tingtur yaitu: alkohol,
aluminium foil, etanol 96%, minyak kelapa, minyak zaitun, dan tisue.
3.2 Prosedur Keja
3.2.1 Penentuan bobot jenis menggunakan piknometer
1. Dibilas piknometer menggunakan alkohol kemudian dikeringkan sampai
tidak meninggalkan tetesan.
2. Ditimbang piknometer kosong dengan neraca analitik dan menghasilkan
26,46 gr (a gram).
3. Di masukan etanol 96% yang akan diukur kedalam piknometer.
4. Ditutup piknometer dengan alumunium foil.
5. Ditimbang kembali piknometer yang telah berisi etanol96% secara teliti
dengan menggunakan neraca analitik dan menghasilkan 62,39 gr (b gram).
6. Dihitung massa jenis piknometer (b-a) gr/volume dan menghasilkan 0,72 gr.
3.2.2 Penentuan Viskositas dengan bola jatuh
1. Dituangkan Sampel (alkohol 96%) kedalam botol aqua hingga penuh.
2. Dimasukan kelereng kedalam botol lalu ditutup rapat.
3. Dibalikan botol dengan sudut 90° dan amati bola yang bergerak jatuh dari
atas kebawah sambil menyalakan stopwach.
4. Dicatat waktu bergerak jatuhnya kelereng yang terjadi dalam satuan detik.
5. Dilakukan hal yang sama sebanyak tiga kali.
6. Dihitung rata-rata waktu pada masing-masing jatunya kelereng.
7. Dihitung viskositasnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
.1 Hasil
4.1.1 Bobot Jenis

NO Sampel Volume Bobot Bobot B B–A MJ


Piknometer A (gram) (gram) (g/ml)
(ml) (gram)
1 -
Minyak 50 ml
kelapa
2 26,22 65,60 0,78 -
Minyaak 50 ml
zaitun
3 -
Alkohol 50 ml 26,46 63,39 O,7
96%

4.1.2 Viskositas
Waktu
NO Zat/Bahan Rata-Rata
1 2 3
1 MinyakKelapa 0,73 0,92 0,99 0,88
2 Air 0,54 0,40 0,51 0,40
3 Alkohol 96%

4.2 Pembahasan
4.2.1 Bobot Jenis
Pada praktikum Kali ini Adalah Bobot jenis Viskositas. Bobot jenis
merupakan Sutu besaran Yang menyatakan perbandingan antar masa (g)
Dengan Volume (Ml) Jadi Satuan Bobot Jenis g/m. sedangkan Viskositas
merupakan ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan uji.
Kekentalan tak lain adalah sifat cairan yang sangat erat kaitannya dengan
hambatan dari suatu cairan uji dalam mengalir (Estien, Yazid, 2005).
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu kami menyiapkan semua
alat dan bahan yang akan di gunakan, dalam praktikum kali ini kami
melakukan percobaan pada tiga sampel yaitu minyak kelapa, minyak
jaitun, dan alkohol 96%. Setelah alat dan bahan yang d gunakan telah siap
maka kami mulai melakukan percobaan menghitung bobot jenis sampel.
langkah pertama yaitu ketiga pikno meter di bersihkan menggunakan
alkohol kemudian setelah pikno meter sudah dalam ke adaan steril pikno
meter kosong di timbang menggunakan neraca analitik . Setelah di
dapatkan berat masa pikno meter kosong selanjutnya pikno meter di isikan
sampel, pikno meter pertama di masukan minyak kelapa, pikno meter
kedua di isikan minyak jaitun, dan pikno meter yang ketiga di isikan
alkohol 96% . Sebanyak 50 mil Selanjutnya ketiga pikno meter yang telah
berisi sampel di tutup dan di bungkus menggunakan aluminium foil dan di
timbang kembali setiap pikno meter yang telah berisi sampel.
4.2.2 Viskositas.
Sebelum melakukan percobaan terlebih dahulu kami menyiapkan alat dan
bahan yang akan di gunakan. Dalam percobaan kedua ini kami akan
mengukur viskositas. Petama-tama ketiga botol aqua di isikan setiap
sampel Botol yg pertama di isikan minyak kelapa, botol yang kedua di
masukan minyak jaitun, dan botol yang ketiga di masukan alkohol 96%.
Setelah itu masuk pada tahapan pengukuran Sampel pertama minyak
kelapa di masukan kelereng. Kemudia di balik dan di hitung kecepatan
jatuhnya kelereng. Di lakukan sebanyak 3 kali. Dan setiap kali di balik di
hitung untuk kelajuan jatuhnya. Dan di lakukan hal yang sama kepada
sampel lainnya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
. Bobot jenis merupakan Sutu besaran Yang menyatakan perbandingan
antar masa (g) Dengan Volume (Ml) Jadi Satuan Bobot Jenis g/m.
sedangkan Viskositas merupakan ukuran yang menyatakan kekentalan
suatu cairan uji. Kekentalan tak lain adalah sifat cairan yang sangat erat
kaitannya dengan hambatan dari suatu cairan uji dalam mengalir (Estien,
Yazid, 2005).
BJ = bobot pikno berisi cairan – bobot pigno kosong

Volume pignometer

Rumus visksitas

p 1−p 2−p 3
= Nr
3

5.2 Saran
1. Labortorium
Diharapkan untuk melengkapi alat-alat dilaboratorium agar kami
mahasiswa dapat melaksanakan praktikum dengan baik.
2. Asisten
Diharapkan dapat lebih baik mengarahkan dalam praktikum agar
mahasiswa lebih tepat waktu untuk mematuhi tata tertip yang ada
dilaboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Yazid E. 2005. Kimia Fisika untuk Paramedis. Yogyakarta: Penerbit Andi.


LAMPIRAN

A. Perhitungan
1. Perhitungan Bobot Jenis
b−a
π=
v

Ket : b = Berat piknometer berisi sampel


a = Berat piknometer kosong
v = volume piknometer

65,60−26,22 39,38
= 50 = 50 = 0,78 g/ml

2. Perhitungan
P 1+ P 2+ P3
∑kecepatan bola jatuh = 3 = NR

0,54+0,40+ 0,51
3
= 0,40

Menentukan bola jatuh minyak

π = B(p1-p2)t

= 0,9545 ( 2,2314 – 1 ) 0,48


= 0,9545 ( 1,3314 ) 0,48
= 0,0558

Ket : b = Berat piknometer berisi sampel


a = Berat piknometer kosong
v = volume piknometer
B. Dokumentasi prosedur kerja
1. Bobot jenis

Mengeringkan Mengukur sampel


piknometer yang telah di minyak Zaitun yang Menimbang piknometer
bersihkanmengunakan akan di gunakan yang telah kering
alkohol

Menimbang Membungkus piknometer


Memasukan sampel piknometer berisi yang berisi sampel
kedalam piknometer sampel mengunakan almunium
foil
Menimbang piknometer
yang telah di bungkus
sekeliling nya mengunakan
almunium foil

2. Viskometer

Memasukan kelereng Melakukan pengukuran


kedalam botol yang kecepatan perpindahan
Menuangkan botol 600 ml
berisi air kelereng ke bagian
mengunanakn air
bawah dengan tiga kali
percobaan

C. ALAT DAN BAHAN


1. Bobot jenis
a. Alat
Gelas ukur Piknometer Gelas kimia

Timbangan Analitik Almunium foil

b. Bahan

Minyak zaitun

2. Viskositas
a. Alat

Botol 600 ml Hp Kelereng

b. Bahan

Air mineral

Anda mungkin juga menyukai