Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA FARMASI
PENENTUAN KERAPATAN ZAT CAIR

Dosen Pengampu : Drs Hisran,ME,Apt


Nama Anggota : Helen Fitriyani
Nur Selawanti
Nandiny
M.Ilham

TAHUN AJARAN 2021-2022

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


PRAKTIKUM 1

PENENTUAN KERAPATAN ZAT CAIR

I. Tujuan
Dapat menentukan kerapatan dan bobot jenis bermacam-macam zat cair

II. Dasar Teori


Kerapatan merupakan massa per unit volume suatu zat pada temperatur tertentu. Sifat
ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus merupakan
salah satu sifat fisika yang paling definitif, dengan demikian dapat digunakan untuk
menentukan kemurnian suatu zat. (Martin,1993)

Suatu rapatan diperoleh dengan membagi massa suatu objek dengan volumenya:
massa( mr)
Kerapatan, massa jenis ( ρ ) =
volume (ml)

Bobot jenis suatu zat merupakan perbandingan antara bobot zat terhadap air volume
sama yang ditimbang di udara pada suhu yang sama. Penetapan bobot jenis digunakan
hanya untuk cairan, kecuali dinyatakan lain, didasarkan pada perbandingan bobot zat di
udara pada suhu 25° C terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama.
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu yang telah ditetapkan
terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila pada suhu 25° C zat
berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang telah tertera pada masing – masing
monografi, dan mengacu pada air pada suhu 25° C.

massa jenis zat


Bobot jenis zat =
massa jenis air

Tabel kerapatan air (Depkes RI,1995)

SUHU (° C) BOBOT PER LITER

20 997,18 atau 0,99718 ml


25 996,02 atau 0,99602 ml
30 994,62 atau 0,99462 ml

III. Alat dan Bahan

Alat:
 Neraca Elektrik
 Piknometer dengan termometer
 Tissue
 Beaker Glass
Bahan:

 Etanol 96%
 Gliserin
 Tween

IV. Cara Kerja

1. Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan

- Ditimbang piknometer kosong yang bersih dan kering dengan seksama


- Diisi piknometer dengan air hingga penuh, kemudian tutup dan di lap
menggunakan tissue
- Lalu timbang lagi piknometer yang telah diisi air tersebut lakukan secara tiga kali
untuk memastikan berat bobot piknometer dan air.
- Setelah itu lalukan mengecekan suhu menggunakan piknometer termometer = 30
°C
- Dilihat dalam tabel berapa kerapatan air pada suhu percobaan yang digunakan
untuk menghitung volume air = volume piknometer

Cara perhitungan :

Bobot piknometer + air = A (gram)

Bobot piknometer kosong = B (gram)

Bobot air = C (gram)

Kerapatan air pada suhu 30° C = β air

Volume piknometer ( Vp) = ¿ ¿


2. Penentuan kerapatan dan berat jenis zat cair

Lakukan pengukuran masing-masing sampel dengan menggunakan piknometer


yang sama seperti pada percobaan 1.

Bobot piknometer + zat X = D (gram)


Bobot piknometer kosong = B (gram)
Volume piknometer = Vp (ml)

( D−B) g
Kerapatan sampel dihitung dengan cara : β sampel =
(Vp ml)

Bobot jenis zat = (massa jenis sampel) / (massa jenis air)


V. PERHITUNGAN
 Suhu dan Volum Piknometer

Bobot piknometer kosong= 34,6607

Bobot piknometer + Air = 85,6732

Bobot air = 51,0125

Kerapatan air pada suhu percobaan 30℃ = 0,9946

Volum piknometer = 51,0125 ÷ 0,9946 = 51.2894

 Etanol

Bobot piknometer + zat Etanol = 78,1854

Bobot piknometer kosong = 34,6607

Kerapatan etanol = 78,1854 - 34,6607 = 43.5247 ÷ 51,2894 = 0,8486

massa jenis etanol


Bobot jenis = = 0,8486 ÷ 0,9946 = 0,853 menurut FIII 0,789
massa jenis air

 Tween

Bobot piknometer + zat = 89,3851

Bobot piknometer kosong = 34,6607

Kerapatan aseton = 89,3851 - 34,6607= 54.7244 ÷51,2894 = 1,0669

massa jenis aseton


Bobot jenis = = 1,0669 ÷ 0,9946 = 1,0726 menurut FIII 1,310
massa jenis air

 Gliserin

Bobot piknometer + zat = 98,4445

Bobot piknometer kosong = 34,6607

Kerapatan gliserol = 98,4445 - 34,6607 = 63.7838 ÷ 51,2894 = 1,2436

massa jenis gliserol


Bobot jenis = = 1,2436 ÷ 0,9946 = 1,250
massa jenis air
menurut FIII 1,255-1,260

VI. PEMBAHASAN

Dalam bidang farmasi bobot jenis dan rapat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai
salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula
untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta
dapat pula diketahui tingkat kelarutan/daya larut suatu zat.

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah piknometer. Piknometer digunakan untuk
mencari bobot jenis. Piknometer biasanya terbuat dari kaca untuk erlenmeyer kecil dengan
kapasitas antara 10ml-50ml.

Untuk melakukan percobaan penetapan bobot jenis, piknometer dibersihkan dengan


menggunakan aquadest, kemudian dibilas untuk mempercepat pengeringan piknometer
kosong tadi. Pembilasan dilakukan untuk menghilangkan sisa dari permbersihan, karena
biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada dinding alat yang dibersihkan, sehinggga
dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer kosong, yang akhirnya juga
mempengaruhi nilai bobot jenis sampel. Jadi sisa-sisa yang tidak diinginkan dapat hilang
dengan baik, baik yang ada di luar, maupun yang ada di dalam piknometer itu sendiri.
Setelah piknometer dibersihkan, piknometer kemudian dikeringkan. Setelah kering
piknometer ditimbang pada timbangan analitik dalam keadaan kosong. Setelah ditimbang
kosong, piknometer lalu diisikan dengan sampel mulai dengan aquadest, sebagai pembanding
nantinya dengan sampel yang lain.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat adalah :

1. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat
menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian pula halnya pada suhu
yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung
bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil

2. Massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot jenisnya
juga menjadi lebih besar.Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan
berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari
zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat dapat mempengaruhi bobot jenisnya.

3. Kekentalan/viskositas suatu zat dapat juga mempengaruhi berat jenisnya. Hal ini dapat
dilihat dari rumus :Dari rumus tersebut, viskositas berbanding lurus dengan bobot jenis (d).
Jadi semakin besar viksositas suatu zat maka semakin besar pula berat jenisnya

Adapun perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan oleh :

Kesalahan pembacaan skala pada alat Cairan yang digunakan sudah tidak murni lagi
sehingga mempengaruhi bobot jenisnya Pengaruh suhu dari pemegang alat, juga berpengaruh
pada alat Kesalahan-kesalahan praktikan seperti tidak sengaja memegang piknometer
Pemanasan pada piknometer tidak sempurna, terdapat gelembung atu titik air dalam
piknomter setelah dipanaskan.
VII. KESIMPULAN
- Alat yang digunakan dalam penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair pada
percobaan ini adalah piknometer
- Kerapatan etanol 96% yaitu 0,813 gram/ml dengan boboi jenis nya yaitu
0,817,kerapatan kloroform yaitu 1,480 gram/ml dengan bovot jenis nya yaitu 1,486,
kerapatan sampel minimuman fruit tea yaitu 1,037 yaitu gram/ml dengan bobot jenis
nya yaitu 1,041.
- Kerapatan peluru (zat padat) yaitu 1,93 gram/ml dan kerapatan lilin zat padat yaitu
0,35 gram/ml

Anda mungkin juga menyukai