Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus
merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive, dengan demikian dapat
Hubungan antara massa dan volume tidak hanya menunjukan ukuran dan
bobot molekul suatu komponen, tetapi juga gaya-gaya yang mempengaruhi sifat
kerapatan diukur dengan gram/milimeter (untuk cairan) atau gram/cm2 (Martin, A.,
1993).
Kerapatan dan berat jenis. Ahli farmasi sering kali mempergunakan besaran
pengukuran ini apabila mengadakan perubahan antara massa dan volume. Kerapatan
adalah turunan besaran karena menyangkut satuan massa dan volume. Batasannya
adalah massa per satuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dan dinyatakan
Berbeda dengan kerapatan, berat jenis adalah bilangan murni tanpa dimensi;
yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan rumus yang cocok. Berat
jenis didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan
air, harga kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara
lain yang khusus. Istilah berat jenis, dilihat dari definisinya, sangat lemah; akan lebih
pada suhu 4o
/25o
, 25o
/4o
, dan 4o
/4o
menunjukkan temperatur udara di mana zat ditimbang; angka di bawah garis miring
patokan 25o
didiskusikan di buku kimia dasar, fisika dan farmasi (Martin, A., 1993).
d=
Suatu sifat yang besarnya tergantung pada jumlah bahan yang sedang
diselidiki disebut sifat ekstensif. Baik massa maupun volume adalah sifat-sifat
ekstensif. Suatu sifat tergantung pada jumlah bahan adalah sifat intensif. Rapatan
yang merupakan perbandingan antara massa dan volume, adalah sifat intensif. Sifat-
sifat intensif umumnya dipilih oleh para ilmuwan untuk pekerjaan ilmiah karena tidak
tergantung pada jumlah bahan yang sedang diteliti (Petrucci, R. H., 1985).
Pembuatan sediaan solid, semi solid, dan larutan memerlukan pengetahuan dasar
fisika agar dapat nantinya diterapkan secara baik dan benar. Salah satu cabang ilmu Farmasi
Fisika adalah tentang ukuran partikel (ilmu mikromeritik) dan tegangan Antarmuka. Kedua
hal ini sangat berpengaruh dan menjadi dasar mutlak harus diketahui sebelum melakukan
formulasi suatu sediaan farmasi. Tanpa pengetahuan kedua hal ini maka akan sangat sulit
dalam preformulasi sediaan dan tentunya tidak akan menghasilkan produk yang baik,
bermutu, dan berkualitas serta tidak akan memberikan efek yang diinginkan.
Bab II ini mencakup bahasan mikromeritik dan fenomena antar permukaan. Bahasan
menggambarkan kepada mahasiswa bagaimana sebenarnya partikel itu dan pengaruh sifat
partikel terhadap formulasi sediaan farmasi terutama sediaan tablet dan suspensi.
cara penentuan tegangan antarmuka serta aplikasi tegangan antarmuka dalam kehidupan
sehari-hari dan khususnya dalam bidang Farmasi yaitu dalam formulasi sediaan, karena hal
Hal-hal yang dipengaruhi oleh ukuran partikel dan tegangan antarmuka meliputi:
c. Ukuran partikel terkait dengan sifat fisika, kimia, dan farmakologi obat.
d. Secara klinis, ukuran partikel obat dapat memengaruhi pelepasannya dari sediaan yang
e. Keberhasilan formulasi suspensi, emulsi, dan tablet, dari aspek stabilitas fisik dan
f. Dalam pembuatan tablet dan kapsul, kontrol ukuran partikel penting untuk mencapai
Porositas atau rongga dari serbuk adalah perbandingan volume rongga terhadap
volume bulk dari sebuah pengepakan yang dinyatakan dalam persen, x 100
bp
bp
vVV
V
V
VV
1
Dimana:
Vb = Volume bulk
Kerapatan Partikel
1) Kerapatan Sebenarnya
Kerapatan sebenarnya () adalah kerapatan dari bahan itu sendiri, tidak
Densitometer Helium
berpori.
Piknometer
) atau (g/ml)
) atau (ml)
(air raksa).
Dalam kerapatan granul dikenal istilah porositas dalam partikel yang dirumuskan
sebagai:
g
gp
dalam partikel V
V
VV
Dimana:
g
= kerapatan granul
= kerapatan sebenarnya
Kerapatan Bulk (
g
Kerapatan bulk didefinisikan sebagai massa dari suatu serbuk dibagi dengan
volume bulk. Kerapatan bulk ini tergantung dari Tergantung pada distribusi
bg
ruang antara V
VV
1
1
b. Porositas total
Di mana:
Vb = volume bulk
Contoh:
Berat sebuah tablet NaI adalah 0,3439 gram dan volume bulk adalah 0,0963
cm3
Jawaban:
Dik:
w = 0,3439 gram
Vb = 0,0963 cm3
ρ = 3,667 gram/cm3
Peny: ρb = g / vb
ρb 3,571
ρ 3,667
= 2,6%
Volume: