KETENTUAN DAN PERSYARATAN UMUM Farmakope Indonesia edisi V.
Ketentuan Umum dan Persyaratan Umum, untuk selanjutnya disebut “Ketentuan
Umum” menetapkan pedoman dasar, definisi dan kondisi umum untuk penafsiran dan penggunaan Farmakope Indonesia.
Persyaratan Umum yang dinyatakan dalam ketentuan umum diterapkan untuk
semua monografi Farmakope Indonesia dan untuk semua lampiran kecuali secara khusus ditekankan dengan pernyataan “kecuali dinyatakan lain”. Jika terdapat pengecualian pada monografi terhadap persyaratan umum atau lampiran, maka persyaratan dalam monografi digunakan sebagai pengganti persyaratan pada ketentuan umum atau lampiran.
Pengakuan Hukum Farmakope Indonesia diakui secara hukum di Indonesia.
Peraturan perundang-undangan mendukung penerapan Farmakope Indonesia sebagai standar mutu sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 105 ayat (1) bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya.
KESESUAIAN DENGAN STANDAR Penggunaan Standar Standar untuk
monografi Farmakope Indonesia dinyatakan dalam monografi, lampiran, dan ketentuan umum. Identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian bahan ditetapkan sesuai jenis pengujian, prosedur pengujian, dan kriteria penerimaan yang dinyatakan baik dalam monografinya, dalam ketentuan umum ataupun dalam lampiran, kecuali secara khusus dinyatakan lain.
Standar monografi, lampiran dan ketentuan umum diberlakukan terhadap bahan
tersebut mulai dari proses produksi hingga kadaluwarsa. Spesifikasi produk dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (misalnya: inisiasi rancang kualitas), dikembangkan dan diterapkan untuk menjamin kesesuaian bahan dengan standar Farmakope hingga batas waktu kadaluwarsanya dalam kondisi penyimpanan yang sesuai, sehingga setiap bahan resmi yang diuji akan memenuhi kesesuaian dengan standar Farmakope
Pada saat tertentu, standar Farmakope menggunakan prosedur statistik, dengan
banyak satuan uji dan juga rancangan prosedur berkelanjutan untuk membantu pengguna membuktikan bahan yang diuji memenuhi standar. Pendekatan terhadap prosedur statistik dimaksudkan untuk membuat simpulan terhadap kelompok unit yang lebih besar, tetapi dalam banyak kasus, pernyataan memenuhi kesesuaian dengan standar Farmakope ditetapkan hanya pada unit yang diuji. Pengulangan, replikasi, pengabaian hasil pencilan data secara statistik ataupun ekstrapolasi hasil terhadap kelompok uji yang lebih luas, seperti halnya frekuensi yang sesuai untuk pengujian bets tidak dinyatakan secara spesifik dalam Farmakope. Frekuensi pengujian dan sampling ditetapkan sesuai kegunaan oleh pengguna lain Farmakope.
Pembuatan sediaan resmi dilakukan sesuai dengan prinsip dasar Cara
Pembuatan Obat yang Baik dengan menggunakan komponen yang sesuai dengan rancangan spesifikasi untuk menjamin sediaan akhir memenuhi persyaratan monografi.