di Bidang Kefarmasian
KARAKTERISTIK KODE ETIK BAGI
PROFESI
Sanksi moral.
Sanksi dikeluarkan dari organisasi.
PRAKTIK PELAKSANAAN “KODE ETIK”
1. Kewajiban Umum
a) Sumpah apoteker
b) Kode etik
c) Menjalankan sesuai standar kompetensi.
d) Aktif mengikuti perkembangan dibidang kesehatan dan farmasi.
2. Di dalam melaksanakan praktik, apoteker menjauhkan diri dari usaha mencari
keuntungan semata bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur kefarmasian.
3. Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh baik bagi orang lain.
4. Tidak ada praktik kefarmasian dengan prinsip ekonomi (melalui usaha sekecil-kecilnya
namun mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya) à Tetapi yang terpenting
patient safety dengan terapi yang rasionala dengan harga terjangkau.
5. Apoteker menjadi sumber informasi.
SUMPAH APOTEKER
1. Contractual liability
Tanggung gugat ini timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya
kewajiban dari hubungan kontraktual yang sudah disepakati. Di
lapangan pengobatan, kewajiban yang harus dilaksanakan adalah
daya upaya maksimal, bukan keberhasilan, karena health care
provider baik tenaga kesehatan maupun fasilitas pelayanan
kesehatan hanya bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan yang
tidak sesuai standar profesi/standar pelayanan
2. Vicarius liability
Vicarius liability atau respondent superior ialah tanggung gugat yang timbul atas
kesalahan yang dibuat oleh tenaga kesehatan yang ada dalam tanggung jawabnya (sub
ordinate), misalnya apoteker penanggung jawab bertanggung gugat atas kerugian
pasien yang diakibatkan kelalaian apoteker lain atau tenaga teknis kefarmasian lain
yang menjadi tanggung jawabnya
3. Liability in tort
Liability in tort adalah tanggung gugat atas perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad). Perbuatan melawan hukum tidak terbatas hanya
perbuatan yang melawan hukum, kewajiban hukum baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap orang lain, akan tetapi termasuk juga yang berlawanan
dengan kesusilaan atau berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan
dalam pergaulan hidup terhadap orang lain atau benda orang lain, dan masih
ada tanggung gugat lagi yang sangat jarang terjadi yaitu,
4. Strict Liability
Tanggung gugat jenis ini sering disebut dengan tanggung gugat tanpa
pembuktian kesalahan (liability whitout fault) yaitu seseorang harus
bertanggungjawab meskipun tidak melakukan kesalahan apa-apa tetapi
mengetahui atau menyadari tentang potensi kerugian bagi pihak lain, baik
yang bersifat intensional, recklessness ataupun negligence.
Studi Kasus NAPZA
Kasus :
Berdasarkan informasi Polres A bahwa banyak ditemukan (Tablet Carnophen
beredar di kalangan remaja) telah dilakukan pemeriksaan terhadap apotek-apotek
di Kabupaten tersebut dan pada salah satu apotek ditemukan penjualan bebas
rata-rata per bulan sebanyak 12 box dan Trihexyphenidyl sebanyak 7 box,
penjualan tanpa resep Ephedrine tablet rata-rata 3 kaleng @ 1000 tablet serta
penjualan tanpa resep diazepam 5 mg tablet sebanyak 30 tablet.
Dari temuan tersebut:
1. Pelanggaran Undang-undang dan Peraturan apa saja yang telah dilakukan oleh
apotek tersebut? (Jelaskan secara singkat)
2. Sanksi apa saja (administratif dan pidana) yang dapat diberikan terhadap
apotek, dapatkah apoteker pengelola apotek menjadi tersangka?