id
digilib.uns.ac.id
Oleh:
KARTIKA SARI
M3508043
DIPLOMA 3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitiito user
PERSETUJUAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian saya
sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar yang
telah diperoleh dapat ditinjau dan / atau dicabut.
KARTIKA SARI
NIM. M3508043
commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
INTISARI
Diketahui bahwa daun binahong dari tanaman Anredera cordifolia (tenore) Steen.
telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional misalnya sebagai antibakteri.
Penggunaan sediaan gel antiseptik untuk tangan meningkat karena terjadinya
penyakit-penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan suatu bentuk sediaan gel antiseptik tangan dari ekstrak daun
binahong. Fraksi etil asetat daun binahong diperoleh dari maserasi dengan etanol dan
selanjutnya dilakukan fraksinasi menggunakan etil asetat. Formula sediaan gel dibuat
dengan basis carbopol dan kadar ekstrak yang digunakan adalah 1%, 3%, 5%, 10%
dan 15%.
Evaluasi efektifitas dari daya antiseptik dilakukan dengan meneteskan dan
meratakan sediaan gel pada telapak tangan dan diujikan pada media padat nutrient
agar. Media diinkubasikan selama 24 jam pada suhu 37C, kemudian koloni yang
tumbuh dihitung dengan colony counter. Uji antibakteri juga dilakukan terhadap dua
macam sediaan gel antiseptik tangan yang sudah beredar di pasaran. Data yang
didapat dianalisa statistika menggunakan uji One Way Annova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel yang dihasilkan berwarna hijau
pucat. Uji antibakteri menunjukkan bahwa pada kadar ekstrak 5%, jumlah koloni
yang tumbuh setelah pemakaian berkurang sampai 50%. Sedangkan kadar10% dan
15% menunjukan tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme pada media dan
mempunyai aktifitas sama dengan sediaan yang beredar dipasaran.
Kata kunci: Fraksi etil asetat daun binahong, gel, daya antiseptik, uji antiseptik
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
It has been seen that binahong leaf of Anredera cordifolia (tenore) Steen has
been used for a long time in traditional medication, for example for antibacterial
agent. The use of antiseptic gel preparation for hand increases because of the
bacteria-induced serious diseases. This research aims to develop a form of hand
antiseptic gel preparation from the binahong leaf extract. The ethyl acetate fraction of
binahong leaf was obtained from maceration with ethanol and then fractionation was
done using ethyl acetate. The formula of gel preparation was made with carbopol
base and extract levels used were 1%, 3%, 5%, 10%, and 15%.
The evaluation on effectiveness of antiseptic power was done by dripping and
rubbing the gel preparation evenly on the palm and then testing it on the nutrient agar
solid media. The media was incubated for 24 hours at 37oC, and then the colony
growing on it was measured using colony counter. Antibacterial test was also done on
two types of hand antiseptic gel preparation circulated in the market. The data
obtained was analyzed statistically using One Way Anova.
The result of research showed that the gel preparation provided was pale
green in color. The antibacterial test showed that at extract level of 5%, the number of
colony growing after the use decreases to 50%. Meanwhile at 10% and 15% levels,
there was no microorganism growth on the media and they had activity similar to the
preparation available commercially.
Keywords: ethyl acetate fraction of binahong leaf, gel, antiseptic power, antiseptic
test
commitvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Yakin, bahwa Allah akan memberi sesuatu yang indah dibalik semua cobaan yang
begitu rumit untuk dihadapi
Bisa karena tahu dan mencoba belajar dari pengalaman
Apa yang anda lakukan hari ini, merupakan kunci kebaikan ataupun juga kehancuran
hari esok anda. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini.
Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka
membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
commitviito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karuniaNya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul Formulasi dan studi Efektifitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Fraksi Etil
Asetat Daun Binahong (Anredera cordifolia (tenore) Steen) dengan lancar.
Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Farmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret.
Penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh sebab itu penulis mengucapkan
terima kasih yang setulusnya kepada:
1. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc., PhD. selaku Dekan fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam
2. Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt. selaku Ketua Prodi Program D3 Farmasi
Universitas Sebelas Maret.
3. Anif Nur Artanti, S.farm., Apt. selaku dosen pembimbing tugas akhir.
4. Ayah, mama dan adek(adit) yang telah memberikan semangat dan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
5. Suami serta anak(faishal) yang telah memberi semangat untuk tidak menyerah
dan membuat tidak mudah putus asa.
commitviiito user
perpustakaan.uns.ac.id
6. Temanteman
digilib.uns.ac.id
seperjuanganku
farmasi
angkatan
2008
yang
telah
Surakarta,
Kartika Sari
commitixto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iii
INTISARI .. iv
ABSTRACT v
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN. 1
1.1.Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2.Perumusan Masalah .................................................................... 3
1.3.Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.4.Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Binahong .................................................................................... 5
commitxto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitxiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commitxiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.
Tabel II.
Tabel III. Tabel Diagram Alir Cara Pembuatan Fraksi Etil Asetat25
Tabel IV. Tabel Diagram Alir Cara Pembuatan Gel..25
Tabel V. Tabel Uji Daya Rekat Fraksi Etil Asetat Daun Binahong .27
Tabel VI. Tabel Hasil Identifikasi Senyawa Flavonoid Secara KLT........... 29
Tabel VII.
commitxivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Gambar Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) ...... 5
Gambar 2. Gambar Skema Jaringan Kulit ......................................................... 11
Gambar 3. Gambar Sinar UV 254 nm ................................................................ 29
Gambar 4. Gambar Sinar UV 366 nm ................................................................ 29
Gambar 5. Gambar Setelah Disemprot FeCl3 .................................................... 29
Gambar 6. Diagram Gambar Hasil Dari Pembuatan Gel .................................... 31
Gambar 7. Media Agar Ditumbuhi Koloni 35
Gambar 8. Uji Antibakteri................................................................................... 36
commitxvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Determinasi daun binahong (Anredera cordifolia
(tenore) Stenn). 42
Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Fraksi Etil Asetat Daun Binahong
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penggunaan bahan yang berasal dari alam sebagai obat bukan hal yang baru.
Sejak dahulu manusia mencoba mengobati penyakit yang dideritanya dengan
menggunakan bahan alam. Pada saat ini banyak orang telah kembali pada pengobatan
tradisional dengan menggunakan tanaman obat, baik untuk mengobati atau menjaga
kesehatan. Trend gaya hidup yang mengarah kembali ke alam (back to nature)
membuktikan bahwa hal-hal yang alami bukanlah yang ketinggalan jaman atau
kampungan. Dalam dunia kedokteran banyak yang kembali mempelajari obat-obat
tradisional, tanaman obat ditelaah dan dipelajari secara ilmiah. Hasilnya mendukung
bahwa tanaman obat memang memiliki kandungan zat-zat atau senyawa yang secara
klinis terbukti bermanfaat bagi kesehatan (Muhlisah, 2004).
Penelitian mengenai aktivitas antibakteri daun binahong dan kandungan metabolit
sekundernya pernah dilakukan bahwa dalam simplisia daun binahong terkandung
senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol dan saponin (Annisa,2007).
Ekstraksi pada rhizome binahong dengan pelarut etil asetat, petroleum eter, dan
etanol 70% di dapatkan senyawa alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol. Pada
ekstrak dengan pelarut etil asetat pada konsentrasi 2 % dapat membunuh bakteri
Staphylococcus aureus (Setiaji, 2009).
commit1to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Dari latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya
antiseptik dari sediaan gel yang mengandung fraksi etil asetat daun binahong 1%, 3%,
5%, 10% dan 15%.Selanjutnya daya antiseptik dari sediaan gel fraksi etil asetat daun
binahong dibandingkan dengan daya antiseptik sediaan gel antiseptik tangan yang
beredar dipasaran.
1.2.Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini :
1. Bagaimana pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak dalam formula sediaan gel
antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong terhadap sifat fisiknya?
2. Sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong dengan konsentrasi
berapakah yang paling optimum daya antiseptiknya?
3. Bagaimana tingkat efektifitas antiseptik sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil
asetat daun binahong dibandingkan dengan sediaan gel yang beredar dipasaran?
1.3.Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak dalam formula sediaan gel
antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong terhadap sifat fisiknya.
2. Mengetahui konsentrasi gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong yang
paling optimum dengan daya antiseptiknya.
3. Mengetahui tingkat efektifitas antiseptik sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil
asetat daun binahong dibandingkan dengan sediaan gel yang beredar dipasaran.
1.4. Manfaat Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
mutu
tanaman
obat
tradisional
commit to user
daun
binahong.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Binahong
2.1.1. Sistematika Tanaman
Klasifikasi tanaman binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen)
tanaman binahong dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Familia : Basellaceae
Genus : Andredera
Species : Andredera cordifolia (Tenore) Steen.(Anonim, 2008)
commit5to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Bahwa di dalam daun binahong terdapat aktifitas antioksidan, asam askorbat dan
total fenol yang cukup tinggi. (Uchida, et al.,2003)
2.2. Maserasi
Maserasi berasal dari bahasa latin macerare yang artinya merendam (Ansel,
1985). Maserasi adalah proses pengekstraksi simplisia dengan menggunakan pelarut
dengan beberapa kali pengocokan pada temperature ruangan (kamar) (Anonim,
2000). Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari. Cairan penyari akan me nembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel
yang mengandung zat aktif. Karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat
aktif di dalam sel dengan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak ke luar.
Peristiwa ini berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di
dalam sel dengan di luar sel (Anonim, 1986).
2.2.1. Cara Pembuatan Maserat
Maserasi dilakukan dengan cara: 10 bagian simplisia dengan derajat halus
tertentu dimasukan dalam bejana, kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan
penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya. Setelah 5 hari
diserkai dan ampas diperas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
Gel
Gel kadang-kadang disebut jeli, merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi
yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar,
terpenetrasi oleh suatu cairan (Anonim,1995).
Gel adalah sediaan semi padat dimana fase cairnya dibentuk dalam suatu matriks
polimer 3 dimensi (terdiri dari gom alam atau gom sintetis). Polimer-polimer yang
biasa digunakan untuk membuat gel farmasetika meliputi gom alam tragakan, pektin,
karagen, agar, asam alginat, serta bahan-bahan sintesis dan semisintesis seperti
metilselulosa, hidroksietilselulosa, karboksimetilselulosa, dan carbopol (Lachman
dan Liberman, 1994)
2.3.1. Keuntungan Sediaan Gel
Pada bidang pengobatan, gel dapat digunakan sebagai bahan dasar (pembawa)
dalam pembuatan sediaan topikal. Keuntungan dari sediaan gel dibandingkan dengan
bentuk sediaan topikal lainnya yaitu memungkinkan pemakaian merata dan melekat
dengan baik, mudah digunakan, mudah meresap, dan mudah dibersihkan oleh air.
Penyimpanan gel harus dalam wadah yang tertutup baik terlindung dari cahaya dan di
tempat sejuk (Herdiana, 2007).
2.3.2.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
Sediaan gel yang tergolong sediaan semi padat perlu dilakukan evaluasi atau
pengujian sediaan untuk mengetahui stabilitas sediaan gel yang telah dibuat. Evaluasi
sediaan gel diantaranya :
a) Uji organoleptis, merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan sediaan
dengan
penggunaan
pancaindra
untuk
mendiskripsikan
bentuk
atau
ion
hydrogen
secara
potensiometri/elektrometri
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
Daerah yang terkena umumnya epidermis dan dermis, sedangkan obat-obat tropikal
tertentu seperti emoliens, antimikroba, dan deodorant terutama bekerja pada
permukaan kulit. Obat-obat tropical akan keluar dari pembawanya dan berdifusi ke
permukaan jaringan kulit, ada 3 jalan mesuk yang utama yakni melalui daerah
kandung rambut, melalui kelenjar keringat, dan stratum korneum yang terletak
diantara kelenjar keringat dan kandung rambut (Herdiana, 2007). Skema jaringan
kulit dapat dilihat pada gambar 2.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
2.
Konsentrasi 15% gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong paling
optimum daya antiseptiknya karena diduga dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tangan.
3.
Tingkat efektifitas daya antiseptik gel antiseptik tangan yang beredar dipasaran
bahan aktif triklosan diduga lebih efektif dibandingkan
efektifitas
gel
antiseptik
tangan
fraksi
commit to user
etil
asetat
dengan tingkat
daun
binahong.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
dengan sesekali digojog. Ekstrak maserasi yang didiamkan selama lima hari tersebut
disaring kemudian dipekatkan dengan evaporator sampai kental, selanjutnya ekstrak
yang diperoleh ditambahkan etil asetat dan diaduk hingga tercampur seluruhnya,
kemudian ekstrak yang sudah ditambahkan etil asetat dikentalkan kembali
menggunakan evaporator hingga kental.
3.5.2. Pembuatan Gel Fraksi Etil Asetat Daun Binahong
a) Formulasi Gel
Tabel I. Formulasi Sediaan Gel
Bahan
Formula I
Formula II
Formula III
Formula IV
Formula V
Formula VI
0,3 gram
0,9 gram
1,5 gram
3 gram
4,5 gram
Carbopol
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
TEA
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
0,3 gram
Gliserin
0,6 gram
0,6 gram
0,6 gram
0,6 gram
0,6 gram
0,6 gram
Koregen
(melon)
8 gtt
8 gtt
8 gtt
8 gtt
8 gtt
8 gtt
Nipagin
0,036 gram
0,036 gram
0,036 gram
0,036 gram
0,036 gram
0,036 gram
Nipasol
0,006 gram
0,006 gram
0,006 gram
0,006 gram
0,006 gram
0,006 gram
Aquadest ad
28,758 ml
28.458 ml
27,858 ml
27,258 ml
25,758 ml
24,258 ml
Total
30 gram
30 gram
30 gram
30 gram
30 gram
30 gram
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
gel, kemudian alat dihidupkan dan ketika rotor mulai berputar jarum penunjuk
viskositas secara otomatis akan bergerak menuju kekanan kemudian setelah
stabil, viskositas dibaca pada skala dari rotor yang digunakan. Cara diatas
diulangi masing-masing 3 kali.
3.5.3. Uji Daya Antiseptik Gel
Dalam pengujian daya antiseptik pada penelitian ini digunakan kontrol positif dan
negatif yang digunakan untuk pembanding dengan sediaan uji (sediaan gel antiseptik
tangan fraksi etil asetat daun binahong). Kontrol positif yang digunakan adalah gel
antiseptik tangan dengan bahan aktif etanol 60 % dari pabrik Y dan sediaan antiseptik
tangan dengan bahan aktif triklosan 0,15 % dari pabrik Z. Sedangkan control negatif
pada penelitian ini adalah telapak tangan tanpa diberi apapun. Prosedur pengujiannya
adalah sebagai berikut :
1. Pengujian kontrol positif
Telapak tangan dicuci dengan air, selanjutnya tangan dikeringkan, kemudian
pada telapak tangan diteteskan 0,5 ml gel antiseptik tangan yang sudah paten lalu
diratakan dan didiamkan selama 1 menit
2. Pengujian kontrol negatif
Telapak tangan dicuci dengan air, kemudian dikeringkan. selanjutnya pada
telapak tangan diambil sampel bakteri pada tangan
3. Pengujian untuk sediaan uji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
cawan karena adanya kaca pembesar. selain itu alat tesebut dilengkapi dengan
skala / kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang
sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat di tandai dan dihitung
otomatis yang dapat direset.
b) Perhitungan koloni menggunakan cara Standard Plate Count (SPC). Koloni yang
dipilih untuk menggunakan cara SPC memiliki syarat khusus berdasarkan statistik
untuk memperkecil kesalahan dalam perhitungan. Perhitungan mengacu pada standar
peraturan yang telah ditentukan. syarat-syaratnya sebagai berikut:
1. Pilih cawan yang ditumbuhi koloni dengan jumlah 30-300 koloni > 300=
TNTC (Too Numerous To Count) atau TBUD (Terlalu Banyak Untuk Di
hitung), < 30 =TFTC (TooFew To Count).
2. Jumlah koloni yang dilaporkan terdiri dari 2 digit yaitu angka satuan dan
angka sepersepuluh yang dikalikan dengan kelipatan 10 (eksponensial).
3.
4.
Bila diperoleh perhitungan lebih dari 300 dari semua pengenceran , maka dari
pengenceran tertinggi yang di laporkan.
5.
Bila ada 2 cawan, masing-masing dari pengenceran rendah dan tinggi yang
berurutan dengan jumlah koloni 30-300 dan hasil bagi dari jumlah koloni
pengenceran tertinggi dan terendah 2, maka jumlah yang dilaporkan adalah
nilai rata-rata. jika hasil bagi dari pengenceran tertinggi dan terrendah > 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
2 kg simplisia kering
Ekstrak Etanol
fraksi etil
asetat daun
binahong
Analisis data
*Uji stabilitas:
commit to
- Organoleptis
- pH
-Viskositas
*Uji efektifitas
- antiseptik
user
Gel antiseptik
tangan basis
carbopol
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
Maserasi
Etanol 70 %
Rotary evaporator
eti asetat
Ekstrak etanol
terjadi 2 lapisan
Lapisan bawah
Rotary evaporator
Tabel IV. Diagram Alir Cara Pembuatan Gel
Carbopol
Air panas
Homogen
Nipagin
Massa gel
TEA
Bening
Larut
Gliserin
Tercampur Seluruhnya
commit to user
Nipasol
Corigen melon
Fraksi etil
asetat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Determinasi Tanaman
Determinasi Daun Binahong (Anredera cordifolia (tenore) Steen) dilakukan di
Laboraturium Morfologi Sistematik Tumbuhan Universitas Setia Budi. Hasil
determinasi Daun Binahong (Anredera cordifolia (tenore) Steen) dapat dilihat pada
lampiran 1.
4.2.Fraksinasi Etil Asetat Daun Binahong
Cara pembuatan bahan aktif dari gel antiseptik tangan pada penelitian ini adalah
menggunakan medode fraksinasi etil asetat, tahap pertama metode ini adalah
memaserasi simplisia, tujuan daripada maserasi dari simplisia menggunakan etanol
70% adalah karena sifatnya yang polar sehingga dapat menarik senyawa yang
sifatnya menengah pula seperti flavonoid (like disolve like), bahan etanol juga mudah
didapat, dan ekonomis, lalu dilakukan kembali proses fraksinasi yaitu dengan
merendam hasil ekstrak maserat dengan etil asetat, kerena etil asetat merupakan
pelarut semi polar dan dapat melarutkan senyawa semipolar pada dinding sel seperti
aglikon flavanoid (Harbone, 1987).
4.3.Pengujian Kontrol Kualitas Fraksi Etil Asetat Daun Binahong
4.3.1. Hasil organoleptis fraksi etil asetat daun binahong
Pengujian organoleptis fraksi etil asetat daun binahong pada penelitian ini
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
meliputi warna, bau, dan rasa. Pada fraksi etil asetat daun binahong didapat warna
hijau tua, dengan bau yang khas agak menyengat dan rasa dari fraksi etil asetat daun
binahong agak pahit.
Dari 1500 gram simplisia didapat 110,47 gram fraksi etil asetat, sehingga
diketahui susut pengeringan fraksi etil asetat daun binahong sebesar 72,86%. Hasil
perhitungan susut pengeringan dapat dilihat pada lampiran 2. Rendemen
yang
didapat dari fraksi etil asetat daun binahong sebesar 7,36%. Hasil perhitungan
rendemen fraksi etil asetat dapat dilihat pada lampiran .
4.3.2. Hasil dari Uji Daya Rekat Fraksi Etil Asetat Daun Binahong
Uji daya rekat pada Fraksi etil asetat daun binahong di dalam penelitian ini
bertujuan untuk menentukan konsistensi dari fraksi etil asetat daun binahong.
Semakin pekat atau semakin kental konsistensi dari fraksi etil asetat daun binahong,
maka waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan fraksi etil asetat daun binahong dari
obyek glass semakin lama. Hasil uji daya rekat fraksi etil asetat daun binahong dapat
dilihat pada tabel V.
Tabel V. Hasil Uji Daya Rekat Fraksi Etil Asetat Daun Binahong
Perlakuan
Waktu (detik)
6,03
II
6,51
III
6,14
Rata rata
6,22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
didapatkan hasil rata-rata uji daya rekat fraksi etil asetat daun binahong sebesar
6,22 detik.
4.3.3. Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid secara Kromatografi Lapis
Tipis
Kromatografi lapis tipis digunakan untuk memisahkan komponen-komponen atas
dasar perbedaan adsorbs atau partisi oleh fase diam dibawah gerakan pelarut
pengembang. Bahan adsorben sebagai fase diam yang digunakan pada penelitian ini
adalah plat silika gel. Partikel silica gel mengandung gugus hidroksil pada
permukaannya yang akan membentuk ikatan hidrogen dengan molekul polar air, fase
diam untuk kromatografi lapis tipis sering kali juga mengandung substansi yang
mana dapat berpendar pada flouresensi 254 dan 366 pada sinar ultra violet, sedangkan
fase gerak merupakan campuran pelarut yang sesuai untuk identifikasi dalam
penelitian ini yaitu campuran etil asetat : asam format : asam asetat : air
(100:11:11:26), selanjutnya dilakukan penyemprotan menggunakan FeCl3. Pembuatan
FeCl3 dilakukan dengan cara menambahkan 5% alumunium klorida ke dalam 0.5 N
HCl. Pada identifikasi noda atau penampakan noda, jika noda sudah berwarna dapat
langsung diperiksa dan ditentukan harga Rf yaitu sebesar 0,891. Rf merupakan nilai
dari jarak relatif pada pelarut. Harga Rf merupakan nilai jarak yang ditempuh oleh
komponen dibagi dengan jarak tempuh oleh eluen (fase gerak).(Rudi L, 2010) Hasil
penampakan bercak dapat dilihat pada gambar 3, gambar 4, dan gambar 5 serta
kesesuaian dengan teori dapat dilihat pada tabel VI.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
Sinar Tampak
Teori
Hasil
Rf: 0,86
Rf: 0,891
Warna:
Warna:
kuning
kuning
Penampilan Bercak
Sinar UV 254 nm
Teori
Hasil
Coklat
Coklat
muda
Sinar UV 366 nm
Teori
Hasil
Biru Sampai
biru
hitam
Sumber : Wagner, 1984
Menurut penelitian dari Rochani (2009), Ekstraksi dengan cara maserasi daun
binahong dengan menggunakan pelarut petroleum eter, etil asetat dan etanol, setelah
dilakukan uji tabung ditemukan kandungan alkaloid, saponin dan flavanoid,
sedangkan pada analisisa secara KLT ditemukan senyawa alkaloid, saponin dan
flavanoid.
Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa fraksi etil asetat daun binahong di
identifikasi memiliki senyawa flavonoid.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
4.4. Pembuatan Sediaan Gel Antiseptik Tangan Fraksi Etil Asetat Daun
Binahong
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan gel antiseptik tangan dengan fraksi etil
asetat daun binahong. Basis gel pada penelitian ini terdiri dari carbopol sebagai
gelling agent, trietanolamin (TEA) sebagai agen penetral basis gel dan gliserin
sebagai pelarut dalam sediaan (Rowe et al, 2009), proses pembuatan basis gel akan
berpengaruh pada hasil sediaan gel. Bahan carbopol dikembangkan terlebih dahulu
pada air panas, karena bahan carrbopol memiliki kelarutan dengan air panas (Sari dan
dewi, 2006; Das et al, 2011), apabila air yang digunakan tidak panas didapatkan
konsistensi carbopol yang encer. Selain pelarut juga terdapat faktor lain yakni
jumlah/massa bahan. Menurut Rowe et al (2009) jumlah/massa carbopol yang
digunakan untuk gelling agent adalah 0,5-2% b/v. Berarti apabila jumlah/massa
carbopol lebih ataupun kurang dari jumlah tersebut maka tidak akan terbentuk massa
gel. dan zat aktif pada penelitian ini adalah fraksi etil asetat daun binahong, yang
kemudian campuran basis dan zat aktif dicampur hingga merata sehingga
menghasilkan sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong. Hasil
dari pembuatan gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong dapat dilihat
pada gambar 6.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
4.5. Hasil Uji Gel Antiseptik Tangan Fraksi etil Asetat daun Binahong
4.5.1. Uji organoleptis gel antiseptik tangan daun binahong
Pengujian Organoleptis gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong
meliputi warna, bau dan konsistensi. Hasil uji organoleptis dapat dilihat pada tabel
VII.
Tabel VII.Hasil Uji Organoleptis Gel
replikasi
formula
Formula 0
Formula I
Formula II
Formula III
Formula IV
formula V
Warna
Bau
II
III
Putih
bening
Hijau
pudar
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Putih
bening
Hijau
pudar
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Putih
bening
Hijau
pudar
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Hijau
pekat
Hijau
pekat
II
Konsistensi
III
II
Lemah
Lemah
lemah
Lunak
Lunak
Lunak
III
Khas
Khas
khas
Lunak
Lunak
Lunak
Khas
Khas
Khas
Lunak
Lunak
Lunak
Khas
Khas
Khas
Lunak
Lunak
Lunak
Khas
Khas
Khas
Lunak
Lunak
Lunak
Khas
Khas
Khas
Lunak
Lunak
Lunak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
binahong 0,1%, 3%, 5%, 10%, dan 15% tidak mengalami perubahan warna, bau dan
konsistensi. Hal ini membuktikan bahwa sediaan gel dalam formula stabil secara
organoleptis dalam masa penyimpanan selama 6 minggu.
4.5.2.
Uji Viskositas Gel Antiseptik Tangan Fraksi Etil Asetat daun Binahong
Viskositas merupakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar
tahanan, maka viskositasnya semakin besar. Perbedaan konsentrasi yang digunakan
diteliti mempengaruhi viskositas sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun
binahong. Hasil uji viskositas gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong
selama 6 minggu dapat dilihat pada tabel VIII.
Tabel VIII. Hasil Uji Viskositas Selama 6 Minggu
Formula
Viskositas SD
Minggu 0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
Minggu 6
121.6749.47
123.3350.15
120.0048.78
121.6749.47
121.6749.47
115.0046.73
113.3346.05
138.3356.28
138.3356.28
126.6751.50
126.6751.51
123.3350.13
120.0048.77
120.0048.77
131.6753.56
125.0050.82
125.0050.82
125.0050.82
121.6749.46
121.6749.46
121.6749.46
138.3356.27
136.6755.59
135.0054.91
133.3354.22
131.6753.54
133.3354.24
131.6753.54
143.3358.31
141.6757.63
141.6757.63
135.0054.90
138.3356.26
138.3356.26
138.3356.26
Keterangan :
Formula 1
Formula 2
Formula 3
Formula 4
Formula 5
Pada tabel VIII, dapat dilihat bahwa hasil uji One Way Anova ke-5 formula
didapatkan nilai signifikasi lebih dari 0,05, nilai signifikasi viskositas yang didapat
yaitu 0,488. Hal ini menunjukkan bahwa ke-5 formula tersebut tidak terjadi
perubahan viskositas secara signifikan selama 6 minggu penyimpanan, sehingga
dapat dikatakan bahwa ke-5 formula sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil asetat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
pH SD
Minggu 0
Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Minggu 4
Minggu 5
Minggu 6
7.722.94
7.662.91
7.652.91
7.632.90
7.592.88
7.592.88
7.592.88
7.923.02
7.893.01
7.873.00
7.873.00
7.832.98
7.782.96
7.732.94
7.993.05
7.933.02
7.913.01
7.883.00
7.883.00
7.873.00
7.862.99
8.083.09
8.053.07
8.023.06
7.993.05
7.933.02
7.913.01
7.923.02
8.173.12
8.133.10
8.123.10
8.13.09
8.073.08
8.043.07
8.023.06
Keterangan :
Formula 1
Formula 2
Formula 3
Formula 4
Formula 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
tabel IX.
Kemudian data diuji menggunakan uji One Way Anova didapat signifikasi sebesar
0,850, nilai signifikasi tersebut > 0,05 hal ini berarti tidak ada perubahan pH selama 6
minggu.Hal ini menunjukkan bahwa pH menurun dengan bertambahnya waktu
penyimpanan. Pada sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong ini,
nilai pH yang diketahui pada formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, dan formula
5
tidak terjadi perubahan secara nyata, dan dapat dikatakan stabil dalam masa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
jumlah koloni bakteri. pada kadar 10% dan 15% terlihat bahwa tidak ada
pertumbuhan mikroorganisme pada media. Hasil uji antibakteri sediaan gel antiseptik
tangan fraksi etil asetat daun binahong dapat dilihat pada tabel VIII.
Tabel X. Hasil Uji Antibakteri Sediaan Gel
Formula
Formula 1
Formula 2
Formula 3
Formula 4
Formula 5
Etanol
Triklosan
Control negatif
Keterangan :
Formula 1 : konsentrasi fraksi etil asetat sebanyak 1% ;Formula 2 : konsentrasi fraksi etil
asetat sebanyak 3%; Formula 3: konsentrasi fraksi etil asetat sebanyak 5%; Formula 4
: konsentrasi
fraksi etil asetat sebanyak 10%; Formula 5 : konsentrasi fraksi etil asetat sebanyak 15%; Etanol :
sediaan etanol 60% dari pabrik Y; Triklosan: sediaan triklosan 0,15% dari pabrik Z; control negatif
:sebelum menggunakan gel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Rata-rata jumlah koloni yang didapat kemudian dianalisa statistik dengan One
Way Anova dan didapatkan nilai signifikan yang kurang dari 0,05. Hal ini berarti
bahwa kelima formula gel memiliki hambatan yang berbeda secara signifikan,
dimana terjadi penurunan jumlah koloni bakteri pada formula 4, dan formula 5
terlihat tidak ada pertumbuhan koloni bakteri tangan. Hal ini berarti sediaan gel
antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong memiliki efektivitas hambatan
bakteri tangan yang optimum pada kadar 10%.
Hasil hambatan pertumbuhan bakteri dengan pemberian gel fraksi etil asetat daun
binahong dengan gel bahan aktif etanol 60% dari pabrik Y dan triklosan 0,15% dari
pabrik Z.
formula 4
formula5
etanol
Triklosan
Dari Gambar 8, menunjukkan bahwa gel antiseptik fraksi etil asetat daun
binahong mulai kadar 10% mempunyai daya antiseptik yang sama dengan sediaan gel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
antiseptik tangan yang terbuat dari etanol 60% pabrik Y dan triklosan 0,15% dari
pabrik Z.
Menurut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan :
1. Perbedaan konsentrasi fraksi etil asetat daun binahong dalam formula sediaan
tidak berbeda signifikan terhadap sifat fisik, viskositas (Sig. 0,488) dan pH
(Sig.0,850)
2. Sediaan gel antiseptik tangan pada Formula 4 yang mengandung fraksi etil
asetat daun binahong sebanyak 10% dan 15% memiliki daya antiseptik paling
optimum menghambat pertumbuhan bakteri.
3. Daya antiseptik sediaan gel antiseptik tangan fraksi etil asetat daun binahong
kadar 10% dan 15 % mempunyai daya antiseptik yang sama dengan sediaan
gel yang beredar di pasaran.
5.2. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi data ilmiah tentang
aktivitas antijamur untuk mengetahui Daya Hambat Minimum pada sediaan
gel fraksi etil asetat daun binahong,
2. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap konsuumen tentang kesukaan
menggunakan antiseptik tangan dengan bahan aktif fraksi etil asetat daun
binahong
commit38to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
DAFTAR PUSTAKA
Adi, H.D, Agus H.R, Fachri A.T, Bambang T, dan Mustapa., 1997, Pemeriksaan
Kuman Sebelum dan Sesudah Pencucian Tangan, Buletin Ikabi Cabang
Jawa Barat. 4 : (1), 47-54.
Agoes, G., 2008, Pengembangan Sediaan Farmasi, Edisi revisi dan Perluasan,
Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Annisa, N.. 2007. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Daun Binahong (Anredera
scandens (L) Mor) Terhadap Bakteri Klebsiella pneumonia
Dan Bacillus substilis ATCC 6633 Beserta Skrining Fitokimia Dengan Uji
Tabung. Skripsi Tidak Diterbitkan Yogyakarta : Fakultas Farmasi UGM
Yogyakarta.
Anonim1, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, 612, 534, 378, 535, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim2, 1986, Sediaan Galenik, 8-9, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
Anonim3, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan
Pertama, 31, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim4, 2004, Cara Uji Derajat Keasaman (pH) dengan Menggunakan Alat pH
Meter, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Anonim5, 2008, Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar, Laboratorium Mikrobiologi
Fakultas Biologi, Universitas Jendral Soederman. Purwokerto.
Anonim6, 2008 Binahong Si Misterius Kaya Khasiat, (Online), (http:// www.CBN
Portal.com, diakses pada tanggal 13 Oktober 2011)
Block, S.,2001, Disinfection, Sterilization and Preservation. 4th. Edition. Williams
and Wilkins. P.
Das, S., Pallab, K.H., dan Goutam, P., 2011, Formulation and Evaluation of Herbal
Gel Containing Clerodendrom Infortinatum Leaves Extract, International
Journal Of Pharmtech Research, 3 : (1), 140-143.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
Dryer, D. L., et al., 1998, Testing a New Alcohol Free Had Sanitizer to Combat
Infection, AORN Journal, Vol. 68, No. 4, p. 239 251.
Harborne, J.B.1996. Metode Fitokimia.Bandung:Institut Teknologi Bandung.
Herdiana, Y., 2007, Formulasi Gel Undesilenil Fenilalanin dalam Aktifitas Sebagai
Pencerah Kulit, Karya Ilmiah, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
jatinangor.
Jawetz, Melnick, dan Adelbergs., 2001, Medical Microbiology, 279, diterjemahkan
oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga,
Salemba Medika, Surabaya.
Khunaifi, Mufid., 2010, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Binahong (Anredera
cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus DAN
Pseudomonas aeruginosa.Malang: F MIPA, Universitas Islam Negri
Maulana Malik Ibrahim.
Lachman, L, dan Liberman, H, A., 1994, Teori dan Praktek Famasi Industri, 10911098, Edisi Kedua, UI Press, Jakarta.
Martin, A., James, S., dan Arthur, C., 1993, Farmasi Fisik Dasar-Dasar Kimia Fisik
dalam Ilmu Famasetik, Edisi ketiga, 1077, UI Press, Jakarta.
Muslisah, F., 2004, temu-temuan dan empon-empon, budi daya dan manfaatnya.
Yogyakarta : Jawa Barat
Pink, A., 2004. gardening for the Million. Project Gutenberg Literary Archive
Fondation. Http://www.wikipedia.com?andredera-cordifolia.htm.(16
Februari 2009)
Puwaningsih, S., 2009, Populasi bakteri Rhizobium di Tanah pada beberapa tanaman
dari pulau Buton, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi Tenggara, J, Tanah
Trop, 14: (1), 65-70.
Rachmawati, S., 2007. Studi Makroskopi, Dan Skrining Fitokimia Daun Anredera
Cordifolia (Ten.) Steenis. Skripsi Tidak Diterbitkan Surabaya: Fakultas
Farmasi UNAIR Surabaya.
Rochani, N., 2009.Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Binahong (Anredera
cordifolia (Tenore) Steenis) Terhadap Candida albicans Serta Skrining
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Determinasi daun binahong (Anredera cordifolia (tenore) Stenn)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Lampiran 3. Perhitungan Rf
Rf
=
=
=
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
= 36,0124 gram
Bobot ekstrak
= 1
gram +
37,0124gram
Menit
37,0124
30
36,8749
60
36,8122
90
36,7766
120
36,7592
150
36,7492
180
36,7446
210
36,7414
240
36,7410
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
Waktu (detik)
6,03
II
6,51
III
6,14
Rata rata
6,22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
minggu
0
120
120
115
115
120
110
120
125
125
120
130
125
120
110
120
125
125
120
120
115
110
121.67
123.33
120.00
121.67
121.67
115.00
113.33
rata-rata
Formula II
replikasi
minggu
0
110
125
120
120
125
125
120
150
140
110
115
110
110
115
155
150
150
145
135
125
125
138.33
138.33
126.67
126.67
123.33
120.00
120.00
rata-rata
Formula III
replikasi
minggu
0
150
135
145
140
135
135
135
125
120
120
115
110
105
110
120
120
110
120
120
125
120
131.67
125.00
125.00
125.00
121.67
121.67
121.67
rata-rata
Formula IV
replikasi
minggu
0
130
130
135
130
135
140
135
155
150
145
140
140
140
140
3
rata-rata
130
130
125
130
120
120
120
138.33
136.67
135.00
133.33
131.67
133.33
131.67
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
Lanjutan
Lampiran 6
Formula V
replikasi
rata-rata
minggu
0
150
150
145
140
145
145
145
150
140
145
135
135
130
140
130
135
135
130
135
140
130
143.33
141.67
141.67
135.00
138.33
138.33
138.33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
35
Normal Parameters
a,,b
Mean
129.0954
Std. Deviation
Most Extreme Differences
8.34579
Absolute
.145
Positive
.145
Negative
-.123
Kolmogorov-Smirnov Z
.860
.451
df1
df2
Sig.
Viskositas
.595
28
.732
Formula
.000
28
1.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Lanjutan Lampiran 7.
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std.
N
Viskositas
Deviation
Std. Error
Upper
Bound
Bound
Minimum Maximum
Minggu 0
134.6660
8.36341
121.67
143.33
Minggu 1
133.0000
8.28486
123.33
141.67
Minggu 2
129.6680
8.61288
120.00
141.67
Minggu 3
128.3340
5.64998
121.67
135.00
Minggu 4
127.3340
7.41463
121.67
138.33
Minggu 5
125.6660
9.75896
115.00
138.33
Minggu 6
125.0000
9.93045
113.33
138.33
35
129.0954
8.34579
113.33
143.33
Minggu 0
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 1
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 2
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 3
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 4
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 5
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 6
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
35
3.00
1.435
.243
2.51
3.49
Total
Formula
Mean
Lower
Total
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
ANOVA
Mean
Sum of Squares
Viskositas
Formula
Between Groups
df
Square
394.104
65.684
Within Groups
1974.069
28
70.502
Total
2368.173
34
.000
.000
Within Groups
70.000
28
2.500
Total
70.000
34
Between Groups
commit to user
Sig.
.932
.488
.000
1.000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
minggu
0
7.7
7.69
7.65
7.65
7.55
7.55
7.65
7.73
7.6
7.76
7.74
7.62
7.62
7.62
7.73
7.7
7.55
7.5
7.59
7.59
7.51
7.72
7.66
7.65
7.63
7.59
7.59
7.59
rata-rata
Formula II
replikasi
minggu
0
7.74
7.75
7.71
7.72
7.69
7.58
7.51
8.12
8.06
8.08
8.06
8.02
8.04
7.89
7.86
7.82
7.83
7.79
7.71
7.69
7.92
7.89
7.87
7.87
7.83
7.78
7.73
rata-rata
Formula III
replikasi
minggu
0
7.77
7.74
7.69
7.63
7.65
7.64
7.64
7.98
7.91
7.93
7.89
7.89
7.88
7.88
8.21
8.15
8.12
8.13
8.11
8.09
8.07
7.99
7.93
7.91
7.88
7.88
7.87
7.86
7.98
7.94
7.91
7.88
7.82
7.79
7.81
8.11
8.09
8.03
8.01
7.92
7.92
7.93
8.14
8.12
8.11
8.09
8.05
8.01
8.01
8.08
8.05
8.02
7.99
7.93
7.91
7.92
rata-rata
Formula IV
replikasi
rata-rata
minggu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Lanjutan
Lampiran 9
Formula V
replikasi
rata-rata
minggu
0
8.12
8.12
8.1
8.13
8.05
8.11
8.02
8.21
8.1
8.17
8.15
8.12
8.06
8.05
8.11
8.12
8.08
8.08
8.02
8.03
8.13
8.11
8.13
8.12
8.08
8.06
8.02
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
35
Normal Parameters
a,,b
Mean
7.8911
Std. Deviation
.16480
Absolute
.139
Positive
.091
Negative
-.139
Kolmogorov-Smirnov Z
.824
.505
df1
df2
Sig.
pH
.008
28
1.000
Formula
.000
28
1.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Minggu 0
7.9680
.16053
.07179
7.7687 8.1673
7.72
8.13
Minggu 1
7.9280
.17413
.07787
7.7118 8.1442
7.66
8.11
Minggu 2
7.9160
.17994
.08047
7.6926 8.1394
7.65
8.13
Minggu 3
7.8980
.18075
.08083
7.6736 8.1224
7.63
8.12
Minggu 4
7.8620
.17852
.07984
7.6403 8.0837
7.59
8.08
Minggu 5
7.8420
.17341
.07755
7.6267 8.0573
7.59
8.06
Minggu 6
7.8240
.16772
.07501
7.6157 8.0323
7.59
8.02
35
7.8911
.16480
.02786
7.8345 7.9478
7.59
8.13
Minggu 0
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 1
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 2
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 3
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 4
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 5
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
Minggu 6
3.00
1.581
.707
1.04
4.96
35
3.00
1.435
.243
2.51
3.49
Total
Formula
Mean
Lower
Total
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
ANOVA
Sum of Squares
pH
Formula
df
Mean Square
Between Groups
.079
.013
Within Groups
.845
28
.030
Total
.923
34
Between Groups
.000
.000
Within Groups
70.000
28
2.500
Total
70.000
34
commit to user
Sig.
.434
.850
.000
1.000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
12
Normal Parameters
a,,b
Mean
75.25
Std. Deviation
Most Extreme Differences
20.397
Absolute
.209
Positive
.209
Negative
-.148
Kolmogorov-Smirnov Z
.725
.669
df1
df2
Sig.
Antiseptik
.420
.744
replikasi
.000
1.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
N
Antiseptik
Mean
Std.
Std.
Lower
Upper
Deviation
Error
Bound
Bound
Minimum Maximum
F0
3 100.67
2.517
1.453
94.42
106.92
98
103
F1
86.67
4.041
2.333
76.63
96.71
83
91
F2
61.67
2.517
1.453
55.42
67.92
59
64
F3
52.00
2.646
1.528
45.43
58.57
50
55
Tot
12
75.25
20.397
5.888
62.29
88.21
50
103
F0
2.00
1.000
.577
-.48
4.48
F1
2.00
1.000
.577
-.48
4.48
F2
2.00
1.000
.577
-.48
4.48
F3
2.00
1.000
.577
-.48
4.48
Tot
12
2.00
.853
.246
1.46
2.54
al
replikasi
al
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Lampiran 14. Output Uji One Way Anova Antiseptik Gel Formulasi
ANOVA
Sum of Squares
Antiseptik
Between Groups
Mean Square
4504.250
1501.417
72.000
9.000
4576.250
11
.000
.000
Within Groups
8.000
1.000
Total
8.000
11
Within Groups
Total
replikasi
df
Between Groups
commit to user
Sig.
166.824
.000
.000
1.000