SKRIPSI
Disusun Oleh :
CIREBON
2023
BIODATA PENELITI
NIM : 01019049
Telp : 081313273889
Riwayat Pendididkan :
NIM : 01019049
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas berkah rahmat serta hidayah Nya sehingga
Peneliti menyadari dalam penelitian proposal skripsi ini masih jauh dari
1. Orang Tua yang selalu memberikan do’a, moril, materil dan dukungan
Bonjol.
8. Seluruh keluarga besar atas dukungan berupa moril, materil dan do’a
dukungan.
10. Dan semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah
Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan dan
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.................................................................................................................
Gambar 2.2.................................................................................................................
Gambar 2.3.................................................................................................................
Gambar 2.4.................................................................................................................
Gambar 3.1.................................................................................................................
Gambar 3.2.................................................................................................................
Gambar 3.3.................................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
hayati yang sangat melimpah dan berpotensi untuk digali manfaatnya. Salah
satu keanekaragaman hayati ini adalah tanaman Kulit Buah Pepaya (Carica
papaya L). Kulit Buah Pepaya merupakan komoditi yang tidak kalah
sumber devisa negara. Potensi ini berpeluang menambah tenaga kerja untuk
Seluruh bagian papaya akar, daun, buah, kulit, getah memiliki nilai medis
yang tinggi (HW, 2002). Pada dasarnya kandungan kulit buah pepaya
kurang lebih sama dengan daging buahnya selain enzim papain, kulit
tablet/kapsul, dapat menutupi rasa tidak enak atau pahit dari obat.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair (K. RI, 2014). Formulasi obat dalam
lain pembuatan suspensi oral untuk banyak pasien yaitu bentuk cair lebih
disukai dari pada bentuk padat (tablet atau kapsul sari obat yang sana),
menunjukan bahwa ekstrak etanol buah pepaya dosis 300 mg/20-30 kgBB
3) Uji evaluasi sediaan suspensi esktrak kulit buah dilakukan dengan uji
papaya L) ?
kalangan diantaranya :
putih jantan.
1.6.3 Masyarakat
Waktu
Rancangan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
2022 2022 2022 2022 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Penyusunan
Proposal
Sidang Proposal
Penelitian
Penyusunan
Skripsi
Sidang skripsi
1.8 Hipotesa
metode hotplate
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
biasanya
44
runcing. Warna buah ketika muda hijau gelap dan setelah masak hijau
tengah berongga. Biji-biji pada buah yang masih muda berwarna putih
dan pada buah yang sudah masak berwarna hitam atau kehitaman dan
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
tanaman yang lebih khusus dan detail. Seperti ciri-ciri akar, batang,
daun dan bunga. Berikut ini uraian morfologi tanaman pepaya (Carica
hijau tua pada bagian atasnya dan warna hijau muda pada bagian
2012).
arah pada kedalaman satu meter atau lebih dan menyebar sekitar 60
– 150cm
2.2 Simplisia
dinyatakan lain, suhu pengeringan tidak lebih dari 60C. Simplisia terdiri
1) Simplisia Nabati
2) Simplisia Hewani
3) Simplisia Mineral
belum diolah atau yang telah diolah dengan cara sederhana dan
2004).
2) Sortasi Basah
3) Pencucian
dilakukan dengan air bersih, misalnya air dan mata air, air sumur
4) Perajangan
5) Pengeringan
6) Sortasi Kering
7) Penyimpanan
penguapan bahan aktif serta dari pengaruh cahaya, oksigen dan uap
2.3 Ekstraksi
dapat larut.
sebagai berikut :
1) Cara Dingin
(Istiqomah, 2013).
a. Maserasi
b. Perkolasi
2015).
a. Refluks
2015).
b. Sokletasi
c. Digesti
d. Infusa
e. Dekokta
Dekokta adalah infus pada waktu yang lebih lama
2013).
2.3.4 Pelarut
1) Air
Pada suhu kamar, air adalah pelarut yang baik untuk berbagai zat.
perlakuan Penukaran ion, osmosis balik atau proses lain yang sesuai
(Indonesia, 2008).
2) Etanol
3) Glicerinium
Sebagai cairan tambahan dalam cairan hidroalkoholik untuk
4) Eter
5) Solvent hexane
6) Aseton
bau kurang enak dan sukar hilang dari sediian (Syamsuni, 2006).
7) Kloroform
bioaktif yang belum tampak melalui suatu test atau pemeriksaan yang
1) Alkaloid
biologis serta memiliki sifat seperti alkali dan setidaknya satu atom
2) Flavanoid
bijian, kulit kayu, akar, batang, bunga, teh dan anggur. Flavonoid
2020)
4) Tanin
yang larut dalam air yang ada di banyak tumbuhan. Tannin adalah
dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
Zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap dan bila
sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang
terdispersi dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai yang
serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak boleh menyumbat
Bahan alam dari jenis gom sering disebut “gom atau hidrokoloid”.
larut dalam air, tidak larut dalam alcohol, dan bersifat asam,
2) Hondrus
mamilosa, dapat larut dalam air, tidak larut dalam alcohol, dan
bersifat basa. Ekstrak dari Chondrus disebut “karegen” yang
3) Tragakan
tragakan lebih kental dari pada musilago dari Gom arab. Musilago
4) Algin
1. Derivat Selulosa
putih, bereaksi asam, sedikit larut dalam air, tidak beracun dan
2006).
hidroklorid alam, karena bahan ini sangat mudah dirusak oleh bakteri.
1) Metode Dispersi
2) Metode Presipitasi
2006).
2.5.6 Sistem Pembuatan Suspensi
1. Sistem Flokulasi
2. Sistem Deflokulasi
1. Uji Organoleptik
2. Uji pH
3. Uji Homogenitas
Sediaan yang dibuat diperiksa homogenitasnya dengan
4. Uji Viskositas
5. Uji Sedimentasi
(Baughman, 2000).
1) Nyeri ringan
dengan baik.
2) Nyeri Sedang
3) Pembengkakan
1) Nyeri Ringan
2) Nyeri Sedang
4) Nyeri Hebat
2.7 Analgetik
a. Paracetamol
f. Lainnya: Benzidamin
b. Antagonis opiate
c. Campuran
Nalorfin, nalbufin (nubain). Zat-zat ini dengan kerja
1) Metode Geliat
Mencit adalah binatang asli Asia, India, dan Eropa barat. Jenis
sebagai berikut.
dipanaskan pada suhu 55-56ºC. Setelah itu, reaksi yang terjadi pada
Selang waktu antara stimulus nyeri dan terjadinya respon, yang disebut
nyeri sendi, tipe nyeri arthritis pada hewan percobaan yang ditimbulkan
terhadap tiap tikus dilakukan gerakan fleksi pada sendi sebanyak 3 kali
2.9.1 Omestan
1) Komposisi
antipiretik
3) Indikasi
primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri
4) Kontra Indikasi
Pasien yang hipersinsitif terhadap asam mefenamat, penderita
5) Dosis
6) Efek Samping
hemolitik.
7) Interaksi Obat
lithium di ginjal.
c. Obat lain yang juga memiliki efek samping pada lambung:
lambung.
koloidal; tidak larut dalam etanol dan dalam pelaut pelarut organik
lain.
Kekentalan : Tidak kurang dari 80% dan tidak lebih dari 120%
dari yang tertera dalam etiket untuk kadar larutan 2%; tidak kurang
dari 75% dan tidak lebih dari 140% dari yang tertera pada etiket
tidak berbau atau berbau khas lemah, dan mempunyai rasa sedikit
panas.
methanol
mencit
sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Subfamili : Murinae
Genus : Mus
kecil, berwarna putih, memiliki siklus estrus teratur yaitu 4-5 hari. Kondisi
ruang untuk pemeliharaan mencit harus senantiasa bersih, kering dan jauh
Mencit betina dewasa dengan umur 35-60 hari memiliki berat badan
18-35 gram. Lama hidupnya 1-2 tahun, dapat mencapai 3 tahun. Masa
reproduksi mencit betina berlangsung 1,5 tahun. Mencit betina atau jantan
Jumlah anak mencit rata-rata 6-15 ekor dengan kberat lahir 0,5-1,5 gram
(B, 2010).
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Populasi
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) dan mencit putih jangan (Mus
musculus)
1. Sampel
2. Penarikan Sampel
buah Pepaya yaitu buah yang sudah matang lalu diambil kulitnya.
1) Variable Penelitian
Variable adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
adalah:
a) Variabel Bebas
mg/20g BB.
b) Variabel Terikat
a) Kontrol Positif
b) Kontrol Negatif
2) Operasional Variabel
X1
X2
X3 Y
+¿¿
K
K¿
mg/20g BB
+¿¿
K = Omestan, Mefenamic Acid suspensi (Kontrol Posotif)
−¿ ¿
K = Basis supensi (Kontrol Negatif)
akibat (Kausal).
3.3 Desain Penelitian
Pengumpulan Bahan
Pembuatan Simplisia
Skrining Fitokimia
Pembuatan suspensi
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Kesimpulan
Gambar 3.2 Desain Penelitian
No Bahan Keterangan
2 Na CmC 1 gram
3 Nipagin 20 ml
dan lain-lain.
buah pepaya (Carica papaya L.) yang akan digunakan bagian kulitnya
melekat.
2. Kulit Buah Pepaya dicuci dengan air yang mengalir sampai bersih
3. Melakukan pengirisan agar mudah dalam pengeringan
diinginkan.
ekstrak.
diserkai.
1) Flavonoid
2) Saponin
3) Tanin
a. Formulasi
Bahan Pustaka
papaya
0,2% 2009:442)
Agent 1% 2009:119)
Aqua Pelarut
berikut:
Bahan X K-
Ekstrak 6 gram -
Na CMC 1 gram 1
Aqua pro 20 ml 20
CMC
Papaya L.)
mengembang
d) Setelah mengembang digerus sampai terbentuk
mucilago
papaya L)
1) Organoleptis
2) Pengukuran pH
kedalam 1 ml suspensi.
3) Sedimentasi
ml.
ukur.
4) Uji Viskositas
= 10mg/1ml
= 10mg/2,6ml
= 3,8 ml
3,8ml.
= 6000mg/100ml
= 60mg/ml
6 mg
¿ x 1 ml
60 mg
¿ 0,1 ml
12mg
¿ x 1 ml
60 mg
¿ 0,2 ml
¿ 0,3 ml
X1 X2 X3 K(+) K(-)
Pengumpulan data
Analisa data
Kesimpulan
diberi minum.
sebanyak 0,2 ml
sebanyak 0,3ml
data yang sudah jadi, seperti data dalam dokumen dan publikasi.
putih jantan yang merupakan sumber data dalam penelitian ini adalah
Hot plate.
(Carica papaya L.) Kaplet lelap (Kontrol positif), dan basis serbuk
(kontrol negatif).
dan normalitas agar data tersebut dapat dianalisis dengan uji Anova satu
arah (one way Anova). Anova satu arah bertujuan untuk membuktikan
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji
Keterangan:
x 2 = Chi kuadrat
F e = estimasi (kesalahan
Jika nilai signifikannya < 0,05 maka distribusi data tidak normal
2) Uji Homogenitas
berikut:
rumus:
Sx2 =
√ ∑ x 2−(∑ x)2
n (n−1)
√
2
∑ r −(∑ r)2
Sy2 =
n(n−1)
b) Data yang dibandingkan harus bersifat homogenitas maka
Variansbesar
F (ini disebut F gitung)
Varians Kecil
Ketentuan :
tidak sama.
sama.
(DK)
Kekeliruan k
Ey KTK = Ey/∑(n-1)
∑ ¿−1
i=1
eksperimen
Jumlah total k
∑ ¿−1 ∑ y2 -
i=1
=1 ∑ k i=1 yk i j
∑( J2//ni)Ry
∑ y2 – Py – Ry
e. KTP : Kuadran tengah perlakuan
f. KTK : Kuadran tengah kekeliruan
4) Uji t
n ∑ X 12 − ( ∑ X 1 ) 2
a. S = 2
n ( n−1 )
√
n
∑ n=( X 1− X 2)
b. S = ¿ ¿
n−1
( ∑ x )( ∑ y )
∑ xy−
n
c. r =
√ −( ∑ y )
2
2
(∑ X ¿ )−¿ ¿ ¿
n
X 1−X 2
d. t hitung =
√
2 2
S1 S2 r
+ −2 ¿ ¿
n 1 n2
Keterangan:
X1 : Rata-rata sampel 1
X2 : Rata-Rata sampel 2
S1 : Simpangan baku sampel 1
3.8.1 Hasil Pembuatan Ekstrak kental Kulit Buah Pepaya (carica papaya
L)
1. Alkaloid
2. Flavanoid
3. Tanin
3.8.3 Hasil Uji Evaluasi Suspensi Ekstrak Kulit Buah Pepaya (carica
papaya L)
Tabel 3.8 Hasil Uji Evaluasi Suspensi Ekstrak Kulit Buah Pepaya
(carica papaya L)
Sediaan
Uji Evaluasi Persyartan X K-
Bau
Organolepti
Rasa
k
Warna
pH
Sedimentasi
Viskositas
Keterangan:
K- = Suspensi Na-CMC
3.8.4 Uji Efektivitas Analgetik Kulit Buah Pepaya (Carica papaya L)
2
3
RATA-RATA
X2 1
2
3
RATA-RATA
X3 1
2
3
RATA-RATA
K+ 1
2
3
RATA-RATA
K- 1
2
3
RATA-RATA
Carica papaya, L.
L.)
4.1.3 Hasil Pembuatan Simplisia Kulit Buah Pepaya (Carica papaya L.)
(1.000−100)
Susut Pengeringan = X 100 %
1.000
900
= X 100 %
1000
= 90%
papaya L.)
26,87 gram
Rendemen = x 100 %
100 gram
= 26,87%
4.1.5 Hasil Skrining Fitokimia
Tabel 4.1 Hasil Uji Skrining Fitokimia Ekstrak kulit buah Pepaya
oren flavonoid
Saponin
tanin
4.1.6 Hasil Penimbangan Suspensi Ekstrak Kulit buah Pepaya (Carica
papaya L.)
Bahan X K-
Ekstrak 6 gram -
Na CMC 1 gram 1
Aqua pro 20 ml 20
CMC
Keterangan:
papaya L.)
Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Sediaan Ekstrak Suspensi kulit buah Pepaya
Formulasi Persyaratan
No Uji Evaluasi
X K-
2. Uji Ph 4 6 4-7
FREKUENSI LOMPATAN
SAMPEL
5 10 15 20 25 30
1 32 35 33 35 33 29
X1
2 35 32 30 33 29 30
3 31 33 33 35 31 30
RATA-RATA 32,66 33,33 32 34,33 31 29,66
1 27 27 29 25 25 24
X2
2 30 31 27 27 25 25
3 29 29 22 23 20 20
RATA-RATA 28 29 26 25 23,33 23
1 18 19 19 19 20 17
X3
2 17 22 18 18 15 18
3 21 20 21 20 18 18
RATA-RATA 18,66 20,33 19,33 19 17,66 17,66
1 22 19 18 19 20 15
K+
2 24 21 20 18 19 17
3 22 20 18 18 17 15
RATA-RATA 22,66 20 18,33 18,33 18,66 15,66
1 35 35 36 35 36 34
K-
2 39 37 39 36 33 30
3 40 41 40 39 35 32
RATA-RATA 22,66 37,66 38,33 36,33 34,66 32
Keterangan:
X1 = Suspensi ekstrak kulit buah pepaya dosis 6mg/20g BB sebanyak
0,1 ml
sebanyak 0,2ml
sebanyak 0,3ml
dalam bentuk tabel. Dari tabel hasil uji efektifitas sedatif suspensi ekstrak
menggunakan uji Normalitas, uji Homogenitas, one way anova dan Post hoc.
normal jika nilai (sig) > 0,05. 0,05 didapat dari taraf keyakinan untuk
Tests of Normality
VAR0000 Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
2 Statistic df Sig. Statistic df Sig.
VAR0000 1 ,157 18 ,200 *
,910 18 ,085
1 2 ,141 18 ,200 *
,952 18 ,458
3 ,176 18 ,144 ,956 18 ,534
4 ,126 18 ,200 *
,969 18 ,771
5 ,156 18 ,200 *
,957 18 ,551
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
normal.
b. Jika nilai signifikan (p) < 0,05 menunjukan kelompok data tidak
berdistribusi normal.
Kesimpulan:
a) Data X1 didapatkan nilai sig 0,200 > 0,05 yang artinya data yang
b) Data X2 didapatkan nilai sig 0,200 0,05 yang artinya data y digunakan
berdistribusi normal.
c) Data X3 didapatkan nilai sig 0,144 > 0,05 yang artinya data yang
d) Data K+ didapatkan nilai sig 0,200> 0,05 yang artinya data yang
dalam uji homogenitas data yaitu nilai signifikasi > 0,05, maka
dikatakan bahwa varian dari dua data atau lebih kelompok populasi
homogen
homogen
Kesimpulan:
Dari data didapatkan nilai sig 0,068 > 0,05 yang artinya data yang
Dari hasil analisis data uji normalitas dan uji homogenitas data
dengan pembacaan data apabila nilai sig 0,05 maka tidak ada
kelompok. Hipotesis:
Kriteria Uji :
Kesimpulan:
hitung lebih besar daripada F tabel (169,455 > 2,47) maka H o diterima
dan H I ditolak. yang artinya yang berarti suspensi ekstrak kulit buah
kelompok uji.
Kesimpulan:
uji.
4.3 Pembahasan
mencit jantan (Mus musculus) dan untuk mengetahui dosis suspensi ekstrak
kulit buah pepaya (Carica papaya L) yang memiliki efektivitas yang paling
papaya L).
simplisia kulit buah pepaya (Carica papaya L). Pengumpulan bahan dan
pembuatan simplisia kulit buah pepaya (Carica papaya L) didapat dari ......
yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 300gram. simplisia kulit buah
Metode ekstraksi yang digunakan pada penelitian ini adalah salah satu
selain dipilih karna metode ini prosedur dan penggunaan alatnya sederhana
juga karena zat aktif yang diteliti tidak tahan terhadap pemanasan tujuan
yang digunakan pada penelitian ini adalah etanol 70% karena pelarut etanol
70% dapat menarik zat aktif keluar dari kulit buah pepaya (Carica papaya L)
pelarut 70% dapat melarutkan senyawa aktif lebih maksimal karena etanol
70% masih mengandung air yang cukup (30%) yang membantu proses
ekstraksi sehingga sebagian senyawa tersebut ada yang tertarik dalam etanol
dan adapula yang tertarik dalam air (Melodita, 2011). Berdasarkan hal
tersebut pelarut etanol 70% dipilih sebagai pelarut untuk melarutkan senyawa
memiliki kadar rendemen tidak kurang dari kadar yang telah ditetapkan.
Adapun hasil rendemen dapat dipengaruhi oleh faktor mutu ekstrak seperti
faktor biologi Pepaya (Carica papaya L) dan fakor kimia seperti faktor
kuantitatif dan faktor eksternal yaitu metode ekstraksi, jumlah dan jenis
Ekstrak Kulit buah Pepaya (Carica papaya L) memiliki bentuk fisik yaitu
dan rasa pahit?. Kulit buah Pepaya (Carica papaya L) positif ? mengandung
dibuat sebanyak 100 ml dengan menggunakan Na-CMC 1%, Aqua pro Na-
berupa bau, rasa dan warna dari suspensi. Suspensi ekstrak Kulit buah Pepaya
(Carica papaya L) memiliki bau khas, rasa pahit dan warna coklat kehijauan.
bersifat asam atau basa. Pada uji pH suspensi ekstrak Kulit buah Pepaya
berkisar antara 4-7 (Anonim, 2015). Maka, dilihat dari hasil nilai pH yang
suspensi. Karena dalam kurun waktu 12 hari, volume sediaan tetap Maka hal
ini sesuai literatur, suspensi yang baik memiliki F-1 (Syamsuni, 2012)
(Ansel, 1989). Dari hasil perhitungan viskositas, suspensi Kulit buah Pepaya
kelompok, yaitu kontrol positif dan kontrol negatif, dan perlakuan yang di
bedakan dengan 3 varian dosis dengan suspensi ekstrak Kulit buah Pepaya
dengan dosis yaitu 6g/kg BB, 12g/kg BB, 18g/kg BB. Masing- masing
terlebih dahulu selama 12 jam tanpa diberi makan tetapi tetap diberi minum
agar penyerapan obat lebih efektif dan tidak terganggu oleh adanya makanan
dalam pencernaan,
potensi suspensi ekstrak Kulit buah Pepaya (Carica papaya L) dengan Asam
rangsang panas. Metode yang sering dikenal dengan nama hot plate ini
dikembangkan dari Eddy dan Leimbach (1953). Respon yang terjadi, mencit
akan merasakan nyeri panas yang ditandai dengan menjilat kaki atau
suhu 55°C dan respon yang ditunjukan oleh mencit adalah menjila kaki,
mengangkat kaki dengan cepat dari hot plate, menyembunyikan kakinya, dan
Dari penelitian tersebut didapat hasil yang dituangkan dalam bentuk tabel
grafik dan uji secara statistik. Dari hasil grafik dapat terlihat bahwa naik
turunnya grafik sangat dipengaruhi oleh kadar obat yang terabsorsi dalam
tubuh, dalam hal ini jika grafik naik dapat diartikan bahwa absorsi obat dalam
tubuh mencit lebih besar dari pada eliminasi, sedangkan jika grafik
menunjukan turun dapat diartikan bahwa eliminasi obat dalam tubuh mencit
diolah dengan SPSS 26.0 for windows secara statistik dengan metode anova
satu arah “ One Way Anova”. Hasil yang didapat pada uji normalitas efek
(Sig) 0,05, (0,068 > 0,05) sehingga data yang diperoleh dikatakan homogen.
Kulit buah Pepaya (Carica papaya L) didapat nilai F hitung > F tabel (>2,47)
dan nilai signifikan dari tabel tersebut diperoleh 0,00 yang berarti Ho
ditolak dan H I diterima, artinya suspensi ekstrak Kulit buah Pepaya (Carica
musculus)
Perhitungan uji Post Hoc (Post Hoc Test) efek analgetik ditujukan
untuk mengetahui apakah serbuk suspensi ekstrak Kulit buah Pepaya (Carica
positif ......?. Berdasarkan uji post hoc (Post Hoc Test) diperoleh nilai
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
untuk:
Anggraini, D. D., Purnomo, W., & Trijanto, B. (2018). Interaksi Ibu Hamil
Dengan Tenaga Kesehatan dan Pengaruhnya Terhadap Kepatuhan Ibu
Hamil Mengomsumsi Tablet Besi (Fe) dan Anemia Di Puskesmas Kota
Wilayah Selatan Kota Kediri. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(2),
92–89. https://doi.org/10.22435/hsr.
Anonim. (2015). Diakses dari laman web tanggal 20 juni 2016, 9:10:28.
Harmita, dan Radji, M. (2008). Buku Ajar Analisis Hayati, Edisi 3, pp. 125-9,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Hartini, Y., Wahyuono, S., & Widyarini, S. (2004). Uji Aktivitas Fagositosis
Makrofag Senyawa Kode Pc-2 Dari Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz
& Pav) Secara In vivo. 1-12.
HW, T. (2002). Terapi Pepaya: Sebuah Bentuk Terapi Makanan Yang Aman dan
Murah, Cetakan Pertama, PT Prestasi Pustaka Raya, Jakarta. 10, 78, 105,
119.
Kristanti, A. N., N. S. Aminah, M., & Tanjung, dan B. K. (2008). Buku Ajar
Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Meilisa. (2009). Uji Aktivitas Antibakteri dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul
Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak, Medan,Fak.Farmasi, Universitas
Sumatera Utara.
Melinda. (2014). Aktivitas Antibakteri Daun Pacar (Lowsonia inermis L), Skripsi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Nurhayati, L., Waryanto, B., Widaningsih, R., dan N. (2015). Outlook Komoditas
Pertanian Tanaman Pangan. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi
Kementerian Pertanian. Hal 31-37.
Tenri, A., & Rivai, O. (2020). Identifikasi Senyawa yang Terkandung pada
Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera). 6(2), 63–70.
Tjay, H.T., dan Rahardjo, K. (2015). Obat-Obat Penting, Edisi VII, PT.Gramedia,
Jakarta.