SKRIPSI
Oleh:
NOVA EFRIANA
1701012134
SKRIPSI
Oleh:
NOVA EFRIANA
1701012134
Menyetujui
Komisi Pembimbing:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Dekan Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Institut Kesehatan Helvetia Medan
Nova Efriana
1701012134
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BIODATA
Nama : Nova Efriana
Tempat/Tanggal Lahir : Biara Barat, 16 April 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 1 dari 5 bersaudara
Alamat : Panton Labu Kabupaten Aceh Utara
Riwayat Pendidikan
Tahun 2002-2008 : SD Negeri 1 Tanah Jambo Aye
Tahun 2008-2011 : MTS Swasta Al Muslimun Lhoksukon
Tahun 2011-2014 : SMA Swasta Muslimat Samalanga
Tahun 2014-2017 : D3 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan
Tahun 2018-2019 : Menyelesaikan Program Studi S1 Farmasi
Institut Kesehatan Helvetia Medan
ABSTRAK
NOVA EFRIANA
1701012134
i
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi Sediaan Masker Sheet
Ekstrak Kulit Buah Alpukat (Persea gratissima Gaertn) sebagai Pelembab”
skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
program S1 Farmasi di Institut Kesehatan Helvetia Medan.
Selama proses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Kes., M.Sc., selaku Ketua Pembina
Yayasan Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, S.E., S.Kom, M.M, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Helvetia
Medan.
3. Drs. Dr. Ismail Efendi, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.
4. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Apt., Selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan.
5. Adek Chan, S.Si., M.Si., Apt., selaku Ketua Prodi S1 Farmasi Institut
Kesehatan Helvetia Medan.
6. Leny, S.Farm., M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan arahan
saran dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi.
7. Jacub Tarigan, Drs., M.Kes., Apt., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
menyediakan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan arahan
saran dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi.
8. Dini Permata Sari, S.Farm, M.Si, Apt., selaku Dosen Penguji yang telah
meluangkan waktu, perhatian, ide dan saran selama seminar skripsi dan sidang
hasil penelitian.
9. Seluruh Staf Dosen Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah memberikan
Ilmu dan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama pendidikan.
10. Teristimewa buat orang tua, Ayahanda Iskandar, Ibunda Nurlaila serta abang
dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan baik dari segi moril,
material dan Doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Bagi teman-teman seperjuangan Program Studi S1 Farmasi yang telah
membantu dan mendukung penyelesaian skripsi ini.
iii
Penyusun menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan nya
sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan
dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Nova Efriana
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI SKRIPSI
LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK .................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 20
3.1. Metode Penelitian ............................................................. 20
3.2. Tempat Penelitian ............................................................. 20
3.3. Alat dan Bahan ................................................................. 20
3.3.1. Alat ....................................................................... 20
3.3.2. Bahan .................................................................... 20
3.4. Sukarelawan ..................................................................... 21
3.5. Prosedur Penelitian ........................................................... 21
3.5.1. Cara Pengambilan Sampel ..................................... 21
3.5.2. Pengolahan Sampel ............................................... 21
3.5.3. Pembuatan Ekstrak Kental .................................... 22
3.6. Formula Standar ............................................................... 22
3.6.1. Formula Modifikasi ............................................... 23
3.6.2. Prosedur Pembuatan Sediaan Masker Sheet Ekstrak
Kulit Alpukat ........................................................ 23
3.7. Penentuan Mutu Fisik Sediaan .......................................... 24
3.7.1. Pengujian Homogenitas Sediaan Masker Sheet ...... 24
3.7.2. Pengamatan Stabilitas Sediaan Ekstrak Kulit
Alpukat ................................................................. 24
3.7.3. Pengamatan Stabilitas Masker Sheet yang telah
Diberi Ekstrak Kulit Alpukat ................................. 24
3.8. Evaluasi Sediaan ............................................................... 25
3.8.1. Uji Organoleptis .................................................... 25
3.8.2. Uji Iritasi terhadap Kulit Sukarelawan ................... 26
3.8.3. Uji Mengurangi Penguapan Kadar Air pada Kulit . 26
3.9. Analisis Data .................................................................... 26
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Bagan Alir Pembuatan Ekstrak Etanol Kulit Buah Alpukat .... 37
Lampiran 2. Bagan Pembuatan Sediaan Ekstrak Kulit Buah Alpukat
sebagai Masker Sheet ............................................................ 38
Lampiran 3. Alat dan Bahan ...................................................................... 39
Lampiran 4. Kulit Alpukat ........................................................................ 40
Lampiran 5. Proses Maserasi Kulit Buah Alpukat ..................................... 44
Lampiran 6. Sediaan Essence Ekstrak Kulit Buah Alpukat ........................ 43
Lampiran 7. Uji Homogenitas ................................................................... 44
Lampiran 8. Uji pH ................................................................................... 45
Lampiran 9. Uji Iritasi pada Sukarelawan .................................................. 46
Lampiran 10. Cara Mengaplikasikan Sediaan Masker Sheet ........................ 47
Lampiran 11. Pengemasan Masker Sheet .................................................... 48
Lampiran 12. Uji Efektivitas Kelembaban ................................................... 49
Lampiran 13. Hasil Pengolahan Data SPSS ................................................. 52
Lampiran 14. Tabel Pengukuran Kadar Air (Moisture pada Kulit
Sukarelawan) ........................................................................ 59
Lampiran 15. Permohonan Pengajuan Judul Skripsi .................................... 60
Lampiran 16. Surat Izin Penelitian .............................................................. 61
Lampiran 17. Surat Selesai Penelitian ......................................................... 62
Lampiran 18. Determinasi Tumbuhan ......................................................... 63
Lampiran 19. Lembar Persetujuan Perbaikan Revisi Proposal ..................... 64
Lampiran 20. Lembar Bimbingan Proposal Pembimbing 1........................... 65
Lampiran 21. Lembar Bimbingan Proposal Pembimbing 2........................... 66
Lampiran 22. Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing 1 ............................ 67
Lampiran 23. Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing 2 ............................ 68
Lampiran 24. Lembar Persetujuan Perbaikan Revisi Skripsi ........................ 69
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya
tersebut didukung oleh iklim tropis dan posisi strategis Indonesia yang dilewati
oleh garis khatululistiwa. Kekayaan flora yang di miliki tersebut kemudian banyak
sebagai tanaman obat. Salah satunya tanaman alpukat yang memiliki banyak
manfaat. Bukan hanya sebagai tanaman obat alpukat juga banyak digunakan
dapat bekerja sebagai bahan aktif tabir surya. Flavonoid merupakan antioksidan
yang kuat dan juga diduga mampu mencegah efek bahaya dari sinar UV atau
Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan
dalam tata kecantikan kulit. Pemahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit akan
seseorang. Kulit wajah yang cantik, segar dan mulus berseri merupakan dambaan
setiap orang terutama kaum wanita. Setiap individu memiliki jenis kulit wajah yang
1
2
berbeda, karna dipengaruhi oleh kadar air dan produksi minyak dalam kulit,
keberadaan manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial, yang dalam berinteraksi
dengan sesamanya memerlukan bekal kepercayaan diri agar dapat diterima dengan
baik. Untuk itu manusia memerlukan perawatan diri yang dengan itu diharapkan
Untuk mendapatkan jenis kulit yang lembab, halus dan sehat maka
melindungi kulit dengan cara membentuk lapisan lemak tipis pada permukaan kulit,
sehingga dapat mencegah penguapan air pada kulit serta menyebabkan kulit
Masker merupakan salah satu jenis kosmetik perawatan yang cukup dikenal
dan banyak digunakan. Masker bekerja mendalam untuk mengangkat sel-sel tanduk
Masker sheet umumnya terbuat dari bahan non-woven, bahan kertas, bio
selulosa, dan sebagainya, masker ini sangat cocok digunakan karna sangat praktis
masker sheet dari ekstrak kulit buah alpukat (persea gratissima Gaertn) yang
2. Apakah masker sheet dari ekstrak kulit alpukat (Persea gratissima Gaertn)
1.3 Hipotesis
1 Ekstrak kulit buah alpukat dapat diformulasikan dalam sediaan masker sheet
melembabkan kulit.
kulit buah alpukat menjadi bentuk sediaan farmasi yang praktis dan bernilai
ekonomis.
4
1. - Organoleptis
1. Kestabilan
Ekstrak kulit buah
sediaan - Homogenitas
alpukat dengan
2. Iritasi
konsentrasi 2% 4% - pH
3. Efektivitas
dan 6%
sebagai 2. Eritema pada kulit
pelembab
3. Kadar air
TINJAUAN PUSTAKA
Pohon buah dari Amerika Tengah, tumbuh liar di hutan-hutan, banyak juga
di tanam di kebun dan di pekarangan yang lapisan tanahnya gembur dan subur serta
tidak tergenang air. Walau dapat berbuah di dataran rendah, tetapi hasil akan
memuaskan bila ditanam pada ketinggian 200-1.000 m di atas permukaan laut pada
daerah tropis dari subtropik yang curah hujannya banyak (8). Tanaman alpukat
5
6
Gambar buah alpukat dapat dilihat pada gambar 2.2. di bawah ini :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyleddoneae
Bangsa : Ranuculales
Suku : Lauraceae
Marga : Persea
Alpukat mempunyai tekstur yang luar biasa. Rasanya lembut seperti kacang.
Semula banyak ahli berpendapat bahwa alpukat berasal dari Amerika Tengah dan
Selatan. Terutama saat ditemukan laporan penjelajah Herman Cortez pada tahun
7
1519. Tanaman ini asli dari Persia, itu sebabnya nama botani alpukat adalah Persea
polkat, di Sunda dikenal dengan nama apuket, alpuket, jambu wolanda, di daerah
b. Bunga
c. Buah
Buah alpukat berbentuk berbentuk seperti buah pir dengan panjang berkisar
7 cm (2,8 in) hingga 20 cm (7,9 in). Berat buah alpukat berkisar 100 gram
d. Akar
Tanaman alpukat berakar tunggang dan akar samping yang kuat serta dalam.
Daun alpukat berasa pahit, kelat, dan di gunakan sebagai peluruh kencing.
Sedangkan biji alpukat berguna sebagai anti radang dan penghilang rasa sakit.
Ada banyak fungsi dan khasiat serta manfaat yang terkandung dalam buah
ini, seperti daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar
untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan. Bukan hanya itu, biji dan kulit
Dalam hal ini alpukat mengandung sumber vitamin E yang dapat membantu
membuat kulit menjadi kenyal, menghilangkan kerut, membuat kulit terlihat muda
dan segar. Umumnya buah ini digunakan dalam kecantikan sebagai masker wajah
Alpukat memiliki sejuta manfaat bagi kecantikan kulit. Buah yang lezat ini
bakteri pada kulit yang menyebabkan jerawat, dan melembabkan serta melindungi
kulit dari kekeringan. Selain itu alpukat mampu menangkal efek buruk sinar
9
ultraviolet dan cocok untuk semua jenis kulit, termasuk mengobati masalah kulit
sensitif.
Adapun manfaat lain dari Buah alpukat yaitu dapat mengilaukan rambut,
2.2 Kulit
luar, baik pengaruh fisik maupun pengaruh kimia. Kulit merupakan sawar fisiologik
yang penting karena mampu menahan penembusan bahan gas, cair maupun padat
baik yang berasal dari lingkungan luar tubuh maupun dari komponen organisme
(13).
padapengaturan suhu tubuh dan mendeteksi adanya rangsangandari luar serta untuk
mengeluarkan kotoran (13). Gambar struktur kulit dapat dilihat pada gambar 2.3.
dibawah ini :
1. Lapisan epidermis
Adalah lapisan kulit yang paling luar. Lapisan ini terdiri atas :
Terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tanpa inti, tidak
air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, yaitu jenis protein
kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh
Sel berbentuk kubus dan seperti berduri intinya besar dan oval. Setiap
2. Dermis
Lapisan dermis terutama terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan
elastin, berada di dalam subtansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dri
3. Subkutis
Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar
Kulit sebagai organ tubuh yang paling utama mempunyai beberapa fungsi
a. Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik atau mekanik,
iritasi (lisol, karbol, dan asam kuat). Gangguan panas misalnya: radiasi, sinar
ultraviolet, gangguan infeksi dari misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya
b. Fungsi absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam
lemak. Permeabilitas kulit O2CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut (mengambil
bagian pada fungsi respirasi). Kemampuan absorpsi kulit di pengaruhi tebal tipisnya
melalui celah diantara sel, menebus sel-sel epidersuhumis, atau melalui saluran
Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal
ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur
panas, mendulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu viseral 36-37-5°
untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari
arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas
cairan pada permukaan tubuh) dan vasokontriksi (pembuluh dan mengeruk, kulit
Ditinjau dari sudut pandang perawatan, kulit terbagi atas tiga bagian :
1. Kulit normal
2. Kulit berminyak
Merupakan kulit yang mempunyai komedo atau jerawat, ada noda hitam
3. Kulit kering
Ciri-ciri dari kulit kering adalah halus namun mudah terlihat kusam,
4. Kulit kombinasi
5. Kulit sensitif
Kulit sensitif bisa di artikan sebagai kulit yang tipis, mudah luka, dan
benar selektif dalam memilih produk kosmetika. Hal itu untuk menghindari
Aging atau penuaan adalah proses alamiah pada kehidupan manusia, karena
adanya radikal bebas yang secara terus menerus terbentuk baik melalui proses
Penuaan dini adalah proses penuaan kulit yang lebih cepat dari waktunya.
Bisa terjadi saat umur kita memasuki usia 20-30 tahun. Penuaan dini dapat terjadi
kapan saja pada usia muda, regenerasi kulit terjadi setiap 20-30 hari. Regenerasi
atau sediaan yang dimaksud untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia.
Kosmetik yang dalam bahasa Inggris disebut cosmetics berasal dari bahasa
yunani kosmetikos yang berarti kecakapan dalam menghias, juga dari kata kosmetik
2. Penyegar (Toner)
mengangkat sisa minyak dari kulit yang di mungkinkan masih ada, serta
kembali.
15
untuk membantu proses pengelupasan sel-sel kulit yang sudah mati dengan
saat melakukan pengurutan. Krim ini dapat juga melunakkan sel tanduk
yang sudah mati sehingga dapat ikut larut pada waktu krim di angkat (17).
Masker sheet telah banyak digunakan pada Asia Timur, lembaran masker
umumnya terbuat dari kain non woven, serat kertas, bio selulosa dan sebagainya.
c. Tipe bioselulosa
kulit.
mudah terlepas.
d. Tipe charcoal
woven.
17
e. Tipe jeli
menyerupai wajah.
masker lainnya.
lainnya (7).
2.6 Essence
membuat essence laku di pasaran adalah perubahan gaya hidup konsumen, sebagai
menghemat waktu, gambaran dari konsentrat berarti produk tersebut memiliki efek
2.7 Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya
matahari langsung.
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengestraksi zat aktif
dari simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
18
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian hingga meenuhi syarat baku yang telah ditetapkan. Ekstrak cair
(Extractum liquidum) adalah sediaan dari simplisia nabati yang mengandung etanol
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.
Simplisia yang lunak seperti rimpang dan daun yang mudah di serap oleh pelarut,
karena itu proses ekstraksi tidak perlu diserbuk sampai halus. Simplisia yang keras
seperti biji, kulit kayu dan kulit akar susah diserap oleh pelarut, karena itu perlu
1. Cara dingin
a. Maserasi
b. Perkolasi
2. Cara panas
a. Refluks
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
b. Soxhletasi
balik (20).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Laboratorium.
3.3.1 Alat
alat-alat gelas, lumpang, cawan porselin, stamfer, kertas perkamen, penangas air,
spatula, sudip, toples, kaca, alat penyegel, batang pengaduk, panci, penyaring, pH
meter, pipet tetes, tisu, serbet, pot plastik, termometer, dan moisture checker.
3.3.2 Bahan
alpukat, etanol 70%, gliserin, butilen glikol, xanthan gum, nipagin, aquadest,
parfum, PEG 40 Hidrogenated Castor Oil, larutan dapar pH asam (4,01), larutan
20
21
3.4 Sukarelawan
Sukarelawan yang dijadikan panel pada uji iritasi pada kulit berjumlah
sehingga lebih mudah di awasi dan diamati bila ada reaksi yang terjadi
Kulit buah alpukat dibeli dipasar tradisional, kulit buah alpukat yang
digunakan adalah berwarna hijau yang masih bagus dan segar, kulit alpukat diambil
itu dilakuka sortasi basah untuk memisahkan sampel denga pengotor eksternal.
Kemudian sampel dirajang lalu dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kadar
airnya berkurang.
metode maserasi.
22
wadah maserasi.
kental.
Pengawet 0,30%
R/ Gliserin 5,00%
Nipagin 0,18%
Parfum q.s
Aquadest ad 100%
No Bahan F0 F1 F2 F3
1 Ekstrak kulit alpukat - 2g 4g 6g
2 Gliserin 5 5 5 5
3 Butilen Glikol 5 5 5 5
4 PEG hydrogenate castor oil 0,5 0,5 0,5 0,5
5 Xanthan gum 0,3 0,3 0,3 0,3
6 Nipagin 0,18 0,18 0,18 0,18
7 Etanol 70% 3 3 3 3
8 Parfum q.s q.s q.s q.s
9 Aquadest ad 100 ml 100 ml 100 ml 100 ml
dengan butilen glikol dan gliserin kemudian kemudian digerus hingga homogen
(campuran 1). Nipagin dilarutkan dalam sebagian air panas (campuran II). Ekstrak
kulit alpukat dan PEG-40 Hydrogenated castor oil dilarutkan dengan sebagian
campuran III dan digerus hingga homogen. Ditambahkan etanol 70% dan 3 tetes
Masker sheet dilipat sesuai ukuran dan dimasukkan ke dalam foil bag.
Sediaan masker ekstrak kulit alpukat ditimbang 20 ml dan di tuang ke dalam foil
bag. Disegel dengan alat penyegel dan diberi keterangan dengan masker.
Sejumlah tertentu sediaan jika diperoleh pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
bau dari sediaan masker sheet setelah selesai dibuat dan dalam penyimpanan 4
minggu.
3.7.3 Pengamatan stabilitas masker sheet yang telah diberi ekstrak kulit
alpukat
Sediaan masker sheet yang telah diberi ekstrak kulit alpukat dilakukan
pengamatan meliputi bentuk, perubahan warna dan bau dari sediaan masker sheet
setelah selesai dibuat dan dalam penyimpanan selama 4 minggu (setiap pengamatan
1. Uji warna
(mata).
2. Uji aroma
3. Uji tekstur
4. Pengukuran pH
01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukan harga pH
sediaan dan dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml. Kemudian elektroda
Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan masker sheet ekstrak kulit alpukat
dengan maksud untuk mengetahui bahwa masker sheet yang dibuat dapat
menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Uji iritasi dilakukan pada 12
sukarelawan.
kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit. Uji ini dilakukan
3. Tekan tombol power pada moisture checker dan tunggu hingga menunjukan
angka 00.0
4. Letakkan diatas permukaan kulit yang akan diukur. Angka yang ditampilkan
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data secara tabulasi.
memasukkan data ke dalam tabel. Hasil yang diperoleh dari pengujian uji
kelembaban. Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan
4.1 Hasil
telah dihaluskan sebanyak 300 g serbuk simplisia kulit alpukat diekstraksi dan
standar. Formulasi standar ini dimodifikasi dengan penambahan ekstrak kulit buah
alpukat sebagai bahan aktif. Konsentrasi ekstrak kulit buah alpukat yang digunakan
sebanyak tiga kali pengulangan selama 4 minggu. Sediaan kosmetik harus memiliki
pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4,5-7,0. Dapat dilihat pada tabel 4.1.
27
28
Keterangan :
F0 : Blanko (tanpa ekstrak)
F1 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 2%
F2 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 4%
F3 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 6%
kaca atau bahan transparan lain, lalu diratakan, jika tidak ada butiran-butiran maka
Pengamatan Homogenitas
Sediaan
1 2 3 4
F0 Homogen Homogen Homogen Homogen
F1 Homogen Homogen Homogen Homogen
F2 Homogen Homogen Homogen Homogen
F3 Homogen Homogen Homogen Homogen
Keterangan
F0 : Blanko (tanpa ekstrak)
F1 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 2%
F2 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 4%
F3 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 6%
Tabel 4.3. Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan
selesai dibuat dan penyimpanan selama 4 minggu.
Keterangan :
F0 : Masker sheet dengan formula blanko
F1 : Masker sheet dengan formula I (Konsentrasi ekstrak kulit buah alpukat 2%)
F2 : Masker sheet dengan formula II (Konsentrasi ekstrak kulit buah alpukat 4%)
F3 : Masker sheet dengan formula III (Konsentrasi ekstrak kulit buah alpukat 6%)
A : Perubahan bau
B : Perubahan warna
C : Perubahan bentuk
- : Tidak terjadi perubahan
+ : Terjadi perubahan
Sukarelawan
Formula Pengamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
F0 Kemerahan - - - - - - - - - - - -
Gatal-gatal - - - - - - - - - - - -
Bengkak - - - - - - - - - - - -
F1 Kemerahan - - - - - - - - - - - -
Gatal-gatal - - - - - - - - - - - -
Bengkak - - - - - - - - - - - -
F2 Kemerahan - - - - - - - - - - - -
Gatal-gatal - - - - - - - - - - - -
Bengkak - - - - - - - - - - - -
F3 Kemerahan - - - - - - - - - - - -
Gatal-gatal - - - - - - - - - - - -
Bengkak - - - - - - - - - - - -
Keterangan :
+ : Kemerahan
++ : Gatal-gatal
+++ : Bengkak
- : Tidak terjadi iritasi
30
tidak terdapat iritasi pada kulit, sehingga masker layak digunakan pada kulit.
Hasil data peningkatan persentase kadar air (moisture) pada kulit wajah 12
Kadar Air
Formula Pengujian Setelah 1 Setelah 2 Setelah 3 Setelah 4
minggu minggu minggu minggu
1 0,8 9,6 15,2 16,7
Blanko 2 17,0 18,6 19,0 19,4
Rata-rata 8,9 14,1 17,1 17,9
1 18,4 30,9 31,7 43,5
F1 2 23,2 23,9 24,5 24,9
Rata-rata 20,8 27,4 28,1 34,2
1 37,4 38,1 38,5 39,2
F2 2 23,5 23,8 24,1 26,1
Rata-rata 30,4 30,9 31,3 32,6
1 31,1 31,5 31,8 32,2
F3 2 19,5 20,1 20,7 21,7
Rata-rata 25,3 25,8 26,2 26,9
1 35,0 37,3 46,8 82,2
F4 2 61,2 61,8 65,6 64,7
Rata-rata 48,1 49,5 56,2 73,4
Keterangan :
Dehidrasi 0-29. Normal 30-50. Hidrasi 51-100
F0 : Blanko (tanpa ekstrak kulit alpukat)
F1 : Ekstrak kulit alpukat 2%
F2 : Ekstrak kulit alpukat 4%
F3 : Ekstrak kulit alpukat 6%
F4 : Kontrol positif (Avocado Sheet Mask)
Pengujian Organoleptis
Formula
Warna Bau Bentuk
F0 Tidak berwarna Tidak berbau Cairan kental
F1 Hijau Green tea Cairan kental
F2 Hijau Green tea Cairan kental
F3 Hijau Green tea Cairan kental
Keterangan :
F0 : Blanko (tanpa ekstrak)
F1 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 2%
F2 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 4%
F3 : Essence ekstrak kulit buah alpukat konsentrasi 6%
alpukat diatas menunjukan hasil dari masker sheet dengan formula dan warna yang
berbeda-beda dari warna putih sampai warna hijau kecoklatan, dan memiliki aroma
4.2 Pembahasan
setiap satu minggu sekali selama 4 minggu. Persyaratan pH yang diizinkan adalah
pada sediaan essence masker sheet dan berada pada rentang standar persyaratan pH
sediaan pada kaca yang transparan. Sediaan menunjukkan susuna yang homogen
apabila tidak terlihat adanya butir-butir kasar (Ditjen POM RI, 1979).
pengamatan setiap 1 minggu, sediaan essence masker disimpan pada suhu kamar
dan diamati perubahan warna dan bau. Hasil uji menunjukkan bahwa sediaan
essence masker tetap stabil pada penyimpanan suhu kamar selama 4 minggu, suatu
sediaan menjadi tidak stabil akibat penggumpalan dari globul-globul dari fase
terdispersi. Rusak atau tidaknya suatu sediaan dapat diamati dengan adanya
Hasil uji iritasi pada Tabel 4.4. Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan masker
sheet ekstrak kulit alpukat dengan maksud untuk mengetahui bahwa masker sheet
yang dibuat dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Uji iritasidilakukan
pada 12 sukarelawan.
membuat essence laku di pasaran adalah perubahan gaya hidup konsumen, sebagai
menghemat waktu, gambaran dari konsentrat berarti produk tersebut memiliki efek
Ekstrak kulit dan biji persea americana mill. Dengan metanol 80% banyak
hidroksinamat, baik jenis Hass maupun shepard. Kandungan fenolik tersebut lebih
33
besar di kulit alpukat dari pada biji alpukat. Menyatakan senyawa fenolik pada
berbagai uji in vitro yang telah dilakukan. Senyawa fenol memiliki kemampuan
(21).
pemberian sediaan masker seminggu 2 kali secara rutin, kelembaban pada kulit
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Blanko F1 F2 F3 F4
menujukkan kondisi kadar air kulit pada minggu ke I, II, III dan IV untuk semua
✓ Dari tabel Post Hoc Tests Tukey HSD, Setelah pengamatan Minggu I dan
Minggu II tidak terdapat perbedaan signifikan tiap antar kelompok perlakuan.
34
5.1. Kesimpulan
ekstrak kulit buah alpukat dapat di formulasikan menjadi sediaan masker sheet.
Sediaan yang telah di buat menunjukan susunan yang homogen dan memiliki warna
5.2. Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
36
37
Diaduk sesekali
Filtrat 1 Residu
Diaduk sesekali
Filtrat 2 Residu
Dilarutkan dengan
PEG 40
Ditambahkan
aquadest
Diaduk hingga
homogen
Campuran 3
Lampiran 4. Lanjutan
Lampiran 8. Uji pH
F0 F1
F2 F3
F0 F1
F2 F3
Kontrol Positif
50
Kondisi Awal
F0 F1
F2 F3
Kontrol Positif
51
F0 F1
F2 F3
Kontrol Positif
52
Oneway
Descriptives
ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Total 2301.109 9
Total 1851.044 9
Total 2087.529 9
Total 4113.881 9
54
Multiple Comparisons
Tukey HSD
Homogeneous Subsets
Minggu_1
Tukey HSDa
Subset for alpha = 0.05
Kelompok N
1
Blanko 2 8.9000
F1 2 20.8000
F3 2 25.3000
F2 2 30.4500
F4 2 48.1000
Sig. .087
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
Minggu_2
Tukey HSDa
Subset for alpha = 0.05
Kelompok N
1
Blanko 2 14.1000
F3 2 25.8000
F1 2 27.4000
F2 2 30.9500
F4 2 49.5500
Sig. .087
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
Minggu_3
Tukey HSDa
Subset for alpha = 0.05
Kelompok N
1 2
Blanko 2 17.1000
F3 2 26.2500 26.2500
F1 2 28.1000 28.1000
F2 2 31.3000 31.3000
F4 2 56.2000
Sig. .535 .085
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
58
Minggu_3
a
Tukey HSD
Subset for alpha = 0.05
Kelompok N
1 2
Blanko 2 17.1000
F3 2 26.2500 26.2500
F1 2 28.1000 28.1000
F2 2 31.3000 31.3000
F4 2 56.2000
Sig. .535 .085
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Minggu_4
Tukey HSDa
Subset for alpha = 0.05
Kelompok N
1 2
Blanko 2 17.9000
F3 2 26.9500
F2 2 32.6500
F1 2 34.2000
F4 2 73.4500
Sig. .516 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,000.
59
Lampiran 14. Tabel Pengukuran Kadar Air (Moisture pada Kulit Sukarelawan)
Kadar Air
Formula Pengujian Kondisi Setelah 1 Setelah 2 Setelah 3 Setelah 4
awal minggu minggu minggu minggu
1 25,0 25,2 27,4 28,8 29,1
Blanko 2 25,2 29,5 29,9 30,0 30,1
Rata-rata 25,1 27,3 28,6 29,4 29,6
1 25,5 30,2 33,4 33,6 36,6
F1 2 29,7 36,6 36,8 37,0 37,1
Rata-rata 27,6 33,4 35,1 35,3 36,8
1 27,0 37,1 37,3 37,4 37,6
F2 2 30,6 37,8 37,9 38,0 38,6
Rata-rata 28,8 37,4 37,6 37,7 38,1
1 29,5 38,7 38,8 38,9 39,0
F3 2 32,7 39,1 39,3 39,5 39,8
Rata-rata 31,1 38,6 38,9 39,1 39,4
1 30,5 41,2 41,9 44,8 55,6
F4 2 34,6 55,8 56,0 57,3 57,0
Rata-rata 32,5 48,5 48,9 51,0 56,5
60