Kedua, melarutkan 500 mg paracetamol dalam larutan CLB dan CUB tanpa
enzim 500 ml. Ditetapkan kadar paracetamol dalam CLB dan CUB sebagai
konsentrasi awal (C0) dengan memipet 2 ml larutan paracetamol dalam larutan CLB
dan CUB tanpa enzim, lalu mengukur absorbansinya dengan menggunakan panjang
gelombang maksimum dan menghitung kadar paraetamol menggunakan persamaan
kurva kalibrasi. Menghitung kadar parasetamol pada C0 menggunakan persamaan
kurva kalibrasi yang telah didapatkan, sebagai berikut :
CLB C0 x = 0,1
CUB C0 x = 0,104
Kelima, dilakukan penetapan kadar paracetamol dalam CLB dan CUB yang
tertampung sebagai konsentrasi akhir (C1) dengan memipet 2 ml CLB dan CUB yang
tertampung dalam gelas kimia, mengukur absorbansi dengan menggunakan panjang
gelombang maksimum dan menghitung kadar paracetamol menggunakan persamaan
kurva kalibrasi. Menghitung kadar parasetamol pada C1 menggunakan persamaan
kurva kalibrasi yang telah didapatkan, sebagai berikut :
CLB C1 x = 0,12
CUB C1 x = 0,13
Yang terakhir adalah melakukan perhitungan Papp (app = apparent) CUB dan
CLB menggunakan data yang telah didapat dengan memasukkan pada persamaan
Papp. Papp (app = apparent) merupakan tetapan permeabilitas yang nilainya
bervariasi terhadap pH. Jika suatu senyawa, asam atau basa mengalami ionisasi
sebesar 50% (pH=pKa) maka koefisisen partisinya setengah dari koefisien partisi obat
yang tidak mengalami ionisasi. Semakin rendah nilai Papp maka permeabilitasnya
rendah maka obat akan cepat keluar dan efek yang diinginkan tidak dicapai sebaliknya
jika nilai Papp semakin tinggi maka waktu obat didalam membran untuk diabsorbsi
semakin lama sehingga efek yang diinginkan dicapai.
Berdasarkan hasil percobaan didapat nilai Papp untuk CUB sebesar 1,901
cm/menit sedangkan untuk CLB sebesar (-0,114) cm/menit. Dari hasil tersebut ketika
usus tikus dialiri dengan CUB memiliki permeabilitas lebih tinggi dibanding dengan
CLB, hal tersebut menunjukkan bahwa absorbsi terbesar tejadi pada usus yang dialiri
oleh CUB. Usus yang memiliki pH basa lemah yang di aliri dengan CUB yang
bersifat basa pula menyebabkan obat masih dalam bentuk molekul sehingga mudah
untuk diabsorbsi, sedangan ketika usus yang memiliki pH basa yang dialiri CLB yang
cenderung asam obat kan mengalami ionisasi sehingga tidak dapat di absorbsi oleh
usus.