PENDAHULUAN
back to nature atau kembali kealam. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh
adanya efek samping obat tradisional yang relatif kecil dibandingkan obat
kimia dan harganya yang lebih terjangkau oleh masyarakat luas (Djauhariya
tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat modern,
secara klinis, selain itu belum banyak diketahui senyawa apa yang
1
2
terbuka, yang mendapat sinar matahari langsung dan hidup baik ditanah
lembab dan gembur. Kunyit banyak ditemukan tumbuh dihutan jati dan semak
panas. Penggunaan yang biasa digunakan sebanyak 1-6 gram dalam batuk
simplisia kering yang kemudian direbus dan diminum air sarinya. Hal ini
terdiri dari alpha beta tumerone yang menyebabkan bau khas pada kunyit, aril-
minyak atsiri ada kelompok senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,
Demam adalah suatu tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi atau
bakteri yang berada didalam tubuh. Demam juga biasa menjadi pertanda
tubuh. Saat terjadi kenaikan suhu bisa jadi sedang memerangi infeksi sehingga
demam pada tikus putih jantan yang telah didemamkan menggunakan vaksin
kotipa (Wahjoedi, 2003). Dan menurut peneliti lain, Ivana Jansen, Jane
Wuisan, Henoch Awaloei (2015) hewan uji dengan diinduksi vaksin DPT-Hb
Hal inilah yang menjadi latar belakang dilakukan penelitian mengenai uji
efek antipiretik ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma longa Linn) pada
longa Linn) terhadap efek antipiretik pada mencit (Mus musculus) putih jantan
yang diinduksi vaksin DPT-Hb dan pada konsentrasi berapakah ekstrak etanol
longa Linn) terhadap efek antipiretik pada mencit (Mus musculus) putih
mencit (Mus musculus) putih jantan yang telah diinduksi vaksin DPT-
Hb.
5
DPT-Hb.
Paracetamol.
longa Linn).
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Vieidiplantae
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Sub Ordo : Lilianae
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma Linn
Spesies : Curcuma longa Linn
7
85cm dan lebar 25cm. Pangkal dan ujung daun meruncing hijau
muda sampai hijau tua. Bagian tepi daun kunyit merata. Batang
pelepah daun yang agak lunak. Kulit luar rimpang berwarna jingga
dibagian batang. Ibu tangkai bunga berambut kasar dan rapat. Saat
dan rasanya agak pahit. Jika dilarutkan dalam air, maka akar kunyit
rimpang induk atau umbi kunyit dari tunas atau cabang rimpang.
4,06cm dan rimpang muda 1,61cm, rimpang kunyit yang sudah besar
2010).
pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan
b. Ekstrak kental (Extractum spissum), sediaan ini tidak dapat dituang dan
pelarut.
dengan metode ektraksi menurut Ditjen POM (2000), yaitu: dengan cara
a. Cara Dingin
1) Maserasi
merendam bahan alam atau tumbuhan dalam pelarut dan waktu tertentu,
sehingga bahan akan jadi lunak dan larut. Bahan simplisia dihaluskan
dengan derajat kehalusan yang sesuai dan masukkan kedalam bejana, lalu
rendam simplisia dengan cairan penyari yang sesuai lalu tutup dan biarkan
selama 3-5 hari pada tempat yang terlindung dari cahaya langsung
(mencegah reaksi yang dikatalisis oleh cahaya atau perubahan warna) dari
2) Perkolasi
yang sesuai secara kontinu dari atas dan akan mengalir turun secara lambat
memiliki jalan masuk dan keluar yang sesuai, biarkan cairan menetes
(Djamal, 2010).
b. Cara Panas
1) Refluks
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif
pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat
2) Sokletasi
sistem pipa kapiler dan pengaruh tekanan dari permukaan sampel, sampel
13
Wadah evapor akan terisi kembali secara kontinu akibat penguapan dari
3) Infusa
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati
dengan air pada suhu 90⁰C selama 15. Caranya simplisia dengan derajat
4) Dekokta
mencapai 90⁰C. cara ini dapat dilakukan untuk simplisia yang tidak
biasanya punya aktivitas biologis secara tepat dan teliti. Metode yang
kimia tertentu. Golongan senyawa kimia dapat ditentukan dengan cara reaksi
14
1. Alkaloid
berasal dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid sering kali beracun bagi
2008).
yang larut dalam lemak dan terdapat dalam buah jeruk, citrus
(Harborne, 2006).
3. Saponin
Saponin adalah suatu glikosida yang mungkin ada pada banyak macam
mempunyai rasa pahit, dalam larutan air membentuk busa yang stabil,
15
(Harborne, 2006).
4. Tannin
memiliki berat molekul (BM) yang cukup tinggi (lebih besar dari 1000)
5. Flavonoid
merah, biru dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan, senyawa
ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzene, hydrogen
pada rantai aromatic. Jadi pada fenol gugus OH langsung terikat pada
tannin.
16
faktor biologi dan faktor kimia. Faktor biologi meliputi spesies tumbuhan,
tumbuhan dan bagian yang digunakan (Saskia, 2017). Sedangkan faktor kimia
yaitu faktor internal (jenis senyawa aktif dalam bahan, komposisi kualitatif
Selain faktor yang mepengaruhi ekstrak, ada faktor penentu mutu ekstrak
al., 2011).
17
2.4 Demam
atas normal. Bila diukur pada rectal suhunya mencapai >38ᵒC, jika di
ukur pada oral, suhunya di atas 37,8ᵒC dan jika diukur melalui aksila
bayi yang berumur kurang dari 3 bulan memiliki suhu rectal melebihi
38ᵒC, pada anak dengan umur lebih dari 3 bulan suhu aksila dan oralnya
pirogen secara sistemik masih dalam batas yang dapat ditoleransi maka
(Sherwood, 2001).
suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen IL-I (Interleukin
I), TNFα (Tumor Necrosis Factor α), IL-6 (Interleukin 6). INF
18
di titik patokan yang baru dan bukan di suhu normal. Sebagai contoh,
2009).
rektal, mulut, telinga, serta dapat juga di ketiak segera setelah air raksa
akurat karena lebih mendekati suhu tubuh yang sebenarnya dan paling
19
nyaman.
a. Demam Septik
tinggi sekali pada malam hari dan kembali turun ketingkat diatas
berkeringat.
b. Demam Remiten
Pada tipe demam remiten, suhu tubuh dapat turun setiap hari
c. Demam Intermiten
selama bekerja beberapa jam dalam sehari. Bila demam seperti ini
20
terjadi dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas
d. Demam Kontinyu
Pada demam tipe ini variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda
endogen. Pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh
A).Sumber utama dari zat pirogen endogen adalah monosit, limfosit dan
Sitokin
Daerah praoptik hipotalamus
Prostaglandin
Demam
Gambar 2.2 Patofisiologi Demam (Ermawati, 2010)
2.5 Antipiretik
Obat ini menurunkan suhu tubuh hanya pada keadaan demam namun
pemakaian obat golongan ini tidak boleh digunakan secara rutin karena
hepar daan ginjal, oliguria, serta retensi garam dan air (Hammond and Boyle,
2011).
pelepasan suatu zat pirogen, edogen atau sitokin yang memacu PG yang
2.6 Paracetamol
efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak 1893. Rumus struktur
dan analgesic tetapi sifat anti inflamasinya lemah sekali (Tjay, 2007).
1. Farmakodinamik
masa paruh plasma antara 1-3 jam (Freddy, 2007). Paracetamol sedikit
yang secara farmakologi tidak aktif. Obat ini tersebar keseluruh cairan
tubuh. Dalam plasma, 25% paracetamol terikat protein plasma. Obat ini
asam sulfat. Selain itu obat ini juga dapat mengalami hidroksilasi.
2. Farmakodinamik
Efek iritasi, erosi, dan perdarahan lambung tidak terlihat dengan obat
24
(Freddy, 2007).
3. Efek Samping
eritem atau urtikaria dan gejala yang lebih berat berupa demam dan lesi
keadaan ini reversible bila obat dihentikan. Pada penggunaan kronis dari
4. Dosis
Oral : dewasa tiap 3-4 jam 325-650 mg, maksimum 4 g sehari. Untuk
Vaksin DPT-Hb adalah kombinsi dari vaksin DPT dan Vaksin Hepatitis
dari toksin kuman difteri yang dilemahkan (toksoid). Biasanya diolah dan
vaksin DT atau dengan vaksin tetanus dan pertusis dalam bentuk vaksin DPT.
pembengkakan dan rasa nyeri ditempat suntikan selama 1-2 hari. Kadang-
kadang terjadi efek samping yang lebih berat, seperti demam tinggi atau
yang telah diinaktivasikan dan bersifat non infeksi, berasal dari HbsAg yang
Kingdom : Animal
Pylum : Chordota
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Subfamily : Murinae
Genus : Mus
subphylum vertebrata dan kelas mamalia. Selain itu hewan ini juga
muridae, dengan nama genus Mus serta memiliki nama spesies Mus
Mangkoewidjojo,1998).
antara 20-40 gram untuk mencit jantan dan 25-40 gram untuk mencit
betina dewasa. Sebagai hewan pengerat mencit memiliki gigi seri yang
Mencit dapat bertahan hidup selama 1-2 tahun dan dapat juga
b. Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit diantara ibu jari dan
keempat jari yang lain, hingga mencit cukup erat dipegang dan
Hewan Batas volume maksimal (ml) per ekor untuk cara pemberian
Marmut 2 0,2 3 3 20
Senyawa yang tidak larut dalam bentuk sediaan suspense dalam gom dan diberikan
bila obat akan dipakai pada manusia dan pendekatan terbaik adalah
Tabel II. Contoh aplikasi dosis secara kualitatif pada spesies lain
tikus
marmot
kelinci
kucing
kera
anjing
manusia
Diambil dari : D.R Lourence dan Bacharach, Evaluation Of Drug Activities Farmacomeetric 1986.
31
Bagian Tanaman
Rimpang Kunyit
(Curcuma longa Linn)
Metode Ekstraksi
Cara dingin : Maserasi, Efek Antipiretik Ekstrak Etanol
Perkolasi Rimpang Kunyit (Curcuma longa
Cara Panas : Refluks, Linn) Pada Mencit (Mus musculus)
Soxhletasi, Infusa Putih Jantan Yang Diinduksi Vaksin
DPT-Hb
Konsentrasi
a. 4 %
b. 8 % Sumber: (Agung, 2017)
c. 10 %
Ket: =TidakDiteliti
=Diteliti
Skrining Fitokimia
1. Uji Flavonoid
2. Uji Alkaloid
3. Uji Tanin
4. Uji Terpenoid atau
Steroid
5. Uji Saponin
a. Ivana Jansen, Jane Wuisan, Henoch Awaloei (2015) meneliti tentang uji
efek antipiretik ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) pada tikus wistar
triplinerve Vahl) pada tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus L.)
yang diinduksi vaksin DPT HB. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
BAB III
METODE PENELITIAN
kunyit (Curcuma longa L.) pada mencit putih (Mus musculus) Jantan,
Palembang.
3.3.1 Populasi
Selatan.
3.3.2 Sampel
Dimana :
t = Jumlah kelompok = 5
n = Jumlah sampel
(n-1) (t-1) ≥ 15
(n-1) (5-1) ≥ 15
15
(n-1) ≥ 4
35
(n-1) ≥ 3,75
n-1 ≥ 3
n ≥ 3,75 + 1
sehingga menjadi 5 sampel pada tiap kelompok. Jadi, total sampel yang
sampai 25. Nomor ini diundi dan setiap mencit memiliki kesempatan yang
ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa Linn) pada mencit putih (Mus
kelembaban,dll.
37
a. Alat Penelitian
b. Bahan Penelitian
c. Hewan Percobaan
a. Pembuatan Simplisia
39
dengan cara di cuci bawah air menglalir dikupas kulit, lalu di potong
Linn)
kunyit oleh suhu tinggi. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96%
c. Skrining Fitokimia
40
1. Alkaloid
a) Flavonoid
mengandung flavonoid.
b) Tanin
c) Saponin
41
d) Terpenoid
a. Paracetamol
c. Vaksin DPT-Hb
penurunan suhu pada mencit dengan konsentrasi 3%, 6%, dan 12%
intramuscular.
3.11 Hipotesa
K (-) K (+) K1 K2 K3
5 ekor 5 ekor 5 ekor 5 ekor 5 ekor
mencit mencit mencit mencit mencit
Diinduksi Vaksin DPT-Hb 0,05ml secara Intramuscular setelah 30 menit suhu rektal diukur
kembali
Pengukuran suhu rektal mencit 30 menit setelah perlakuan, diulangi setiap 30 menit sampai menit
ke-180. Dicatat hasil pengukuran suhu rektal mencit dan perubahan suhu pada setiap kelompok
perlakuan
Analisis data yang digunakan adalah uji statistik one way ANOVA. Uji
statistik one way ANOVA digunakan untuk mengetahui adanya uji efek
antipiretik ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa Linn) pada mencit (Mus
Windows.
47
DAFTAR PUSTAKA
Adelina Rosa, 2012. Kajian Tanaman Obat Indonesia yang Berpotensi Sebagai
Antidepresan. Vol 3.1.2013:9-18:Jurnal Kefarmasian Indonesia
Andri, 2007. Produksi Mencit Putih (Mus musculus) Dengan Substitusi Bawang
Putih (Allium Sativum) Dalam Ransum. Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung.
Ardana, Ida, B. K.2015. Etika Menggunakan Hewan Percobaan Dalam Penelitian
Kesehatan. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Arifianto, 2012. Orang Tua Cermat, Anak Sehat. Jakarta: Gagas Media
Ermawati, E, F., 2010. Efek Antipiretik Ekstrak Daun Pare (Momordica Charantia L)
Pada Tikus Putih Jantan.[Skripsi] Fakultas Kedokteran UNS
Feny Veronika, 2018. Uji Efek Antipiretik Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah
(Alpinia Purpurata K.Schum) Pada Mencit (Mus musculus) Jantan yang
Diinduksi Vaksin DPT-HB,[Skripsi]. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Siti
Khadijah Palembang
Hariana, H.Arief, 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2 cetak 5 Jakarta
Penebar Swadaya
Harborne, J.B. 2006. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan (Ahli Bahasa: Kosasi Pdadmawinata & Iwang Soediro).
Bandung: Penerbit ITB
Hartati dan Balittro, 2013. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan Pertama.
Jakarta: Penebar Swadaya
Ivana Jansen, Jane Wuisan, Henoch Awaloei, 2015. Uji Efek Antipiretik Ekstrak
Meniran (Phyllantus Niruri L) Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi
Vaksin DPT-Hb.[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado.
Maria Aloisia Uron Leba, 2017. Ekstraksi dan Kromatografi. Cetakan Pertama
Penerbit Deepublish
Ratna Budia Ningsih, 2008. Uji Aktivitas Antipiretik Infusa Rimpang Lengkuas
(Alpinia Galanga L) Pada Kelinci Putih Jantan Galur New Zealand,
[Skripsi]. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
R. Herni Kusriani dan Shofia Az Zahra, 2015. Skrining Fitokimia dan penetapan
kadar senyawa fanolik total ekstrak rimpang lengkuas merah dan rimpang
lengkuas putih (Alpinia galangal L). Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
Stefany Kalay, Widdhi Bodhi, Paulina V.Y.Yamlean, 2014. Uji Efek Antipiretik
Ekstrak Etanol Daun Prasman (Eupatorium Trilinerve Vahl.) Pada Tikus
Jantan Galur Wistar (Rattus Norvegicus L.) Yang Diinduksi Vaksin DPT
HB.[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.
Syamsuni, 2006. Cara Pemberian Obat Pada Mencit. Penerbit Buku Kedokteran
EGC, Jakarta 29-31
Wilmana, P.F. & Gan, S., 2007. Analgesik-Antipiretik Anti-inflamasi Non Steroid
Dan Obat Gangguan Sendi Lainnya Dalam Farmakologi Dan Terapi Edisi
5. Jakarta: Departement Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Wiryowidagdo, S., 2008. Kimia dan farmakologi Bahan Alam. Edisi 2, Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC