Anda di halaman 1dari 9

Makalah Farmakologi- Emergency Drugs, Medical In Dental

Practice

1. -

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012

Definisi obat gawat darurat di klinik gigi

Obat emergency (gawat darurat) adalah obat-obatan yang digunakan pada kondisi
yang sangat gawat darurat, dalam kata lain obat ini diberikan untuk suatu hal yang
sangat penting dan mendesak. Pemberian obat ini dilakukan oleh orang-orang yang
kompeten dan diberikan pada pasien saat akan dilakukan perawatan. Mengingat
banyaknya jenis-jenis kegawat daruratan, maka pemberian obat yang disebutkan
dibawah ini untuk mengatasi kegawat daruratan secara umum sedangkan dalam
menghadapi pasien, kita harus melihat kasus per kasus.

 Manfaat Adanya Emergency Drugs Dan Tindakan Darurat Di Klinik KG


- Membantu untuk memperingatkan tenaga kesehatan mengenai komplikasi yang
mungkin terjadi selama perawatan gigi.
- Menunjukkan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk membantu
mencegah kondisi kritis
- Pertolongan pertama pada diagnosis cara cepat penyebab dari kondisi collapse.

Langkah-langkah Melakukan Tindakan Darurat Di Klinik Gigi

Step 1 : Medical history


Terdiri dari :
a. Tanggal lahir
b. Nama dokter yang menangani, nomor telepon dan alamat
c. Riwayat penyakit lalu dan sekarang : tekanan darah, stroke, diabetes, penyakit
jantung, asma.
d. Riwayat transfusi darah : dengan pertanyaan apakah sebelumnya pasien
pernah dirawat oleh dokter lain yang melibatkan transfusi darah.
e. Alergi obat dan antiseptik. Misalnya : Penicillin, anastesi lokal, antiseptik,
lateks.
f. Informasi pengobatan terakhir. misal : obat apa yang dipakai dalam 6 bulan
terakhir ini.
Step 2 : Memeriksa pasien
Ada kondisi-kondisi khusus yang dapat menyebabkan keadaan gawat darurat, antara
lain : Asma, angina pectoris, epilepsi, hipoglikemia, reaksi alergi dan gangguan
pernapasan akut.

Step 3 : Memastikan tetap tersedianya suplai oksigen dalam darah


The Australian Resuscitation Council merekomendasikan DRABC untuk
mengetahui kadar oksigen dalam darah yang di bawa menuju ke otak :
D = check for danger
R = check if the patients is responding
A = check for the airway for obstruction
B = assess breathing
C = assess circulation

Step 4 : Pemberian obat dan peralatan untuk keadaan darurat


Contohnya : oxygen, oral glucosa, adrenalin, clyecryl trinitrate spray or tablets.

Step 5 : Merujuk ke pelayanan kesehatan lain yang lebih bisa menangani (bila
perlu)

Klinik dental perlu bekerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat


(misalnya rumah sakit umum) yang lebih mampu untuk menangani kasus gawat
darurat berat serta memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Dokter gigi tidak boleh
memberikan obat bila tidak cukup terlatih dan tidak yakin akan diagnosisnya

Macam-Macam Obat Yang Digunakan Pada Tindakan Darurat

Obat-obatan emergency atau gawat darurat adalah obat-obat yang digunakan untuk
mengatasi situasi gawat darurat atau untuk resusitasi/life support. Pengetahuan
mengenai obat-obatan ini penting sekali untuk mengatasi situasi gawat darurat yang
mengancam nyawa dengan cepat dan tepat.
Obat-obat emergency atau obat-obat yang dipakai pada gawat darurat adalah atrofin,
efedrinn, ranitidin, ketorolak, metoklorpamid, amonofilin, asam traneksamat,
adrenalin, kalmethason, furosemid, lidokain, gentamisin, oxitosin,methergin, serta
adrenalin.

Pada prinsipnya pemberian obat emergency harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
 Koreksi hipoksia
 Mempertahankan sirkulasi spontan pada kondisi tekanan darah (TD) yang
adekuat
 Membantu optimalisasi fungsi jantung
 Menghilangkan nyeri
 Koreksi asidosis
 Mengatasi gagal jantung kongestif
Obat emergency terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Obat-obat resusitasi jantung-paru dan obat-obat perbaikan sirkulasi
 Oksigen
 Meningkatkan TD : epinefrin/adrenalin, vasopresin, dopamin
 Meningkatkan denyut jantung/nadi (HR : Heart Rate) : atropine
 Menurunkan/mengatasi aritmia ventrikel : amiodaron, lidokain/lignokain,
prokainamid, magnesium sulfat
 Menurunkan/mengatasi aritmia supraventrikel : adenosin, diltiazem,
amiodaron
 Obat-obat untuk IMA : morfin, nitrogliserin, aspirin, fibrinolitik
2. Lain-lain
Furosemid, Morfin, Nitrogliserin.

OBAT RESUSITASI JANTUNG-PARU (RJP)


Obat Indikasi Sediaan Dosis dewasa dan Perhatian
cara pemberian
Epinefrin/adrenalin  Henti jantung : fibrilasi Ampul 1 IV/IO : 1 mg  peningkatan
ventrikel (VF), takikardi ml = 1 diberikan/diulang tekanan darah dan
ventrikel tanpa denyut mg setiap 3 – 5 menit frekuensi nadi
nadi (pulselessVT), Endotrakeal : 2 – 2,5 dapat
asistol, PEA (Pulseless mg (2 – 2,5 kali dosis menyebabkan
Electrical Activity) IV/IO), dilarutkan iskemia miokard,
 bradikardia simtomatis dalam 10 ml PZ/NS angina, dan
 hipotensi berat Infus kontinyu :1 mg peningkatan
 anafilaksis, reaksi alergi dilarutkan dalam 500 kebutuhan
berat : kombinasi bersama ml NS atau D5%, oksigen miokard
sejumlah besar cairan, kecepatan inisial 1  Dosis besar tidak
kortikosteroid, µg/menit dititrasi meningkatkan
antihistamin sampai mencapai efek perbaikan
kesudahan
(outcome) status
neurologis,
bahkan bisa
menyebabkan
disfungsi miokard
post-resusitasi
Amiodaron  henti jantung tak respon Ampul 3  henti jantung : 300  waktu paruh
(refrakter) terhadap RJP, ml = mg (dalam 20 ml – sangat panjang
shock, dan vasopresor 150 mg 30 ml D5%) IV/IO (sampai 40 hari)
 aritmia ventrikel berulang bolus, diikutiSATU  interaksi obat
mengancam nyawa (VF KALI150 mg IV yang kompleks
atau VT dengan bolus dalam 3 dan multipel
hemodinamik tak stabil) sampai 5 menit  hipotensi (pada
 aritmia ventrikel pemberian
:150 mg IV dalam berulang)
10 menit (15
mg/menit)
Maintenance :
- 1 mg/menit IV
dalam 6 jam, kemudian
- 0,5 mg/menit IV
dalam 18 jam
 dosis maksimal : 2,2
g/hari

Lidokain  Alternatif amiodaron pada Ampul 2 Henti jantung karena  Hati-hati pada
henti jantung karena ml = 40 VF/VT :dosis inisial 1 penderita :
VF/VT mg – 1,5 mg/kg IV/IO - syok
 Obat pilihan utama untuk bolus kardiogenik
PVC (Paroxismal VF refrakter :0,5 – - dekompensasi
Ventrikel Contraction) 0,75 mg/kg IV bolus, kordis
berbahaya/mengancam diulang tiap 5 – 10 - usia > 70 tahun
nyawa : menit; maksimal 3 kali - penyakit liver
- multipel pemberian (3 mg/kg)  Stop pemberian
- multifokal Endotrakeal : 2 – 4 jika ada efek
- bigemini mg/kg samping :
- salvo/run - somnolen
- R on T - gatal-gatal
 VT stabil dengan ventrikel - konvulsi
kiri yang baik - bicara
kabur/tak jelas

Atropin  bradikardia simtomatis Ampul 1 Asistol/PEA : 1 mg  memperburuk


 blok AV node selagi ml = IV/IO bolus, diulang iskemia miokard
menunggu 0,25 mg tiap 3 – 5 menit;  menyebabkan
pemasanganpacemaker maksimal 3 kali bradikardia
 obat pilihan kedua untuk pemberian (3 mg) paradoksal pada
asistol atau PEA (setelah Bradikardia : 0,5 mg dosis < 0,5 mg
epinefrin/vasopresor) IV/IO tiap 3 – 5 menit;  tidak berguna
 intoksikasi organofosfat maksimal 3 mg untuk blok AV
Endotrakeal : 2 – 3 node derajat 2 tipe
mg dilarutkan dalam 10 II dan derajat 3
ml NS
Dibutuhkandosis yang
sangat besar untuk
intoksikasi
organofosfat

OBAT PERBAIKAN SIRKULASI


Obat Indikasi Sediaan Dosis dewasa dan cara Perhatian
pemberian
Dopamin  obat pilihan Ampul 5 – 20 µg/kg/menit, titrasi  Turunkan bertahap (tapering)
kedua untuk 5 ml = sampai respon tercapai  Janganmencampur/melarutkan
bradikardia 200 mg dengan natrium bikarbonat,
simtomatis lakukan pengenceran dengan
(setelah atropin) D5%, D5 1/2 NS, D10 0,18
 hipotensi (TDS NS; RL
70 – 100 mmHg)  Diberikan dengansyringe
pump atauinfusion pump,
harusselalu drip, bukan IV
bolus
 Bisa menyebabkan takiaritmia,
vasokonstriksi yang eksesif
Dobutamin  Dipertimbangkan Ampul  Laju pemberian yang
untuk kasuspump 10 ml = lazim 2 – 20 µg/kg per
problems(gagal 250 mg menit, titrasi sehingga
jantung HR tidak sampai
kongestif, meningkat 10 %
sembab daribaseline
paru/congestive  Untuk penggunaan
pulmonum) yang optimal,
dengan TDS 70 – disarankan memonitor
100 hemodinamik
mmHg dantidak  respon untuk pasien
ada tanda-tanda usia tua menurun
syok signifikan
 Cegah pemberian pada
TDS < 100 mmHg dan
ada tanda-tanda syok
 Menyebabkan
takiaritmia
 Tidak bolehmencampur
dengan natrium
bikarbonat
Noradrenalin  Syok Ampul  Diberikanhanya melalui
kardiogenik 4 ml = 4 jalur IV
berat dan secara mg  Campurkan 4 mg atau 8
hemodinamik : mg noradrenalin ke
hipotensi dalam 250 ml D5%,
signifikan (TDS D5NS (bukan
< 70 mmHg) NS), janganmemasukan
dengan resistensi pada jalur yang sama
perifer dengan larutan alkalis
keseluruhan  Dibutuhkan dosis yang
rendah lebih besar untuk
meningkatkan perfusi
yang adekuat pada
kasus drug-induced
hypotension
 Meningkatkanoxygen
demand miocard, TD
dan HR
 Bisa menginduksi
aritimia. Hati-hati
penggunaan pada
pasien iskemia akut;
monitor cardiac output
 Ekstravasasi obat
menimbulkan nekrosis
jaringan, jika terjadi :
campur phentolamin 5 –
10 mg ke dalam 10 – 15
ml NS, infiltrasikan ke
area ekstravasasi
LAIN-LAIN
Obat Indikasi Sediaan Dosis dewasa dan cara Perhatian
pemberian
Furosemid  Terapi ajuvan Ampul 0,5 – 1 mg/kg diberikan 1  Dehidrasi
untuk edema 2 ml = – 2 menit, jika tidak respon  Hipovolemia
paru akut (ALO 20 mg : 2 mg/kg diberikan pelan  Hipotensi
:Acute Lung 1 – 2 menit (pemberian  Hipokalemia atau gangguan
Oedem) pada lazim dengan keseimbangan elektrolit
pasien dengan drip/memakaisyringe lainnya
TDS > 90 mmHg pump)
(tanpa gejala dan
tanda syok)
 Hipertensi
emergensi
 Peningkatan
tekanan
intrakranial
Morfin  Chest Ampul  Dosis inisial : 2 – 4 mg
paindengan Acut 1 ml = IV dalam 1 – 5 menit,
e Coronary 10 mg setiap 5 sampai 30
Syndrome (ACS) menit
yang tak respon  Dosis ulangan : 2 – 8
dengan nitrat mg pada interval 5
 Edema paru akut sampai 15 menit
kardiogenik (bila  Masukkan pelan-pelan
TD adekuat) dan titrasi sampai
tercapai efek
 Bisa menyebabkan
depresi napas
 Menyebabkan hipotensi
(pada pasien dengan
deplesi volume cairan)
 Gunakan dengan hati-
hati/perhatian penuh
pada kasus infark
ventrikel kanan
 Antidotum : nalokson
(0,4 – 2 mg IV)

Nitrogliserin angina akut atau satu  Tersedia sebagai tablet  Sublingual tablet memiliki
infark miokard. tablet sublingual atau rentang waktu yang pendek
atau sublingual spray dari sekitar 3 bulan saat botol
semprot  Jika perlu, dosis ini bisa tersebut telah dibuka dan tablet
= 0,3 diulang dua kali lebih terkena udara atau cahaya.
dalam interval 5-menit.  Akan terjadi kontadiksi
atau 0,4
penggunaan obat ini pada
mg pasien tekanan darah sistolik di
bawah 90 mmhg

Dosis obat emergency/resusitasi pada anak-anak, yaitu:

Epinephrin Dosis 0,01/Kg BB dapat diulang 3-5 menit dengan dosis 0,01 mg/KgBB iv
(1:1000)
Atropin Dosis 0,02 mg/KgBB iv (minimal 0,1 mg) dapat diulangi dengan dosis 2 kali
maksimal 1mg
Lidokain Dosis 1 mg/KgBB iv
Natrium Bikarbonat Dosis 1 meq/KgBB iv
Kalsium Klorida Dosis 20-25 mg/KgBB iv pelan-pelan
Kalsium Glukonat Dosis 60–100 mg/KgBB iv pelan-pelan
Diazepam Dosis 0,3-0,5 mg/Kg BB iv bolus
Furosemide Dosis 0,5-1 mg/KgBB iv bolus

Daftar Pustaka
http://medicalandpucblicinfo.blogspot.com/2011/10/obat-emergensi-pada-
anestesi.html
http://dokter-medis.blogspot.com/2009/07/obat-gawat-darurat-drugs-
management.html
http://www.ada.org.au/app_cmslib/media/lib/0703/m52398_v1_ggp3emergencies.pdf
Haas, Daniel A. 2006 Management of Medical Emergencies in the Dental Office: Conditions
in Each Country, the Extent of Treatment by the Dentist. Anesth Prog. Spring; 53(1): 20–24

http://mangsholeh.wordpress.com/2009/06/09/obat-emergencyresusitasi/

Anda mungkin juga menyukai