MK Farmasetika II

Materi 1 Konsep Farmasetika II

Disampaikan oleh:
Anasthasia Pujiastuti
1
 dr

resep drg Apoteker

drh

Menyediakan dan menyerahkan

obat sesuai dengan peraturan
yang berlaku
2
 PERWUJUDAN TERAPI

Rasional  5 Tepat : Tepat Obat, Tepat Dosis, Tepat

BSO, Tepat Cara dan waktu, Tepat Penderita

Resep yang baik dan benar :

1. Jelas dibaca
2. lengkap
3. Sesuai dengan UU yang berlaku

3
 RESEP

 Resep juga disebut formulae medicae yang terdiri

dari 2 :

1. Formulae officinalis / pre compound  resep

yang tercantum dalam buku standar

2. Formulae magistralis / compounded  resep

yang ditulis oleh dokter

4
FORMULA OFFICINALIS / PRE COMPOUND

R/ Unguentum Olei Iecoris Aselli

Sue

Resep asli di farmakope Ned V

R/ Ol Iecoris Aselli 40
Cera Flava 10
Vaselin flav 50

5
 PERMENKES RI NO 73 TAHUN 2016 TENTANG
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK,
KEGIATAN PENGKAJIAN RESEP MELIPUTI :

Nama pasien, umur, jenis

Kajian administratif kelamin, BB, nama dokter,
SIP, alamat, no telp, paraf
dokter, tgl penulisan resep,

bentuk dan kekuatan

Kesesuaian farmasetik sediaan, stabilitas,
kompatibilitas
(ketercampuran obat)
Ketepatan indikasi dan dosis
obat, aturan, cara dan lama
Pertimbangan klinis penggunaan obat,
duplikasi/polifarmasi, alergi,
ESO, kontraindikasi, interaksi
6
FORMULA MAGISTRALIS MENURUT VAN DER WIELEN

inscriptio

praescriptio

signatura

subscriptio

7
 FORMULA MAGISTRALIS SECARA UNIVERSAL

 Supersscriptio ----------R/

 Inscriptio ----------isi resep / prescription (obat ,

bahan obat, kuantitas obat)

 Subscriptio -----bentuk sediaan obat, jumlah

yang diinginkan

 Signatura -----petunjuk
8
 PEDOMAN PENULISAN RESEP

1. Ukuran blangko resep (lebar 10-12cm,panjang15-18cm

2. Penulisan nama obat
a. dimulai huruf besar
b.ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi
(misal: Ac. salic)
3. Penulisan jumlah obat
a. satuan berat : mg,g
b. satuan volume/ unit : ml, l, UI
c. penulisan jumlah obat dlm satuan biji –Romawi
d. penulisan alat penakar : C (sendok makan) = 15 mL ;
Cth (sendok the) = 5 mL ; Cp (sendok bubur) = 8 mL
9
 PEDOMAN PENULISAN RESEP

4. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian

a. ditulis secara benar
b. pemakaian yang rumit ditulis dengan S.U.C
5. Setiap selesai penulisan resep diberi tanda penutup
berupa garis penutup atau tanda pemisah diantara 2 R/
dan paraf atau tanda tangan
6. Penulisan tanda iter (iteretur) dan N.I (Ne Iteretur)
disebelah kiri atas dari resep apabila diulang seluruhnya.
Bila tidak semua resep diulang, maka ditulis dibawah
setiap resep. Demikian juga untuk N.I
7. Tanda Cito atau PIM (resep segera dilayani), Penulisan
disebelah kanan atas. 10
 Dr. Ashanti
SIP 321/1999
Alamat
Jl. Menoreh No 3 Ungaran telp 6789100

CITO! Ungaran, 10 Des 2019

iter 2x
R/ Theophyllin 500 mg
Coffein 500 mg
saccharum q s
m.f.l.a. pulv.No XXX
S t dd pulv 1
ne iter
Pro : Dandy 1 th (10 kg)
Alamat : Jl. Sumbing 25 ungaran

11
OBAT SECARA GARIS BESAR DAPAT
DIBAGI DALAM DUA GOLONGAN

1. obat bebas

(OTC = Other of the counter), HV (handvercoov)

2. Ethical

(obat narkotika, psikotropika, dan keras), harus

dilayani dengan resep dokter

12
 ATURAN KHUSUS

 Resep yang mengandung narkotika harus ditulis sendiri,

tidak boleh diulang, nama pasien harus ada, tidak boleh
S.UC, alamat pasien dan signa harus jelas

 Cito, Statim, Urgen, PIM (Periculum In More)  bila pasien

memerlukan obat segera

 Ne. iteretur  untuk obat yang tidak boleh diulang

(contohnya : narkotika)

 Iteratie bila dokter menghendaki resep diulang misal iter 3x

berarti resep dilayani 1x ditambah diulang 3x ---4x 13
 KOMPONEN RESEP BERDASAR FUNGSI

1. Remidium Cardinal : obat yang mempunyai

khasiat utama
2. Remidium ajuvans : sebagai penunjang kerja obat
pertama
3. Corrigens : sebagai zat tambahan
4. Consitinens Vehiculum Exipiens : bahan obat yang
bersifat netral bisa sebagai bahan pengisi misal
laktosa, amylum, talcum

14
 KOMPOSISI RESEP

R/ Theophyllin 500 mg  remidium cardinale

Coffein 500 mg  remidium ajuvan
Saccharum q s  vehiculum
m.f.l.a. pulv.No XXX
S t dd pulv 1

15
CORRIGENS

• fungsi Opii pulvis pada pulvis

Actionis doveri ---- ES sembelit + kalii
sulfas ------sebagai laxantia

Odoris • Ol citri dalam emulsi

minyak ikan

16
CORRIGENS

Saporis • Sirupus simplex

Coloris • Carmin

Solubilis • Iod dalam larutan KI/NaI

17
PENGGOLONGAN OBAT

OBAT BEBAS
OBAT BEBAS
TERBATAS

OBAT
OBAT KERAS
NARKOTIKA

18
PENGGOLONGAN OBAT

OBAT BEBAS
OBAT DAPAT CONTOH:
DIBELI BEBAS Vitamin, Mylanta,
(TANPA RESEP Promag.
DOKTER)

OBAT BEBAS TERBATAS

OBAT DAPAT DIBELI BEBAS
(TANPA RESEP CONTOH:
DOKTER), HARUS DIBACA
PERINGATAN DI Paramex
LABELNYA PERINGATAN
DI LABELNYA

19
20
PENGGOLONGAN OBAT

OBAT KERAS
CONTOH :
OBAT YANG HARUS
DIBELI DENGAN Antibiotika
RESEP DOKTER

OBAT PSIKOTROPIKA
HARUS DENGAN
RESEP DOKTER, CONTOH:
MEMPUNYAI POTENSI Diazepam,
MENYEBABKAN Phenobarbital
PERUBAHAN
AKTIVITAS MENTAL
DAN PERILAKU

21
PENGGOLONGAN OBAT

OBAT NARKOTIKA
HARUS DENGAN RESEP CONTOH:
DOKTER, MEMPUNYAI
POTENSI MENYEBABKAN PETHIDIN,
PENURUNAN ATAU CODEIN
PERUBAHAN
KESADARAN DAN DAPAT
MENIMBULKAN
KETERGANTUNGAN

22
 PENGGOLONGAN
OBAT TRADISIONAL

JAMU

OBAT HERBAL
TERSTANDAR

FITOFARMAKA

23
 COPI RESEP

Copi resep, apograph, Exemplum, Afschrifp : salinan

tertulis dari suatu resep harus memuat :
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor SIPA APA
3. Tanda tangan atau paraf APA
4. Tanda detur untuk obat yang sudah diserahkan
dan ne detur untuk obat yang belum diserahkan
5. Nomor resep dan tgl pembuatan

24
 TUJUAN DIBUAT COPI RESEP

1. Permintaan dokter penulis resep

2. Permintaan penderita untuk dokumentasi pribadi

3. Untuk obat yang belum diserahkan semuanya

25
 APOTEK SARAS
Jl. Kepodang 12 Telp 678910UNGARAN
SIA : 345/X/2011
Apoteker : Saraswati,S.Farm.,Apt
SIPA: 123/45/2012
Salinan resep
No : 32
Tertulis tgl : 11-12-2012
Dari dokter : Ashanti
Untuk : Dandi
iter 3x
R/ Theophyllin 500mg
Coffein 500 mg
saccharum q s
m.f.l.a. pulv.No X
S t dd pulv 1
------- det iter 1x
ungaran, 12-12-19
pcc

Stempel aptk 26
TERIMAKASIH

27