Anda di halaman 1dari 3

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Apotek” adalah toko tempat

meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan


barang medis.1
Pengertian apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1332/MenKes/SK/X/2002, Apotek adalah suatu
tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran
perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Pengertian Apotek Menurut Keputusan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 Apotek


merupakan suatu tempattertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
obat kepada masyarakat.Definisi apotek menurut PP 51 Tahun 2009. Apotek merupakan
suatu tempatatau terminaldistribusi obat perbekalan

2. 2. Tenaga Kefarmasian merupakan salah satu bagian dari Tenaga Kesehatan.


Pasal 26
Tenaga Kefarmasian terdiri atas:
a. Tenaga Akademik di bidang kefarmasian;
b. Tenaga Profesi dan Spesialis di bidang kefarmasian;
c. Tenaga Teknis di bidang kefarmasian;
d. Asisten Tenaga kefarmasian.
Pasal 27
(1) Tenaga Akademik di bidang Kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal
19 huruf a harus memiliki kualifikasi Pendidikan Sarjana, Magister dan
Doktor dalam bidang kefarmasian.
(2) Tenaga Profesi di bidang Kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal 19
huruf b harus memiliki kualifikasi Pendidikan profesi Apoteker.
(3) Tenaga Spesialis di bidang Kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal
19 huruf b harus memiliki kualifikasi Pendidikan Apoteker Spesialis.
(4) Tenaga Teknis di bidang Kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal 19
huruf c meliputi:
a. Ahli Madya Farmasi, yang memiliki kualifikasi Pendidikan Program
Diploma III Farmasi.
b. Analis Farmasi Makanan, yang memiliki kualifikasi Pendidikan Program
Diploma III Analis Farmasi dan Makanan.
(5) Asisten Tenaga Kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 huruf d
harus memiliki kualifikasi Pendidikan Program Pendidikan Menengah
Kejuruan Bidang Farmasi.

4. 4. Surat Permohonan Izin Usaha Apotek.


Surat Perjanjian Akta Notaris antara Apoteker dan Pemilik Sarana Apoteker (PSA).
Surat penyataan Apoteker tidak terlibat dengan Undang Undang Kefarmasian disertai
dengan materai 6000.
Surat penugasan.
Surat sumpah Apoteker.
Ijazah apoteker (farmasi).
Surat pernyataan apoteker tidak bekerja di apotek, instansi, atau perusahaan lain disertai
materai 6000.
Foto copy Kartu Tanda Penduduk Pemohon (Apoteker).
Ijazah asisten apoteker (bila perlu).
Surat penugasan asisten apoteker (bila perlu).
Surat pernyataan asisten apoteker akan bekerja full time di apotek itu disertai materai 6000.
Surat pernyataan asisten apoteker tidak bekerja di apotek, instansi, atau perusahaan lain
disertai materai 6000.
Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Asisten Apoteker.
SITU (surat Izin Tempat Usaha).
Daftar Tenaga Kerja.
Pas foto ukuran 4×6 (3 Lembar) dan 3×4 (2 Lembar).
Setelah persyaratan dari Pemohon sudah terpenuhi, maka Anda sudah dapat mengurus
surat izin mendirian apotek atau yang disingkat SIMA.

Namun untuk mendapatkan SIMA ini, Anda masih harus mempersiapkan beberapa
dokumen. Di antaranya adalah :

Foto copy Akta Notaris.


Foto copy KTP Apoteker dan Asisten Apoteker.
Foto copy Ijazah (farmasi/apoteker) dan surat izin kerja (SIK) Apoteker.
Foto copy sewa menyewa gedung minimal 2 tahun atau fotocopy sertifikat hak milik (apabila
gedung milik pribadi).
Foto copy SIUP.
Foto copy UGG/HO.
Tak hanya itu saja, untuk persyaratan yang berhubungan dengan tempat berdirinya usaha/
bangunan tempat usaha, ada persyaratan lain yang juga harus Anda penuhi.

Adapun persyaratan yang dimaksud adalah :

Memiliki HO (Hindae Ordonantie). HO adalah surat keterangan izin tempat usaha yang
dapat diurus di Biro Perekonomian di Daerah tempat Anda mendirikan usaha.
Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) yang dapat diurus di Departemen
Perdagangan dan Perindustrian daerah Anda masing masing.
Memiliki Surat Izin Apotek bagi Apotek.
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Harus memiliki Izin mendirikan bangunan atau IMB
Memiliki perlengkapan serta peralatan apotek untuk meracik obat yang telah berlisensi.
Prosedur Pengajuan Pendirian Apotek

Setelah semua syarat di atas telah dilengkapi, selanjutnya pahami prosedur pendirian
apotek yang berlaku saat ini. Nah, berikut adalah langkah-langkahnya :

Mengajukan permohonan Izin Apotek kepada Dinas Kesehatan tingkat Kota atau Kabupaten
dan diajukan langsung oleh Apoteker. Apabila apoteker berhalangan, wajib membuat surat
kuasa. Pengajuan ini menggunakan Form APT-1 yang telah disediakan.
Setelah itu, permohonan Anda akan diproses oleh Bagian Dinas Kesehatan setempat dan
bekerja sama dengan BPOM untuk melihat kesiapan teknis dalam mendirikan Apotek.
Biasanya dalam proses kedua, pihak dinas kesehatan dan BPOM akan melakukan survey
ke tempat usaha Anda serta mengecek berbagai alat yang dibutuhkan apakah sudah
memenuhi standar atau belum.
Selanjutnya apabila dinas kesehatan telah mendapat rekomendasi dari BPOM, Anda dapat
mengajukan surat permohonan kesiapan pendirian apotek.
Setelah permohonan kembali usai diajukan, pihak Dinas kesehatan akan mengeluarkan
Surat Izin Apotek.
Selanjutnya Anda akan diminta untuk melakukan pembayaran di kasir. Biaya perizinan yang
dikeluarkan minimum sebesar Rp 250.000.
Lamanya proses perizinan tergantung dari banyaknya antrian permohonan surat izin usaha.
Namun rata rata, permohonan membutuhkan waktu selama 14 hari.
Setelah semua prosedur di atas telah siap, maka Anda sudah dapat mendirikan apotek
dengan legal.

Anda mungkin juga menyukai