Anda di halaman 1dari 25

Pengelolaan Obat di

Apotek
apt. Galih Adi Pramana, S.Farm., M.Farm.
Click to add title
Click to add title
Manajemen Obat
Keterampilan Untuk menyediakan obat (
tepat jenis, jumlah, waktu, sasaran, ser
ta penggunaan) secara efektif dan efisi
en dengan melakukan serangkaian kegia
tan
Perlunya pengelolaan obat di Apotek

1. Obat mampu menyelamatkan jiwa


dan meningkatkan kesehatan
2. Obat merupakan penghubung ant
ara pasien dan pelayanan kesehata
n
3. Keberadaan obat dapat meningkat
kan tingkat kepercayaan pasien ter
hadap suatu pelayanan kesehatan
Obat memiliki nilai ekonomi yang tinggi atau harga yang rel
atif mahal  + 80% obat sisanya tindakan kedokteran

Obat yang beredar diindonesia cukup banyak, dana/


modal apotek terbatas
Dasar Manajemen Obat
PERENCANAAN
PERENCANAAN

Merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah d


an periode pengadaan sediaan farmasi, alat kese
hatan, dan bahan medis habis pakai sesuai deng
an hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin terp
enuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat
waktu dan efisien.
Out Put
Daftar Perencanaan Kebutuhan Obat
PERENCANAAN

TUJUAN :
• Menghindari kekosongan Obat

METODE :
• Metode Konsumsi
• Metode Epidemiologi
• Kombinasi Metode Konsumsi dan Ep
idemiologi
PEDOMAN PERENCANAAN

• FORNAS
• DOEN
Pedoman perencanaan harus mempertimba
ngkan:
a. anggaran yang tersedia;
b. penetapan prioritas;
c. sisa persediaan;
d. data pemakaian periode yang lalu;
e. waktu tunggu pemesanan; dan
f. rencana pengembangan.
METODE KONSUMSI
Perhitungan kebutuhan didasarkan pada data riil kon
sumsi obat periode yang lalu, dengan berbagai penye
suaian dan koreksi.

Digunakan untuk obat atau alkes yang sudah mempunyai data kon
sumsi yang mantap, yang tidak bisa dihitung dengan kasus per kas
us penyakit.
LANGKAH-LANGKAH METODE KONSUMSI

1. Lakukan Evaluasi :
a. Evaluasi rasionalitas pola pengobatan
periode lalu.
b. Evaluasi suplai obat periode lalu
c. Evaluasi data stock, distribusi dan
penggunaan obat periode lalu
d. Evaluasi kehilangan / defisit obat
2. Estimasi jumlah kebutuhan obat periode mendatan
g dengan memperhatikan :
perubahan cakupan pelayanan
perubahan pola morbiditas
perubahan fasilitas pelayanan
3. Penerapan perhitungan
 Penetapan periode konsumsi
 Perhitungan penggunaan tiap jenis obat
periode lalu.
 Lakukan koreksi terhadap kehilangan / defisit
 Lakukan koreksi terhadap stock-out
 Hitung lead time untuk menentukan safety stock
RUMUS METODE KONSUMSI
CT = (CA x T) + SS – sisa stok

Keterangan :
CT = Rencana Kebutuhan per periode waktu
CA = Konsumsi rata-rata per bulan
T = Lama kebutuhan (bulan/tahun)
LT = Lead Time (waktu tunggu pengadaan)
SS = Safety Stock (CA X LT)

CT = (CA x T) + (CA X LT) – sisa stok


METODE KONSUMSI

 Kadang diperlukan safety stok tambahan untuk mengantisip


asi adanya kenaikan jumlah pasien atau adanya kejadian lua
r biasa (KLB).
 Besar safety stock antara 10%-20%
(Kepmenkes 1121/MENKES/SK/XII/2008)
untuk RS besar, safety stock bisa lebih besar
tergantung anggaran dan kapasitas gudang
CT = ((CA x T) + (CA X LT) + (CA X 20%)) – sisa stok
METODE EPIDEMIOLOGI

Metode Perencanaan berdasarkan pada penyakit yg


ada di rumah sakit atau yang paling sering muncul
dimasyarakat

Bertujuan untuk :

 Mengetahui kebutuhan perbekalan kesehatan


suatu populasi masyarakat tertentu
 Memperkirakan kebutuhan obat atas dasar dat
a epidemiologi
• Data yang diperlukan berupa : data jenis penyakit yang
penting pada periode lalu, jumlah episode setiap penya
kit per periode, standard terapi, lama terapi.
• Sangat cocok bila ada data statistik kesehatan yang leng
kap dan program kesehatan yang mapan, standar terapi
yg mantap.
• Tidak cocok apabila data statistik kesehatan tidak baik d
an variasi kondisi antar daerah sangat besar, standar ter
api yang kurang dipatuhi
Rumus Epidemiologi
CT = (CE x T) + SS – Sisa stock

Keterangan :
CT= Kebutuhan per periode waktu
CE= Perhitungan standar pengobatan
versus epidemilogi
T = Lama kebutuhan (bulan/tahun)
SS = Safety stock = CE X LT
METODE KOMBINASI :
KONSUMSI DAN EPIDEMIOLOGI

• Berupa perhitungan keb. obat/alkes yg mempunyai data konsumsi MANTAP n


amun kasus penyakit cenderung berubah (naik atau turun).
• Gabungan perhitungan metode konsumsi dgn koreksi epidemiologi yang sud
ah dihitung dengan suatu prediksi.
• Koreksi tsb dapat berupa penambahan bila kasus epid naik, berupa penguran
gan bila kasus epid turun
• Digunakan untuk obat & alkes yg terkadang fluktuatif, maka dapat mengguna
kan metode konsumsi dg koreksi-koreksi pola penyakit, perubahan jenis/juml
ah tindakan, perubahan pola peresepan, perubahan kebijakan pelayanan.
Ideal Inventori kontrol model
ANALISIS ABC
Analisis ABC adalah metode pembuatan grup at
au penggolongan berdasarkan peringkat nilai da
ri nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi me
njadi 3 kelompok besar yang disebut kelompok
A, B dan C.

Kelompok A adalah inventory dengan jumlah sek


itar 20% dari item tapi mempunyai nilai investasi
sekitar 80% dari total nilai inventory.
ANALISIS ABC

Kelompok B adalah inventory dengan jumlah se


kitar 30% dari item tapi mempunyai nilai investa
si sekitar 15% dari total nilai inventory.

Kelompok C adalah inventory dengan jumlah sek


itar 50% dari item tapi mempunyai nilai investasi
sekitar 5% dari total nilai inventory.
Model JIT (Just In Time)

1. Dalam JIT, Apotek Percaya sepenuhnya PBF


akan mensuplay obat saat diperlukan
2. Dengan sistem JIT order dilakukan apabila
persediaan hampir atau sudah habis
3. Kelemahan sistem ini adalah apabila tidak
didukung dengan keteraturan defecta,
perhitungan stok pengamanan, maka akan
mengakibatkan terganggunya sistem
pengelolaan obat.
Syarat JIT
1.Lead Time cepat
2.Stok persediaan pada tingkat
minimum
3.Keandalan SDM apotek
4.Arus produksi yang berimbang
dari produsen
5.Kinerja keseluruhan sistem yang
dapat diprediksi

Anda mungkin juga menyukai