Oleh:
apt. Sikni Retno K., S.Farm., M.Sc.
PEMBEKALAN PBL
RABU, 2 SEPTEMBER 2020 1
4
PERSYARATAN SWAMEDIKASI
Permenkes No. 919/MENKES/PER/X/1993
T E N T A N G KRITERIA OBAT YANG DAPAT DISERAHKAN
TANPA RESEP
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak
di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat wajib apotek (OWA) tidak
memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus
melibatkan tenaga kesehatan, semisal dokter atau perawat.
4. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia.
5. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri (Zeenot, 2013).
5
FAKTOR SWAMEDIKASI
1. Faktor sosial ekonomi
Seiring dengan meningkatnya pemberdayaan masyarakat, yang
berdampak pada semakin meningkatnya tingkat pendidikan,
sekaligus semakin mudahnya akses untuk memperoleh informasi,
maka semakin tinggi pula tingkat ketertarikan masyarakat
terhadap kesehatan. Sehingga hal itu kemudian mengakibatkan
terjadinya peningkatan dalam upaya untuk berpartisipasi langsung
terhadap pengambilan keputusan kesehatan oleh masing-masing
individu tersebut.
2. Gaya hidup
Kesadaran tentang adanya dampak beberapa gaya hidup yang bisa
berpengaruh terhadap kesehatan, mengakibatkan banyak orang
memiliki kepedulian lebih untuk senantiasa menjaga kesehatannya
daripada harus mengobati ketika sedang mengalami sakit pada
waktu-waktu mendatang.
6
3. Kemudahan memperoleh produk obat
Saat ini, tidak sedikit dari pasien atau pengguna obat lebih
memilih kenyamanan untuk membeli obat dimana saja bisa
diperoleh dibandingkan dengan harus mengantri lama di Rumah
Sakit maupun klinik.
4. Faktor kesehatan lingkungan
Dengan adanya praktik sanitasi yang baik, pemilihan nutrisi yang
benar sekaligus lingkungan perumahan yang sehat, berdampak
pada semakin meningkatnya kemampuan masyarakat untuk
senantiasa menjaga dan mempertahankan kesehatannya sekaligus
mencegah terkena penyakit.
5. Ketersediaan produk baru
Semakin meningkatnya produk baru yang sesuai dengan
pengobatan sendiri dan terdapat pula produk lama yang
keberadaannya juga sudah cukup populer dan semenjak lama
sudah memiliki indeks keamanan yang baik. Hal tersebut langsung
membuat pilihan produk obat untuk pengobatan sendiri semakin
7
banyak tersedia (Zeenot, 2013).
FAKTOR MENINGKATNYA
SWAMEDIKASI
Perkembangan teknologi farmasi yg inovatif :
Jenis/merek obat yang beredar banyak
Telah diketahui/dikenal masyarakat luas
Berubahnya peraturan tentang obat/farmasi
(SWITCH TO OTC)
Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
Pengaruh informasi / iklan
Kemudahan mendapatkan obat
Mahalnya biaya kesehatan 8
Keuntungan dan resiko swamedikasi
Keuntungan : Resiko :
Jika terjadi Tidak mengenali
keluhan, sudah keseriusan gangguan,
ada persediaan shg peng. Sendiri
obat yang dapat dilakukan terlalu
lama yang akan
meringankan beresiko gangguan
keluhan tersebut. menghebat
Menghemat waktu Penggunaan kurang
dan biaya tepat
9
Dasar Swamedikasi :
Pengalamannya / keluarga
Menggunakan obat OTC
dari apotik atau toko obat
Menggunakan sisa obat
orang lain
Menggunakan kopi resep
10
FARMASIS
14
Golongan obat yang dapat
digunakan pada pengobatan
sendiri :
• obat bebas
• obat bebas terbatas
• Obat Wajib Apotek (SK
Menkes NO. 2380/1983)
(Sartono, 1996).
15
OBAT BEBAS
18
OWA (Obat Wajib Apotek)
Mrp obat keras yang dapat diberikan oleh
Apoteker kepada pasien tanpa resep
dokter. Ketentuan penyerahan :
1. Wajib melakukan pencatatan yg benar
ttg data pasien
2. Memenuhi ketentuan jenis dan jumlah
yg boleh diberikan
3. Wajib memberikan informasi yg benar
19
OWA
Tujuan : memperluas keterjangkauan
obat untuk masyarakat.
Tabel 1. Contoh OWA
21
Teknik Pelayanan Swamedikasi
Filosofi utama dari pelayanan swamedikasi
adalah mengamankan pasien dari bahaya
penyakit dan obat. Oleh karena itu pemahaman
tim farmasi tentang obat dan penyakit
merupakan hal yang harus dikuasai dan tidak
bisa ditawar.
Tim farmasi harus selalu meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan klinis dalam
menanggapi gejala penyakit, termasuk
ketrampilan berkomunikasi, agar dapat
berperan aktif dalam pelayanan swamedikasi.
22
Ketrampilan utama untuk menanggapi gejala penyakit
yang disampaikan oleh pasien adalah:
1. Kemampuan untuk membedakan antara gejala penyakit
ringan dan serius
2. Keterampilan mendengarkan secara aktif
3. Kemampuan untuk bertanya
4. Kemampuan pemilihan terapi berdasarkan
efektivitasnya
5. Kemampuan bekerjasama dengan pasien
26
4. Sudah melakukan tindakan apa untuk mengatasi
gejala tersebut?
5. Obat apa yang sudah digunakan?
Saran Farmasis:
Farmakologi:
Oralit, Zinc tablet (10 hari), Penggunaan antidiare
(loperamid) sebaiknya tidak diberikan untuk anak
dibawah 12tahun.
Antibiotik perlu atau tidak? (infeksi bakteri atau
virus)
Non-Farmakologi:
Cairan –supaya tidak dehidrasi
27
Terima Kasih 28